Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA II A

NAMA : ANGGI SAWITRI VEBRIANA


NIM : 06101181722006
MATERI : BERILIUM
================================================================

1. Sejarah Berilium
Berilium juga disebut Glucinium atau Glucinum, kata dari Yunani glykys,
yang berarti manis). Ditemukan sebagai oksida oleh Vauquelin dalam beryl dan di
zamrud di tahun 1798. Logam ini diisolasi pada tahun 1828 oleh Wohler dan
Bussy (mereka tidak berkolaborasi) dengan reaksi kimia kalium atas berilium
klorida.

2. Keberadaan Unsur Berilium


Berilium tidak terlalu banyak dialam. Berilium relative kurang melimpah
di kulit bumi, hanya sekitar 2 ppm (part per milion) dan mirip dengan kelimpahan
Sn yang hanya sekitar 2,1 ppm, Eu yang hanya sekitar 2,1 ppm dan As yang hanya
1,8 ppm. Akan tetapi, keberadaannya dipermukaan ada sebagai beril dalam batuan
sehingga mudah diperoleh. Jumlah Be yang terkandung dibumi sekitar 4 juta ton.
Produksi tambang pada tahun 1985-1986 di amerika adalah 223 ton dan di Brazil
adalah 37 ton. Harga logam Be adalah $690/kg pada tahun 1987 (Greenwood N.N
and Earnshaw A , 1997).
Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di
antaranya adalah bertandite, beryl, chrysobery,
phenacite. Beryl danbertrandite merupakan sumber komersial yang penting untuk
unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal ini sekarang
dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam magnesium.
Logam berilium baru tersedia untuk industri pada tahun 1957.
Berelium (Be) merupakan unsur yang cukup reaktif sehingga
memudahkan Be untuk berikatan dengan unsur lain membentuk suatu senyawa.
Oleh karena itu keberadaan unsur berelium murni tidak dapat ditemukan, namun
berelium ditemukan bersenyawa membentuk suatu beril (Be3Al2Si6O18) dan
emerald. Perbedaan antara beril dan emerald hanya terletak pada kandungan krom
(Cr). Beril tidak mengandung Cr sedangkan emerald mengandung Cr sebanyak
2%. Keberadaan berilium dialam hanya sekitar 2ppm, meskipun berelium reaktif
tetapi berelium memiliki waktu paruh yang relatif panjang yaitu sekitar 1,5 juta
tahun sehingga memungkinkkan untuk mengisolasi berelium yang ada di alam.
Kereaktifan berelium terjadi karena berelium memiliki subkulit yang
relatif banyak akibatnya tarikan inti terhadap elekron valensi akan semakin kecil.
Kecilnya tarikan inti terhadap elektron valensi menyebabkan berelium lebih
mudah untuk melepaskan elektronnya sehingga electron tersebut akan diterima
oleh unsur lain yang lebih elektronegatif membentuk suatu senyawa.

3. Sifat Kimia dan Sifat Fisika


Logam ini berwarna seperti baja, keabu-abuan. Berilium memiliki sifat
yang sangat menarik. Sebagai salah satu logam yang sangat ringan, unsur ini
memiliki salah satu titik cair yang tinggi di antara logam-logam ringan. Modulus
elastisitasnya sekitar sepertiga lebih besar dibanding baja. Berilium memiliki
konduktivitas kalor yang sangat bagus, non-magnetik, dan tahan serangan
konsentrasi asam nitrat. Unsur ini juga memiliki sifat transparan (permeability)
terhadap sinar X dan jika diberi tembakan oleh partikel-partikel alpha.
Tidak seperti halnya logam alkali tanah yang lain, berilium cenderung
untuk membentuk ikatan kovalen dengan unsur yang lain karena
keelektropositifan dari Be yang lebih kecil dari pada unsur alkali tanah lainnya.
Hal itu disebabkan oleh kecilnya jari-jari Be jika dibandingkan dengan alkali
tanah lainnya sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar masih cukup besar
akibatnya elektron yang digunakan untuk berikatan berikatan digunakan secara
bersama-sama sehingga membentuk ikatan kovalen.
Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam
ringan. Modulus kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi
baja. Berilium mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik
dan tahan karat asam nitrat. Berilium juga mudah ditembus sinar-X,
dan neutron dibebaskan apabila ia dihantam oleh partikel alfa,
(seperti radium dan polonium [lebih kurang 30 neutron-neutron/juta partikel
alfa]). Pada suhu dan tekanan ruang, berilium tak teroksidasi apabila terpapar
udara (kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh
pembentukan lapisan tipis oksidasi).

1. Sifat Fisika Unsur Berilium


· Nomor Atom : 4
· Warna : Abu-Abu
· Wujid : Padat
· Struktur Kristal : Heksagonal
· Jenis unsur : Alkali Tanah
· Konfigurasi elektron : [He] 2s2
· Titik cair, K : 1560
· Titik didih ,K : 3243
· Rapatan (densitas), gr/cm3 : 1,65
· Energi ionisasi I, KJ/mol : 400
· Enegri ionisasi II, KJ/mol : 1757
· Elektronegatifitas : 1,57
· Potensi reduksi standar : -1,70
· Jari-jari Atom, A : 1,12
· Kapasitas panas, J/gK : 1,825
· Potensi ioniasi, Volt : 9,322
· Konduktivitas kalor, W/mK : 200
· Entalpi pembentukan, Kj/mol : 11,71
· Entalpi penguapan, Kj/mol : 297
· Berat Jenis : 1,848 pada 20oc (air = 1)

2. Sifat Kimia Unsur Berilium


· Reaksi dengan air : Tidak bereaksi
· Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan
· Reaksi dengan Hidrogen: : Tidak bereaksi
· Reaksi dengan klor: M + X2 --> (dipanaskan) MX2 (garam)
· Oksida bersifat amfoter

4. Kegunaan Unsur Berelium


1. Berilium relatif transparan terhadap sinar-X dan digunakan untuk membuat
jendela untuk tabung sinar X.
2. Bila terkena partikel alpha, seperti yang dipancarkan oleh radium atau
polonium, berilium memancarkan neutron dan digunakan sebagai sumber
neutron.
3. Berilium juga digunakan sebagai moderator dalam reaktor nuklir.
4. Berilium dengan paduan tembaga (2% berilium, 98% tembaga) untuk
membentuk bahan tahan aus, yang dikenal sebagai berilium perunggu,
digunakan dalam giroskop dan perangkat lain di mana ketahanan aus
penting.
5. Berilium dengan paduan nikel (2% berilium, 98% nikel) untuk membuat
mata air, tempat-las elektroda dan alat-alat non-memicu.
6. Paduan berilium lainnya yang digunakan dalam kaca depan, rem disk dan
komponen struktural lainnya dari pesawat ulang-alik.
7. Berilium oksida (Beo), suatu senyawa berilium, digunakan dalam industri
nuklir dan keramik.
8. Berilium dulu dikenal sebagai glucinum, yang berarti manis, karena
berilium dan banyak senyawa yang memiliki rasa manis. Sayangnya untuk
para ahli kimia yang ditemukan ini khususnya properti, berilium dan banyak
senyawa yang beracun dan tidak boleh mencicipi atau tertelan.
9. Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang
lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa
dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat
berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi
10. Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk
menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang
terdeteksi.
11. Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar
bersepadu mikroskopik.
12. Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer,
pegas jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran
dan kestabilan dimensi.
13. Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan
konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan
juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.
14. Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam
lampu floresen, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena
pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.

5. Senyawa Umum Unsur Berilium


Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun,
keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya.
Berilium tersebut ditemukan di alam dalam bentuk bersenyawa, meliputi :
A. Berilium Oksida (BeO)
Berilium oksida berwujud bubuk putih yang dapat dibuat menjadi berbagai
bentuk. Hal ini diinginkan sebagai insulator listrik karena dapat menghantarkan
panas dengan baik, namun sangat buruk dalam mehantarkan arus listrik. Hal ini
digunakan dalam kecepatan tinggi komputer, sistem otomatis pengapian, laser,
oven microwave, dan sistem yang dirancang untuk menyembunyikan dari sinyal
radar.
2Be(s) + O2(g) ---> 2BeO(s)
Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada
permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan berilium
dibawah lapisan tersebut.

B. Berilium Klorida (BeCl2)


Ikatan antara berilium dengan klorida membentuk senyawa berilium klorida
(BeCl2). Berilium klorida juga merupakan molekul linear dengan ketiga atom
dalam garis lurus dengan pemakaian electron bersamaan (kovalen). Berilium
klorida dikenal sebagai senyawa elektron-kekurangan karena memiliki dua orbital
kosong pada tingkat ikatan. BeCl2 dapat membentuk senyawa polimer. Tanda
panah pada rantai panjang diatas menunjukkan ikatan koordinasi yang terbentuk
antara Cl pada molekul BeCl2 yang satu dengan Be pada molekul BeCl2 yang
lain.
Be ternyata masih mampu menarik pasangan elektron dari Cl yang terikat
pada molekul BeCl2 yang lain. Karena kemampuan itulah maka BeCl2 tidak
hanya mampu membentuk dimer, bahkan dapat juga membentuk polimer. Hal ini
disebabkan jari-jari atom Be lebih kecil dibandingkan dengan unsur-unsur lain
yang ada dalam satu golongan (IIA). Jari-jari atom kecil menyebabkan jarak
antara kulit elektron terluar semakin dekat ke inti karena jarak antara kulit
elektron terluar semakin dekat ke inti Be memiliki keelektronegatifan yang lebih
besar dibandingkan dengan unsur logam yang ada dalam satu golongan yang sama
sehingga Be mampu menarik sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh Cl untuk
membentuk ikatan koordinasi (ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian
sepasang elektron secara bersama).

