Anda di halaman 1dari 50

South and Triangular Cooperation

TREND PENGEMBANGAN DAN ARAH


KEBIJAKAN KERJASAMA SELATAN-SELATAN

Indonesia South-South
INDONESIA

UBAIDILLAH
Capacity Development Project for South-South and Triangular Cooperation
(CADEP-SSTC)
1
OUTLINE

South and Triangular Cooperation


• MEMAHAMI KSST
• SEJARAH PERKEMBANGAN KSST DUNIA DAN
INDONESIA
• TREN PERKEMBANGAN KSST

Indonesia South-South
• ARAH KEBIJAKAN KSST INDONESIA DAN
TANTANGANNYA
• MASA DEPAN KSST INDONESIA

2
PERKEMBANGAN KSS/T

South and Triangular Cooperation


• Kerjasama Selatan-Selatan semakin mendapat tempat dan
menjdi sorotan banyak
• seiring negara-negara berkembang semakin meraih bobot
dalam perekonomian dunia
• kekecewaan atas model arus utama dalam kerja sama
pembangunan (Donor Driven)

Indonesia South-South
• PBB telah membentuk Unit Kerja Sama Selatan-Selatan
untuk memajukan perdagangan dan kolaborasi Selatan-
Selatan

3
Apa Kerjasama Selatan-Selatan ?

South and Triangular Cooperation


Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) (South-South Cooperation)
adalah tentang negara berkembang bekerja bersama untuk
mencari solusi atas tantangan bersama di bidang pembangunan.
Tertaut dengan kesamaan dalam sejarah, geografi, dan tantangan
mereka, negara-negara Selatan memiliki pelajaran penting untuk
dibagi, dan menjadi pelajaran bagi negara berkembang lainnya.
Kerja Sama Selatan-Selatan mendorong kerja sama teknis dan

Indonesia South-South
ekonomi yang lebih erat di antara negara berkembang dengan
memberikan mereka kesempatan untuk berbagi cara-cara terbaik
serta melakukan diversifikasi dan memperluas pilihan
pembangunan dan hubungan ekonomi mereka. Kerja Sama Selatan
Selatan adalah sarana kuat untuk membangun kemitraan baru
dan menciptakan bentuk saling ketergantungan dan tata kelola
pemerintah yang lebih demokratis dan setara 4
Pernyataan Bogota tentang Kerja Sama Selatan-Selatan

South and Triangular Cooperation


Bogota Statement on South-South Cooperation and Development (2010) :
The Principle’s and Approach of South-South Cooperation
1) Kerja Sama Selatan-Selatan adalah proses di bawah pimpinan
Selatan yang merupakan ungkapkan alami kolaborasi dan kepentingan
timbal balik antara negara-negara mitra pada tingkat global, regional,
dan negara;
2) Kerja Sama Selatan-Selatan adalah proses historis dengan

Indonesia South-South
karakteristik unik, termasuk bahwa sering kali para penyedia
(provider) sendiri adalah penerima bantuan. Hal ini dapat berarti
bahwa dukungan Selatan-Selatan mencerminkan solidaritas,
menyesuaikan pada konteks dan kemampuan lokal serta memajukan
manfaat timbal-balik dan hasil ‘win-win’ dalam kemitraan yang
setara;

5
Pernyataan Bogota tentang Kerja Sama Selatan-Selatan

South and Triangular Cooperation


3) Meskipun praktik dan modalitas mungkin berbeda dari kemitraan
bantuan tradisional, dan pada umumnya mitra Selatan tidak
menganggap diri mereka sebagai donor, tetapi tujuan Kerja
Sama Selatan-Selatan tetap sama: “menanggapi tantangan
pembangunan global dan nasional serta mencapai Tujuan
Pembangunan Milenium (MDGs);”
4) Bidang bantuan utama adalah:berbagi pengalaman dan
pembelajaran, pertukaran ilmu (knowledge sharing), serta alih

Indonesia South-South
teknologi dan keterampilan (transfer of technology and skills);
5) Sifat khas Kerja Sama Selatan adalah berbasis permintaan
(demand-driven) dan bukan merupakan pengganti kerja sama
pembangunan Utara-Selatan, melainkan sebagai pelengkap;
6) Kerja Sama Triangular dapat berfungsi sebagai jembatan antara
kerja sama Selatan-Selatan dan Utara-Selatan, serta menunjang
sinergi antara negara-negara mitra, mitra Selatan, dan para donor 6
LIMAPerjanjian Internasional terkait dengan KSS
dalam periode 1978-2012

