Teknik elektro pada dasarnya berhubungan dengan gejala yang meliputi muatan
listrik. Tenaga merupakan besaran yang penting dan dalam beberapa hal yang
lain tenaga hanyalah merupakan sarana yang penting untuk menyalurkan
informasi. Contoh misalnya dalam konversi daya air yang jatuh menjadi daya
listrik pada suatu pusat listrik tenaga air, trasmisi dengan tegangan tinggi
kepusat beban dan penggunaan listrik untuk keperluan penerangan, motor dan
idustri.
Ilmu teknik elektro berdasarkan pada beberapa hukum dasar fisika yang
diperoleh dari suatu percobaan. Dari percobaan itu lalu diamati, pengamatan dan
penelitian selama lebih dari 200 tahun itu telah tersedia bagi kita dalam bentuk
perinsip-prinsip dasar yang sangat sederhana. Dengan prinsip-prinsip dasar itu
telah dikembangkan metode-metode diterapkan guna melakukan analisis.
2. SIFAT LISTRIK
Molekul dan atom yang membentuk semua benda bukanlah unsur merupakan
unsur dasar. Keduanya tersusun dari unsur-unsur yang lebih sederhana. Hal itu
telah terbukti, dalam batas-batas tertentu bahwa atom dapat diuraikan. Sepotong
kawat wolfram yang dipanaskan dalam lampu pijar atau dalam tabung gambar
televisi akan memancarkan partikel-partikel yang bukan atom wolfram itu sendiri,
tetapi partikel yang sangat lebih kecil dan sangat lebih ringan. Partikel tersebut
adalah elektron dan bermuatan listrik negatif.
Elektron merupakan partikel yang paling ringan dengan massa 9,1x10 -23 kg dan
garis tengahnya 10-10 m. Salah satu sifat elektron yang paling penting adalah
gaya tolak menolak diantara dua elektron. Gaya tersebut disebut gaya listrik dan
sifat elektron yang menimbulkan gaya itu disebut muatan listrik.
3. PERUBAHAN TENAGA
Tenaga didefinisikan sebagai kemampuan melakukan kerja. Apabila suatu
beban diangkat, yang berarti dipisahkan dari muka bumi pada jarak tertentu,
benda itu akan mampu memasukan paku ke dalam kayu atau menghancurkan
benda lain hanya dengan dijatuhkan. Benda tersebut dikatakan mempunyai
tenaga potensial karena letaknya terhadap bumi. Bahwa benda mendapat
kecepatan yang lebih besar pada waktu jatuh, dan tenaga potensial itu berubah
menjadi tenaga kecepatan atau tenaga gerak. Kedua tenaga itu dijumpai dalam
mekanika.
Dalam rangkaian listrik variabel yang harus dipahami adalah tegangan dan arus
dan juga harus paham unsur-unsur pada rangakain, resistansi, induktasi dan
kapasitansi. Dimana pada rangakian listrik terdapat model matematika pada
suatu rangkain fisik. Mempelajari rangkain listrik harus paham satuan, lambang
untuk besar-besaran tersebut.
PengertianDIODA:
dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. dioda semikonduktor
hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen
penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup
tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan,
sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang
melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu
sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung
anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
b. Bias Maju
Gambar di atas merupakan gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias maju. Lapisan yang
melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai lapisan deplesi (depletion layer), pada
lapisan ini terjadi proses keseimbangan hole dan elektron. Secara sederhana cara kerja dioda
pada saat diberi bias maju adalah sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias maju, maka
elektron akan bergerak dari terminal negative batere menuju terminal positif batere (berkebalikan
dengan arah arus listrik). Elektron yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda) akan membuat
elektron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan membuat depletion layer akan
terisi penuh oleh elektron, sehingga pada kondisi ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung.
c. Bias Mundur
Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur elektron akan bergerak dari terminal negative
batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi ini potensial positif yang terhubung dengan
katoda akan membuat elektron pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan
terjadi pengosongan pada depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini
dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan
sama dengan tegangan supply. Pada umumnya dioda dibuat dari bahan semikonduktor Silicon
(tegangan maju 0,7 Volt) dan Germanium (tegangan maju 0,3 Volt).
Macam-MacamDioda:
1. Light Emiting Diode (LED)
LED merupakan salah satu jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya yang timbual akibat
lonjakan elektron pada sambungan P-N junction. cahaya yang dihasilkan LED bermacam-macam
tergantung dari bahan pembuat dioda tersebut. pada rangkaian elektronika, LED biasa digunakan
sebagai indikator sebuah rangkaian. Pada bidang robotika LED sering digunakan sebagai sensor.
