Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL USAHA

Gambar dan Design Produk

MINYAK URUT MODERN

Informatif
WH Produk Kesehatan Herbal
Jln bunga Ncole,
061-8366206

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada kami, untuk membuat proposal usaha mengenai
“MINYAK URUT MODERN”. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada rekan
sejawat yang telah memberikan motivasi dan masukannya terhadap kesempurnaan
proposal kami ini. Dan kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak sekolah smk
wirahusada medan yang telah memberikan banyak pengetahuan untuk dapat membuat
produk ini
Produk minyak urut modern dibuat berlandaskan fenomena di masyarakat dimana
minyak urut merupakan salah satu obat luar tradisional yang digemari masyarakat
khususnya kaum dewasa namun minyak urut tidak begitu di gemari oleh kaum muda
karena aromanya yang kurang digemar,sehingga kami berinisiatif untuk membuat minyak
urut dengan berbagai aroma semoga dengan adanya produk ini dapat menimbulkan rasa
kecintaan kaum muda terhadap obat tradisional.
Demikianlah proposal ini kami perbuat, semoga dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya

Medan, 24 September 2016

Calon pengusaha

3
DAFTAR ISI

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya Usaha


Obat Tradisional merupakan salah satu obat yang banyak diminati oleh masyarakat
Indonesia hal ini bisa kita lihat dari banyaknya permintaan akan obat Tradisionaltersebut,
salah satu obat Tradisional yang sering digunakan di masyarakat adalah minyak urut,,
minyak urut banyak diminati kaum tua ketimbang kaum muda hal ini di karenakan minyak
urut memiliki aroma yang kurang disukai oleh kaum muda sehingga kami berusaha untuk
membuat produk minyak urut yang memiliki aroma khas yang disukai kaum muda
sehingga kami memberi nama produk ini dengan nama Minyak urut Moderen obat luar
yang mengunakan bahan dasar tradisional yang dipadukan dengan aroma yang khas .
adapun berdirinya usaha ini pada tanggal 14 september 2016, selain memiliki tujuan
ekonomis usaha ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali obat tradisional kepada
kaum muda yang sudah

1.2 Visi & Misi Usaha


Visi
Menjadi produk unggulan yang digemari masyarakat
Misi
- Menambahkan varian aroma yang berbeda yang digemari oleh masyarakat
- Menggunakan wadah yang menarik dan terkesan moderen

5
BAB II.
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

2.1 Identitas Usaha


 WH Produk Kesehatan Herbal
 M. Hary Putra
 Smk wirahhusada Medan . Jln bunga Ncole Medan.

2.2 Struktur Organisasi


(gambarkan susunan personil ) dan Uraian Tugas prioritas

Penasehat
Bastanta Bangun S.Pd

Pimpinan
Mhd. Hary Putra

Pembuat Produk
1. Berta Ginting
2. Dewi Hutauruk

Pemacking Produk
Wiwik Suharti

Pemasaran
Ilham Fahrozi

6
2.3. Perijinan
Dalam tahap awal usaha ini tidak memiliki badan hukum dan perizinan usaha akan di
buat hanya ijin kepada pihak RT/RW setempat saja,

2.4 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN


( Dalam Mingguan )
1 2 3 4
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional

2.5 Inventaris Kantor dan Supply Kantor


Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Inventaris / Perangkat Kerja Merk Jumlah Harga Jumlah


unit harga

Total Inventaris Kantor

Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK Alat
Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Total Supply Kantor

7
BAB III
ASPEK PRODUKSI

3.1. Pengadaan Bahan


Jenis bahan yang digunakan adalah jenis rempah-rempahan,dan berbagai macam jenis
oleum. Bahan-bahan tersebut sudah diolah terlebih dahulu dan sudah siap pakai. Dan
dapat dengan mudah diperoleh dari para pedagang kaki lima dipasar tradisional ataupun
toko industri kimia

3.2 Kebutuhan sumberdaya reporodukski


( URAIAN MENGENAI SUMBERDAYA PRODUKISI MELIPUTI BANGUNAN,
PERALATAN/MESIN, TENAGA KERJA YANG DIBUTUHKAN UTK
MELAKSANAKAN AKTIFITAS PRODUKSI : TERKAIT JUMLAH, KUALITAS,
NILAI, PROSES PENGADAANNYA) uraianya dibuat

3.3 PROSES PRODUKSI


Setelah seluruh bahan telah dikumpulkan, maka proses produksi dapat dimulai dengan
mengikuti alur bagan sebagai berikut:

Proses
penyediaan bahan

Penggorengan Proses Proses pemberian


bahan(rempah) penyaringan varian aroma

Proses Proses
Pemasaran Pemackingan

8
3.4. Kapasitas Produksi
Rencana jumlah produk yang diproduksi dalam setiap tahunnya, adalah jika dalam bulan
pertama produk mengalami peningkatan di konsumen maka produk yang diproduksi
untuk bulan berikutnya akan ditingkatkan lagi jumlahnya. Begitu juga untuk tahun-tahun
berikutnya.

Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun
ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tahun Rencana produksi (dalam unit)


2016 1500 btl minyak urut modern
2017 btl minyak urut modern
2018 450 btl minyak urut modern

3.5. Mesin dan Peralatan


Peralatan yang digunakan tidaklah sulit untuk diperoleh. Karena peralatan yang
digunakan adalah peralatan wajib rumah tangga, sebagai berikut:

Nama Peralatan Merk Jumlah Harga Jumlah


Unit Harga
1. Kuali 1 unit @Rp. 60.000 60.000

2. Kompor Rinnai 1 unit @Rp.250.000 Rp.250.000

3. Tabung gas 3 kg elpigi 1 unit @Rp.180.000 Rp.180.000

4. Sendok Goreng 1 unit @Rp.15.000 Rp.15.000

5. Saringan 1 unit @Rp.15.000 Rp.15.000

6. Ember Berlian 1 unit @Rp20.000 Rp.20.000

7. Wadah/Botol 100 btl @1.500 Rp.150.000

Total Pembelian Rp.690.000


Mesin/Alat

9
3.6. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk dapat diperoleh dari pasar tradisional,
ketersediaan bahan dipasaran juga tidak perlu diragukan karena semua bahan dapat diperoleh
dengan mudah. Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Nama Bahan Baku Merk Jumlah Harga Jumlah


Unit Harga
1. Rempah Ratus Sempurna 12 bks @7.500 Rp.90.000

2. Minyak Goreng Bimoli 4 liter @20.000 Rp.80.000

3. Oleum Citri 50 ml Rp.50.000 Rp.50.000

4. Oleum Auranti 50 ml Rp.50.000 Rp.50.000

5. Oleum Foeniculi 50 ml Rp.50.000 Rp.50.000

6. Oleum Rosae 50 ml Rp.50.000 Rp.50.000

7. Oleum Menthe 50 ml Rp.50.000 Rp.50.000


Piperetae

8. Minyak Kelapa 2 btl @Rp.100.000 Rp.200.000


ijo

Total Pembelian Bahan Baku Rp.620.000

3.7. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.

A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan Tarif/Upah Jumlah Jumlah Hari Jumlah (Rp.)
per hari Tenaga Kerja/Tahun
Kerja
1.Pembuatan produk 50.000 2 orang 24 hari Rp.2.400.000
2.Packing 50.000 1 orang 24 hari Rp.1.200.000
3.Pemasaaran 50.000 2 orang 24 hari Rp.2.400.000
Total Upah Tenaga Rp. 6.000.000
Produksi Sistem Harian

10
BAB IV
ASPEK PEMASARAN

4.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )


Produk yang kami buat akan kami pasarkan di beberapa daerah seperti kabupaten deli
serdang dan kota medan, dalam strategi pemasaran awal kami mencoba memasarkan produk
kebeberapa tempat seperti tukang kusuk yang ada di kota medan dan yang ada di kabupaten deli
serdang, untuk pesaing dalam pasar yang menjadi pesaing kami saat ini adalah minyak urut yang
sudah memiliki nama terlebih dahulu di pasar, salah satu cara yang kami lakukan untuk dapat
bersaing dengan produk yang sudah ada di pasar terlebih dahulu kami membuat harga yang lebih
murah dan kemasan yang lebih menarik, adapun target utama kami untuk pemasaran produk
adalah masyarakat secara umum dengan kriteria masyarakat dewasa secara khusus.

4.2 Proyeksi Permintaan


Berikut adalah proyeksi permintaan konsumen terhadap produk
Tahun Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
2016 350 btl minyak urut modern
2017 400 btl minyak urut modern
2018 450 btl minyak urut modern

 Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran


disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan
ekonomi.
Tahun Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )
2016 300 btl minyak urut modern
2017 350 btl minyak urut modern
2018 400 btl minyak urut modern

4.3 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar
(A) (B) (C = A-B) Penjualan (E = DX100% /
C)
2016 350 300 50 400
2017 400 350 50 450
2018 450 430 20 470

11
4.4 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis
SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

a. Product
Minyak urut modern adalah minyak urut yang khas yang dibuat agar para
pemakainya tidak merasa bosan dengan bau tajam dari rempah-rempahan dan kali ini
kami membuat minyak dengan berbagai varian harum dan wangi.

b. Price
Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih
murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan
harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga.

c. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui
beberapa cara :
 Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
- Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.
- Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
 Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana
konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
 Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan
menawarkan dan mencoba produk langsung.
 Public Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata
konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan
oleh perusahaan besar.

d. Placement
Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui
pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).

e. People
Sasaran utama penjualan produk adalah masyarakat awam yang masih dekat
dengan kebudayaan tradisional. Dan kita juga akan mencoba untuk menawarkan produk
kepada kalangan remaja sehingga kita menambahkan varian wewangian.

f. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli.
Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses
pelayanan terhadap konsumen.