South and Triangular Cooperation


• Accra Agenda for Action (2008); Pasal 19
Kami mengakui pentingnya dan kekhasan KSS dan mengakui bahwa
kami dapat belajar dari pengalaman negara-negara berkembang

• Nairobi Outcome Document of the United Nations High Level


Conference on South-South Cooperation (2009); Pasal 20

Indonesia South-South
[Kami] mengundang negara-negara maju untuk mendukung KSS
melalui Kerja Sama Triangular, termasuk untuk membangun
kemampuan

• Bogota Statement Towards Effective and Inclusive


Development Partnerships (2010): Pada Bagian 2, butir c
Masih ada ruang untuk meningkatkan hal-hal yang bersifat
melengkapi dan memajukan sinergi antara negara mitra dan donor
7
tradisional, termasuk melalui Kerja Sama Triangular
LIMA Perjanjian Internasional terkait dengan KSS
dalam periode 1978-2012

South and Triangular Cooperation


• Busan Partnership for Effective Development Cooperation
(2011); Pada Paragraf 30
KSS dan KS Triangular berpotensi untuk mengubah kebijakan dan
pendekatan terhadap penyediaan pelayanan negara berkembang

• G20 Progress report of The Development Working Group

Indonesia South-South
(2012), Pada Paragraf 54
Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung
pembangunan di Negara2 berpenghasilan rendah, termasuk melalui
Kerja Sama Utara-Selatan, KSS, dan Triangular secara terkoordinasi

8
Skema Kerja Sama Triangular

South and Triangular Cooperation


Emerging
Provider/Pivot
Countries

Indonesia South-South
Recipient
Donor/Develop
/Beneficiary ment Partners
Country

Dalam kerja sama trilateral  terlaksana cost sharing antara emerging


provider dengan donor asing (dapat berupa negara ataupun Organisasi 9
Internasional) untuk membantu negara miskin/berkembang lain.
Trend KSS/KSST Dunia

South and Triangular Cooperation


• Ada peningkatan kecenderungan bagi negara-negara untuk
terlibat dalam berbagai prakarsa terkait dengan KSST
• Sejumlah besar provider countries dalam KSS juga
menjalankan kerja sama triangular, terutama dengan negara-
negara di dalam kawasan mereka sendiri

Indonesia South-South
• Sebagian besar anggota OECD-DAC terlibat dalam kerjasama
Triangular. Sedikitnya 16 negara telah melaksanakan proyek-
proyek dalam kemitraan dengan negara-negara berkembang
• KSST telah menjadi issu global. Pembentukan badan khusus
oleh PBB untuk menangani KSST

10
4 Model KSST

South and Triangular Cooperation


1) KSS sebagai titik awal. Development Partners (DP)/Donor
mendukung KSS yang sudah ada
2) Kerja sama bilateral antara DP dan negara yang sangat
penting sebagai titik awal (dalam sebuah MoU), untuk
bekerjasama/membantu dengan beneficiary countries
(negara ketiga/berkembang)

Indonesia South-South
3) Kerja sama bilateral antara DP dan beneficiary country
sebagai titik awal, negara yang sangat penting
bergabung dengan kemitraan yang sudah ada antara DP
dan beneficiary country
4) KS Triangular sebagai titik awal: kerja sama dibentuk
bersama-sama oleh tiga mitra (DP, negara penting, dan
beneficiary country) yang mengidentifikasi,
11
menegosiasikan, merumuskan dan melaksanakan
kegiatannya
Adopsi KSST oleh Organisasi Internasional

South and Triangular Cooperation


• International Labor Organization (ILO)
Mengadopsi strategi yang memungkinkan ILO mendapatkan
kapasitas institusional yang lebih besar untuk
mengidentifikasi dan melaksanakan KSST dengan maksud
untuk menetapkan dan menerapkan suatu prakarsa KSST

Indonesia South-South
• UNDP/UNEP
Rencana strategis UNDP (2008-2011) menyediakan strategi
yang berorientasi hasil untuk memajukan dan
mempercepat pembangunan manusia yang berkelanjutan,
termasuk MDG’s melalui KSST

