LINGKUP PEKERJAAN
DIVISI I
1. Mobilisasi
2. demobilisasi
3. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
4. Pengamanan Lingkungan Hidup
DIVISI II
1. Pasangan Batu Dengan Mortar
DIVISI III
1. Galian Struktur Dengan Kedalaman 0 – 2 Meter
2. Timbunan Biasa Dari Sumber Galian
3. Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
DIVISI VII
1. Beton Mutu Sedang f’c 30 Mpa Lantai Jembatan
2. Beton Mutu Sedang f’c 25 Mpa
3. Beton Mutu Sedang f’c 20 Mpa Dinding & Trotoar
4. Beton Siklop f’c 15 Mpa
5. Beton Mutu Rendah f’c 10 Mpa
6. Penyediaan dan Pemasangan Unit Pracetak Gelagar
7. Beton Diafragma f’c 28 Mpa Termasuk Pekerjaan Penegangan Setelah Pengecoran (post
Tension)
8. Penyediaan dan Pemasangan Plat Deck
9. Baja Tulangan U 24 Polos
10. Baja Tulangan U 24 Polos
11. Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak Diameter 600 mm
DIVISI I
1. Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi mencakup pekerjaan, sebagai berikut :
Pengangkutan peralatan konstruksi sesuai dengan daftar peralatan yang akan digunakan
untuk mengerjakan proyek . Alat -alat yang berasal dari luar pulau dimobilisasi dengan Kapal
Laut kemudian setelah tiba di daratan dimobilisasi lagi dengan menggunakan Tronton dan
Ponton/LCT ke Lokasi Pekerjaan.
Mobilisasi juga meliputi demobilisasi dari tempat kerja oleh kontraktor pada akhir
kontrak, kontraktor harus menyerahkan program mobilisasi kepada konsultan pengawas untuk
diperiksa dan kemudian diajukan ke pemimpin proyek untuk disetujui dan akan dinyatakan
(persetujuannya) sebelum tanggal permulaan berlakunya Kontrak.
A. Sewa Tanah
Sewa tanah pada masyarakat untuk pembuatan base camp, kantor kerja, barak karyawan,
gudang dan lain-lain.
B. Peralatan
Peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini:
Semua peralatan seperti yang tercantum pada tabel di atas dimobilisasi menuju site
(lokasi kerja), mobilisasi sebagian menggunakan LCT/Ponton dan sebagian peralatan dengan
Self Loader atau Trailer, sedangkan yang lain selain peralatan semua personil pekerja juga
dimobilisasi ke lokasi kerja.
2. Kantor
Pembuatan Kantor kerja dibuat di sekitar lokasi kerja, dimana konstruksi yang digunakan
adalah konstruksi dari kayu kls II dan penutup atap seng Bjls 0,30. Kantor kerja dibuat sebagai
tempat membuat laporan dan kelengkapan administrasi proyek selama pekerjaan berjalan.
Ataupun dialihkan dengan menyewa rumah penduduk untuk dijadikan sebagai kantor sementara
pelaksanaan pekerjaan.
D. Mobilisasi lainnya
Pembuatan Kantor kerja dibuat di sekitar lokasi kerja, dimana konstruksi yang digunakan
adalah konstruksi dari kayu kls II dan penutup atap seng Bjls 0,30. Kantor kerja dibuat sebagai
tempat membuat laporan dan kelengkapan administrasi proyek selama pekerjaan berjalan.
Ataupun dialihkan dengan menyewa rumah penduduk untuk dijadikan sebagai kantor sementara
pelaksanaan pekerjaan.
E.II. Lain-Lain
1. Komunikasi Lapangan
Alat komunikasi lapangan perlu disiapkan untuk kelancaran pekerjaan dan komunikasi
terhadap pelaksana lapangan dan penyedia jasa.
2. Asbuilt Drawing
Pembuatan As-Built Drawing dibuat setelah pekerjaan selesai, pembuatan as-built
drawing dibuat berdasarkan hasil pengukuran akhir dan dibuat sebagai laporan gambar terakhir
kepada penyedia jasa bahwa pekerjaan telah selesai.
Penyediaan dan penempatan alat pemberi isyarat lalu lintas dan rambu lalu lintas
sementara sekurang-kurangnya harus sesuai dengan pedoman perambuan sementara untuk
pekerjaan jalan. No. Pd-T-12-2003, dan panduan teknis 3, keselamatan dilokasi pekerjaan jalan,
dan peraturan menteri perhubungan No. PM 13/2014 tentang rambu lalu lintas.
Perlengkapan jalan sementara yang rusak oleh sebab apapun selama periode pelaksanaan
harus diperbaiki atau diganti segera, termasuk pengecetan jika perlu oleh penyedia jasa dengan
biaya sendiri.
Bila tidak diperlukan lagi , perlengkapan jalan sementara harus disingkirkan dari daerah kerja.
Perlengkapan jalan sementara harus dibuat sedemikian hingga tidak merusak kendaraan
yang melalui atau melukai pengguna jalan jika tertabrak dan harus tetap stabil dan berdiri di
tempat ketika diterpa angin maupun getaran akibat lalu lintas kendaraan lewat.
