Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN

MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

Oleh :

Lana Emilia G. 105070100111002


Indra Jabbar Aziz 105070106111001
Wan Adi Surya P. 105070106111010
Elita Riyu 105070106111012
Manjula A/P Alagari 105070108121003

Pembimbing :
dr. Nanik Setijowati, M. Kes
dr. Natanael Untario, M.biomed

Kepala Puskesmas :
dr. Rosihan Anwar

PUSKESMAS DONOMULYO
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I

GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS DONOMULYO TAHUN 2015

1. Promosi Kesehatan
a. Penyuluhan di dalam Puskesmas
b. Penyuluhan di luar Puskesmas
c. Pendataan PHBS
d. Posyandu Lansia
e. Senam Prolansia

2. Kesehatan Lingkungan
a. Survey sanitasi dasar
b. CLTS
c. Pembinaan Kader
d. Survey TTU
e. Pembinaan CTPS
f. Inspeksi Intitusi
g. Pembinaan IRTP
h. Pengawasan Pestisida
i. Penyuluhan Sanitasi
j. Pendataan Rumah Sehat
k. Pembinaan Ponpes
l. Spesialisasi PHBS

3. Gizi
a. Penyuluhan makanan gizi seimbang
b. Konseling ASI eksklusif dan MPAsi
c. Pelacakan balita BGM untuk screening gizi buruk
d. PSG (Pemantauan status gizi)
e. Survey Kadarzi
f. Pembentukan KP ASI

4. KIA/KB
a. Penekanan laju pertumbuhan penduduk
b. Penyuluhan kontrasepsi mantap
c. Pelayanan KB bekerjasama dengan Bhayangkara
d. BIAS Campak, TT, TD dan DT
e. Test Garam beryodium
f. Swiping imunisasi
g. Supervisi Suportif ke Desa
h. Pembinaan Kader ke Desa
i. Pembinaan dukun
j. Monitoring kelas Ibu
k. Monitoring kelas Balita
l. Sosialisasi DDSI pada Guru Paud

5. Program Pemberantasan Penyakit Menular


a. Screening Ibu Hamil yang menderita HIV/AIDS
b. Kerja sama dengan KUA untuk screening calon pengantin
c. Pelacakan KLB
d. Peningkatan jejaring dengan lintas sektor
e. Penyuluhan Penyakit Menular kepada Kader

6. Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
b. Pelayanan Kesehatan Mata
c. Pelayanan Kesehatan Jiwa
d. Pelayanan Kesehatan Sekolah
e. Pelayanan Kesehatan Ibu hamil, Bulin dan Bufas
BAB II

MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

Untuk mencapai pertumbuhan optimal, seorang bayi memerlukan semua zat

gizi makro dan zat gizi mikro yang sesuai antara jumlah dengan kebutuhannya. Tak

dapat dipungkiri, kebutuhan nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 – 6 bulan adalah

ASI.Tapi begitu menginjak usia 6 bulan ke atas, asupan bayi harus ditambah dengan

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan

kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain

makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak

sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk

menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini

makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi

tidak lagi mengkonsumsi ASI (Hasan R., 2005)

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada

bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini

(sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami

gangguan pencernaan. Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan

terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu panjang

(Ranuh, I.G.N, dkk, 2001). Standar makanan pendamping ASI harus memperhatikan

angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan kelompok umur dan tekstur makanan

sesuai perkembangan usia bayi (UNICEF, 2011).


Makanan pendamping ASI diberikan untuk memenuhi kebutuhan bayi

terhadap zat-zat gizi untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang

tidak dapat dicukupi ASI, akan tetapi juga merupakan saran pendidikan untuk

menanamkan kebiasaan makan yang baik dan bergizi dan mengajarkan anak

mengunyah dan terbiasa dengan makanan baru, sekaligus memperkenalkan

beraneka macam bahan makanan. Penting untuk diperhatikan agar pemberian ASI

dilanjutkan terus selama mungkin, karena ASI memberikan sejumlah energi dan

protein yang bermutu tinggi (UNICEF, 2011).

MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan

kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia

4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat

gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan

kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI

ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara

bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan

bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting

untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah

pesat pada periode ini.