12
Manfaat KSST bagi Development Partner

South and Triangular Cooperation


(OECD Report)
a) Memajukan pembelajaran timbal balik di antara para mitra yang
terlibat;
b) Memanfaatkan dan berbagi pengalaman dan ‘know-how’
negara berkembang;
c) Membantu meraih keberhasilan dalam kegiatan kerja sama;
d) Keefektifan biaya (Cost Effectiveness);

Indonesia South-South
e) Memajukan bentuk baru dalam kemitraan yang lebih
disesuaikan pada tantangan pembangunan dan lebih cepat
tanggap terhadap konteks pembangunan yang semakin
kompleks; dan
f) Penguatan kemampuan negara yang sangat penting untuk
menyediakan kerja sama pembangunan, sehingga membuat
hubungan antara ‘Utara’ dan ‘Selatan’ lebih setara 13
Manfaat KSST bagi Negara Selatan-Selatan (OECD Report)

South and Triangular Cooperation


• Bagi negara-negara emerging provider,
a) Dukungan finansial bagi kerja sama Selatan-Selatan;
b) Memperkuat kapasitas teknis dalam melaksanakan kerja sama
Selatan-Selatan;
c) Menciptakan kesempatan membentuk jaringan dan berbagai
pengetahuan dengan development partner
d) Menunjukkan eksistensi sebagai “negara donor” baru

Indonesia South-South
• Bagi Beneficiary Countries:
a) Meningkatkan kesepadanan manfaat yang diperoleh dari bantuan
pembangunan dengan mengontrak tenaga ahli yang lebihg murah;
b) Mendapatkan solusi yang lebih tepat karena tenaga ahli berasa
dari negara dengan kondisi dan pengalaman yang sama
c) Memungkinkan untuk menjaga kemunikasi dengan tenaga ahli dari
emerging provider setelah penyelesaian kegiatan (sustainability) 14
MODEL KELEMBAGAAN KSST
(PENGALAMAN INTERNASIONAL)
INTERNASIONAL)

South and Triangular Cooperation


FOCAL POINT
NEGARA SSTC AGENCY KETERANGAN
KEMENTERIAN
Jepang JICA (Japan International Kementerian Luar Negeri
Cooperation Agency)
Brazil ABC (Brazilian Agency for Kementerian Luar Negeri Saat ini ABC sedang dalam
Cooperation) proses membentuk
kelembagaan otonom
Malaysia MTCP (Malaysia Technical Economic Planning Unit
Cooperation Programme)

Indonesia South-South
China CICETE (China Kementerian Perdagangan CICETE merupakan lembaga
International Center for tersendiri yang berada di
Economic and Technical bawah Kementerian
Exchanges) Perdagangan
Jerman GIZ (Deutsche Gesellshaft German Federal Ministry
fur Internationale for Economic Cooperation
Zusammenarbeit and Development
Tunisia ATCT (Tunisian Agency for Ministry of Planning and
Technical Cooperation) International Cooperation
SELATAN-SELATAN INDONESIA
SEJARAH PANJANG KERJASAMA

16

Indonesia South-South
South and Triangular Cooperation
Sejarah Panjang KSST Indonesia

South and Triangular Cooperation


• Konferensi Asia-Afrika (1955): Kerja sama antara negara-negara
yang turut serta dipicu oleh kebutuhan negara-negara tersebut, yang
baru merdeka untuk membangun negara nya.
• Konferensi Gerakan Non Blok (GNB) (1961). merupakan titik awal
untuk membangun prinsip solidaritas dan kerja sama sebagai
landasan KSST di tingkat pemerintah, swasta dan masyarakat. KSS
dianggap sebagai cara yang benar untuk menyelesaikan masalah

Indonesia South-South
bersama yang dihadapi negara-negara berkembang melalui jalan
alih pengalaman pembangunan, keterampilan, dan keahlian
• Resolusi PBB No. 58/220 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kimite
Tingkat Tinggi KSS. Prinisp-prinsip KSS dirumuskan dalam pertemuan
G77 dan China pada tahun 2009
• Indonesia menjadi salah satu dari 8 negara penandatangan protokol
final Sao Paolo Round dan GSTP yang secara luas dianggap sebagai
prestasi bersejarah dalam kerja sama ekonomi dan integrasi 17
negara berkembang
Sejarah Panjang KSST Indonesia

