Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Pendidikan

Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE


PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KREATIVITAS
BELAJAR SISWA

Murniati, Endah Resnandari Puji Astuti.


Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Mataram
murniati23@gmail.com, endahresnandaripujiastuti@gmail.com

ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini yaitu penjelasan guru dalam mengajar yang bersifat
monoton, gaya mengajarnya yang bersifat membosankan, mengakibatkan siswa
kurang aktif disaat proses belajar, sehingga hasil yang diperoleh kurang efektif.
Salah satu untuk mengatasi masalah belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), sehingga dapat mengatasi masalah
dalam belajar.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
AdaPengaruhModel Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap
Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn kelas VIII di SMPN 3 Gerung
Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017?Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn kelas VIII di SMPN
3 Gerung Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket sebagai
metode pokok sedangkan dokumentasi sebagai metode pelengkap. Teknik analisis
data menggunakan analisis statistik dengan rumus Chi kuadrat ( . Hasil

analisis diperoleh nilai sebesar12,320 dan nilai pada taraf


Signifikan 5% dengan dk(k-1)=5-1=4 (R-1)=2-1=1+4= 5,lebih besar dari pada
nilai pada tabel (12,320 >11,070), berarti bahwa ditolak dan Ha diterima
yang berbunyi: ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving
(CPS) Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn kelas VIII di
SMPN 3 Gerung Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini“signifikan”.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Creative Problem Solving (Cps),


KreativitasBelajar.

PENDAHULUAN pembelajaran terdapat beberapa unsur


Pembelajaran adalah suatu di antaranya adalah pembelajaran
usaha untuk membuat peserta didik sebagai sebuah proses yang bertujuan
belajar atau suatu kegiatan untuk untuk membelajarkan peserta didik di
membelajarkan peserta didik. Oleh dalam kelas. Teknologi Pendidikan
karena itu, di dalam proses merupakan suatu bidang spesialisasi

Halaman | 75
Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

dari ilmu pendidikan yang tergolong dan berkomunikasi. Sehubungan


relatif baru. Teknologi Pendidikan dengan hal tersebut, salah satu langkah
bergerak dalam keseluruhan bidang agar seorang guru dapat mengaktifkan
pendidikan baik di sekolah maupun di siswa dalam kegiatan belajar mengajar
luar sekolah. Sebagai ilmu yang relatif yaitu dengan menggunakan model
baru secara formal maka tidak mustahil pembelajaran Creative Problem
banyak orang yang salah Solving (CPS).
mengartikannya. Adapun tujuan dari penelitian
Model pembelajaran Creative ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Problem Solving (CPS) adalah cara model pembelajaran Creative Problem
penyajian pelajaran dengan Solving (CPS) terhadap kreativitas
memberikan masalah kepada siswa belajar siswa pada mata pelajaran PKn
secara berkelompok, kemudian siswa kelas VIII di SMPN 3 Gerung
mendiskusikan situasi permasalahan kabupaten Lombok Barat Tahun
yang diajukan. Berdasarkan keadaan di Pelajaran 2016/2017.
Creative Problem Solving
lapangan khususnya di kelas VIII
(CPS) adalah suatu model
SMPN 3 Gerung Kabupaten Lombok
pembelajaran yang memusatkan pada
Barat di temukan bahwa model
pengajaran dan keterampilan
pembelajaran yang diterapkan oleh
pemecahan masalah, yang di ikuti
guru kurang bervariasi, yaitu hanya
dengan penguatan keterampilan (Zahra,
menggunakan model konvensional
2012 ). Dengan menggunakan model
seperti ceramah, diskusi dan kerja
pembelajaran ini di harapkan dapat
kelompok yang monoton, dalam mata
menimbulkan minat sekaligus kreative
pelajaran khususnya PKn guru hanya
siswa dalam mempelajari PKn
menjelaskan materi di dalam kelas,
sehingga siswa dapat memperoleh
murid mencatat kemudian menghafal
manfaat yang maksimal, baik dari
materi pelajaran tersebut, Sehingga
proses maupun hasil belajarnya.
siswa kurang aktif berfikir dan
Dapat di simpulkan bahwa
berkomunikasi, dalam situasi seperti ini
model pembelajaran Creative Problem
guru di tuntut dapat memilih model
Solving (CPS) adalah metode
pembelajaran yang dapat memacu
pembelajaran yang memusatkan pada
kreativitas siswa untuk aktif berfikir
keterampilan pemecahan masalah yang