2. Dioda Zener
Zener selalu dioperasikan pada daerah Breakdown Voltage, dan pemasangannya pada posisi
reverse Bias, untuk memperoleh tegangan konstan sebesar tegangan pada Dioda Zener. Karena
pemakaiannya yang demikian, maka Dioda Zener berfungsi untuk menjaga kesetabilan tegangan
Output dengan nilai yang konstan. Untuk itu Zener dipakai sebagai regulator Fixed Voltage.
4. Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah.Dioda ini bias di
gunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan . Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan
arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan
1A/100V. Simbol diode hubungan sama dengan symbol diode kontak titik.
5. Dioda Schoottky
Dioda ini menggunakan logam emas, perak atau platina satu sisi junction dan silicon yang di-
dop,biasanya tipe N pada sisi yang lain. Dioda semacam ini adalah piranti unipolar karena
elektron bebas merupakan mayoritas pada kedua sisi junction.
6. Dioda Kapasiansi Variabel
Disebut juga sebagai dioda varicap atau dioda varactor. Sifat dioda ini ialah bila dipasangkan
menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator. Kapasitasnsinya tergantung pada
tegangan yang masuk. Dioda jenis ini banyak digunakan pada modulator FM dan juga VCO
suatu PLL (Phase Lock Loop)
Untuk membuat penyearah pada power supply, dipasaran banyak terjual dioda bridge. Dioda ini
adalah dioda silicon yang di rangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu - kesatuan
komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam
kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya
Banyak sekali penggunaan dioda dan secara umum dioda dapat digunakan antara lain untuk :
1.Pengaman
2.Penyearah
3.Voltage regulator
4. Modulator
5.Pengendali frekuensi
6.Indikator
7.Switch
BESARAN DAN SATUAN.
* Sistem Satuan
Sistem satuan metrik, dibedakan atas :
- statis
- dinamis
Sistem statis :
statis besar
- satuan panjang : meter
- satuan gaya : kg gaya
- satuan massa : smsb
statis kecil
- satuan panjang : cm
- satuan gaya : gram gaya
- satuan massa : smsk
Sistem dinamis
Sistem Satuan Dinamis Besar Dinamis Kecil
1. Panjang meter cm
2. Massa kg gr
3. Waktu sec sec
4. Gaya newton dyne
5. Usaha N.m = joule dyne.cm = erg
6. Daya joule/sec erg/sec
Sistem dinamis besar biasa kita sebut “M K S” atau “sistem praktis” atau “sistem Giorgie”
Sistem dinamis kecil biasa kita sebut “C G S” atau “sistem Gauss”.
Contoh :
1. P = F . V
daya = gaya x kecepatan.
M L2 T-3 = ( M L T-2 ) ( L T-1 )
M L-2 T-3 = M L2 T-3
2. F = m . a
gaya = massa x percepatan
M L T-2 = ( M ) ( L T-2 )
M L T-2 = M L T-2
PENETAPAN SATUAN SEBAGAI BERIKUT :
1. Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya merah jingga yang dipancarkan
isotop krypton 86.
2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Biro
Internasional berat dan ukuran di Serves, Perancis.
3. Satu sekon adalah 9.192.631.770 kali perioda getaran pancaran yang dikeluarkan atom Cesium
133.
4. Satu Ampere adalah Jumlah muatan listrik satu coulomb ( 1 coulomb = 6,25.1018 elektron ) yang
melewati suatu penampang dalam 1 detik.
5. Suhu titik lebur es pada 76 cm Hg adal : T = 273,15 0 K, Suhu titik didih air pada 76 cm Hg adalh :
T = 373,150 K.
6. Satuan Kandela adalah benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu Hk lebur platina ( 1773 C ) akan
memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 x 105 kandela.
7. Satu mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023 disebut dengan bilangan
avogadro ).
* Bilangan Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan membilang.
* Bilangan Tidak Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan mengukur
“ Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING , terdiri atas
angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran ).
Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu
mengukurnya. Kesalahan ini dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti.
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda
desimal adalah angka penting.
Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda
desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh : 0,0000352 ( 3 angka penting ).
LATIHAN SOAL
1. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas ketelitiaan
pengukuran ( jika ada ).