South and Triangular Cooperation


• Turut mendirikan Non-Aligned Movement Centre for South-
South Technical Cooperation -(NAM-CSSTC) tahun 1998 yang
berkantor di Jakarta
• Menjadi Ketua Bersama dan salah satu pendiri (bersama
Afrika Selatan) New African-Asian Strategic Partnership
(NAASP) yang bertujuan untuk memperluas kerja sama

Indonesia South-South
antara 106 negara Afrika dan Asia dalam berbagai bidang
serta memajukan pengembangan sumber daya manusia
• Tahun 2008, Indonesia ditetapkan sebagai middle income
countries dan diterima menjadi anggota G-20
• KSS sebagai jalan bagi Indonesia dalam memperkuat posisi di
dunia Internasional (tidak lagi sebagai beneficiary country, tapi
juga menjadi assistant provider)
18
Posisi Indonesia kini

South and Triangular Cooperation


”Tidaklagi hanya sebagai negara penerima..tapijuga sebagai provider...”

Anggota G20

Indonesia South-South
Emerging
economy
Middle-
Income Country
1980án (World Bank)
Indonesia mulai
memberikan
bantuan teknik
19
Manfaat Kerja Sama Teknik bagi Indonesia...

South and Triangular Cooperation


Indonesia South-South
Alat
Terekspos Kapasitas
diplomasi Upaya
secara SDM dan Added
Indonesia penetrasi
internasion teknologi Value
di berbagai pasar
al meningkat
level

20
Peraturan Pendukung KSST Indonesia

South and Triangular Cooperation


• UU No. 17 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2000-2025,
• UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri,
• UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional,
• UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
• UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
• UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional,
• Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

Indonesia South-South
• Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
No.67/M.PPN/HK/05/2011 (diganti Keputusan No. 101/M.PPN/HK/11/2011,
dan Keputusan No. 51/M.PPN/HK/03/2013) tentang Tim Koordinasi Nasional
untuk Kerjasasama Selatan-Selatan dan Triangular
• Keputusan Presidium Kabinet No. 81/U/KEP/4/1967 tentang koordinasi
bantuan teknis asing,
• Peraturan Presiden No. 60 Tahun 1981 tentang struktur anggota tim
koordinasi bantuan teknis asing.
• Peraturan Menteri Keuangan No. 92/PMK.08/2014 tentang Pelaksanaan 21
Belanja Hibah ke Pemerintah Asing/Lembaga Asing
South and Triangular Cooperation
ARAH KEBIJAKAN KERJASAMA
SELATAN-SELATAN dan TRIANGULAR

Indonesia South-South
INDONESIA

22
INDONESIA SEBAGAI MIC

South and Triangular Cooperation


• Peran Indonesia sebagai MIC memperkuat kerjasama pembangunan
dan kemitraan global
• Sebagai MIC, Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi
dan sharing kepada negara lain

Indonesia South-South
KERJASAMA
PEMBANGUNAN
Faktor perubahan: DAN KEMITRAAN
-Middle income country GLOBAL
(MIC) sejak 2008
-Deklarasi paris 2005 dan
Kerjasama teknik Komitmen Jakarta 2009
- Indonesia sebagai new
emerging economy
-Anggota G-20
Kerjasama Selatan-Selatan Indonesia

South and Triangular Cooperation


 Dasar : Jakarta Commitment on Aid for Development
Effectiveness, 2009 dan Perpres No. 5 Tahun 2010, tentang
RPJMN 2010-2014
 2010 : Dibentuk Tim Koordinasi Pengembangan Kerjasama
Selatan-Selatan Indonesia, yang terdiri atas unsur-unsur
Kemlu, Setneg, Bappenas, Kemkeu dan K/L terkait
 Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan

Indonesia South-South
Nasional/Kepala Bappenas No.67/M.PPN/HK/05/2011 (diganti
Keputusan No. 101/M.PPN/HK/11/2011, dan Keputusan No.
51/M.PPN/HK/03/2013)
 Tim bertugas untuk mendesain Blue Print dan Grand Design
Indonesia South-South Cooperation
 Fokus Indonesia South-South Cooperation adalah
pembangunan ekonomi yang mengarah pada perdagangan
internasional dan memperkuat diplomasi internasional 24
JAKARTA COMMITMENT 2009
AID EFFECTIVENESS TO DEVELOPMENT EFFECTIVENESS