C. Be(OH)4 2- (senyawa logam yang bersifat amfoter)


Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan
asam dan basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi
sebagai berikut :
Be + 2H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2- + H2(g)
BeO + H20 + 2OH- ------à Be(OH)4 2-
Logam alkali tanah lainnya dan oksida logamnya tidak bersifat amfoter.
Jadi, berilium secara kimia kurang bersifat logam daripada logam-logam lainnya
dalam golongan ini. Bentuk lain dari berilium yang bersifat kurang logam
daripada unsur lainnya yang ada dalam golongan IIA adalah derajat kovalen dari
senyawa-senyawanya. Tidak ada bukti sama sekali bahwa berilium terdapat dalam
bentuk Be2+ atau dalam bentuk senyawa yang mengandung ion tersebut, semua
senyawa berilium memperlihatkan sifat ikatan kovalen.

D. Berilium Florida (BeF2)


Berilium fluorida adalah senyawa yang dihasilkan dari proses pemanasan
beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF¬6 hingga 700 C. Karena beril adalah
sumber utama berilium.

E. Tembaga Berilium (CuBe)


CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang
mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda
pula,yaitu golongan II A Berilium dan golongan B Tembaga. Tembaga merupakan
unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang
lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang
menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3. Berilium merupakan bagian
dari alkali tanah yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam
tembaga berilium.

6. Cara Memperoleh Berilium Di Alam


Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl
ditambahkan pada pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2 mula-mula bersifat
kovalen dan sangat sedikit menghantar listrik. Selama elektrolisis, logam kurang
aktif. Berilium dihasilkan pada katoda dan Cl2 menempel pada anoda. Ekstraksi
adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di
ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua
cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis. Memperoleh Berilium dapat
menggunakan 2 metode:
1. Metode Reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan Beril [Be3Al2(SiO6)3]
dengan Na2SiF6 hingga 700-750 Co. Karena Beril adalah sumber utama Berilium.
BeF2 + Mg àMgF2 + Be

2. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium, kita juga dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan
listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e-à Be
Anode : 2Cl-à Cl2 + 2e-

3. Reaksi- Reaksi
a. Reaksi Dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air atau uap air meskipun dalam suhu tinggi.
Hal ini disebabkan karena Be tidak bisa bereaksi dgn air karena Be adalah unsur
alkali tanah yg kurang reaktif, atau memiliki keelektronegatifan yg cukup besar.
Dan juga Be tdak dapat m'hantar panas dan listrik secara baik .
b. Reaksi Dengan Halogen
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat
membentuk garam halida, kecuali Be, karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap
pasangan elektron halogen (kecuali F-), maka BeCl2 berikatan kovalen,
sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.

c. Reaksi Dengan Oksigen


Berilium sulit untuk terbakar kecuali dalam bentuk serbuk. 2Be(s) + O2(g)
---> 2BeO(s) Karena Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi
kuat pada permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan
berilium dibawah lapisan tersebut.

d. Reaksi Dengan Tembaga ( Tembaga Berilium (CuBe) )


CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang
mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda
pula,yaitu golongan II A Berilium dan golongan B Tembaga Cu(s) + Be(s) ---->
CuBe(s)

e. Reaksi Dengan Oksida Logam


Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan
asam dan basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi
sebagai berikut :
Be + 2H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2- + H2(g)
BeO + H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2-
DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik. Jakarta : UI Press

Perdiansyah,R. 2016. Berilium. (Online).https://caridokumen.com/download/beryllium-


ppt- anorganik-_5a4499feb7d7bc7b7a718e82_pdf.( Diakses pada 20 April
2019).

Memeyami. 2014. Ahli Berilium. (Online). https://id.scribd.com/doc/209114606/Ahli-


Berilium. ( Diakses Pada Tanggal 20 April 2019).

Alyasa,I. 2012. Makalah Berilium. (Online). https://id.scribd.com/doc/99308374/Makalah-


Berilium-Erik-Samsul-Kesker.( Diakses Pada Tanggal 20 Aprol 2019)/

MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA


NAMA : YUNI HARTATI ELIYA ROSA
NIM : 06101181722029
MATERI : MAGNESIUM
===============================================================
1. Pengertian Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi serta merupakan unsur
terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama di gunakan
sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran aluminium-magnesium
yang sering disebut “ magnelium”. Magnesium merupakan salah satu jenis logam
ringan dengan karakteristik sama dengan aluminium tetapi magnesium memiliki
titik cair yang lebih rendah dari pada aluminium seperti pada aluminium,
magnesium juga sangat mudah bersenyaa dengan udara (oksigen).
Perbedaanya dengan aluminium ialah dimana magnesium meiliki
permukaan yang keropos yang disebabkan oleh serangan kelembapan udara karena
oxid film yang terbentuk pada permukaan magesium ini hanya mampu melindungi
dari udara yang kering. Unsur air dan garam pada kelembapan udara sangat
mempengaruhi ketahanan lapisan oxid pada magnesium dalam melindungi dari
gangguan korosi. Untuk itu benda kerja yang menggunakan bahan magnesium ini
di perlukan lapisan tambahan perlindungan seperti cat atau murni. Magnesium
murni memiliki kekuatan tari sebesar 110 N/mm2 dalam bentuk hasil
pengecoran(Casting), angka kekuatan tarik ini dapat di tingkatkan melalui proses
pengerjaan. Magnesium bersifat lembut dengan modulus elastis yang sangat
rendah. Magnesium memiliki perbedaan dengan logam-logam lain termasuk
dengan aluminium, besi tembaga dan nikel dalam sifat pengerjaannya dimana
magnesium memiliki struktur yang berada didalam kisi hexagonal sehingga tidak
mudah terjadi slip. Disamping itu, presentase perpanjangannya hanya mencapai 5
% dan hanya mungkin dicapai melalui pengerjaan panas.
Magnesium adalah unsur kedelapan yang paling berlimpah dan merupakan
sekitar 2% dari berat kerak bumi dan merupakan unsur yang paling banyak ketiga
terlarut dalam air laut. Magnesium sangat melimpah di alam dan, ditemukan dalam
bentuk mineral penting didalam bebatuan , seperti dolomit, magnetit, dan olivin. Ini
juga ditemukan dalam air laut, air asin bawah tanah dan lapisan asin. Ini adalah
logam struktural ketiga yang paling melimpah di kerak bumi, hanya dilampaui oleh
aluminium dan besi. Amerika Serikat secara umum menjadi pemasok utama dunia
logam ini. Amerika Serikat memasok 45% dari produksi dunia, bahkan pada tahun
1995 Dolomit dan magnesit ditambang sampai sebatas 10 juta ton per tahundi
negara-negara seperti Cina, Turki, Korea Utara, Slowakia, Austria, Rusia dan
Yunani. Aplikasi senyawa Magnesium digunakan sebagai bahan tahan api dalam
lapisan dapur api untuk menghasilkan logam (besi dan baja, logam nonferrous),
kaca, dan semen.
Dengan kepadatan hanya dua pertiga dari aluminium, magnesium memiliki
banyak aplikasi dalam kasus di mana berat yang ringan sangat penting, yaitu dalam
konstruksi pesawat terbang dan rudal. Ia juga memiliki banyak kegunaan kimia
dan sifat metalurgi yang baik, sehingga membuatnya sesuai untuk berbagai aplikasi
non-struktural lainnya. Magnesium banyak digunakan dalam industri dan pertanian.
Kegunaan lain meliputi: penghapusan bentuk belerang besi dan baja, pelat
photoengraved dalam industri percetakan, mengurangi agen untuk produksi
uranium murni dan logam lainnya dari garamnya, fotografi senter, flare, dan
kembang api. Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31.

2. Sifat Fisik Magnesium


Tabel 2.1 Sifat fisik Magnesium

Sifat fisik Magnesium paduan


Titik Cair, K 922 K

Titik Didih, K 1380 K

Energi Ionisasi 1 738 kJ/mol

Energi Ionisasi 11 1450 kJ/mol

Kerapatan massa (ρ) 1,74 g/cm3


Jari-jari atom 1,60 A

Kapasitas Panas 1,02 J/gK

Potensial Ionisasi 7,646 Volt

Konduktivitas Kalor 156 W/mK


Entalpi Penguapan 127,6 kJ/mol

Entalpi Pembentukan 8,95 kJ/mol

Sumber: www.digilib.its.com

3. Sifat Kimia Magnesium


1. Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
2. Reaksi dengan air:
MgO + H2O --> Mg(OH)2
3. Reaksi dengan udara: Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.
4. Reaksi dengan Hidrogen: tidak bereaksi
5. Reaksi dengan klor:
M + X2 --> (dipanaskan) --> MX2 (garam)

4. Sifat Mekanik Magnesium


Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Magnesium murni memiliki
kekuatan tarik sebesar 110 N/mm2 dalam bentuk hasil pengecoran (Casting). (
Yunus,2012).

