JURNAL Gas Metana Energi Baru PDF
JURNAL Gas Metana Energi Baru PDF
Abstrak
Pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia khususnya sumber energy harus
dilakukan secara tepat dan efisien demi kelangsungan ketersediaan energy nasional dalam
jangka panjang. Minyak, gas bumi, batubara merupakan energy fosil yang tidak terbarukan
oleh sebab itu pemanfaatannya harus dilakukan secara cermat, sedangkan potensi energy
baru terbarukan serta energy alternative perlu dikembangkan. Gas Metana Batubara (GMB)
adalah gas alam dengan dominasi gas metana yang dihasilkan selama proses
pembatubaraan dan juga terperangkap didalam batubara itu sendiri. Berdasarkan hasil studi
kelayakan yang dikeluarkan oleh Advanced Resources International, Inc. Indonesia memiliki
perkiraan cadangan GMB sebesar 450 TCF (trillion cubic feet) yang tersebar di beberapa
cekungan batubara di Indonesia. Potensi sebesar ini tentunya tidak ada artinya apabila
tanpa dilakukan eksplorasi dan eksploitasi, hal inilah yang merupakan tantangan utama
bangsa Indonesia untuk mengembangkannya demi ketersediaan energy murah untuk rakyat.
dikeluarkan oleh Menteri ESDM sebagai A. Genesa Gas Metana Batubara (GMB)
terobosan atas menurunnya jumlah Gas Metana Batubara (GMB) adalah gas
produksi minyak di Indonesia, sampai alam dengan dominan gas metana dan
dengan saat ini sudah 54 Wilayah Kerja disertai sedikit hidrokarbon lainnya dan gas
yang sudah diberikan kepada Kontraktor non-hidrokarbon dalam batubara hasil dari
Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan beberapa proses kimia dan
estimasi cadangan sebesar 138 TCF fisika. GMB sama seperti gas
(sumber : http://www.investor.co.id/energy/ alam conventional yang kita kenal saat ini,
2015-hanya-satu-wilayah-kerja-GMB- namun perbedaannya adalah
berproduksi/80996). GMB berasosiasi dengan batubara
B. Rumusan Masalah sebagai source rock dan reservoir-
Potensi GMB sebesar itu seharusnya bisa nya. Sedangkan gas alam yang kita kenal,
memberikan kesejahteraan bagi rakyat walaupun sebagian ada yang bersumber
Indonesia apabila dikelola dengan baik. dari batu bara, diproduksikan
Dari latar belakang tersebut dapat dari reservoir pasir, gamping maupun
dikemukakan rumusan maslah sebagai rekahan batuan beku. Hal lain yang
berikut : membedakan keduanya adalah cara
1. Besarnya cadangan GMB di wilayah penambangannya di
Indonesia harus diimbangi dengan tata mana reservoir GMB harus direkayasa
kelola kebijakan yang cukup memadai terlebih dahulu sebelum gasnya dapat
untuk pengembangan ke depannya. diproduksikan.
2. Peran serta Pusdiklat Migas selaku Selama proses pembatubaraan material
lembaga diklat untuk mempersiapkan organic akan mengeluarkan air, CO2, gas
pengembangan pegawai maupun metana dan lainnya. Kandungan gas pada
mereka yang akan berkecimpung GMB sebagian besar berupa gas metana
didalam industry migas non dengan sedikit gas hidrokarbon dan gas
konvensional khususnya GMB. non hidrokarbon lainnya.
Reaksi kimia pembentukan batubara
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA adalah sebagai berikut :
5(C6H10O5) C20H22O4 + 3CH4 +8H2O +6CO2 + CO
Sellulosa lignit Gas metana
39
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 3
Produksi Gas Dari sources rock ke reservoir Sources rock dan reservoir
pada batuan yang sama
Struktur Fracture, pori Cleats system
Mekanisme Penyimpanan Kompresi Adsorpsi
Gas
Mekanisme transportasi Hukum Darcy Hukum Fick dan Hukum Darcy
Performa produksi Gas water ratio menurun seiring Gas water ratio meningkat
waktu. Laju gas meningkat seiring waktu. Laju gas sedikit
kemudian menurun kemudian meningkat sampai
peak kemudian menurun
Sifat fisika Modulus young ~ 106 Modulus young ~ 105
Kompresibilitas pori ~ 106 Kompresibilitas pori ~ 104
Kelakuan reservoir GMB mengikuti konsep metana pada batubara mengikuti Langmuir
“dual porosity”. Hukum darcy berlaku pada Isotherm Characteristic Curve.