2. Carilah Dimensinya :
a. Kecepatan ( v = jarak tiap satuan waktu )
b. Percepatan ( a = kecepatan tiap satuan waktu )
c. Gaya ( F = massa x percepatan )
d. Usaha ( W = Gaya x jarak perpindahan )
e. Daya ( P = Usaha tiap satuan luas )
f. Tekanan ( P = Gaya tiap satuan luas )
g. Momen Inersia ( I = massa x jarak kuadrat )
h. Inpuls ( Inpuls = gaya x waktu )
i. Momentum ( M = Massa x kecepatan )
j. Energi kinetik ( Ek = 1/2 m v2 )
k. Energi Potensial ( Ep = m g h )
l. Jika diketahui bahwa :
m1 .m2
F=G.
R2
Teori listrik sebenarnya dapat diungkapkan dalam besaran-besaran dasar, yaitu massa dan
arus serta kedudukannya dalam ruang dan waktu. Untuk hal ini diperkenalkan sejumlah konsep
abstrak, seperti daya, tenaga, tegangan, resistansi, induktansi dan kapasitansi. Masing-
masing konsep itu dapat diuraikan dalam istilah yang lebih sederhana atau menurut hubungannya
dengan satuan dasar. Sebagai contoh, kecepatan u didefenisikan sebagai jarak yang ditempuh
sebuah benda dibagi dengan waktu yang ditempuhnya. Jadi kecepatan merupakan besaran
yang lebih rumit dari pada panjang dan waktu yang membentuknya. Demikian pula percepatan a
didefenisikan sebagai selisih kecepatan dibagi dengan selang waktu pengamatan.
Pernyataan tersebut lebih rumit lagi dan definisinya dua langkah lebih jauh dari pada konsep
satuan dasarnya, tetapi dalam penggunaannya memudahkan penjelasan perilaku sistem fisiknya.
Dalam mempelajari perilaku benda pejal di alam, diamati bagaimana kecepatannya berubah;
yaitu bagaimana benda tersebut mengalami percepatan. Bila sebuah bola dijatuhkan,
percepatannya dapat dihitung dari persamaan yang mengandung massa bola dan massa bumi
serta jarak antara kedua massa tersebut. Demikian pula halnya dengan dua electron yang
diletakan berdekatan dalam ruang bebas akan mengalami percepatan saling menjauh dengan
perubahan percepatan yang dapat diramalkan dari besar muatan dan letak pusat massa kedua
electron tersebut. Percepatan adalah akibat gaya yang bekerja pada suatu massa. Untuk
menjelaskan pengertian tersebut perlu diberikan rumusan kuantitatifnya, atau defenisinya sebagai
d (mu)
f ………………………………………………………………………………………(1)
dt
Dengan m adalah massa benda dan u percepatannya, Bila massanya konstan, maka defenisi
gaya menjadi
du
f m ma ……………………………………………………………………………………(2)
dt
Jadi, gaya sama dengan massa kali percepatan. Persamaan ini dikenal sebagai Persamaan
Newton yang mendefenisikan gaya sebagai suatu besaran abstrak yang menghasilkan suatu
percepatan yang dapat diamati. Jika gaya penyebab suatu percepatan diketahui, misalnya dalm
hal ini adalah dua massa yang saling tarik menarik, maka percepatan dapat dihitung; demikian
pula gayanya jika dipergunakan persamaan (2). Sebagai contoh, gaya tarik menarik yang
bekerja pada dua massa, m1 dan m2, diberikan oleh
m1m2
f K …………………………………………………………………………………… (3)
r2
Dengan K adalah konstanta pembanding dan r adalah jarak pisah kedua massa tersebut.
Demikian pula untuk gaya tolak-menolak antara dua muatan sejenis menurut Hukum Coulomb
diberikan oleh
Q1Q2
f k …………………………………………………………………………………….(4)
r2
Dengan k adalah konstanta pembanding dan Q menyatakan muatan.
Dalam SI, satuan untuk gaya adalah kilogram-meter pertdetik pangkat dua dan disebut
newton (N). Satuan newton diambil dari nama ilmuawan, ahli astronomi, dan matematikawan
inggris, Sir Issac Newton (1642-1727). Newton telah menetapkan hokum gravitasi universal,
sifat gelombang untuk cahaya, dan berbagai penemuan yang lain.
Dalam perhitungan rekayasa teknik sering dijumpai kesalahan dalam penyelesaian
perhitungan, Salah satu cara untuk menghindari kesalahan tersebut adalah dengan melakukan
suatu pengujian berdasarkan pendekatan cara lain yang dikenal sebagai analisis dimensi. Dalam
menyatakan dimensi, huruf M merupakan dimensi massa, L untuk dimensi panjang, T
untuk dimensi waktu, dan Q dimensi muatan listrik. Dimensi-dimensi itu dapat diperoleh
dari setiap persamaan yang melibatkan variabel, mengabaikan besaran tanpa dimensi seperti
bilangan murni dan tanda-tanda turunan dan integral. Dimensi kecepatan selalu sama, tidak
dx
peduli apakah berasal dari u 2 gh atau u , ataukah u a dt U a adalah LT 1 . Dimensi
dt
untuk gaya ditunjukan sebagai MLT 2 .
