Makalah Pasar Oligopoli
Makalah Pasar Oligopoli
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik
masyarakat yang berada dikalangan bawah ataupun masyarakat yang berada di
kalangan atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual
dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa
yang diperjualbelikan. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana
keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.
Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga
dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan
juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Pasar Oligopoli adalah bentuk organisasi pasar dimana hanya ada beberapa
atau sejumlah kecil produsen saja, sementara terdapat banyak sekali konsumen.
Pada dasarnya pasar ologopoli dibedakan menjadi dua bentuk. Pertama adalah
ologopoli dengan diferensiasi produk dimana produk sebuah perusahaan
dibedakan dengan produk perusahaan lainnya. Contohnya industri alat-alat listrik,
perakitan sepeda motor dan mobil, dan industri rokok. Yang kedua ologopoli
tanpa diferensiasi produk. Disini produknya homogen dan tak dibedakan antara
produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan yang lain. Contohnya
industri baja, industri semen, industri pupuk dll. Situasi oligopoli timbul karena
skala ekonomis, penguasaan bahan mentah, dan pemilikan oleh pemerintah.
1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar oligopoli,
2. Dapat mengenal karakteristik dari pasar oligopoli
3. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya
pasar oligopoli,
4. Mengetahui hubungan antara perusahaan-perusahaan dalam pasar
oligopoli,
5. Mengenal model-model oligopoli,
6. Mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli,
7. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli,
8. Mengetahui hambatan-hambatan dalam persaingan oligopoli,
9. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak
sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat
beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis. Dalam pasar
Oligopoli, setiap perusahaan yang ada di dalamnya selalu bersaing. Persaingannya
bisa berupa persaingan harga atau persaingan produk. Untuk persaingan harga,
biasanya mereka akan menawarkan harga serendah mungkin atau bahkan
memberikan potongan harga maupun hadiah supaya para konsumen tertarik untuk
membeli produk meeka.
Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang
berarti: yang menjual sedikit.1 Hal ini disebabkan karena jumlah penjual dalam
jenis pasar Oligopoli memang tidak terlalu banyak. Paling tidak terdapat antara
10-15 penjual. Bahkan ada yang benar-benar hanya terdiri dari 2 penjual yang
disebut dengan pasar duopoli. Melihat sedikitnya jumlah penjual pada pasar
Oligopoli, persaingan yang terjadi di dalamnya sangatlah ketat. Sebuah
perusahaan dalam pasar oligopoli akan langsung melakukan reaksi bila
perusahaan pesaingnya melakukan tindakan yang mempengaruhi pasar.
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam
konteks ini maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak
10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana
hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang
bersaing.
Terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar
pasar oligopoli, katakanlah 70-80% dari seluruh produksi atau nilai penjualan dan
disamping itu terdapat pula beberapa perusahan kecil. Beberapa perusahaan
golongan yang pertama (yang menguasaipasar) sangat saling mempengaruhi satu
sama lain, karena keputusan dan tindakan oleh salah satu dari padanya sangat
1 Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro, PT
Grasindo, Jakarta, 2006, halm. 198
3
mempengaruhi perusahan-perusahaan lainnya. Sifat ini menyebabkan setiap
perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati didalam mengubah
harga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan sebagainya. Sifat
saling mempengaruhi ini merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam
pasar oligopoli, yang tidak terdapat dalam bentuk pasar lainnya.
Perusahaan dipasar oligopoli tidak bisa seenaknya mengubah harga karena
hal itu bisa menyebabkan kaburnya konsumen mereka keperusahaan lain. Tak
heran bila ada kekhawatiran beberapa akan bekerja sama dalam menetapkan
harga. Dipihak lain, ada kekhawatiran terjadi perang harga antar pemain pasar.
Hal ini menguntungkan konsumen tetapi bisa menimbulkan iklim usaha yang
kurang sehat.
Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat
karena teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang
optimal hanya sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar .
Keadaan ini menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah perusahaan dalam
industri. Contoh pasar yang tergolong ke dalam pasar oligopoli antara lain adalah
pasar mobil, motor, dan pembuatan pesawat terbang.
4
mencapai kondisi optimal (laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan
sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy) untuk
meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang
mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli
bentuk persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing
strategy) dan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar oligopoli
yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok, film
kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri
baja, pipa, paralon, seng dan kertas. Penggolongan ini mempunyai arti
penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar
tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan
perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk
diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-
perusahaan lawan. Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam
industri oligopoli yang menghasilkan produk homogen lebih sedikit,
karena pada industri oligopoli dengan produk diferensiasi sangat berkaitan
dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek) tertentu.
c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi (Interdependence
Decisions) Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah
output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada
(existing firms) maupun yang masih di luar industri (potensial firms).
Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industri,
perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual
terbatas (limiting prices) yang membuat perusahaan menikmati laba super
normal di bawah tingkat maksimum.
d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition) Dalam upayanya
mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga,
namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara
lain dapat berupa sebagai berikut :
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen, keputusan investasi yang akurat
diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efisiensi
yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan
5
melakukan kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi
(mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata
maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting agar
perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap
keputusan yang diambil.
6
dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak
perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
7
pangsa pasar, maka langkahnya akan diikuti oleh perusahaan lain, baik
dengan cara menurunkan harganya semata atau menurunkan harga
dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.
3) Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan
cara langsung pada penurunan harga ataupun dengan cara mengurangi
jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif tidak akan
mengikutinya.
2 Soeratno, Ekonomi Mikro Pengantar, Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 2003, Edisi 2, hlm. 232
8
serta melakukan inovasi. Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan
melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab perusahaan tidak mungkin
melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan
biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat
mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga,
konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi
dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi
konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam
menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan
tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini
tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala
ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan
oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada
perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat
untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen
dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan
konsumen.3 Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk
memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan
sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat
perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak
memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis,
perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain
untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak
waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya
kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk
monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
3 http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/dampakpositifnegatif-pasaroligopoli.html
9
(manusia dan bahan baku) serta teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan
oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk memasukinya, terutama pada
persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel. Adapun hambatan-
hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut :
10
diisi oleh Cyrix dan AMD, maka INTEL pun membuat Celeron dengan
harga relatif sama dengan pesaingnya, namun dengan kemampuan sama
dengan pendahulunya (Pentium 1-4).
11
GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi,
dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat
luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi.
Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya adalah
masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di
Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan
pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan
inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
BAB III
KESIMPULAN
12
Pasar oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak
sempurna, yaitu suatu pasar dimana hanya terdapat sedikit penjual. Pasar
ologopoli pada dasarnya terbagi dua jenis yaitu pasar oligopoli dengan
diferensiasi produk dimana produk suatu peruahaan dibedakan dengan produk
perusahaan lainnya contohnya industri perakitan motor dan mobil di Indonesia.
Yang kedua yaitu pasar oligopoli tanpa diferensiasi produk, disini produknya
homogen dimana tidak ada perbedaan antara produk suatu perusahaan dan
perusahaan yang lain. Contohnya industri baja, industri semen dll.
Karena di pasar oligopoli hanya terdapat sedikit penjual sementara ada
banyak sekali konsumen, maka salah satu ciri pasar oligopoli adalah ketegangan
dan keterkaitan dalam pengambilan keputusan yang tercipta antara satu produsen
dengan produsen lainnya. Sekelompok oligopoly bisa saja bekerja sama dan
bertindak seperti monopoli – dimana mereka berkesepakatan dalam menentukan
jumlah produksi dan harga jual suatu produk. Kerjasama semacam ini bisa juga d
isebut kolusi atau kartel dimana ini bertujuan untuk menghindari perang harga dan
kerugian di masing masing perusahaan . Contohnya kerja sama yang dilakukan
oleh OPEC yang menentukan jumlah produksi serta harga jual produk
anggotanya. Tetapi ada juga oligopoli tanpa ada kesepakatan dalam
persaingannya, kondisi ini bisa menimbulkan perang harga antar pesaing di dalam
suatu industri tentunya ini bisa menimbulkan kerugian di kedua belah pihak.
Dalam kenyataannya tentu saja sulit untuk menentukan oligopoli mana yang
paling baik. tidak ada angka pasa atau teori yang jelas menentukan pasar mana
yang lebih baik, itu semua tergantung dari subjektifitas suatu individu untuk
menilai. Begitu juga tidak ada yang pasti dalam menentukan apakah barang yang
dijual di suatu pasar terdapat diferensiasi di dalamnya atau tidak. Sekali lagi itu
semua tergantung dari individu yang membandingkan dan tentunya dipengaruhi
juga oleh tingkat kecerdasan dan analisis individu tersebut sehingga jawaban yang
pasti dari semua persoalan diatas masih terbuka untuk diperdebatkan.
DAFTAR PUSTAKA
13
Mankiw, N. Gregory (2006) Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi ke 3,
Diterjemahkan oleh : Sungkono Chriswan . Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Sukirno, Sadono (2006) Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
http://www.ekonomikontekstual.com/
http://www.bimbie.com/
14