South and Triangular Cooperation


Reformasi Indonesia • Reformasi Perencanaan Jakarta Commitment (2009)
di berbagai bidang (UU no 25/2004) dan
Anggaran (UU no Donorship to Partnership.
17/2003) Meningkatkan efektivitas
• Reformasi Pengadaan Pinjaman dan Hibah Luar
Barang/ Jasa (Perpres Negeri melalui:
54/2010 dan • Indonesia Led Program;
pembentukan LKPP) • Penggunaan sistem
Komitmen- • Reformasi Pengelolaan anggaran/ pengadaan/

Indonesia South-South
komitmen Pinjaman dan Hibah monitoring evaluasi
Luar Negeri (PP no Indonesia;
Internasional Support Development
10/2011) • Peningkatan
(Indonesia adalah penggunaan produksi Effectiveness
salah satu dalam negeri (untied
penandatangan) aid);
• Paris Declaration • Peningkatan alternatif
(2005) sumber pembiayaan, a.l.
• Accra Agenda for Aid Effectiveness PPP, CDM dan CSR
Action (Sept 2008) • Country Ownership South-South and
• Doha Declaration • System Alignment Triangular Cooperation:
on Financing for • Harmonization • Knowledge Sharing
• Managing for Result • Capacity Building
Development (Nov
• Mutual Accountability
2008)
KERANGKA KEBIJAKAN DEVELOPMENT COOPERATION

South and Triangular Cooperation


Development Cooperation

Capacity Investment International

Indonesia South-South
Building leverage Cooperation

Pembangunan Nasional
NEW CHALLENGES & OPPORTUNITIES
HLM on Aid Effectiveness di Busan:
Model kerjasama pembangunan meningkat seiring dengan pertumbuhan
perekonomian dunia

North
North Knowledge
Sharing
South-South and Activities
Triangular Cooperation
Munculnya emerging
South South
South economies melalui
Middle Income Countries Scaling
North-South Cooperation up

• South-South and Triangular Cooperation menjadi komplemen North-South


Cooperation yang sudah berjalan
• Semakin menguatnya South-South Cooperation telah menjadikan Middle income
countries berperan sangat penting dalam membangun perspektif new architecture of
aid for development effectiveness

• Mandat dan kesepakatan dalam pertemuan G-20 (Juni 2011):


Scaling up knowledge sharing activities melalui North-South, South-South dan
Triangular Cooperation
GRAND DESIGN dan BLUE PRINT

South and Triangular Cooperation


KerjasamaSelatan- Selatan Indonesia

Tahap 1: 2011-2014 Tahap 2: 2015-2019 Tahap 3: 2020-2025

Indonesia South-South
New Emerging Partner in
Stronger Coordination Within Stronger Partnership within
Innovative South-South and
Revitalized Institutional Innovative and Inclusive South-
Triangular Cooperation for
Framework South Cooperation
Development

28
Tim Koordinasi Nasional (Kornas) KSST Indonesia

South and Triangular Cooperation


“Tim Kornasterdiridari4 Kementerian/Lembagayaitu, KementerianLuarNegeri, KementerianSekretariat Negara,
KementerianKeuangandanBappenas”
Foreign Policy and
Diplomacy
Kemlu
National Priority,
Bappenas Kemkeu Development Cooperation
and Budgeting

Indonesia South-South
Setneg
Fiscal Policy and State
Budget

K/L
terkait
Pemda Swasta LSM Support and Facilitation

Tim Kornas KSST Implementing Agencies 29


Indonesia
KERANGKA KERJA KSST INDONESIA

Capacity Building

Investment
Leverage Current COP/
International Issues HUB
Development
Cooperation:
Flagship+ Lesson
Programs Modalities Partners learned

Formulation/ • Development Government,


• Good South-South Funding Imple-
Assessment Dev’t. Partners,
(Issues, Governance Cooperation, Framework: mentation
Partner Country, (GoI, Dev’t.
Modalities, and Peace Triangular
Partners,
Private Sector, Partners, Partner
Building Cooperation
Funding CSO, Countries,
Framework)
• Macro Philantrophy,
Economic Private Sector,
Parliament Philantrophy)
Mgmt
• others
30
BENTUK KERJA SAMA

South and Triangular Cooperation


• Seluruh bentuk Kerja Sama Selatan-Selatan diarahkan pada penguatan kerja
sama pembangunan
• Dua pendekatan kerja sama: supply side (flagship program) dan demand side
(i.e. tailor made program)

