Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi


20 Mei 2019 Resiko Perilaku SP 1 : S:
Pukul 10.30 Kekerasan 1. Mengidentifikasi penyebab PK - Tn. W mengatakan penyebab Ny. S
WIB 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK angguan jiwanya kumat karena kangen
3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan dengan orang tuanya serta banyak fikiran
tetantang anak-anaknya yang akan
4. Mengidentifikasi akibat PK
melanjutkan sekolah.
5. Menyebutkan cara mengontrol PK - Tn. W mengatakan tanda dan gejala yang
6. Menganjurkan keluarga memasukkan dalam ditunjukan dari Ny. S yaitu tidak bisa tidur
kegiatan harian dan bersih-bersih sampai pagi.

O:
- Pasien tampak tremor.
- Saat dilakukan wawancara masih ada
rasa curiga dari Ny. S
A : Resiko perilaku kekerasan teratasi
sebagian
P : Lakukan Strategi pelaksanaan II

(Ihda, alfi)
21 Mei 2019 SP II : S:
Pukul 09.00 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Tn. W mengatakan akanselalu mensuport
WIB pasien Ny. S agar segara sembuh seperti semula
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan - Tn. W mengatakan akan selalu
mengajarkan Ny. S untuk mengontrol
cara verbal
Pknya.
3. Menganjurkan keluarga memasukkan O:
dalam jadwal harian - Kontak mata ada
- Pasien mau tersenyum dan berjabat
tangan
- Ekspresi wajah bersahabat
- Ny. N melalukan kegiatan sehari-hari,
solat di masjid.
A : Resiko perilaku kekerasan teratasi
sebagian
P : Lakukan Strategi Pelaksanaan IV

(Bella, Ismi)
23 Mei 2019 SP IV : S:
Pukul 10.30 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Tn. W mengatakan akan membantu Ny. S
WIB pasien untuk rutin meminum obatnya.
2. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan - Tn. W mengatakan anak-anaknya akan
minum obat mengingatka Ny. S untuk rutin meminum
3. Menganjurkan pasien memasukkan obat.
dalam jadwal kegiatan harian O:
- Ny. S mengikuti jadwal kegiatan di
masjid yang ada di dusub Grajekan
A : Resiko perilaku kekerasan teratasi
P : Hentikan intervensi

(Hakim,Rista,Sukma)
Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi
20 Mei 2019 Ketidakpatuhan SP I S:
Pukul 11.00 1. Menjelaskan pentingnya minum obat - Tn. W mengatakan akan membantu dan
secara rutin mengingatkan Ny. S untuk meminum
2. Mendorong pasien minum obat sesuai obat teratur dan rutin control
jadwal - Tn. W mengatakan Ny. S meminum
3. Menganjurkan pasien memasukkan obatnya
dalam jadwal kegiatan harian
SP II O:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien - Tn. W dapat menjelaskan manfaat minum
2. Mengevaluasi pengetahuan mengenai obat secara teratur
manfaat minum obat A : Ketidakpatuhan teratasi sebagian
3. Mengevaluasi kemauan minum obat P : Lanjutkan SP III
pasien
(Ihda, Alfi, Ismi, Bella)
21 mei 2019 SP III S:
Pukul 09.30 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien - Tn. W mengatakan akan mengingatkan
2. Mengevaluasi kemauan pasien dalam Ny. S mengonsumsi obat dengan rutin
minum obat - Tn. W mengatakan anak-anaknya akan
mengingatkan Ny. S untuk meminum
obat
- Tn. W mengatakan Ny. S meminum
obatnya dengan patuh
O:
- Tn. W dan anak-anaknya tampak
bersemangat untuk mensuport ibunya.
A : Ketidakpatuhan teratasi
P : Hentikan intervensi

(Sukma, Hakim, Rista)


Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
SP I : S:
20 Mei 2019 Halusinasi 1. Mengidentifikasi halusinasi : Isi, frekuensi, - Tn. W mengatakan Ny. S pernah
Pukul 10.30 Pendengaran mengalami halusinasi penglihatan, Ny.
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan dan
S pernah merasa diajak oleh bayangan
respon hitam untuk berjalan jauh. Waktu
terjadi halusinasi tersebut pada malam
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi :
hari.
menghardik, meminum obat, bercakap- - Tn. W mengatakan lebih sering
menemani Ny. S dan mengajaknya
cakap, melakukan kegiatan
berinteraksi.
3. Melatih klien cara mengontrol halusinasi O:
- Ny. S tampak senyum dan menyangkal
dengan menghardik
hal yang terjadi padanya.
4. Melatih klien memasukkan latihan-latihan A: Gangguan persepsi sensori: penglihatan
teratasi sebagian.
dalam jadwal kegiatan harian klien
P: Lanjutkan SP IV

(Ihda, Alfi, Ismi, Bella)


21 Mei 2019 S:
SP IV :
Pukul 10.30 - Tn. W mengatakan halusinasi yang
WIB 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien terjadi pada Ny. S sudah tidak muncul
lagi.
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
- Tn. W mengatakan sudah tidak pernah
dengan minum obat secara teratur jalan-jalan sendiri pada malam hari.
- Tn. W mengatakan Ny. S sudah rutin
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
meminum obatnya
penggunnaan obat secara teratur O: Ny. S tampak sudah bisa berinteraksi
lancar dengan orang lain.
4. Menganjurkan pasien memasukan dalam
A: Gangguan persepsi sensori teratasi.
jadwal kegiatan harian P: Hentikan intervensi

(Sukma, Hakim, Rista)

Anda mungkin juga menyukai