PENDAHULUAN
Glikosida adalah suatu senyawa kimia bahan alam yang apabila dihidrolisis
menghasilkan satu atau lebih gula (glikon) dan senyawa bukan gula. Jika gula
simarosa dan gula lainnya disebut glikosida. Senyawa penyusun glikosida bukan
yang dijadikan obat tentu saja adalah tanaman yang memiliki kandungan atau zat-
Salah satu zat aktif yang banyak ditemukan di alam dan juga di tumbuhan
adalah glikosida. Glikosida adalah zat aktif yang termasuk dalam kelompok
metabolit sekunder. Dalam dunia industri senyawa glikosida yang sering dipakai
memiliki aglikon berupa flavonoid atau steroid. Selain itu senyawa glikosida
biasa dipakai untuk menyimpan senyawa aktif agar tidak bereaksi sehingga tidak
rusak sebelum dipakai. Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah
untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah
tegangan permukaan. Oleh karena itu disusun makalah ini untuk mengetahui
definisi, sifat dan pembagian glikosida serta glikosida yang berkhasiat sebagai
dalam terapi yang saat ini tersedia sebagai obat untuk pengobatan penyakit
penyakit jantung. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan monitoring
penggunaan obat ini pada penderita penyakit jantung dalam proses terapi
kesembuhan
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui definisi, sifat dan pembagian glikosida
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kamus Farmakologi, Glikosida adalah senyawa asal gula dengan zat
Menurut Michael Henrich dkk (2010), glikosida adalah istilah generik untuk
bahan alam yang secara kimia berikatan dengan gula. Oleh karena itu glikosida
Menurut Midian Sirait (2007) glikosida adalah suatu senyawa, bila dihidrolisis
akan terurai menjadi gula (glikon ) dan senyawa lain (aglikon atau genin).
A. Sifat Glikosida
glikosida
1. Glikosida saponin
3. Glikosida antrakinon
4. Glikosida sianofor
5. Glikosida thisianat
6. Glikosida flavonol
7. Glikosida alkohol
8. Glikosida aldehid
9. Glikosida lakton
yang memiliki masa panennya selama 2 tahun, dan umumnya terdapat di eropa dan
amerika utara, yang berbentuk suatu pahatan batu ataupun ada juga yang berbentuk
bunga mawar. Karekteristik dari daunnya pada tahun pertama adalah berwarna ungu
(kadang-kadang putih) dan membentuk bunga pada tahun yang ke 2. ini sangat
berpotensi sebagai racun dan tidak mungkin untuk dicernakan oleh manusia.
Digitalis purpurea ditanami untuk produksi obat, terutama di Eropa, daun-
daun yang tumbuh pada tahun pertama sering di panen dengan cepat dan dikeringkan
pada suhu 60oC secepat mungkin pada saat pengkoleksian. Prosedur ini memerlukan
derivat yang aktif. Bahkan beberapa hidrolisis parsial terjadi aktivitas. Panas yang
Karena sediaan dari digitalis ini berkhasiat untuk jantung dan bersifat
sekitar struktur-strukturnya karena hidrolisa ini akan menghasilkan enzim. Zat yang
berkhasiat obat yang terdapat pada daun yang kasar tersebut di uji kadar logamnya
biologis yang diubah bentuknya menjadi bentuk serbuk. Kerjanya ialah berguna
untuk memperkuat kerja dari pada otot jantung . Mungkin saja aktifitasnya dapat
tepung/serbuk tersebut karena itu memiliki aktifitas yang rendah atau bahan-bahan
yang non aktif seperti sejenis rumput makanan hewan (medicago sativa) atau rumput.
Obat mentah itu hampir tidak digunakan lagi sekarang, setelah digantikan oleh
dari hidrolisis parsial dari kelompok pembentuk glikosida utama selama pengeringan
50% dari campuran glikosida, sedangkan dalam pengeringan daun kadarnya bisa saja
sedikit jika material tumbuhan sudah tua atau kurang baik pada proses penyimpanan.
senyawa formil digolongkan pada gugus golongan itu dan ini akan dihilangkan pada
proses hidrolisis.
pemfibrilan atrium.
tanaman yang memiliki masa panen selama 2 tahun yang berasal dari Eropa Pusat
dan Selatan, dan perbedaannya terletak pada foxglovenya yang berwarna merah
dengan daun yang lebih lembut, dan bunga lebih kecil yang berwarna kuning-coklat.
Tumbuhan ini ditanam di Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Selatan, dan dipanen
dan dikeringkan dengan cara yang sama dengan D.Purpurea. Itu belum
Isi total kardenolid mencapai 1% yang ditemukan dua hingga tiga kali pada D.
asetil ester yang berfungsi pada digitoxose ketiga, berada jauh dari aglikon.
Kelompok asetil ini yang membuat campuran lebih mudah untuk diisolasi dari bahan
Pengeringan daun dengan cara yang sama disertai dengan beberapa hidrolisis
parsial dari unsur daun segar yang asli melalui bantuan enzim, kedua terminal
glukosa dan kelompok asetil yang tidak dihidrolisis, serta memperluas daerah
pengasingan campuran. Glikosida jantung D. lanata didasarkan pada lima aglikon,
purpurea, ditambah digoxigenin dan diginatigenin (Gambar 5.95), yang mana tidak
2.4 Digoksin
yang diisolasi dari daun Digitalis lanata dan Digitalis purpurea melalui konversi
Digoksin merupakan obat yang paling sering digunakan dalam pengobatan kongestif
yang signifikan sebagai sumber senyawa lanatosida C dan digoksin, telah diketahui
digilanidase pada daun dan yang kemudian mengalami deasetilasi (Ikeda et al., 1992).
Digoksin berbentuk kristal glikosida, obat ini mempengaruhi tidak hanya otot-otot
jantung, tetapi juga otot lurik dan rangka, tubulus ginjal dan pusat saraf lainnya.
Dengan demikian penentuan konsentrasi digoksin dalam darah, otot jantung dan
ginjal adalah suatu hal yang penting dalam konfirmasi racun mematikan yang
disebabkan senyawa ini (Adamowicz et al., 2002). Hingga saat ini mekanisme aksi
dari digitalis (digoksin) dalam hati manusia telah dipelajari secara ekstensif, termasuk
dasar klinis dan molekuler dari terapeutik dan efek racunnya (Lelievre & Lechat,
2007).
Digoksin, sebuah cardenolide digitalis, masih menjadi obat pilihan untuk
pengobatan gagal jantung kongestif, yaitu bertindak sebagai inhibitor selektif dari
Fungsi utamanya adalah untuk menjaga stabilitas klinis dan kapasitas latihan pada
pasien dengan gagal jantung simtomatik. Untuk pasien dengan sinus, biasanya
digoksin digunakan sebagai second-line drug setelah diuretik. Dosis yang dianjurkan
untuk penggunaan digoksin tidak boleh melebihi 0,25 mg/hari dan akan lebih rendah
PEMBAHASAN