PERTANIAN &
LAINNYA

Indonesia South-South
KETAHANAN PANGAN

ECONOMI
INFRASTRUKTUR PENGUATAN KERJA SAMA
PEMBANGUNAN YANG SALING
MENGUNTUNGKAN SOSIAL &
BUDAYA
DEMOKRASI &
TATA KELOLA
PEMERINTAHAN SAINS &
TEKNOLOGI 31
MANAJEMEN
PEMBANGUNAN
PENGELOLAAN
MANUSIA
BENCANA
Integrasi KSST Indonesia
SCATTERED INDONESIA SSTC INTEGRATED INDONESIA SSTC
Sebelum Jakarta Commitment 2009 Setelah Jakarta Commitment 2009

K/L Bappenas

Kemlu K/L K/L


Setneg

K/L K/L Kemlu


SSTC yang
Setneg
terintegrasi

Bappenas Kemenkeu
K/L K/L

Kemkeu
K/L
Strategi Pengembangan KSST Indonesia:

South and Triangular Cooperation


 Penguatan Kerangka Hukum,
 Masuk dalam RPJP dan RPJM Nasional, Peraturan Presiden tentang
Kelembagaan KSST Indonesia (InaAID/InaICA)
 Koordinasi dan Kelembagaan,
 Menuju keterpaduan program dan penganggaran, single entity institution
 Pengembangan Program,
 Flagship program, tailor made program, penguatan Center of Excelence)

Indonesia South-South
 Penguatan Mekanisme Pendanaan,
 Penguatan sumber pendanan alternatif selain APBN dan Development
Partners
 Knowledge Management: Indonesia as a knowledge hub
 Strategi Komunikasi
 Promosi dan Publikasi, memperkuat public awareness
 Pemantauan dan Evaluasi 33
TAHAPAN PENGEMBANGAN KSS

South and Triangular Cooperation


PERIODE 1 PERIODE 2 PERIODE 3
2011-2014 2015-2019 2020-2025

New Emerging Partner in


Stronger Coordination Stronger Partnership within
Innovative South-South
Within Revitalized Innovative and Inclusive
Cooperation for
Institutional Framework South-South Cooperation
Development
1. Penguatan Kelembagaan. Tim 1. Kelembagaan KSS Indonesia 1.Peningkatan dan perluasan

Indonesia South-South
koordinasi – national focal terbentuk kerjasama
point
2. Pendanaan 2. Penguatan dan perluasan 2.Pengembangan program
3. Program Kerjasama
kerjasama  New emerging baru selaras RPJM 2020-2014
Pembangunan melalui partner in innovative SSC for 3.Meningkatkan keterlibatan
kerjasama teknik dalam multi Development lembaga non pemerintah
sektor 3. Pengembangan program 4.Peningkatan dan perluasan
4. Pengembangan Sistem baru selaras RPJM 2015-2019
Informasi dan Database KSS
jangkauan
4. Penguatan dan pelibatan 5.Evaluasi Blue Print Periode II
5. Promosi dan Publikasi
termasuk Seminar stakeholders 6.Evaluasi Grand Design
Internasional 5. Peningkatan dan perluasan
6. Membangun Sistem jangkauan
Monitoring dan Evaluasi
6. Evaluasi periode 1
FLAGSHIP PROGRAM
PERIODE I (2011 – 2014)

South and Triangular Cooperation


Progam unggulan yang diusulkan untuk menjadi pilot dalam periode 2011-2014
antara lain adalah:
• Sektor Pertanian, Ketahanan Pangan, dan social protection
• Program Penanggulangan Kemiskinan melalui PNPM;
• Peningkatan kapasitas terkait inseminasi buatan
• Revitalisasi FATRC (Pilot: Tanzania)
• Sektor Mitigasi Bencana (Disaster Risk Management)
• Program penanggulangan bencana (TDMRC, BNPB);

Indonesia South-South
• Sektor Demokrasi dan Tata Pemerintahan
• Program Demokratisasi dan Peace Building
• Sektor Perdagangan dan Industri
• Peningkatan kapasitas ekspor Indonesia;
• Sektor Infrastruktur
• Program Pelatihan Infrastruktur
• Sektor Pembangunan Manusia (Kesehatan, Pendidikan, Populasi, Gender)
• Peningkatan kapasitas program KB dan kesehatan reproduksi;
• Program beasiswa bagi pelajar negara-negara berkembang di Indonesia;
• Komitmen dukungan pembangunan bagi Palestina (CAEPAD)
Program lain sesuai kriteria yang telah ditetapkan dan request (Tailor-Made Program)
Priority Countries untuk KSS Indonesia