3. Demobilisasi
Semua alat kerja yang digunakan pada akhir/finishing pelaksanaan pekerjaan segera
dilakukan demobilisasi kembali. Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor
akan melakukan pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di
bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada
semua lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama
konsultan pengawas/Direksi, dan PPK melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu
masa pemeliharaan selama waktu yang telah ditentukan segala sesuatu yang terjadi dari hasil
pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan.
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Pelaksanaan pekerjaan diproyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkompeten
dari PT. Hexapilar Perkasa yang telah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar,
khususnya dibidang jalan dan jembatan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan
sesuai harapan semua pihak terkait.
Dalam pelaksanaan proyek, perlu diperhatikan keselamatan kerja yang baik, atau
keselamatan kepada pekerja maupun keselamatan kepada masyarakat yang melintas di lokasi
jalan yang sedang dikerjakan. Sehingga penyedia jasa harus menyediakan perlengkapan jalan
sementara sesuai Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL), perlengkapan
jalan/jembatan sementara dapat berupa.
1. Rambu panah berkedip.
2. Rambu tetap informasi pengalihan/pengatur lalu lintas.
3. Rambu portable informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas.
4. Rambu penghalang lalu lintas jenis plastic.
5. Rambu peringatan.
6. Rambu petunjuk.
7. Peralatan Komunikasi dan lainnya.
Penyediaan dan penempatan alat pemberi isyarat lalu lintas dan rambu lalu lintas
sementara sekurang-kurangnya harus sesuai dengan pedoman perambuan sementara untuk
pekerjaan jalan. No. Pd-T-12-2003, dan panduan teknis 3, keselamatan dilokasi pekerjaan jalan,
dan peraturan menteri perhubungan No. PM 13/2014 tentang rambu lalu lintas.
Perlengkapan jalan sementara yang rusak oleh sebab apapun selama periode pelaksanaan
harus diperbaiki atau diganti segera, termasuk pengecetan jika perlu oleh penyedia jasa dengan
biaya sendiri.
Bila tidak diperlukan lagi , perlengkapan jalan sementara harus disingkirkan dari daerah kerja.
Perlengkapan jalan sementara harus dibuat sedemikian hingga tidak merusak kendaraan
yang melalui atau melukai pengguna jalan jika tertabrak dan harus tetap stabil dan berdiri di
tempat ketika diterpa angin maupun getaran akibat lalu lintas kendaraan lewat.
A. Koordinator Manajemen Keselamatan Lalu Lintas .
Penyedia jasa harus menyediakan tenaga Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas (KMKL) yang memadai.
KMKL harus secara aktif berparstisipasi dalam semua rapat regular maupun khusus dengan
direksi pekerja. KMKL harus siap dihubungi pada setiap saat (24 jam perhari, 7 hari per
minggu) melalui komunikasi bergerak untuk mengatasi kesulitan –kesulitan, keadaan darurat
dan hal-hal lain terkait lalu lintas dan manajemen keselamatan selama periode pelaksanaan.
Tugas –tugas KMKL harus mencakup berikut ini:
1. Memahami persyaratan kontrak tual, termasuk denah, spesifikasi, dan lingkungan di mana
pekerjaan sipil akan dilaksanakan.
2. Menginspeksi rutin terhadap kondisi dan keefektifan dari pengaturan lalu lintas yang di
gunakan dalam kegiatan dan memastikan bahwa perlengkapan tersebut berfungsi sebagai mana
mestinya, bersih, dapat dilihat dan memenuhi spesifikasi,denah serta peraturan-peraturan
setempat.
3. Meninjau dan mengantisipasi kebutuhan atas pengaturan lalu lintas yang sesuai, memberi
pendapat kepada direksi pekerjaan tentang hal-hal terkait, dan memastikan bahwa RMKL telah
diimplemntasikan untuk pergerakan lalu lintas yang aman dan efisiensi.
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan dari pengoperasian lalu lintas dengan direksi pekerjaan.
5. Melakukan rapat keselamatan lalu lintas dengan penyedia jasa sebelum pelaksanaan dimulai,
dan rapat berkala yang dianggap perlu atau sebagaimana diperintahkan oleh direksi pekerja.
Direksi pekerjaan harus diberitahu sebelumnya untuk menghadiri rapat-rapat ini.
B. Urutan Kerja Keselamatan Lalu lintas Yang Perlu Diperhatikan Oleh Penyedia Jasa.
1. Penyedia jasa menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode konstruksi sesui
ketentuan.
2. Buat rencana kerja manajemen lalu lintas sesui schedule pekerjaan dan di koordinasikan
dengan seluruh personil yang terkait.
3. Kelompok kerja pengatur lalu lintas selama konstruksi menggunakan tenaga pengatur dan
flagman dengan 3 shiff.
4. Pengalihan arus lalu lintas harus ijin PPK dan pihak terkait.
5. Semua rambu lintas harus jelas dan terbaca oleh pengguna jalan.
A. Bahan / Material:
1. Batu kali / gunung
2. Semen
3. Pasir
B. Peralatan:
1. Concrete Mixer
2. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Tukang Batu
3. Pekerja
Dalam rangka
meminimalkan
kebisingan saat
pengerjaan adukan
mortar dengan
concrete mixer,
upaya
pengelolaannya
antara lain:
1. Pengaturan
pelaksanaan waktu
bekerja (jam kerja
yaitu jam 07.00 –
17.00).
2. Perawatan
peralatan.