12
g. Physical Evidence
bentuk botol yang kami gunakan juga akan kami desain dengan semenarik mungkin,
sehingga para kalangan dari remaja juga akan menyukai produk kami. Namun
walaupun demikian motif kesehatan dan herbalnya juga tidak akan ketinggalan.

(Note :
Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah ibandingkan
dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang kita
buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen.
Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga
perlu dicatat biaya yang dikeluarkan perbagian P.)

BAB V

13
ASPEK KEUANGAN

5.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha

5.2. Proyeksi Keuangan

Dalam memulai usaha kami memakai dua sumber dana yang pertama modal sendiri
dimana modal ini kami dapat dari anggota tim usaha dan yang kedua adalah modal pinjaman
dalam modal pinjaman kami sebisa mungkin tidak melakukan pinjaman kepada pihak bank
namun kami berusaha untuk melakukan pinjaman pada perseorangan berikut adalah perincian
sumber pendanaan dalam usaha ini

A. Sumber Pendanaan
Uraian
Persentase (%)
(anggota tim )
1. Modal Sendiri 40 %
Pinjaman perseorangan
2. Pinjaman 60 %
Jumlah (1+2)
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Sewa Tempat 1 200.000 200.000
b. Mesin/Peralatan 1 set(terlampir 630.000 630.000
di bab III)
c. Biaya pra operasi 1 100.000 100.000
Jumlah 930.000
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku 1 set untuk 100 620.000 620.000
unit (terlampir di
bab III)
d. Piutang 1 investor 2.910,000 2.910,000
Jumlah 3.110.000

D. Analisa Biaya Tetap


Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji 5 100.000 500.000
d. Biaya Pemasaran 3 50.000 150.000
e. Biaya Lainnya - - -
Jumlah 650.000

5.3. Analisa Kelayakan Usaha

14
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari
investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini
sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan
dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan
diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi
layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat
dipergunakan adalah :

A. Metode Non-Discounted Cash Flow


Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
(time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum sbb:

Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum
digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi,
karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat
mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
 Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
 Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow


Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu
uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa
yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang
(present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan
demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:


C –C
NPV =
Σ-----------
(1 + i)n +Σ -----------
(1 + i)n

di mana: i = bunga tiap periode


N = periode (tahun, bulan)
-C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).

15
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya
(return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

2. Profitability Index (PI)


ks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:

PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
PV of Capital Cost

Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu
sebagai berikut:
-Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
-Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
-Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

3. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih
yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik
tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku,
atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan
beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk
skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan
sebagai:

NPV1
IRR = i1 + (i2 – i1) x
|----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2)
|
16
di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)
5.4. Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan)
dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap
oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa
keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.

a. Break Even Point (BEP)


Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada
tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan
perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional.
Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi
akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume
penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel

atau dapat juga dituliskan sebagai:

Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------
Biaya Variabel

|
1 – -----------------------
Hasil Penjualan |
1. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan

17
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin = 1 –
|
------------------------
Hasil Penjualan |
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba

Minimal Penjualan = -----------------------------------


Biaya Variabel

|
1 – -------------------------
Hasil Penjualan |

Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor
maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya
dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal
rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan
memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan
dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon
perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk
memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan
atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang
disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah
salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor
maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan
dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan
mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa

18
yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan
dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta
manfaat yang akan diterima oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.

Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan
dijalankan.

19
PENUTUP

Keyakinan dan harapan kami sebagai pengusaha MINYAK URUT MODERN


adalah ingin usaha ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang kami harapkan
dan juga dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat luas .
Selain itu juga kami berharap agar usaha kami ini mendapat perhatian dari
pemerintah agar setiap kendala yang dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi
sehingga kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat
bersaing dengan produk herbal lainnya.

Penulis
SISWA SMK WIRAHUSADA MEDAN

-MHD. HARY PUTRA : XII FARMASI


BERTA BR GINTING :XII FARMASI
DEWI LASMA RIAMA HUTAURUK :XII FARMASI
ILHAM FAHROZI :XII KEPERAWATAN
WIWIK SUHARTI :XII FARMASI

20

Anda mungkin juga menyukai