5. Proses Pembuatan Magnesium


Magnesium adalah elemen logam terbanyak ketiga (2%) di kerak bumi
setelah besi dan aluminium. Kebanyakan magnesium berasal dari air laut yang
mengandung 0,13% magnesium dalam bentuk magnesium klorida. Pertama kali
diproduksi pada tahun 1808, logam magnesium dapat didapat dengan cara
electrolitik atau reduksi termal. Pada metode elektrolisis, air laut dicampur dengan
kapur (kalsium hidroksida) dalam tangki pengendapan.Magnesium hidroksida
presipitat mengendap, disaring dan dicampur dengan asam klorida.Larutan ini
mengalami elektrolisis (seperti yang dilakukan pada aluminium); agar eksploitasi
menghasilkan logam magnesium, yang kemudian dituang/dicor menjadi batang
logam untuk diproses lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk. Dalam metode
reduksi thermal, batuan mineral yang mengandung magnesium (dolomit, magnesit,
dan batuan lainnya) dibagi dengan reduktor (seperti ferrosilicon serbuk, sebuah
paduan besi dan silikon), dengan memanaskan campuran di dalam ruang vakum.
Sebagai hasil reaksi ini, wujud uap dari magnesium, dan uap tersebut mengembun
menjadi kristal magnesium. Kristal ini kemudian meleleh, halus, dan dituang
menjadi batang logam untuk diproses lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk.
Magnesium tergolong logam ringan, dan tahan terhadap karat berkat lapisan
oksida magnesium.Magnesium alloy dapat di tuang pada cetakan pasir dan juga
dapat dilas dan di mesin.Biji magnesium yang banyak kita kenal adalah Magnesit/
Magnesium karbonat) MgCO3, Dolomite CaCO3, MgCO3, carolite MgCl2KCl6
H2O.Proses pembuatan magnesium dapat dilakukan dengan metode sebagai
berikut :
A. Elektrolisis air laut
Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan
garam halida (biasanya klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida.
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan MgCl2. Air laut mengandung
sumber ion Mg2+ yang tidak pernah habis. Rumah tiram yang banyak terdapat di
laut mengandung kalsium karbonat sebagai sumber kalsium. Pembuatan logam
magnesium dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai industri kimia seperti
ditunjukkan berikut :
Pembuatan logam magnesium dari air laut
Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:
CaCO3⎯→CaO(s) + CO2(g)
Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi
hidroksidanya:
Mg(aq) + CaO(s) + H2O(l)⎯⎯→ Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)
Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi
magnesium klorida.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) ⎯⎯→MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:
MgCl2(aq) ⎯E⎯lek⎯troli⎯sis 1⎯.700°⎯→ Mg(�) + Cl2(g)
B. Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO.
lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe

C. Thermal proses
Thermal proses adalah didasarkan pada reduksi magnesium oksida dengan
karbon, silikon atau unsur lain pada temperatur dan vakum yang tinggi.-Reduksi
pendahuluan bijih
-Reduksi penguapan dan pengembunan uap magnesium
-Peleburan kristal (condensat crystal) menjadi magnesium kasar.
a. anode
b. cathode
c. dinding pemisah (hood)

6. Keberadaan di Alam
Magnesium tidak ditemukan di alam dalam unsure bebas tetapi dalam
bentuk senyawa. Senyawa-senyawa magnesium telah lama diketahui. Black telah
mengenal magnesium sebagai elemen di tahun 1755. Davy berhasil
mengisolasikannya di tahun 1808 dan Busy mempersiapkannya dalam bentuk yang
koheren di tahun 1831. Magnesium merupakan elemen terbanyak kedelepan di
kerak bumi. Ia tidak muncul tersendiri, tapi selalu ditemukan dalam jumlah deposit
yang banyak dalam bentuk magnesite, dolomite dan mineral-mineral lainnya.
Magnesium juga terdapat dalam air laut sekitar 3,7 % dan dalam sayuran bayam.

a. Magnesit

Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya 1,74,


cukup kuat dan dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara tetapi tidak
tahan terhadap air laut, serta mudah terbakar. Jumlah mineral yang mengandung
magnesium tercatat sebanyak 244 buah. Magnesit dapat ditemukan dalam mineral
sekunder dan biasanya berasosiasi dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik,
berasal dari endapan marin, kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan
serpentin. Mineral-mineral lain yang sering ditemukan bersama magnesium adalah
talk, limonit, opal, dan kalsit.

Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh
terdapat pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat
menggantikan unsur Mg.

Magenesit sering digunakan untuk bahan refraktori, industri semen sorel, bahan
isolasi, pertanian, peternakan, industri karet, dll. Mineral magnesit keterdapatannya
berasosiasi dengan batuan ubahan, sehingga cadangan magnesit akan mengikuti
pola cadangan bahan ubahan tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung
mangnesit adalah dolomit (Ca Mg(CO3)2, magnesit zedin (Mg CO3), epsonil (Mg
So4) 7 H2O, dan brukit (Mg (OH)2.

b. Dolomit

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis
mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO.
Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2
atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang
murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu
gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga
pengotor, terutama ion besi. Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan
dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 – 4,00,
bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 – 2,90, berbutir halus hingga kasar dan
mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas


kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan unsur
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan
nama dolomit tersebut. Misalnya, batugamping mengandung ± 10 % MgCO3
disebut batugamping dolomitan, sedangkan bila mengandung 19 % MgCO3 disebut
dolomite. Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan
batugamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau
sama dengan penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu.
Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam.
Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup besar
terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Madura dan Papua. Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi dolomit,
namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada
endapan batugamping.

7. Manfaat Magnesium
 Magnesium dapat digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang
api dan pada lampu Blitz
 Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi
 Senyawa Magnesim Hidroksida diguakan dalam pasta gigi untuk mengurangi
asam yang terdapat di mulut dan mencegah terjadinya kerusakan gigi, sekaligus
sebagai pancegah maag
 Membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan
pada alat-alat rumah tangga

8. Sumber Magnesium
Magnesium (Mg) berasal dari beberapa sumber, seperti:
a. Bahan organik: kebanyakan Mg segera terlindi dari seresah, sisanya mengalami
mineralisasi pada tahap awal perombakan residu tersebut.
b. Rabuk, kompos dan biosolid: kebanyakan Mg terlarut, segara tersedia. oleh karena
itu dengan mudah hilang sebelum diberikan ke lahan.
c. Mg tertukar: Mg2+ termasuk kation dapat ditkar, pertukaran kation termasuk reaski
terpenting bagi Mg dalam tanah.
d. Pelarutan mineral Mg: yaitu mineral primer atau mineral lempung sekunder, tanah
kasar lebih sedikit kandungan Mg dibanding tanah halus, kadar Mg lebih tinggi
pada lahan kering semi arid atau arid.
e. Kapur dan Pupuk : Mg berada dalam senyawa yang dibgunakan untukmentralkan
pH tanah, terutaam dalam bentuk batu kapur dolomit (CaMgCO3), bentuk yang lain
misalnya garam Epsom (MgSO4 ) dan K2SO4 . MgSO4 (Sul-Po-Mag).
9. Magnesium dan Aplikasinya
Magnesium (Mg) adalah logam teknik ringan yang ada, dan memiliki
karakteristik meredam getaran yang baik. Paduan ini digunakan dalam aplikasi
struktural dan non-struktural dimana berat sangat diutamakan. Magnesium juga
merupakan unsur paduan dalam berbagai jenis logam nonferro. Paduan magnesium
khusus digunakan di dalam pesawat terbang dan komponen rudal, peralatan
penanganan material, perkakas listrik portabel, tangga, koper, sepeda, barang
olahraga, dan komponen ringan umum. Paduan ini tersedia sebagai produk
cor/tuang (seperti bingkai kamera) atau sebagai produk tempa (seperti kontruksi
dan bentuk balok/batangan, benda tempa, dan gulungan dan lembar plat). Paduan
magnesium juga digunakan dalam percetakan dan mesin tekstil untuk
meminimalkan gaya inersia dalam komponen berkecepatan tinggi.
Karena tidak cukup kuat dalam bentuk yang murni, magnesium
dipaduankan dengan berbagai elemen untuk mendapatkan sifat khusus tertentu,
terutama kekuatan untuk rasio berat yang tinggi. Berbagai paduan magnesium
memiliki pengecoran, pembentukan, dan karakteristik permesinan yang baik.
Karena magnesium mengoksidasi dengan cepat (pyrophpric), ada resiko/bahaya
kebakaran, dan tindakan pencegahan yang harus diambil ketika proses permesinan,
grindling, atau pengecoran pasir magnesium. Meskipun demikian produk yang
terbuat dari magnesium dan paduannnya tidak menimbulkan bahaya kebakaran
selama penggunaannya normal.
Sifat-sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang
sangat rendah.Oleh karena itu magnesium murni tidak dibuat dalam teknik.Paduan
magnesium memiliki sifat-sifat mekanik yang lebih baik serta banyak digunakan
Unsur-unsur paduan dasar magnesium adalah aluminium, seng dan mangan.
( Lukman, 2008). Penambahan Al diatas 11%, meningkatkan kekerasan, kuat tarik
dan fluidity (keenceran) Penambahan seng meningkatkan ductility (perpanjangan
relative) dan castability (mampu tuang). Penambahan 0,1 – 0,5 % meningkatkan
ketahanan korosi. Penambahan sedikit cerium, zirconium dan baryllium dapat
membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan ductility dan tahan oksidasi
pada peningkatan suhu. Berdasarkan hasil analisis terhadap diagram keseimbangan
paduan antara magnesium-aluminium dan magnesium- zincum, mengindikasikan
bahwa larutan padat dari magnesium-aluminium maupun magnesium zincum dapat
meningkat sesuai dengan peningkatan temperaturnya dimana masing-masing
berada pada kadar yang sesuai sehingga dapat “strengthening-heat treatment”
melalui metoda pengendapan. Hanya sedikit kadar “rare metal” (logam langka)
dapat memberikan pengaruh yang sama kecuali pada silver yang sedikit
membantu termasuk pada berbagai jenis logam paduan lain melalui “ageing”.
( Lukman, 2008).

