Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD K.R.M.T Wongsonegoro 28 May – 29 Juni 2018 1. a) Apa indikasi Pasien tersebut di trakeostomi? Pada pasien ini dilakukan pemasangan trakeostomi dikarenakan sudah terpasang endotrachael tube selama 1 minggu sehingga perlu dilakukan tracheostomi untuk mencegah terjadinya laryngtracheal stenosis.
b) Sebutkan indikasi trakeostomi?
adanya obstruksi pada saluran nafas atas mempermudah pengeluaran penumpukan sekret pada saluran nafas bawah untuk membersihkan jalan nafas mengurangi dead air space pada pasien yang memiliki kerusakan paru dan kapasistas vitalnya berkurang penggunaan ventilasi jangka panjang
c) Apa kontraindikasi trakeostomi?
Kontraindikasi trakeostomi bila sumbatan saluran nafas disebabkan oleh karsinoma laring karena dapat meningkatkan insidensi rekurensi stomal. Adanya kelainan pembekuan darah merupakan salah satu kontraindikasi
d) Bagaimana mengatasi pasien darah tinggi pada kasus tersebut?
Pada pasien ini tidak boleh menggunakan obat anestesi lokal yang mengandung adrenaline karena dapat menyebabkan tekanan darah semakin tinggi.
e) Bagaimana penangan perawatan pasein?
Memberitahu pasien bahwa pasien tidak langsung dapat berbicara setelah operasi Trakeostomi tube harus di fiksasi dnegan jahitan sampai hari ketiga atau lebih. Selanjutnya dapat diganti dengan tracheostomy tapes. Balon harus dikembungkan bila terdapat risiko aspirasi Menghangatkan dan melembabkan udara dengan nebulizer agar mencegah terjadinya pembentukan krusta Adanya gangguan saat menelan setelah dilakukannya tracheostomy dikarekan tube membatasi gerakan dari laring. Dapat mengunakan nasendoscope untuk melihat apakah ada pembentukan granulasi pada dinding trakea. Membersihkan discharge dengan suction dan kasa steril untuk menghindari penyumbutan saluran nafas
2. a) Apa indikasi FESS?
Sinusitis kronis yang tidak membaik dengan medikamentosa Sinusitis rekuren Polip nasal Sinus mukokel Kebocoran cerebrospinal fluid melalui hidung Dekompresi saraf optik Mengontrol epitaksis Dacryocystorhinostomy
b) Apa kontraindikasi FESS?
Abses orbital Frontal osteomyelitis Infeksi akut intrakranial (meningitis, subperiosteal, epidural abses Pasien dengan diabetes melitus, hipertensi dan kelainan hemostasis yang tidak terkontrol
c) Seandaianya pasien menolak, apa yang dilakukan?
Bila pasien menolak dapat diberikan terapi meidkamentosa berupa antibiotik spektrum luas dan steroid intranasal. Antibiotik yang dapat diberikan adalah amoxicillin- clavulanate, clindamycin, levofloxacin, eritromisin. Bila terdapat rhinitis alergi dapat diberikan dekongestan, mukolitik dan antihistamin.
d) Bagaiaman tatalaksana pasien post FESS?
Membersihkan cavitas operasi dengan cairan saline Profilaksis antibiotik spektrum luas selama 2 minggu setelah operasi Intranasal steroid juga dapat diberikan bersamaan dengan antibiotik spektrum luas Pemberian kortikosteorid oral (prednisolone 30mg/20mg/10mg/hari) yang dosisnya dapat diturunkan yang di indikasikan pada kasus polyposis. Mengangkat tampon antara 1-7 hari paska operasi atau rata-rata 2-3 hari untuk hemostat Kontrol kembali setelah 7-10 hari setelah operasi
3. a) Apa indikasi Tonsilektomi?
Terdapat serangan tonsilitis yang terjadi lebih dari tiga kali per tahun walaupun sudah mendapatkan terapi Tonsil hipertrofi yang menyebabkan gangguan eprtumbuhan orofasial Menimbulkan obstruksi pada jalan nafas seperti sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara dan cro pulmonale Rinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak membaik setelah diberikan pengobatan Adanya halitosis yang tidak berhasil dengan pengobatan Hipertrofi tonsil yang dicurigai keganasan Otitis media efusi atau otitis media supuratif b) Apa kontraindikasi Tonsilektomi? Kelainan pembekuan darah Anemia Sedang mengalami infeksi akut Memiliki penyakit sitemik yang tidak terkontrol seperti DM, penyakit jantung Usia dibawah 3 tahun