Halaman | 76
Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

diikuti dengan penguatan keterampilan. memberikan tanggung jawabanan


Menurut Moch. Agus Krisno terhadap semua langkah yang akan
Budiyanto, (2016 : 105). Kelebihan diambil, (Margono, 2010: 100).
model pembelajaran Creative Problem Sedangkan Sukardi (2011: 68).
Solving (CPS) yaitu : a. Siswa menjadi Rancangan penelitian yang digunakan
terampil menyeleksi informasi yang dalam penelitian ini adalah one-group
relevan kemudian menganalisisnya dan pretest-posttest design.
meneliti kembali hasinya. b. Kepuasan Populasi dalam penelitian dapat
intelektual akan timbul dari dalam pula diartikan sebagai keseluruhan unit
sebagai hadiah intrinsic bagi siswa. c. analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Potensi intelektual siswa meningkat. d. Terkait dengan populasi dalam
Siswa belajar bagaimana melakukan penelitian, maka akan dijelaskan oleh
penemuan dengan melalui proses beberapa ahli sebagai berikut:
melakukan. Sugiyono (2014 : 80 ) menjelaskan
bahwa “Populasi adalah wilayah
METODE PENELITIAN
generalisasi yang terdiri atas:
Penelitian kuantitatif dapat
obyek/subyek yang mempunyai
diartikan sebagai metode penelitian
kualitas dan karakteristik tertentu yang
yang berlandasakan pada filsafat
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
positivisme, digunakan untuk meneliti
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
pada populasi atau sampel tertentu,
Sedangkan ahli lain mengatakan bahwa
pengumpulan data menggunakan
“populasi adalah keseluruhan objek
instrumen penelitian, analisis data
penelitian” (Suharsimi, 2013 : 173).
bersifat data/statistik, dengan tujuan
Populasi adalah seluruh data yang
untuk menguji hipotesis yang telah
menjadi perhatian dalam suatu ruang
ditetapkan (Sugiyono, 2016: 8).
lingkup dan waktu yang ditentukan
Rancangan penelitian
(Margono 2014 : 118).
merupakan keseluruhan proses Sampel berasal dari bahasa
pemikiran dan penentuan matang inggris yang berarti sample dan
tentang hal-hal yang dilakukan serta merupakan bagian dari populasi.
dapat pula dijadikan dasar penelitian Adapun sampel dalam penelitian ini
baik oleh peneliti maupun orang lain diambil dari kelas VIII yang akan
terhadap peneliti dan bertujuan untuk diacak sehingga menjadi sampel

Halaman | 77
Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

penelitian, karena jumlah populasi menurut Riduwan (2013: 24) teknik


kelas VIII A, B ,C dan D di SMPN 3 pengumpulan data juga diartikan
Gerung berjumlah 124 maka sebagai teknik atau cara-cara yang
pengambilan sampel menggunakan dapat digunakan oleh peneliti untuk
teknik random sampling, teknik mengumpulkan data. Adapun teknik
random sampling adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
pengambilan sampel. Berdasarkan adalah sebagai berikut:1. Metode
kelas yang telah diundi atau diacak Angket (Kuesioner).
tanpa memperhatikan stara yang ada Teknik analisis data dilakukan
dalam populasi, maka yang menjadi sebagai upaya atau cara untuk
sampel dalam penelitian ini adalah mengolah data menjadi informasi
siswa kelas VIII B yang berjumlah 31 sehingga karakteristik data tersebut
orang. bisa dipahami dan dimanfaatkan untuk
Dalam sebuah penelitian
solusi permasalahan terutama masalah
dibutuhkan beberapa instrumen yang
yang berkaitan dengan penelitian.
dapat menunjang dan mendukung
Dalam penelitian kuantitatif, teknik
penelitian sehingga dapat berlangsung.
analisis data yang digunakan sudah
Menurut Sugiyono (2016: 222)
jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab
instrumen penelitian adalah “suatu alat
rumusan masalah atau menguji
yang digunakan mengukur fenomena
hipotesis yang telah dirumuskan dalam
alam maupun sosial yang diamati”.
proposal. Karena datanya kuantitatif,
Teknik pengumpulan data merupakan
maka teknik analisis data
teknik atau cara yang digunakan untuk
menggunakan metode statistik yang
mengumpulkan data. Metode
telah tersedia (Sugiyono, 2014 : 243).
menunjukkan suatu cara sehingga dapat
Sehubungan dengan penelitian
diperlihatkan penggunaanya melalui
ini, maka sesuai dengan gejala yang
angket, wawancara, pengamatan, tes,
diteliti yaitu Pengaruh model
dokumentasi dan sebagainya. Menurut
pembelajaran Creative Problem
Sugiyono (2016: 224) teknik
Solving (CPS) terhadap kreativitas
pengumpulan data merupakan langkah
belajar siswa. Maka rumus yang
yang paling strategis dalam penelitian,
digunakan adalah analisis data statistik
karena tujuan utama dari penelitian
dengan rumus Chi Square. Jumlah
adalah mendapatkan data. Sedangkan

