Anda di halaman 1dari 6

PAPER

MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA


DAN LANJUT USIA

PERMASALAHAN TIAP FASE PERKEMBANGAN DEWASA

Muhammad Rahmat
(1771041084)

KELAS 4B

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
A. MASALAH PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Bertambah usia juga berarti bertambah masalah. Masa transisi dari masa remaja
yang penuh hura-hura ke masa yang penuh tanggungjawab, merupakan fase
dewasa awal. Sehingga banyak individu pada fase ini mengalami masalah.
Masalah-masalah yang dialami antara lain:
1. Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas
2. Kemandirian vs ketidakmandirian
3. Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang
pendidikan dan karir.
4. Menikah vs tidak menikah/telat menikah
5. Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri
Beberapa masalah dapat menghambat perkembangan pada fase dewasa awal.
Sehingga menyukarkan penguasaan tugas-tugas perkembangan, masalah
tersebut antara lain:
 Discontinuities (latihan yang tidak berkesinambungan), pengalaman-
pengalaman belajar dan latihan pada masa lalu merupakan salah satu
penghambat penguasaan tugas-tugas perkembangan.
 Over protectiveness (perlindungan yang berlebihan), dalam hal ini
merupakan bentuk pola asuh orang tua.
 Prolongation of peer-group influences (perpanjangan pengaruh-pengaruh
peer-group), merupakan pengaruh kelompok-kelompok khusus bagi
perkembangan dewasa awal.
 Unrealistic aspiration (inspirasi-inspirasi yang tidak realistis), kesukaran-
kesukaran dewasa awal, dapat ditimbulkan oleh konsep-konsep yang tidak
realistis dalam benak pada dewasa awal (yang baru meninggalkan masa
remaja) tentang apa yang diharapkan dengan apa yang dapat dicapai.

B. MASALAH PERKEMBANGAN DEWASA MENENGAH


1. Permasalahan Pada Masa Perkembangan Fisik
Pada usia ini kelemahan dan menurunnya penampilan akibat dari perubahan
fisik terlihat jelas. Hingga menyebabkan banyak individu pada usia ini
berusaha agar terlihat muda, beberapa usaha yang dilakukan seperti
melakukan bedah kosmetik, mengecat rambut, mengenakan wig,
mengkonsumsi vitamin dalam jumlah yang besar. Hal ini mencerminkan
adanya keinginan untuk mengendalikan proses penuaan dan juga sekaligus
menjadi sebuah masalah di usia ini.
Berat badan berlebih juga merupakan sebuah masalah yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh di usia ini. Hal ini dapat meningkatkan
peluang bagi seseorang di usia ini terkena sejumlah penyakit akibat berat
badan berlebih, seperti gangguan pencernaan dan hipertensi. Selain itu,
kelebihan berat tubuh bisa berakibat pada risiko depresi dan kematian di
usia ini.
Terakhir, kurang tidur juga banyak dialami individu pada usia ini,
dimana mereka akan merasakan kurangnya istirahat pada pagi hari. Hal ini
terutama sering terjadi pada individu yang sering mengonsumsi obat-
obatan, baik yang berikan oleh dokter maupun tidak. Misalnya saja, individu
yang menderita penyakit kardiovakular atau depresi.
2. Permasalahan Pada Masa Perkembangan Kognitif
Penurunan memori sudah mulai dirasakan oleh individu di masa usia
dewasa menengah, dimana kapasitas memori sudah dipenuhi oleh memori
pada masa sebelumnya, namun memori ini dapat terorganisir jika
menggunakan pemilahan informasi yang efektif dilakukan.
Pemecahan masalah pada masa dewasa menengah ini, biasanya
disesuaikan dengan keinginan sendiri dengan melihat pengalaman yang
pernah dilakukan. Namun, jika saja pemecahan tersebut tidak sesuai dengan
yang diinginkan, maka individu tersebut akan memikirkan cara lain yang
efektif.
3. Permasalahan Pada Masa Perkembangan Sosio-Emosi
Pada usia ini, setelah lama mengejar karir, pria akan kembali mulai
memikirkan hubungan yang telah hilang, yaitu mulai memikirkan anak-
anak. Sedangkan, wanita memikirkan bahwa inilah saatnya untuk
menyibukkan diri di luar rumah, karena sekian lama membesarkan anak-
anak, kini saatnya untuk menghadapi tantangan baru diluar rumah. Terkait
masalah keintiman; pria berharap agar istrinya bertindak sebagai pacar yang
mesra bukan sekedar mengurus urusan rumah. Sedangkan bagi wanita,
ketegasannya dianggap sebagai bentuk kemesraan.
Pria yang memasuki fase ini biasanya mengalami ketidakstabilan
emosi. Kadang gembira, bersemangat, murung, tidak mau diajak bicara dan
lain-lain, sehingga mereka banyak mengeluh dalam masalah anak-anak,
pekerjaan, dan lain-lain. Sedangkan bagi seorang wanita, di usia ini mereka
sering mengalami kecemasan dan ketakutan kehilangan suaminya, kesepian
dan kadang kemarahan. Keduanya bisa mengalami depresi.