South and Triangular Cooperation


Skala A Skala B Skala C
(Didasarkan pada Skala B (Didasarkan pada (Didasarkan pada
pertimbangan kepentingan komitmen dan permintaan penjajakan dan informasi
nasional Indonesia, nilai politis Kepala Negara dan/atau awal, serta pertimbangan
dan ekonomis) Pejabat setingkat Menteri RI
lainnya yang relevan)
maupun dari negara
akreditasi)
Palestina Vietnam Samoa, Tonga, Peru

Afghanistan Srilanka Marshall Islands, Palau

Arab Spring Countries Tanzania Uzbekistan, Kyrgyzstan

Indonesia South-South
Timor Leste Gambia Bangladesh, Nepal, Bhutan

Myanmar Namibia Somalia, Suriname, Guyana

Vanuatu, PNG, Fiji Pakistan Irak, Maladewa, Madagaskar

Kamboja Ekuador Chile, El Salvador, Kosta Rika

Laos American Samoa Senegal, Anggola


Sudan Guatemala, Honduras, Kuba,
Panama, Nikaragua, Belize 36
Kenya Ethiopia, Mozambique
Nigeria Zimbabwe
Kerja Sama Triangular Indonesia

South and Triangular Cooperation


Hingga saat ini, Indonesia telah menjalin dan mengembangkan kerja
sama triangular dengan:
• 16 Negara : Amerika Serikat, Australia, Austria, Argentina,
Belanda, Brazil, Canada, Denmark, Inggris, Jepang, Jerman,
Norwegia, Swedia, Swiss, Thailand,Turki) dan,

Indonesia South-South
• 8 Organisasi Internasional (Asia Foundation, Colombo Plan, G-15,
Islamic Development Bank, FAO, UNESCO, UNDP, dan UNIDO)

37
South and Triangular Cooperation
“Kontribusi Pemerintah Indonesia bagi Pelaksanaan dan
Pengembangan KSST Indonesia mencapai US$ 49,8 million
(2000 – 2013)”

“Seluruh stakeholders termasuk pihak swasta diharapkan

Indonesia South-South
dapat jeli melihat peluang yang ditawarkan guna
memperoleh maximum benefit dari pemberian Kerja Sama
Teknik Luar Negeri”

38
KSST dalam RPJMN 2015
2015--2019

South and Triangular Cooperation


Peningkatan peran Indonesia dalam KSST memerlukan formulasi kebijakan
Kerjasama Selatan- Selatan yang terintegrasi agar kontribusi yang diberikan
tidak hanya menjadi charity, dan memperjuangkan kepentingan sesama
negara selatan-selatan dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan
sejajar dan saling menguntungkan, melainkan menjadi investasi politik dan
instrumen diplomasi Indonesia, termasuk dalam mendorong diplomasi
ekonomi tanpa menghilangkan esensi solidaritas sesama negara berkembang

Indonesia South-South
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Politik Luar Negeri
Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan
triangular melalui strategi (a) Intervensi kebijakan pengembangan
kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular; (b) pengembangan dan
penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga yang menangani KST; (c)
pengembangan dan pemantapan eminent persons group untuk
membantu pemangku kepentingan KST; (d) promosi KST di tingkat
39
nasional dan internasional; dan (e) pengembangan model insentif
bagi K/L, swasta, dan masyarakat sipil yang terlibat KST.
BANTUAN KERJA SAMA TEKNIK
INDONESIA

South and Triangular Cooperation


Total bantuan teknik yang telah diberikan oleh
INDONESIA kepada negara-negara sahabat periode tahun
2012-2014 adalah berjumlah:

135

Indonesia South-South
2330 ORANG
PROGRAM
PESERTA
KEGIATAN

Peserta berasal dari negara – negara Asia dan Pasifik, Afrika,


Timur Tengah dan Amerika Latin.

