RUMKIT TK. III SPO/ /X/2018 00 1/2 BALADHIKA HUSADA Ditetapkan KarumkitTk. III Baladhika Husada, Tanggal Terbit SPO -10- 2018
dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771 Antibiotik yang di berikan sebelum,selama dan paling lama 24 jam pasca-operasi pada kasus yang secara klinis tidak Pengertian memperlihatkan tanda infeksi dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi luka daerah operasi (IDO). Mencegah terjadinya komplikasi infeksi pasca operasi dengan Tujuan segala konsekuensinya 1. Surat ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Tentang Panduan Penggunaan Antimikroba Nomor /SK/046/X/2018 2. Panduan penggunaan Antimikroba Rumah sakit Kebijakan Baldhika Husada. 3. Permenkes RI Nomor 2406/Menkes/Per/XII/2011 tentang Panduan Umum Penggunaan Antibiotik. 4. Permenkes RI Nomer 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah sakit. 1. Pastikan operasi yang di lakukan adalah operasi bersih atau operasi bersih terkontaminasi sesuai dengan ketentuan yang dipakai dirumah sakit atau tabel (terlampir) 2. Pastikan pasien dalam kondisi siap menjalankan operasi 3. Pastikan operator beserta tim OK dan anestesi sudah siap menjalankan operasi 4. Siapkan obat Antibiotik profilaksis yang sudah di rekonstitusi dengan water For injections (Aquabides Steril) 5. Pemberian antibiotik profilaksis 30-60 menit sebelum insisi, sekali pemberian atau dosis tunggal dalam waktu 15- Prosedur 30 menit secara drip intravena (dilarutkan dalam 100 ml Nacl pada pasien dewasa) dan di berikan di ruang pre operasi dibawah pengawasan tim anastesi. 6. Lakukan tindakan insisi setelah Antibiotik habis 7. Indikasi pemberian ulangan antibiotik durante operasi, apabila lama operasi lebih dari 3 jam atau adanya pendarahan lebih dari 1500 ml atau lebih dari 30% estimetid blood volume( EBV), pada pasien anak lebih dari 15% EBV 8. Rekomendasi jenis antibiotik profilaksis di sesuaikan PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK. III SPO/ /X/2018 00 2/2 BALADHIKA HUSADA
dengan PPK ( Panduan Praktek Klinis ) yang berlaku di Rumah
Prosedur sakit. 9. Dokumentasikan dalam rekam medis proses pemberian Antibiotik Profilaksis tersebut 1. Komite Medik Unit Tekait 2. Instalasi Farmasi 3. Istalasi Rawat Inap 4. Instalasi Kamar Operasi PENGGUNAAN ANTIBIOTIK EMPIRIS
No. Revisi Halaman
No. Dokumen 00 1 RUMKIT TK. III SPO/ /X/2018 BALADHIKA HUSADA Tanggal Terbit Ditetapkan SPO -10- 2018 KarumkitTk. III Baladhika Husada,
dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771 Pengertian Penggunaan antibiotik pada kasus infeksi atau diduga infeksi yang belum diketahui jenis bakteri penyebabnya dan pola kepekaannya Tujuan Eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi penyebab infeksi, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi Kebijakan 1. Surat ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Tentang Panduan Penggunaan Antimikroba Nomor /SK/046/X/2018 2. Panduan penggunaan Antimikroba Rumah sakit Baldhika Husada. 3. Permenkes RI Nomer 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah sakit. Prosedur 1. Dokter jaga IGD atau DPJP menegakkan diagnosa penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan memberikan antibiotik sesuai keilmuannya dengan mengacu pada pola mikroba dan kepekaan kuman yang ada di Rumah Sakit dan juga didasarkan dengan Clinical Pathway atau PPK yang berlaku di Rumah sakit. 2. Penggunaan antibiotik empiris diberikan selama 48 - 72 jam dan pemberian maksimal 72 jam, dan dapat diperpanjang 2 x24 jam bila sesuai dengan pola mikroba dan kepekaannya. 3. Evaluasi terapi empiris, - Jika hasil kultur klinis sensitivitas membaik / sesuai, lakukan de eskalasi. - Jika hasil kultur klinis sensitivitas tidak membaik / tidak sesuai, evaluasi diagnosa dan terapi Unit Tekait 1. IGD 2. RANAP 3. ICU 4. Mikrobiologi / Laboratorium 5. Tim PPRA STOP ORDER ANTIBIOTIK EMPIRI ATAU DEFINITIF DAN RETRIKSI
No. Revisi Halaman
No. Dokumen 00 1 RUMKIT TK. III SPO/ /X/2018 BALADHIKA HUSADA Tanggal Terbit Ditetapkan SPO -10- 2018 KarumkitTk. III Baladhika Husada,
dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771 Pengertian Penghentian penggunaan antibiotik secara otomatis oleh instalasi farmasi. Tujuan 1. Penggunaan antibiotik secara rasional 2. Mencegah resistensi mikroba Kebijakan 1. Surat ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Tentang Panduan Penggunaan Antimikroba Nomor /SK/046/X/2018 2. Panduan penggunaan Antimikroba Rumah sakit Baldhika Husada. 3. Permenkes RI Nomer 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah sakit. Prosedur 1. Perawat jaga mengingatkan DPJP mengenai penggunaan antibiotik yang sudah digunakan 5 hari 2. Perawat jaga melaporkan kepada perawat TIM PPRA mengenai penggunaan antibiotik selama maksimal 5 hari 3. Perawat jaga selanjutnya melaporkan kepada instalasi farmasi untuk menghentikan pemberian antibiotik
No. Dokumen 00 1 RUMKIT TK. III SPO/ /X/2018 BALADHIKA HUSADA Tanggal Terbit Ditetapkan SPO -10- 2018 KarumkitTk. III Baladhika Husada,
dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771 Pengertian Kultur antibiotik adalah suatu tindakan pemeriksaan jenis kuman pada spesimen baik darah, urin, sputum, luka terhadap antibiotik Tujuan Untuk menunjukkan jenis antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman sehingga diperoleh terapi antibiotik yang tepat Kebijakan 1. Surat ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Tentang Panduan Penggunaan Antimikroba Nomor /SK/046/X/2018 2. Panduan penggunaan Antimikroba Rumah sakit Baldhika Husada. 3. Permenkes RI Nomer 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah sakit. Prosedur 1. Dokter IGD / DPJP menegakkan diagnosa penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang berpotensi sepsis dan atau penyakit terdiagnosa sepsis 2. Setelah diagnosa tegak, dilakukan pengambilan spesimen yang sesuai untuk dilakukan pemeriksaan kultur sebelum pemberian antibiotik empiris Unit Tekait 1. IGD 2. RANAP 3. ICU 4. Mikrobiologi / Laboratorium 5. Tim PPRA