1. Magnesium paduan tempa ( Wrought Alloys )


Magnesium paduan tempa dikelompokkan menurut kadar serta jenis unsur
paduannya yaitu :
 Magnesium dengan 1,5 % Manganese
 Paduan dengan aluminium , Seng serta manganese
 Paduan dengan zirconium (paduan jenis ini mengandung kadar seng yang
tinggi sehingga dapat dilakukan proses perlakuan panas.
 Paduan dengan Seng, zirconium dan thorium (creep resisting-alloys)

2. Penandaan paduan magnesium


Paduan Magnesium ditetapkan sebagai berikut:
 Satu atau dua huruf awalan, menunjukkan elemen paduan utama.
 Dua atau tiga angka, menunjukkan persentase unsur paduan utama dan
dibulatkan ke desimal terdekat.
 Huruf abjad (kecuali huruf I dan O) menunjukkan standar paduan dengan
variasi kecil dalam komposisi.
 Simbol untuk sifat material, mengikuti sistem yang digunakan untuk paduan
aluminium.
 Sebagai contoh, ambil paduan AZ91C-T6.

1. Unsur-unsur paduan utama adalah aluminium (A sebesar 9%, dibulatkan) dan


seng (Z sebesar 1%).
2. Huruf C, huruf ketiga dari alfabet, menunjukkan bahwa paduan ini adalah yang
ketiga dari satu standar (kemudian dari A dan B, yang merupakan paduan
pertama dan kedua yang standar, berturut-turut).
3. T6 paduan menunjukkan bahwa larutan ini telah direaksikan dan masa
artifiasial.

3. Magnesium paduan Cor (Cast Alloys)


Paduan ini dapat dikelompokan kedalam :
 Paduan dengan aluminium, zincum dan manganese. Paduan cor ini merupakan
paduan yang yang bersifat “heat tretable – alloys”.
 Paduan dengan zirconium, zincum dan thorium, paduan dengan unsur
zirconium dan thorium merupakan paduan cor yang bersifat heat treatable dan
creep resisiting.
 Paduan dengan zirconium dengan rare earth metal serta Silver
merupakan paduan cor yang dapat di-heat treatment.
 Paduan dengan zirconium, beberapa dari paduan cor ini dapat di-heat
treatment. (digilib.its.ac.id).

10. Proses Perlakuan Panas pada Magnesium Paduan


Jika Magnesium telah mengandung unsur paduan dengan jenis dan kadar
yang memadai dan memiliki sifat tertentu maka untuk mencapai sifat yang
dikehendaki dapat dipertimbangkan untuk kemungkinan dapat diperbaiki serta
penyempurnaan melalui proses perlakuan panas, akan tetapi untuk peningkatan
tegangannya hanya magnesium dengan unsur aumunium dan rare metal yang
memungkinkan dapat ditingkatkan, hal ini juga masih tergantung pada kesesuaian
dan ketepatan prosedur pelaksanaannya sehingga dapat dicapai sifat yang sesuai
dengan kebutuhan, untuk itu prosedur berikut merupakan bagian dari pelaksanan
perlakuan terhadap magnesium, antara lain :
1. Natural Ageing
2. Precipitation treatment
3. Precipitation without previus Solution treatment (Pengendapan tanpa
pelarutan awal)
Dengan demikian bahan paduan ini harus didinginkan diudara atau
diquenching setelah proses pelarutan dengan prosedur yang benar.

11. Jenis- Jenis


- Magnesium AsetatMg(C2H3O2) 2
- Magnesium Bromida MgBr2
- Magnesium Karbonat MgCO3
- Magnesium Klorida MgCl2
- Magnesium Kromat MgCrO4
- Magnesium HidroksidaMg(OH) 2
- Magnesium Iodida MgI2
- Magnesium NitratMg(NO3) 2
- Magnesium Fosfat Mg3 (PO4) 2
- Magnesium Sulfat MgSO4
- Magnesium SulfidaMgS

12. Efek Samping Penggunaan Magnesium


 Menghirup debu atau asap mengandung magnesium dapat mengiritasi saluran
pernafasan dan dapat menyebabkan demam fume logam. Gejala dapat termasuk
batuk, sakit dada, demam, dan leukositosis.
 Apabila tertelandapat menyebabkan sakit perut dan diare.
 Molten magnesium dapat menyebabkan luka bakar kulit serius.
 Konsentrasi tinggi dari debu dapat menyebabkan iritasi mekanis.
 Melihat api magnesium dapat menyebabkan cedera mata.

13. Penyimpanan dan Penanganan Magnesium


 Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.
 Simpan di tempat yang kering dan berventilasi.
 Hindari tempat penyimpanan yang lembab
 Jauhkan dari oksidasi, klorin, bromin, yodium, asam,dan semua sumber api.

14. Fabrika Magnesium


Magnesium dapat dibentuk melalui berbagai metoda pengecoran
sepertisandcasting, die-casting serta pressure die casting, dengan berbagai dimensi
termasuk untuk kebutuhan tempa seperti rolling, forging dan extruding. Dalam
proses rolling dari Magnesium paduan tempa ternyata memiliki perbedaan pada
Kekuatan tarik, ketahanan stress dan prosentase pertambahan panjang menurut arah
pengerolannya, dimana pengerolan pada arah melintang (transverse direction) lebih
tinggi dari pada pengerolan pada arah memanjang (longitudinal direction).
Pembentukan dengan pemesinan (machining) sering kali diperlukan perhatian
khusus karena pada akhir pemotongan sering kali terjadi kegosongan (hangus) yang
mengakibatkan sisa pemotongan menjadi mudah terbakar, hal ini disebabkan oleh
terjadinya gesekan selama pemotongan, untuk itu ketajaman alat potong ini harus
diperhatikan serta menyediakan peralatan pemadam kebakaran yang sesuai
yaitudry-fire extinguisher.
Proses pendinginan dengan media water base colant tidak sesuai
pemakaiannya.Proses penyambungan pada Magnesium yang paling sesuai ialah
dengan baut(bolting) atau di keling (riveting), namun dapat juga dilas dengan las
busur yang menggunakan busur argon, oxyassetyline atau dengan
metode electrical resistance.Untuk melindungi permukaan Magnesium terhadap
pengaruh gangguan korosi dapat dilakukan dengan memberikan lapisan pelindung
dengan cat yang terlebih dahulu dibebaskan dari minyak atau greace dan akan lebih
baik jika dilapisi terlebih dahulu dengan chromat, dengan metode ini kondisi
permukaan akan bertahan tanpa perubahan yang berarti pada periode resonansi.
Untuk melindungi Magnesium dari serangan korosi galvanis bagian paduan yang
berhubungan dengan lain, terkena larutan electrolyte atau lembab maka bagian ini
harus dilapisi dengan cat atau jointer compound jika logam yang memiliki beda
potensialnya sangat kecil seperti Aluminium dengan magnesium, akan tetapi jika
magnesium menyerang baja dengan luas kontak diluar jangkauannya, maka dapat
juga digunakan non Conductor gasket.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik. Jakarta : UI Press

Djaila,R..2016. Magnesium .(Online).https://www.academia.edu/18737653/magnes


ium. ( Diakes Pada tanggal 20 April 2019).