Profil Kegiatan

Penyuluhan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) di Desa Purworejo

 Deskripsi :

Kegiatan penyuluhan kesehatan kepada ibu yang memiliki balita mengenai

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang dilakukan di Balai Desa

Purworejo dan bersamaan dengan kegiatan posyandu balita rutin.

 Tujuan :

Memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat mengenai makanan

pendamping ASI, kapan mulai diberikan dan bagaimana cara menyiapkan makanan

bayi yang bersih dan aman.

 Sasaran :

30 ibu yang memiliki balita di Desa Purworejo.

 Pelaksanaan :

Sabtu, 8 Agustus 2015, pkl. 11.00 di Balai Desa Purworejo.

 Sumber daya :

5 orang dokter muda

1 bidan Desa Purworejo.

 Sarana prasarana :

Balai desa, 30 leafleat.

 Peserta :

26 ibu yang memiliki balita di Desa Purworejo.

 Peran DM :

Narasumber
a. Hasil Pengamatan

Laporan Kegiatan :

Penyuluhan dimulai pukul 11.00, sesuai dengan jadwal posyandu putri

kencana III di Desa Purworejo.

Susunan acara :

11.00 - 11.05 : Perkenalan dan pembukaan

11.05 – 11.30 : Penyuluhan tentang Makanan Pendamping Air Susu Ibu

(MP-ASI)

11.30 – 11.45 : Diskusi dan tanya jawab

11.45 – 12.00 : Penutup dan ramah tamah

Penyuluhan diberikan oleh Dokter Muda dengan sarana presentasi

menggunakan leafleat dan membagikannya kepada ibu-ibu yang ada di

posyandu putri kencana III Desa Purworejo. Materi yang disampaikan

mengenai Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), yaitu kapan mulai

diberikan dan bagaimana cara menyiapkan makanan bayi yang bersih dan

aman. Materi diberikan dengan Bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa

lokal, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh peserta. Setelah pemberian

materi, dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab dengan peserta. Acara selesai

pukul 12.00.

Evaluasi Proses :

Selama kegiatan berlangsung peserta sangat antusias dalam

mendengarkan materi yang diberikan dan turut berdiskusi pada saat sesi

Tanya jawab.
Impact :

Di akhir sesi, Peserta mendapatkan jawaban atas pertanyaan pada

saat sesi Tanya jawab dan mendapatkan pengetahuan mengenai Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

Permasalahan :

Terlalu banyak balita karena bersamaan dengan kegiatan posyandu

sehingga materi yang disampaikan kurang efektif.

Pembahasan

Analisis Evaluasi Manajemen :

Perangkat desa dan kader posyandu Desa Purworejo sebagai tuan

rumah memberikan kesempatan dan kerjasama yang baik, sehingga dapat

menunjang jalannya acara dengan baik.

Kelebihan :

1. Peserta antusias dan aktif

2. Pembagian leafleat kepada peserta

3. Antusiasme ibu-ibu pada sesi Tanya jawab

Kekurangan :

Banyaknya balita yang berlarian sehingga acara kurang kondusif dan

sebagian ibu tidak dapat mengikuti materi penyuluhan dengan baik karena

anaknya yang menangis setelah posyandu.

Solusi jangka pendek :

Menggunakan microphone dan LCD saat presentasi agar suara

pemateri tetap terdengar saat presentasi.


Solusi jangka panjang :

Mengadakan acara penyuluhan dihari yang berbeda dengan

posyandu
BAB 3

KESIMPULAN dan SARAN

Penyuluhan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) di Balai Desa

Purworejo secara umum sudah terlaksana dengan baik. Ibu-ibu juga antusias saat

diberikan penyuluhan MP-ASI, sesi Tanya jawab telah dipergunakan dengan baik.

Hal yang sebaiknya diperbaiki adalah penggunaan microphone dan LCD saat

presentasi agar suara presentan tetap terdengar meskipun terdapat beberapa balita

yang rewel.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan R., 2005. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Universitas Indonesia.

Ranuh, I.G.N., dkk, 2001. Buku Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Satgas Imunisasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia.

UNICEF, 2011. 10 Pesan Hidup Sehat dalam Kedaruratan. Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia. (Online),

(http://www.unicef.org/indonesia/PHSDalamKedaruratan.pdf), diakses

tanggal 5 Agustus 2015.


LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai