Anda di halaman 1dari 5

Refraktometer mengukur indeks bias cairan, gas, dan Benda Padat tembus cahaya seperti

batu permata. Pengukuran berapa Pengurangan kecepatan cahaya saat bepergian melalui
gas, padat, atau larutan disebut sebagai indeks bias. Bila perangkat alat Uji digunakan untuk
menguji cairan, biasanya mengukur kadar garam, konsentrasi cairan, berat jenis, dan protein
darah. Lensa dan prisma di dalam refraktometer menciptakan garis bayangan di dalamnya
yang kemudian dapat dilihat melalui potongan mata pembesar untuk diperhatikan
pengukurannya.
Siapa yang Menemukan Refraktometer?
Erst Abbe menemukan refraktometer pertama di tahun 1800an. Refraktometer diciptakan
khusus untuk Carl Zeiss, Inc. Perangkat ini mencakup termometer built-in dengan air yang
bersirkulasi yang mengendalikan suhu cairan dan instrumen. Carl Zeiss menggunakan sketsa
visual untuk menjual refraktometer pertama pada tahun 1893.
Jenis Refraktometer
Saat ini ada empat jenis refraktometer. Ini termasuk digital, analog, Abbe / lab, dan
refraktometer proses inline. Refraktometer analog dan digital biasanya dipegang tangan
dan bekerja sama, hanya metode tampilan pengukurannya yang berbeda. Abbe
refractometer tidak dipegang tangan, terutama digunakan untuk Benda Padat, dan
menggunakan filter khusus. Proses refraktometer inline mencatat aliran cairan melalui pipa
atau tangki dan menggunakan sensor di dalam wadah untuk mengukur dan
membandingkan solusinya dengan sampel kontrol.
Penggunaan Refraktometer
Refraktometer biasanya digunakan dalam pembuatan anggur untuk mengukur kadar gula
anggur atau buah dan menilai kematangannya. Perusahaan gula utama juga
menggunakannya untuk mengetahui berapa persentase larutan gula dalam sirup, getah
konsentrat, dan saps lainnya. Dokter hewan juga menggunakannya untuk mengetahui
konsentrasi protein dalam sampel darah hewan dan untuk mengetahui salinitas akuarium air
garam. Perangkat telah menjadi sangat umum selama beberapa dekade terakhir. Namun,
setiap refraktometer masih membutuhkan kalibrasi agar bisa memberikan pembacaan yang
akurat.

Penggunaan Refraktometer[sunting | sunting sumber]


Refraktometer dapat digunakan dalam menentukan kadar materi terlarut dalam suatu larutan. Oleh
karena itu, dalam beberapa industri biasa menggunakan refraktometer. Berikut beberapa
penggunaan refraktometer.
 Pada peternakan lebah, refraktometer digunakan untuk menguji kualitas madu dengan
mengukur kadar air pada madu yang diproduksi.
 Pada perawatan akuarium air laut, refraktometer digunakan untuk mengukur kadar salinitas.
 Pada industri otomotif, rekfraktometer digunakan untuk pengukuran konsentrasi coolant pada
mesin pabriknya.

Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah
memanfaatkan refraksi cahaya.
 Seperti pada gambar dibawah ini, sebuah sedotan yang dicelupkan ke
dalam geals yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada gambar
kedua sebuah sedotan dielupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi air
gula. Terlihat sedotan terbengkok lebih tajam. Hali ini terjadi karena
adanya refraksi cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut
maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proposional
Alat ini sangat mudah dalam penggunaan dan perawatannya. Untuk menjaga
keakuratan pembacaan dari refraktometer ini maka kita harus mengenal tiap bagian-
bagian dari alat ini.

 Bagian-Bagian Alat
1. Day light plate (kaca)
Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat debu,
benda asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada prisma
tidak menetes atau jatuh.

2. Prisma (biru)
Prisma merupakan bagian yang paling sensitif terhadap goresan. Prisma
berfungsi untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan mengubah cahaya
polikromatis (cahaya lampu/matahari) menjadi monokromatis.
3. Knop pengatur skala
Knop pengagtur skala berfungsi untuk mengkalibrasi skala menggunakan
aquades. Cara kerjanya ialah knop diputar searah atau berlawanan arah jarum
jam hinggan didapatkan skala paling kecil (0.00 untuk refraktometer salinitas,
1.000 untuk refraktometer urine).
4. Lensa
Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahay yang monokromatis.
5. Handle
Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu
agar stabil.
6. Biomaterial strip
Biomaterial strip teerletak pada bagian dalam alat (tidak terlihat) dan
berfungsi untuk mengatur suhu sekitar 18 – 28 OC. Jika saat pengukuran
suhunya mencapai kurang dari 18 OC atau melebihi 28 OC maka secara otomatis
refraktometer akan mengatur suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18 –
28 OC.
7. Lensa pembesar
Sesuai dengan namanya, lensa pembesar berfungsi untuk memperbesar
skala yang terlihat pada eye piece.
8. Eye piece
Eye piece merupakan tempat untuk melihat skala yang ditunjukkan oleh
refraktometer.
9. Skala
Skala berguna untuk melihat , konsentrasi, dan massa jenis suatu larutan.
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam,
protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya.
Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20 (Anonim,
2010).

Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut.
Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan suhu
tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias.

Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada
panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat
yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE. Untuk mencapai kestabilan, alat harus
dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standart (Anonim, 2010).

Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati
bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang
ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.
Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut
misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah
dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini sebuah sedotan
yang dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah
sedotan dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi lauran gula. Terlihat sedotan terbengkok lebih
tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan
terlarut (Rapat Jenis Larutan), maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proporsional.
Besarnya sudut pembengkokan ini disebut Refractive Index (nD). Refractometer ditemukan oleh Dr.
Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan abad 20.

Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai berikut :


1. Dari gambar dibawah ini terdapat 3 bagian yaitu : Sample, Prisma dan Papan Skala. Refractive index
prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample.
2. Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut refraksi akan lebar dikarenakan
perbedaan refraksi dari prisma dan sample besar. Maka pada papan skala sinar “a” akan jatuh pada
skala rendah.
3. Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi akan kecil karena
perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar terlihar sinar “b” jatuh pada skala besar.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa konsentrasi larutan akan berpengaruh secara proporsional
terhadap sudut refraksi. Pada prakteknya Refractometer akan ditera pada skala sesuai dengan
penggunaannya. Sebagai contoh Refractometer yang dipakai untuk mengukur konsentrasi larutan
gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga dengan refractometer untuk larutan garam, protein dll.

Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yaitu merupakan pronsentasi
dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar bahan terlarut merupakan total dari semua
bahan dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb. Pada dasarnya Brix(%) dinyatakan
sebagai jumlah gram dari cane sugar yang terdapat dalam larutan 100g cane sugar. Jadi pada saat
mengukur larutan gula, Brix(%) harus benar-benar tepat sesuai dengan konsentrasinya.

Dibawah ini tabel yang menunjukkan korelasi antara Brix(%) dengan Refractive Index (nD).

Anda mungkin juga menyukai