Gunawan,A.H.2014. Kelimpahan Unsur di Alam .(Online).https://www.academia.edu/


29662853/Kelimpahan_Unsur_di_Alam_Indonesia_.doc. ( Diakses Pada Tanggal
20 April 2019 ).
Mustaqimah,M. Bahan Makalah Magnesium .(Online).https://id.scribd.com/doc/2939
99170/Bahan-Makalah-MAGNESIUM. ( Diakes Pada Tanggal 20 April 2019).

Obie.2017. Makalah Magnesium dan Paduannya.(Online).https://id.scribd.com/docum


ent/353894906/Makalah-Magnesium-Paduan. ( Diakses pada Tanggal 20 April
2019).

Syahputra,K.2015. Makalah Magnesium .(Online).https://id.scribd.com/doc/2680239


95/magnesium-pdf. ( Diakses Pada Tanggal 20 April 2019 ).

Tamara,Y.2016. Makalah Magnesium Dalam Tanah.(Online).https://www.academia.e


du/31858036/MAKALAH_MAGNESIUM_Mg_DALAM_TANAH_. ( Diakes
pada Tanggal 20 April 2019 ).

MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA


NAMA : NOVANI FLORENSIA BR SEMBIRING
NIM : 06101281722019
MATERI : KALSIUM
================================================================

A. Kalsium (Sejarah Dan Keberadaan Di Alam)


Kalsium(Latin: calx, kapur) Walau kapur telah digunakan oleh
orang-orang Romawi di abad kesatu, logam kalsium
belum ditemukan sampai tahun 1808. Setelah
mempelajari Berzelius dan Pontin berhasil
mempersiapkan campuran air raksa dengan kalsium
(amalgam) dengan cara mengelektrolisis kapur di
dalam air raksa, Davy berhasil mengisolasi unsur ini walau bukan logam kalsium
murni.
Kalsium adalah logam metalik di kerak bumi. Kalsium adalah logam lunak,
berwarna putih; mudah bereaksi dengan oksigen, tetapi kalsium oksida yang
terbentuk merupakan lapisan yang melindungi logamnya terhadap oksigen lebih
lanjut.Kalsium dicampur dengan litium sebagai pengeras dalam logam yang
mengandung timbal; untuk industri baja Cr-Ni, kalsium dipakai sebagai campuran
logam campur. Unsur ini merupakan bahan baku utama dedaunan, tulang belulang,
gigi dan kerang dan kulit telur. Kalsium tidak pernah ditemukan di alam tanpa
terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia banyak terdapat sebagai batu kapur, gipsum,
dan fluorite. Apatite merupakan flurofosfat atau klorofosfat kalsium.Kalsium
adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium
menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3].

B. Sifat Fisik Dan Kimia Kalsium


Nama, Lambang, Nomor atom :Kalsium, Ca, 20
Deret kimia :Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok :2, 4, s
Penampilan :putih keperakan
Massa atom :40,078(4)g•mol−1
Konfigurasi electron :[Ar] 4s2
Jumlah elektron tiap kulit :2, 8, 8, 2

CIRI-CIRI FISIK
Fase :Padat
Massa jenis (mendekati suhu kamar) :1,55 g•cm−3
Massa jenis cairan pada titik didih :1,378 g•cm−3
Titik leleh :1115 K (842 °C, 1548 °F)
Titik didih :1757 K (1484 °C, 2703 °F)
Kalor peleburan :8,54 kJ•mol−1
Kalor penguapan :154,7 kJ•mol−1
Kapasitas kalor (25 °C) :25,929 J•mol−1•K−1
Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100k pada T/K 864
956 1071 1227 1443 1755

CIRI-CIRI ATOM
Struktur kristal :kubik berpusat muka
Bilangan oksidasi :2 (oksida dasar yang kuat)
Elektronegativitas :1,00 (Skala Pauling)
Energi ionisasi 1st : 589,8 kJ•mol−1
2nd : 1145,4 kJ•mol−1
3rd : 4912,4 kJ•mol−1
Jari-jari atom :180 pm
Jari-jari atom (perhitungan) :194 pm
Jari-jari kovalen :174 pm
Jumlah Tingkat Energi :4
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level :8
Keempat Energi Level :2

FAKTA
Tanggal penemuan : 1808
Penemu : Sir Humphrey Davy
Nama Asal : Dari kata latin calcis (jeruk nipis)
Penggunaan : Bentuk-bentuk kehidupan untuk tulang.
Diperoleh Dari : kapur, batu gamping, marmer. 3,5% dari
kerak

C. Senyawa Kalsium
 Senyawa Kalsium Oksida
Kapur tohor (kalsium oksida) digunakan pada pembuatan baja. Penambahan zat
tersebut ke dalam lelehan besi yang mengandung silikat akan bereaksi dengan
silikat membentuk ampas yang mengapung pada permukaan lelehan besi.
Reaksinya tergolong asam-basa Lewis:

CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l)


oksida basa oksida asam ampas kalsium silikat

 Senyawa Kalsium Hidroksida


Kalsium hidroksida, Ca(OH)2 digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan
kertas, dan untuk membuat gigi buatan bersama-sama senyawa fluorin.
Senyawa CaO dan Ca(OH)2 digunakan untuk melunakkan air sadah. Jika air sadah
yang mengandung Ca(HCO3)2 diolah dengan Ca(OH)2, semua ion kalsium
diendapkan sebagai kalsium karbonat.
 Senyawa Kalsium Sulfat
Senyawa kalsium sulfat (CaSO4) di alam sebagai CaSO4.2H2O yang disebut dengan
gips atau albas. Senyawa ini baik digunakan untuk membuat bermacam-macam
barang tuang, sebagai pembalut gips, dalam industri cat digunakan sebagai cat
"putih", untuk pembuatan kapur tulis (campuran dari gips, kaolin, asam oleat, dan
NaOH). Jika dipanaskan sampai di atas 200 °C, maka air hablurnya lenyap semua
(CaSO4.0H2O). Jika dicampur dengan air kembali maka senyawa tersebut tidak
dapat mengikat air lagi. Keadaan demikian dinamakan gips mati.
Semen gips dibuat dari gips yang dicampur dengan asam fosfat, Na-fosfat, pasir
dan dipanaskan sampai +1200 °C. Hasil ini dicampur lebih lanjut dengan K2SO4
dan ZnSO4, kemudian digiling halus. Semen gips dicampur dengan air dapat
menjadi keras dalam waktu 2 jam.

D. Penggunaan kalsium
Logam in digunakan sebagai agen pereduksi dalam mempersiapkan logam-
logam lain semacam torium, uranium, zirkonium, dsb. Ia juga digunakan sebagai
bahan reaksi deoksida dan desulfurizer atau decarburizer untuk berbagai macam
campuran logam besi dan non-besi. Elemen ini juga digunakan sebagai agen
pencampur logam aluminium, berilium, tembaga, timbal, dan campuran logam
magnesium.
Senyawa alami dan senyawa buatan kalsium banyak sekali kegunaannya.
Kapur mentah (CaO) merupakan basis untuk tempat penyaringan kimia dengan
banyak kegunaan. Jika dicampur dengan pasir, ia akan mengeras menjadi campuran
plester dengan mengambil karbon dioksida dari udara. Kalsium dari batu kapur
juga merupakan unsur penting semen. Senyawa-senyawa penting lainnya adalah:
karbid, klorida, sianamida, hipoklorida, dan sulfida.
CaO (Kapur tohor) digunakan sebagai fluks pada industri baja untuk
mengikat pengotor membentuk terak. CaO juga digunakan untuk mengeringkan
zat, karena bersifat higroskopis. Ca(OH)2 (kapur mati atau slake lime) menetralkan
asam pada berbagai proses industri. CaSO4. 2H2O (gips) digunakan untuk
membentuk gips bakar yang digunakan sebagai pembalut bagi penderita patah
tulang serta untuk membuat cetakan gigi.
Manfaat dalam Kesehatan :
 Jika dalam masa kehamilan penting untuk pembentukan tulang,gigi, jantung
bayi yang sehat, saraf, dan otot serta pengembangan irama jantung normal
pada bayi.
 Jika dikonsumsi sebelum, selama dan setelah kehamilan juga dapat
membantu untuk mengurangi risiko osteoporosis, atau penyakit tulang
rapuh,rakhitis, osteomalacia (pelunakan tulang yang menyebabkan rasa
sakit)
 Juga dapat digunakan untuk sindrom pramenstruasi, kram kaki dalam
kehamilan, tekanan darah tinggi pada kehamilan dan mengurangi resikio
kanker usus dan dubur.
 Dapat mengurangi resiko tekanan darah tinggi.
 Beberapa orang menggunakan kalsium untuk komplikasi setelah operasi
bypass usus, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan untuk mengurangi
kadar fluoride tinggi pada anak-anak, dan untuk mengurangi kadar timbale
yang tinggi.
E. Dampak Kalsium
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak
napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak,
insomnia, kram, dsb.
F. Pembuatan Kalsium
Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga dapat dibuat melalui
reduksi CaO oleh aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang dihasilkan dalam
bentuk uap sehingga dapat dipisahkan.
3CaO(s) + 2Al(l) → Mg(l) + Cl2(g) 1.200°
Jika logam kalsium dipadukan dengan timbel akan menghasilkan paduan
yang cukup keras, digunakan sebagai elektrode pada accu. Elektrode ini tahan
terhadap elektrolisis air selama proses isi-ulang, sehingga accu dapat diperbarui.
Kalsium juga digunakan sebagai zat pereduksi dalam pembuatan beberapa logam
yang kurang umum, seperti thorium.
ThO2(s) + 2Ca(l)→Th(s) + 2CaO(s) 1.000°