Halaman | 78
Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

variabel dalam penelitian ini sebanyak (1) (2) (3) (4) (5) (6)
dua variabel yakni variabel x dan L 28 45 -17 289 6,422
P 32 49 -17 289 5,898
variabel y, yang menjadi variabel x
Jumlah 60 94 -34 578 12,320
dalam penelitian ini adalah “model
pembelajaran creative problem solving Menguji Nilai Hipotesis Sesuai
(CPS)” dan yang menjadi variabel y dengan hasil perhitungan chi square
adalah “kreativitas belajar siswa”. yang diperoleh melalui analisis =
12,320 sedangkan nilai chi square
HASIL PENELITIAN dalam tabel dengan dk (k-1) =5-1=4
Dalam penelitian ini yang menjadi (R-1)=2-1=1(K+R)=4+1= 5 dengan
populasi peneliti adalah seluruh siswa taraf signifikansi 5% = 11,070 dengan
kelas VIII di SMPN 3 Gerung demikian bahwa nilai chi square
Kabupaten Lombok Barat Tahun analisis lebih besar dari pada nilai chi
Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari square tabel (12,320 > 11,070). Hal ini
empat kelas yang berjumlah 124 orang. berarti hipotesis nol ditolak dan
Karena jumlah populasi yang relatif hipotesis alternatif diterima. 2. Menarik
banyak, maka peneliti menggunakan Kesimpulan Dari hasil uji chi square
teknik random sampling. Adapun data menujukkan nilai chi square hitung
jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 12,320 maka berdasarkan taraf
yakni siswa kelas VIII B, dapat dilihat signifikansi 5% dan dk (k-1) = 5-1=4
pada tabel berikut (R-1)=2-1=1(K+R)= 4+1=5 ternyata
Tabel Kerja 1. Pengujian Hipotesis besarnya angka batas penolakan
Tentang Pengaruh Model hipotesis nol yang dinyatakan dalam
Pembelajaran Creative Problem tabel adalah 11,070. Kenyataan ini
Solving (CPS) Terhadap Kreativitas menunjukkan bahwa nilai chi square
Belajar Siswa hitung lebih besar dari pada nilai chi
square tabel (12,320 > 11,070), karena
t hitung lebih besar dari t tabel, maka
penelitian ini dikatakan signifikan. Hal
ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak
dan hipotesis alternatif diterima, maka
Subjek
dapat ditarik kesimpulan bahwa: Ada

Halaman | 79
Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

pengaruh model pembelajaran Creative test) dan = 94 adalah nilai frekuensi


Problem Solving (CPS) Terhadap
Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata harapan (post dimana untuk
Pelajaran PKN kelas VIII di SMPN 3
Gerung Kabupaten Lombok Barat laki-laki = 28, dan untuk perempuan
Tahun Pelajaran 2016/2017.
= 32. Sedangkan untuk laki-laki =
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang
45, dan untuk perempuan = 49.
didapat pada saat pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Dimana derajat kebebasan dk (k-1) = 5-

Creative Problem Solving (CPS) dapat 1=4 (R-1)=2-1=1(K+R)= 4+1=5

dilihat bahwa kreativitas belajar siswa Setelah semua nilai telah diketahui

meningkat hal itu ditandai dengan maka dari hasil uji chi square

antusias, perasaan senang saat belajar


menunjukkan nilai sebesar
menggunakan model pembelajaran
Creative Problem Solving (CPS). 12,320 maka berdasarkan taraf
Model Pembelajaran Creative Problem signifikansi 5% dan dk (k-1)=5-1=4(R-
Solving (CPS) digunakan untuk 1)=2-1=1(K+R)=4+1=5 ternyata
meningkatkan kreativitas belajar siswa, besarnya angka batas penolakan
supaya siswa aktif dalam berfikir dan
hipotesis nihil ( ) yang dinyatakan
berkomunikasi. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini yaitu di dalam dalam tabel distribusi adalah 11,070
analisis data dilakukan sebelum
penggunaan model pembelajaran yang menunjukkan bahwa nilai