cleats (macropore atau fractures) yang Cleats terdiri dari face cleat yang
mengalirkan fluida dari cleats ke lubang merupakan jalur rekahan yang menerus
sumur, sedangkan hukum Frick berlaku sepanjang lapisan batubara dan butt cleat
pada disorpsi di matrix batubara yang merupakan rekahan bersifat tidak
(micropores). Adsorpsi dan desorpsi gas menerus, keduanya saling tegak lurus.
40
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 3
41
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 3
42
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 3
Gambar 5. Surface Facilities dan Flow Diagram lapangan GMB, West Sanggata
44
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 3
WAKTU
NO. MATA DIKLAT
TEORI PRAKTIK
(1) (2) (3) (4)
2. Geoscience GMB 8 0
3. Reservoir GMB 4 0
4 Pemboran GMB 3 0
5. Produksi GMB 6 0
TOTAL 32 8
Kurikulum ini masih bersifat umum hanya Adanya ketersediaan pasar baik
memuat tentang apa dan bagaimana Gas domestik atau pun ekspor.
Metana batubara itu, belum menyasar ke
Pusdiklat Migas sudah mengambil peranan
aspek teknis pengelolaan dan
sesuai dengan tupoksinya yaitu
pengusahaan GMB sehingga kurikulum ini
menyelenggarakan pendidikan dan
hanya pas ditujukan bagi aparatur daerah
pelatihan. Sudah seharusnya pendidikan
yang menangani sumber daya alam di
dan pelatihan yang diselenggarakan bukan
daerah
hanya ditujukan bagi aparatur pemerintah
BAB IV PENUTUP saja tetapi sudah mulai memikirkan untuk
menyasar ke tenaga teknis professional
Keberhasilan projek Gas Metana Batubara yang bergerak di bidang GMB. Berkaca
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara: dari pengalaman penyelenggaraan diklat
Penentuan area sweetspot sangat CBM beberapa waktu yang lalu dimana
penting untuk mengidentifikasi staf pengajar masih didominasi oleh
resources GMB pengajar dari luar (SKK Migas, Pertamina,
Kemampuan menghasilkan gas alam Lemigas) kami mengusulkan untuk
dalam tingkat yang ekonomis mendidik tenaga pengajar baik
Kemampuan untuk mengontrol biaya Widyaiswara maupun instruktur melalui
ekplorasi dan pengembangan diklat-diklat professional maupun on the job
Kemudahan pengembangan training di proyek GMB, sehingga pada
infrastruktur (baik yang sudah tersedia saat nanti tidak harus selalu tergantung
atau pun biaya yang rendah) kepada pengajar dari luar.
Teknologi baru yang belum
diaplikasikan di conventional oil and
gas mutlak diperlukan.
45
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 3
DAFTAR PUSTAKA
David A. Simpson, James F. Lea, J.C. Cox, 2003, Coalbed Methane Production, SPE Inc.
Oklahoma.
Gathuk Widiyanto, Ego Syahrizal (2010), Optimasi Pompa pada Dewatering Sumur CBM,
LPL Lemigas Vol. 44 No. 2, Agustus 2010, pp 144 - 153
Program Penelitian dan Pengembangan Teknologi Eksplorasi Migas, Lemigas (2010),
Perancangan Sistem Monitoring Sumur CBM Secara On Line, Jakarta.
Sukhyar. et al., (2013), Unconventional Oil and Gas Potential in Indonesia with Special
Attention to Shale Gas and Coal-bed Methane, Jakarta.
Pusat Data dan Informasi ESDM, 2010, Indonesia Energy Outlook 2010, Jakarta.
Pusat Penelitian dan pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “ Lemigas” (2011),
Coal Bed Methane (CBM), Jakarta.
46