G. Cara Memperoleh Kalsium


Ekstraksi Kalsium (Ca)
a. Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium
(Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar
terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :

CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar


mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2e-  Ca
Anoda ; 2Cl-  Cl2 + 2e-

b. Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al
atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al  3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na


CaCl2 + 2 Na  Ca + 2NaCl

H. Reaksi-Reaksi Logam Kalsium


 Reaksi dengan Air
Logam Kalsium, bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin.
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

 Reaksi dengan Hidrogen


Adanya pemanasan menyebabkan logam kalsium dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk senyawa hidrogen.
Ca (s) + H2 (g) → CaH2 (s)

 Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen


Logam kalsium bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
Contoh: Ca(s) + Cl2 (g) → CaCl2 (s)

 Reaksi dengan Asam dan Basa


Logam Kalsium bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL) membentuk garam dan
gas hidrogen.
Ca (s) + 2HCL(aq) → CaCl2 (aq) + H2(g)

 Reaksi dengan Belerang


Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.
Ca (s) + S(s) → CaS (s)
DAFTAR PUSTAKA

Admin.2017.Kalsium(Ca): Pengertian,Sejarah,dan Ciri-Ciri.(online).


http://www.mastah.org/kalsium-ca-pengertian-sejarah-dan-ciri-ciri/
(Diakses padaTanggal 20 April 2019).
Agustina,L.2014.Kalsium.(online).https:///www.academia.edu/197448739/kalsium
(Diakses pada Tanggal 20 April 2019).
Anonim.2015.Kegunaan Unsur Kalsium Dan Sejarah Kalsium.(online).
http://smpsma.com/kegunaan-unsur-kalsium-dan-sejarah-kalsium.html.
(Diakses pada Tanggal 20 April 2019).
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik. Jakarta : UI Press.
MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA
NAMA : RIZKI KINANTI
NIM : 06101181722004
MATERI : STRONSIUM
================================================================

Stronsium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sr
dan nomor atom 38. Sebuah logam alkali tanah, strontium adalah unsur logam lunak perak-
putih atau kekuningan yang sangat reaktif kimia. logam membentuk lapisan oksida gelap
bila terkena udara. Strontium memiliki sifat fisik dan kimia mirip dengan dua tetangga
vertikal dalam tabel periodik, kalsium dan barium. Hal ini terjadi secara alami dalam
mineral Celestine, strontianite, dan putnisite, dan ditambang sebagian besar dari dua
pertama ini. Sementara strontium alami stabil, sintetis 90Sr isotop radioaktif dan
merupakan salah satu komponen yang paling berbahaya dari kejatuhan nuklir, seperti
strontium diserap oleh tubuh dalam cara yang mirip dengan kalsium. Natural strontium
stabil, di sisi lain, tidak berbahaya bagi kesehatan.

Kedua strontium dan strontianite dinamai Strontian, sebuah desa di Skotlandia dekat
yang mineral itu ditemukan pada tahun 1790 oleh Adair Crawford dan William
Cruickshank; itu diidentifikasi sebagai elemen baru pada tahun depan dari warna uji nyala
merah-merah. Strontium pertama kali diisolasi sebagai logam pada tahun 1808 oleh
Humphry Davy menggunakan proses kemudian baru ditemukan elektrolisis. Produksi gula
dari gula bit pada abad ke-19 aplikasi terbesar strontium (lihat proses Strontian). Pada
puncak produksi tabung sinar katoda televisi, sebanyak 75 persen dari konsumsi strontium
di Amerika Serikat digunakan untuk kaca faceplate. Dengan perpindahan dari tabung sinar
katoda dengan metode display lainnya, konsumsi strontium telah menurun drastis.

A. Sifat Fisika dan Kimia

Fase : solid

Titik lebur : 1050 K (777 °C, 1431 °F)

Titik didih : 1655 K (1382 °C, 2520 °F)

Kepadatan mendekati s.k. : 2.64 g/cm3

saat cair, pada t.l. : 2.375 g/cm3

Kalor peleburan : 7.43 kJ/mol

Kalor penguapan : 136.9 kJ/mol

Kapasitas kalor molar : 26.4 J/(mol·K)

B. Keberadaan di alam

Kandungan strontium kerak bumi relatif tinggi. Ada empat isotop stronsium, Sr-
88 (82,58) adalah yang paling melimpah, Sr-90 adalah radioaktif suatu produk yang
dominan dalam peledakan bom atom. Strontium di alam bersenyawa dengan sulfat dan
karbonat membentuk senyawa celestite (SrSO4) dan senyawa strontianite (SrCO3).
Strontium telah ditemukan dalam bijih yang diambil dari tambang timah. Senyawa Sr
tidak ditemukan secara alami di alam. Logam ini dapat dipersiapkan dengan cara
elektrolisis klorida terfusi yang bercampur dengan kalium klorida, atau bisa juga
dengan cara mereduksi stronsium oksida dengan aluminium di dalam vakum pada suhu
dimana stronsium tersuling. Ada tiga bentuk alotropik logam ini dengan titik transisi
pada 235 dan 540 derajat celcius.

Strontium umum terjadi di alam, menjadi unsur yang paling berlimpah 15 di


Bumi (barium congener lebih berat menjadi 14 orang), diperkirakan rata-rata sekitar
360 bagian per juta pada kerak bumi dan ditemukan terutama sebagai Celestine sulfat
mineral (SrSO4) dan karbonat strontianite (SrCO3). Dari dua, Celestine lebih sering
terjadi pada deposito dari ukuran yang cukup untuk pertambangan. Karena strontium
yang paling sering digunakan dalam bentuk karbonat, strontianite akan menjadi lebih
berguna dari dua mineral yang umum, namun beberapa deposito telah ditemukan yang
cocok untuk pengembangan.

Di tanah strontium berperilaku kimia seperti kalsium. Pada menengah untuk


asam pH Sr2+ adalah spesies strontium dominan. Di hadapan ion kalsium, strontium
umumnya membentuk coprecipitates dengan mineral kalsium seperti kalsit dan anhidrit
pada pH meningkat. Pada menengah untuk pH asam, strontium terlarut terikat untuk
partikel tanah dengan pertukaran kation.

Isi strontium rata air laut adalah 8 mg / l. Pada konsentrasi antara 82 dan 90
umol / l dari strontium, konsentrasi jauh lebih rendah dari konsentrasi kalsium, yang
biasanya antara 9,6 dan 11,6 mmol / l. Hal ini tetap jauh lebih tinggi dari barium, 13 ug
/ l.

C. Cara Mendapatkan
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4].
Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

D. Kegunaan dan Manfaat Stronsium


Mengkonsumsi 75% dari produksi, penggunaan utama untuk strontium di kaca
untuk tabung sinar televisi berwarna katoda, di mana ia mencegah emisi sinar-X.
Aplikasi ini untuk strontium menurun karena CRT digantikan oleh metode display
lainnya. Penurunan ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertambangan dan
pemurnian strontium. Semua bagian dari CRT harus menyerap sinar-X. Di leher dan
corong tabung, kaca timbal digunakan untuk tujuan ini, tetapi ini jenis kaca
menunjukkan efek browning karena interaksi sinar-X dengan kaca. Oleh karena itu,
panel depan terbuat dari campuran kaca yang berbeda dengan strontium dan barium
untuk menyerap sinar-X. Nilai rata-rata untuk campuran kaca ditentukan untuk studi
daur ulang pada tahun 2005 adalah 8,5% strontium oksida dan 10% barium oksida.
Karena strontium sangat mirip dengan kalsium, yang tergabung dalam tulang.
Semua empat isotop stabil digabungkan, di sekitar proporsi yang sama mereka
ditemukan di alam. Namun, distribusi sebenarnya dari isotop cenderung sangat
bervariasi dari satu lokasi geografis yang lain. Dengan demikian, menganalisis tulang
dari seorang individu dapat membantu menentukan daerah asalnya. Pendekatan ini
membantu untuk mengidentifikasi pola migrasi kuno dan asal-usul manusia commingle
tetap di situs medan perang pemakaman.
Baru-baru ini, rasio 87Sr / 86Sr biasanya digunakan untuk menentukan daerah
asalnya mungkin dari sedimen di sistem alam, terutama di laut dan lingkungan fluvial.
Dasch (1969) menunjukkan bahwa sedimen permukaan Atlantic ditampilkan rasio 87Sr
/ 86Sr yang dapat dianggap sebagai rata-rata sebagian besar rasio 87Sr / 86Sr dari
terranes geologi dari daratan yang berdekatan. [Sebuah contoh yang baik dari sistem
fluvial-laut yang studi asal Sr isotop telah berhasil digunakan adalah sistem Sungai Nil-
Mediterania. Karena usia yang berbeda dari batu-batu yang merupakan mayoritas Biru
dan Nil Putih, daerah resapan dari asalnya mengubah sedimen mencapai delta Sungai
Nil dan Timur Laut Mediterania dapat dilihat melalui strontium studi isotop. perubahan
tersebut climatically dikendalikan di Akhir Kuarter.
Baru-baru ini, rasio 87Sr / 86Sr juga telah digunakan untuk menentukan sumber
bahan arkeologi kuno seperti kayu dan jagung di Chaco Canyon, New Mexico. Rasio
87Sr / 86Sr di gigi juga dapat digunakan untuk melacak migrasi.
Strontium karbonat dan garam strontium lain yang ditambahkan ke kembang api
untuk memberikan warna merah tua. Efek yang sama ini mengidentifikasi kation
strontium di uji nyala. Fireworks mengkonsumsi sekitar 5% dari produksi dunia.
Strontium karbonat digunakan dalam pembuatan magnet ferit keras.
Strontium chloride kadang-kadang digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitif.
Salah satu merek yang populer meliputi 10% dari total strontium chloride hexahydrate
berat. Jumlah kecil yang digunakan dalam penyulingan seng untuk menghapus
sejumlah kecil kotoran memimpin. Logam itu sendiri memiliki penggunaan yang
terbatas sebagai getter, untuk menghilangkan gas yang tidak diinginkan di Vacuums
dengan mereaksikan dengan mereka, meskipun barium juga dapat digunakan untuk
tujuan ini. Jam terbaik di dunia adalah jam atom dibuat dengan atom strontium dalam
kisi optik.
 Radiasi Radioaktive
89Sr adalah bahan aktif dalam Metastron, radiofarmaka yang digunakan untuk
nyeri tulang sekunder untuk kanker tulang metastatik. strontium diproses seperti
kalsium oleh tubuh, istimewa memasukkan ke tulang pada situs meningkat
osteogenesis. lokalisasi ini berfokus paparan radiasi pada lesi kanker.
90Sr telah digunakan sebagai sumber listrik untuk generator termoelektrik
radioisotop (RTG). 90Sr memproduksi sekitar 0,93 watt panas per gram (lebih
rendah untuk bentuk 90Sr digunakan dalam RTGS, yang strontium fluoride).
Namun, 90Sr memiliki sepertiga hidup dan kepadatan rendah dari 238Pu, bahan
bakar RTG lain. Keuntungan utama dari 90Sr adalah bahwa hal itu lebih murah
daripada 238Pu dan ditemukan dalam limbah nuklir. Uni Soviet dikerahkan hampir
1000 dari RTGS ini di pantai utara sebagai sumber daya untuk mercusuar dan
stasiun meteorologi.

 Dalam Biology
Acantharea, kelompok yang relatif besar protozoa radiolaria laut, menghasilkan
kerangka mineral yang rumit terdiri dari strontium sulfat. Dalam sistem biologis,
kalsium diganti di sebagian kecil oleh strontium. Dalam tubuh manusia, sebagian
besar strontium diserap disimpan dalam tulang. Rasio strontium untuk kalsium
dalam tulang manusia adalah antara 1: 1000 dan 1:. 2000 kira-kira di kisaran
yangsama seperti dalam serum darah.

Manfaat dan penggunaan stronsium antara:


1. Pembuatan tabung gambar televisi berwarna.
2. Memproduksi magnet ferrite (kombinasi stronsium dengan besi) dan dalam
penyulingan seng.
3. Strontium titanate merupakan bahan menarik untuk aplikasi optik karena memiliki
indeks pantul yang tinggi dan disperse optik yang lebih besar dari pada berlian.
Senyawa ini dapat dipotong ,menjadi batu permata, khususnya sebagai tiruan
berlian. Namun, karena sangat lembut dan mudah tergores sehingga jarang
digunakan.
4. Strontium karbonat (SrCO) dan strontium nitrat (Sr(NO)), terbakar dengan nyala
merah terang digunakan dalam kembang api dan suara sinyal. Strontium karbonat
juga digunakan untuk membuat jenis tertentu dari kaca dan merupakan bahan dasar
untuk membuat senyawa strontium lainnya.
5. Stronsium klorida kadang-kadang digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.
6. Stronsium renelate digunakan dalam pengobatan osteoporosis, membantu
pertumbuhan tulang, dan meningkatkan kepadatan tulang.
7. Sebagai sumber partikel dan sebagai perunut radioaktif.
8. Untuk membuat keramik kalsium.
9. Strontium klorida hexahydrate digunakan dalam terapi kanker.

DAFTAR PUSTAKA

Anwardah. 2018. Penjelasan Tentang Sifat Unsur Stronsium. (Online).


https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-unsur-kimia-
stronsium/. (Diakses pada tanggal 17 April 2019).

Nugraheny, P. 2016. Stronsium. (Online). http://id.scribd.com/doc/102113983/stronsium.


(Di-akses pada tanggal 17 April 2019).
MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA
NAMA : RIRIN SETIA NINGSI PAMUNGKASIH
NIM : 06101281722043
MATERI : BARIUM
================================================================
BARIUM
A. Tentang Barium
Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ba dan nomor atom 56. Contoh kristal yang dihasilkan Barium antara
lain Barium sulfat(BaSO4) dan contoh basa yang mengandung Barium antara lain
Barium hidroksida (Ba(OH)2). Barium adalah logam putih berwarna perak yang
ditemukan di alam. Senyawa barium dapat diproduksi oleh industri, seperti
industri minyak dan gas untuk membuat lumpur pengeboran. Barium juga
digunakan untuk membuat cat, batu bata, ubin, kaca, dan karet dari barium sulfat.
Selain itu, barium digunakan oleh dokter dalam melakukan tes medis dan
pengambilan foto sinar-x.
Barium masuk ke dalam udara selama proses pertambangan, pemurnian,
produksi senyawa barium, dan dari pembakaran batubara serta minyak.
Beberapa senyawa barium mudah larut dalam air dan ditemukan di danau atau
sungai. Barium merupakan unsur metalik, lunak, dan barium murni bewarna perak
keputih-putihan seperti timbal. Ia masuk golongan grup alkali dan mirip kalsium
secara kimia. Logam ini teroksida dengan mudah dan harus disimpan dalam
bensin atau bahan cair lainnya yang tidak mengandung oksigen. Barium
terdekomposisi oleh air atau alkohol.
Barium ditemukan hanya terkombinasi dengan unsur lainnya, terutama
dengan sulfat dan karbonat dan dipersiapkan secara elektrolisis dengan klorida.
Kelimpahan barium di alam merupakan campuran dari tujuh isotopnya yang
stabil. Ada dua puluh isotop barium yang diketahui, tapi kebanyakan bersifat
sangat radioaktif dan memiliki waktu paruh yang sangat pendek. Contoh isotop
barium antara lain adalah 133Ba yang memiliki waktu paruh 10,51 tahun
dan 137Ba yang memiliki waktu paruh 2,55 menit.

B. Sifat Fisik :
Titik lebur : 1000 K, 727 °C, 1341 °F
Titik didih : 2170 K, 1897 °C,3447 °F
Kalor peleburan : 7.12 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 140.3 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 28.07 J·mol−1·K−1
Tekanan uap :
P (Pa) 1 10 100 1k 10 k 100 k
T (K) 911 1038 1185 1388 1686 2170

C. Sifat Kimia
Barium adalah unsur kimia golongan II (dalam tabel berkala sistem
periodik) yang diberi simbol Ba. Logam ini memiliki nomor atom 56, dan berat
atom 137. Unsur barium merupakan elemen ke-5 (dari atas) pada tabel periodik
unsur-unsur kimia. Logam-logam golongan II lebih sering diberi istilah dengan
“logam-logam golongan alkali tanah”. Barium (dalam bentuk logam) merupakan
logam yang lunak dan memiliki warna keperakan.
Secara umum logam ini memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang hampir
sama dengan logam-logam golongan alkali tanah lainnya. Unsur kimia ini selalu
menunjukkan keadaan oksidasi +2, kecuali pada beberapa molekul langka dan tak
stabil seperti BaF.
Logam barium mudah diserang oleh kebanyakan cairan asam. Namun reaksi
antara logam barium dan asam sulfat kebanyakan terhenti setelah terbentuknya
lapisan putih BaSO4 di permukaan logam. Reaksi ini identik dengan oksidasi
logam aluminium di udara.
Garam senyawa-senyawa barium yang tak larut dalam air biasanya
berwarna putih kapur, sedangkan senyawa yang larut tidak berwarna, dan ion-ion
nya tidak memberi pewarna tertentu dalam larutannya.