Creative Problem Solving (CPS) dan


setelah penggunan model pembelajaran lebih besar dari pada nilai
Creative Problem Solving (CPS), maka
dari hasil data yang diperoleh dan (12,320 > 11,070) karena
setelah dianalisis menggunakan rumus
lebih besar dari . Hal ini
chi square dapat diketahui = 60

adalah nilai frekuensi observasi (pre berarti bahwa hipotesis nihil ( ) yang

Halaman | 80
Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

diajukan ditolak dan sebaliknya Solving (CPS) terhadap kreativitas


belajar siswa pada mata pelajaran PKN
hipotesis alternatif ( ) yang diajukan
kelas VIII di SMPN 3 Gerung
diterima, maka dapat ditarik Kabupaten Lombok Barat Tahun
kesimpulan bahwa: Ada pengaruh Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat
model pembelajaran Creative Problem
dilihat dari hasil penelitian yaitu nilai
Solving (CPS) Terhadap Kreativitas
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
sebesar 12,320 dan nilai
PKn kelas VIII di SMPN 3 Gerung
Kabupaten Lombok Barat Tahun pada taraf signifikansi 5% dengan dk
Pelajaran 2016/2017. (k-1) = 5-1=4 (R-1)=2-1=1(K+R)=
Sehingga dapat disimpulkan
4+1=5, lebih besar dari pada nilai
bahwa hasil penelitian ini “signifikan”.
Hal tersebut terbukti dengan nilai rata- (12,320 > 11,070), sehingga
rata siswa meningkat setelah penerapan
dapat disimpulkan hasil penelitian ini
model pembelejaran Creative Problem
(signifikan).
Solving (CPS) dibandingkan dengan
nilai rata-rata siswa sebelum SARAN
menggunakan model pembelajaran Bagi kepala sekolah Diharapkan
Creative Problem Solving (CPS) dapat mengarahkan para guru untuk
Berdasarkan hal tersebut maka dapat memanfaatkan model pembelajaran
dinyatakan bahwa model pembelajaran yang bervariasi yang bersifat mendidik
Creative Problem Solving (CPS) ini, untuk meningkatkan kreativitas belajar
layak untuk dikembangkan oleh guru siswa dalam proses belajar mengajar.
sebagai pedoman dalam meningkatkan Bagi guru Agar dapat
kreativitas belajar siswa sehingga meningkatkan penilaian dan tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar hanya menilai pada aspek kognitif saja
siswa. dan meningkatkan model pembelajaran
KESIMPULAN Creative Problem Solving (CPS) agar
Berdasarkan hasil analisis data siswa tidak hanya mencatat dan
pembahasan pada bab IV, maka dapat menghafal materi pembelajaran tapi
disimpulkan bahwa: “Ada Pengaruh siswa bisa aktif berfikir dan
model pembelajaran Creative Problem

Halaman | 81
Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2018

berkomunikasi pada saat proses IKIP Mataram, 2011. Pedoman


pembelajaran. Pimbingan dan Penulisan
Bagi siswa, kepada para siswa di
Karya Ilmiah. Mataram
harapakan agar selalu memperhatikan
Munandar, Utami. 2009.
penggunaan model dalam proses
Pengembangan Kreativitas Anak
belajar sehingga hasil belajar siswa
Berbakat. Jakarta: PT. Rineka
bisa tercapai
Cipta.
Untuk para peneliti lainnya Agar
Munawaroh, Asmawati. Upaya
penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Meningkatkan Kreativitas Dalam
salah satu referensi, untuk mengadakan
Pembelajaran Pendidikan
penelitian yang lebih luas dengan
Agama Islam Melalui
aspek-aspek yang belum terungkap
Keterampilan Bertanya Dasar Di
pada penelitian.
Siswa Kelas IV SD Negeri
DAFTAR PUSTAKA Nolobangsan Yogyakarta : 11.
Agus Suprijono. 2016. Model-model Margono. 2010. Metodologi Penelitian
Pembelajaran Emansipatoris. Pendidikan. Jakarta: Rineka
Yogyakarta: Pustaka Cipta.
Belajar Martono, Nanang. 2010. Metodologi
Budiyanto, Krisno, Agus. 2016. Model Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Pembelajaran dalam studen PT Raya Grafindo Persada.
centered Learning (Scl). Riduwan. 2013. Belajar Mudah
Malang : Umm Press Penelitian untuk Guru-Karyawan
Dwiyogo, W.D. 2008. Pembelajaran dan Peneliti Pemula.
Visioner. Bekasi: Media Bandung: Alfabeta.
Visioner.
Huda, Miftahul. 2013. Model- model
pengajaran dan pembelajaran,
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Hulfian, L. 2014. Penelitian Dikjas.
Lombok Timur: Garuda Ilmu.

Halaman | 82

Anda mungkin juga menyukai