C. MASALAH PERKEMBANGAN DEWASA AKHIR


Berikut masalah perkembangan yang dihadapi oleh individu di fase dewasa
akhir menurut Supriadi (2015), yaitu:
1. Permasalahan Pekerjaan
Individu pada usia ini terkadang merasa tidak dihargai dan tidak dibutuhkan
dalam pekerjaan. Hal ini tidak terlepas dari tuntutan pekerjaan yang ada,
yang mana lebih membutuhkan aktivitas fisik dan mental dari kalangan
kaum muda. Tidak bisa dipungkiri bahwa individu pada usia dewasa akhir
sudah mengalami penurunan performa terutama pada fisik dan kognitifnya,
hingga terkesan lamban dalam bekerja.
2. Permasalahan Minat
Pertambahan usia juga menyebabkan seorang individu mulai kehilangan
ketertarikan terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan
menurunnya kemampuan fisik, mental, dan sosial sehingga menjadikan
mereka bersikap apatis dan bosan untuk mencoba hal-hal baru.
3. Isolasi dan Kesepian
Bertambahnya usia juga berarti menurunnya fungsi intelektual seorang
individu. Hal ini menyebabkan mereka sulit untuk menyesuaikan dengan
gaya berpikir generasi muda, begitupun sebaliknya. Sikap tidak acuh dan
renggangnya hubungan kekeluargaan membuat tidak sedikit dari mereka
yang sudah berada pada fase ini menyepi di lembaga penampungan kaum
lansia.
4. Disinhibisi
Mengendalikan perasaan juga termasuk dalam salah satu hal yang sulit
untuk dilakukan individu yang sudah berada dalam fase ini. Sehingga, tidak
sedikit dari mereka yang terkadang meluapkan emosi berlebihan pada hal-
hal kecil.
5. Perubahan Suasana Hati
Pertambahan usia pada individu di usia ini menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan pada fisiologis seseorang, termasuk juga otak dan
sistem saraf mereka. Hal ini berakibat pada perubahan suasana hati dan
perilaku mereka, hingga terkadang mereka memperlihatkan perilaku yang
bereaksi tiba-tiba, seperti marah-marah, ingin menyendiri, dan lainnya.
Keadaan seperti ini mungkin wajar terjadi pada usia ini, tapi hal ini juga
tidak terlepas dari peran orang disekitarnya yang biasanya kurang memberi
perhatian.
6. Peranan Iman
Menjelang akhir hayat, tidak sedikit dari individu di usia ini sudah memiliki
kesadaran beragama. Namun, tidak sedikit dari mereka yang juga
merasakan kecemasan dan ketakutan dalam menghadapi kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, J.W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, edisi
ketiga belas Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Supriadi. (2015). Lanjut Usia dan Permasalahannya. Jurnal PPKn &Hukum. Vol.
10, No. 2, Hal. 84-94

Anda mungkin juga menyukai