*Data Direktorat Kerja Sama Teknik Kemlu per 21


November 2014
Total Jumlah Permintaan Bantuan Teknik

South and Triangular Cooperation


Indonesia
[Data Dit. KST Kemlu per November 2014]

303

Indonesia South-South
42 PERMINTAAN
NEGARA
PRIORITAS KE DEPAN

South and Triangular Cooperation


• Pengalokasian anggaran nasional untuk melaksanakan KSST melalui
kementrian/Lembaga
• Penganggaran yang lebih terintegrasi dan terkoordinasi (mekanisme earmark)
• Melaksanakan kerjasama strategis dengan partner countries melalui
pilot activities.
e.g.: pendidikan, perencanaan-penganggaran, pertanian, pengentasan
kemiskinan, manajemen risiko bencana, demokrasi.

Indonesia South-South
• Meningkatkan kapasitas Tim Koordinasi Nasional KSST.

Perluasan program kegiatan:


• Knowledge Sharing (terkait GPEDC):
• model full cycle project
• pengembangan country led knowledge hub (decentralized hub with
hybrid mechanism)
PEMBERIAN BANTUAN TEKNIK INDONESIA

South and Triangular Cooperation


Permintaan-permintaan dari
negara berkembang lainnya

Kendala Pelaksanaan
Pemberian Bantuan (terutama
keterbatasan anggaran)

Indonesia South-South
Pemberian Bantuan yang
Selektif dan Terukur

Mapping Prioritas
Mapping Prioritas

South and Triangular Cooperation


Koordinasi
Masukan Internal dan
Interkem Mapping 
Perwakilan/KL dasar
perencanaan
anggaran bagi
program

Indonesia South-South
bantuan teknik
Pengolahan
data dan
masukan

Mengapa menyusun mapping prioritas?


Keterbatasan anggaran yang tersedia untuk melaksanakan program peningkatan
kapasitas bagi negara berkembang  perlu memberikan prioritas sesuai dengan 44
kepentingan nasional RI
List of Needs

South and Triangular Cooperation


Masukan dari Kedutaan
Perwakilan & Asing di
K/L Indonesia

Indonesia South-South
List of
Needs
Mengapa menyusun list of neeeds?
Prinsip demand driven  pelaksanaan program bantuan Untuk hasil yang lebih efektif
teknik sesuai dengan kebutuhan penerima 45
dan berkelanjutan
Sejalan dengan national policy
List of Capacities

South and Triangular Cooperation


Koordinasi
Diseminasi
Kemlu dengan K/L;
informasi
Instansi terkait

Indonesia South-South
Mengapa menyusun list of capacities?
•Alat promosi
•Matching needs and capacites
46
ASPEK LEGAL PELAKSANAAN

South and Triangular Cooperation


KERJASAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR

PERLUNYA PERATURAN PRESIDEN UNTUK KSST


Sebagai payung hukum dalam menentukan kebijakan
pembangunan nasional yang terintegrasi antara
kerjasama pembangunan internasional dan alokasi

Indonesia South-South
prioritas pembangunan

Progress:
Diusulkan untuk dirapatkan dalam Rakortas dengan melibatkan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Koordinator Bidang Polhukam 47
ISI DRAFT PERPRES TENTANG KSST (1)

South and Triangular Cooperation


Pertimbangan:
 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan Indonesia
untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial;
 meningkatnya status Indonesia sebagai negara berkembang
berpenghasilan menengah memerlukan peningkatan peran aktif

Indonesia South-South
Indonesia dalam kerja sama pembangunan internasional;
 kerja sama pembangunan internasional telah dilaksanakan antara
lain melalui kerja sama pembangunan dengan negara-negara
berkembang dalam bentuk Kerja Sama Selatan-Selatan serta kerja
sama dengan mitra pembangunan dalam bentuk Kerja Sama
Triangular;
 Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular perlu ditingkatkan 48
koordinasinya agar lebih terstruktur untuk mendukung tujuan
pembangunan nasional;
ISI DRAFT PERPRES TENTANG KSST (2)

South and Triangular Cooperation


Acuan Pelaksanaan KSST:

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-


2025;
 Rencana Induk (dokumen perencanaan dan kebijakan bagi
pelaksanaan KSST dalam periode 2011-2015 yang merupakan

Indonesia South-South
arahan strategis, sesuai dengan RPJPN Tahun 2005-2025);
 Cetak Biru (dokumen yang menjabarkan pelaksanaan dan rencana
aksi dari Rencana Induk dalam jangka menengah. Dokumen
tersebut terintegrasi dalam RPJMN).

49
TERIMA KASIH
PERTANYAAN DAN DISKUSI?
50

Indonesia South-South
South and Triangular Cooperation

Anda mungkin juga menyukai