D. Sifat atom
Bilangan oksidasi : +2 (oksida basa kuat)
Elektronegativitas : 0.89 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama : 502.9 kJ·mol−1
Energi Ionisasi Kedua : 965.2 kJ·mol−1
Energi Ionisasi Ketiga : 3600 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 222 pm
Jari-jari kovalen : 215±11 pm
Jari-jari van der Waals : 268 pm
Struktur kristal body-centered cubic : Pembenahan magnetik paramagnetik
Keterhambatan elektris : (20 °C) 332 nΩ·m
Konduktivitas termal : 18.4 W·m−1·K−1
Ekspansi termal : (25 °C) 20.6 μm·m−1·K−1
Kecepatan suara (batang ringan) : (20 °C) 1620 m·s−1
Modulus Young : 13 Gpa
Modulus Shear : 4.9 Gpa
Bulk modulus : 9.6 Gpa
Kekerasan Mohs : 1.25
Nomor CAS : 7440-39-3
130Ba 0.106% Ba stabil dengan 74 neutron
132Ba 0.101% Ba stabil dengan 76 neutron
133Ba syn 10.51 y ε 0.517 133Cs
134Ba 2.417% Ba stabil dengan 78 neutron
135Ba 6.592% Ba stabil dengan 79 neutron
136Ba 7.854% Ba stabil dengan 80 neutron
137Ba 11.23% Ba stabil dengan 81 neutron
138Ba 71.7% Ba stabil dengan 82 neutron

E. Kegunaan Barium
Barium memiliki beberapa fungsi dalam bidang industri :
1. Senyawa barium, khususnya barit (BaSO4), memiliki peran yang sangat
penting dalam industri minyak bumi. Barit digunakan dalam pengeboran sumur
minyak.
2. Barium karbonat dapat digunakan untuk racun tikus dan juga dapat digunakan
dalam pembuatan batu bata. Berbeda dengan sulfat, karbonat akan melarut di
dalam perut, sehingga menjadi racun bagi tubuh.
3. Barium oksida digunakan untuk melapisi elektroda pada lampu fluoresensi,
yang dapat melepaskan elektron.
4. Barium karbonat digunakan dalam pembuatan kaca. Karena beratnya, barium
dapat meningkatkan indeks bias dan kilau kaca.
5. Barit digunakan secara ekstensif dalam pembuatan karet.

F. REAKSI ION – ION BARIUM


1. Reaksi barium dengan oksigen :
2 Ba + O2 2BaO
2. Dengan Halogen
Ba + Cl2 BaCl2
3. Dengan Hidrogen
Ba + H2 BaH2
4. Dengan Nitrogen
3 Ba + 2 N Ba3N2
5. Dengan Asam
Ba + 2H+ Ba2+ + H
6. Reaksi dengan aiR
Barium bereaksi baik dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
7. Reaksi dengan udarA
Barium terkorosi terus menerus di udara membentuk oksida, hidroksida
atau karbonat. Apabila dipanaskan kuat, Barium terbakar di udara
membentuk oksida dan nitrida.
8. Reaksi dengan Halogen (X2)
Barium bereaksi dengan halogen membentuk garam halide.
9. Reaksi dengan asam dan basa
Barium bereaksi dengan asam kuat seperti (HCl) membentuk garam dan gas
hidrogen.

G. Kelimpahan Barium di Alam


Dibandingkan logam yang lain, kelimpahan Barium di alan sangatlah sedikit, yaitu
terdapat sebagai barit (BaSO4) dan witerit ( BaCO3 ).
1. Baurit
Pada umumnya, barit (BaSO4) mengandung campuran unsur Cr, Ca, Pb, dan
Ra, yang senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama. Unsur pengotor
barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik, yang semuanya dapat
memberikan beragam warna pada warna kristal barit murni adalah putih atau
abu-abu. Sebagai unsur Barium (Ba), barit juga dijumpai sangat terbatas
mengandung feldspar (3% BaO), plagioklas (7,3% BaO), muskovit (9,9%
BaO), dan biotit (6-8% BaO). Kerak bumi rata-rata mengandung unsur barium
sekitar 0,05%. Barit juga dijumpai sebagai mineral ikutan (gangue mineral)
terutama pada cebakan logam sulfida, seperti timah.
Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam industri perminyakan.
Pemakaian ini mencapai sekitar 85-90% dari produksi barit secara keseluruhan.
Sisanya digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia barium, sebagai
bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender), dan agregat semen.
2. Barit
Barit adalah suatu mineral yang terdiri atas barium sulphate BaSO4.Pada
umumnya berwarna putih seerti susu, tetapi tergantung pada ketidakmurnian
kristal selama formasi mereka. Barit secara relatif lembut, mengukur 3-3.5
pada skala kekerasan Mohs'. untuk suatu mineral yang berat/lebat tidak
metalik. kepadatan Yang tinggi adalah bertanggung jawab untuk nilai nya di
dalam banyak aplikasi. Barit secara kimiawi tidak dapat larut tanpa daya.
Kebanyakan barit ditambang dari lapisan sedimentary batu karang yang
membentuk ketika barit mempercepat ke alas/pantat dari samudra. Beberapa
tambang/ranjau/aku lebih kecil menggunakan barit dari pembuluh darah, yang
membentuk ketika barium sulfate dipercepat dari perairan di bawah tanah
panas. Dalam beberapa hal, barit adalah suatu hasil sampingan pekerjaan
tambang, seng, perak, atau bijih metal lain.
Kenggunaan utama Barit adalah sebagai “ agen menimbang” dalam gas-alam
dan minyak [yang] mengebor;drill. Di dalam proses ini, barit dihancurkan dan
bergaul dengan air dan material lain. Berat/Beban dari campuran ini yang
kekuatan dari minyak dan gas ketika bebas dari landasan. Ini mengijinkan
minyak dan gas rig (minyak) operator untuk mencegah bahan peledak
melepaskan dari minyak dan gas dari landasan. Sekarang ini, mayoritas
konsumsi barit di Amerika Serikat adalah untuk ini mengebor drill aplikasi.
Bagaimanapun, konsumsi dalam pengeboran " lumpur" berubah-ubah dari
tahun ke tahun, karena adanya bergantung pada jumlah explorasi yang
mengebor drill untuk minyak dan gas, yang mana pada gilirannya tergantung
pada minyak dan gas harga. Di luar ini, barit digunakan sebagai suatu aditip ke
cat, email, dan plastik, dalam produksi yang disebut "petunjuk/ ujung/ laju-
awal" kristal atau "leaded" gelas/kaca, radiasi perhentian dari komputer
memonitor dan tabung televise, dan seperti sebagai ketika sumber bahan kimia
barium.

H. Proses Pembuatan Barium


1) Barium dibuat dalam skala kecil dengan elektrolisis leburan barium klorida.
2) Barium juga dapat diperoleh dari reduksi BaO dengan Al
6BaO + 2Al 3Ba + Ba3Al2O6
3) Barium sulfat secara umum diproduksi dari hasil samping industri hidrogen
peroksida (H2O2), pengolahan tambang barite, proses pengendapan (blanc fixe) dari
larutan barium klorida, barium sulfida atau barium karbonat .

I. Aplikasi Barium dalam Kehidupan Sehari-hari


Beberapa kegunaan dari barium, yaitu :
1. Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik.
2. Barium sulfat digunakan dalam industry karet, cat dan linolium
3. Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api.
4. Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X.
5. BaSO4 untuk pembuatan foto sinar X pada perut
6. Dalam industri perminyakan
7. Bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender), dan agregat semen.
8. Sebagai “ agen menimbang” dalam gas-alam dan minyak [yang] mengebor
9. Logam ini digunakan sebagai “getter” dalam tabung vakum.
10. Lithopone, pigmen yang mengandung barium sulfat dan seng sulfida
memiliki sifat penutup yang kuat dan tidak menjadi gelap atau hitam oleh
sulfida.
11. Barite sering digunakan sebagai agen pemberat dalam fluida pengebor sumur
minyak dan digunakan dalam pembuatan karet.
12. Barium karbonat digunakan dalam racun tikus.
13. Pembersih boiler, pada industri gula, memperbaiki minyak hewan dan nabati,
melunakkan air, membuat gelas, lukisan langit-langit.
14. Pembuat kertas foto, pengisi untuk karet, untuk diagnosa dengan sinar X
dipakai barium sulfat extra pure
15. Dalam industri kimia barium sulfat digunakan pada pembuatan kertas
fotografik dan berwarna, fiber dan resin, bahan pengisi karet, cat dan tekstil,
penahan radiasi pada bangunan, pemberat pada pengeboran minyak, sebagai
fluks untuk meningkatkan titik leleh pada industri gelas dan keramik, sebagai
peredam dalam industri karpet.
DAFTAR PUSTAKA

Azkia,R. 2015. Sifat Kimia Barium dan Kegunaanya. (Online). https:// bestekin.com/2017/
12/ 16/sifat-kimia-barium-dan-kegunaannya/. (Diakes pada 17 April 2019).

Anwarda. 2017. Unsur Kimia : Barium. (Online). https://sainskimia.com/unsur-kimia-


barium/. (Diakses pada Tanggal 17 April 2019).

Anda mungkin juga menyukai