Pengujian dimensi didasarkan atas kenyataan bahwa suatu persamaan analitis harus
mempunyai dimensi yang homogeni. Setiap suku dalam persamaan itu harus mempunyai
dimensi yang sama. Jika suatu persamaan telah diturunkan untuk kecepatan, setiap sukunya
harus mempunyai dimensi LT 1 .
Contoh.
Suatu sistem mekanika yang mengahasilkan persamaan gaya telah diturunkan menjadi
M du
f Du K u dt
2 dt
Dengan u adalah kecepatan dalam m. s 1 , M adalah massa, dan K adalah konstanta pegas
dalam m . N 1 . Bagaimana dengan satuan untuk D? apakah persamaan diatas telah memenuhi
syarat menurut dimensinya.
Jawabannya.
Karena ruas kiri pesamaan itu adalah gaya dengan dimensi MLT 2 , maka setiap suku pada
ruas kananya juga harus mempunyai dimensi yang sama. Oleh karena itu, untuk suku yang
mengandung D,
MLT 2 [ D]LT 1
Atau
MLT 2
[ D] 1
MT 1
LT
Dan satuan D dalam SI adalah kilogram per detik atau kg. s 1 .
Dimensi suku pertama ruas kanan adalah
LT 1
M. MLT 2
T
Yang benar merupakan dimensi gaya. Tampak bahwa tidak ada konfirmasi mengenai keabsahan
factor 1/2 dan harus diuji dengan cara lain.
Satuan K adalah m . N 1 , sehingga dimensi suku terakhir ruas kanan itu adalah
L
2
LT 1 T M 1 LT 2 MLT 2
MLT
Dengan bantuan dimensi gaya, selanjutnya dapat dirumuskan konsep kerja dan tenaga,
Misalnya suatu gaya f bekerja pada sebuah benda dan benda itu bergerak sejauh d searah dengan
arah gayanya. Maka bekerja sebesar w = fd dikatakan bekerja pada benda tersebut. Jadi, ada
tenaga yang menimbulkan kerja.
Tenaga dapat mempunyai bentuk yang beraneka ragam: kecepatan suatu massa, penekanan
pegas (kerja melawan gaya-gaya molekul dalam logam), pengangkatan beban (pemisahan massa
bumi yang menarik massa benda yang diangkat), panas (tenaga kinetik molekul-molekul yang
bergerak), radiasi electromagnet, dan yang paling hebat adalah massa itu sendiri E=mc2 (prinsip
tenaga atom). Salah satu sifat tenaga yang menarik adalah bahwa tenaga dapat diubah dari
bentuk yang satu kebentuk yang lain.
Satuan tenaga adalah newton-meter dengan dimensi ML2T2 yang menurut SI disebut
dengan Joule (J). Nama tersebut mengikuti nama fisikawan Inggris, James Prescott Joule
(1818-1819) yang menemukan hukum kekekalan tenaga dan menetapkan bahwa panas
merupakan bentuk tenaga.
Daya mengukur kecepatan perubahan tenaga yang dipergunakan, yaitu banyak kerja yang
dilakukan dalam satuan waktu. Dalam SI dinyatakan sebagai joule perdetik dengan dimensi
ML2T2, dan dinyatakan Watt (W).
Integral arus terhadap waktu adalah muatan listrik, suatu konsep yang sangat berguna dalam
menyatakan gejala-gejala fisika. Muatan dikatakan konservatif karena muatan itu tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan. Muatan dikatakan terkuantifikasikan karena muatan sebuah
elektron merupakan ukuran muatan terkecil dialam. Menurut SI muatan adalah satuan yang
diturunkan dan disebut coulomb (C) yang sama dengan amper perdetik. Muatan sebuah elektron
adalah sebesar 0,1602x10-18 coulomb.
Contoh.
Tentukan gaya yang ditimbulkan oleh suatu muatan sebesar Q1=3 µC pada muatan q=2 µC
bila kedua muatan itu dipisahkan sejauh 2 m dalam ruang bebas seperti yang ditunjukan pada
gambar 1a. Konstanta pembanding k untuk ruang bebas dalam SI adalah 9x109. Jika ditambah
muatan Q2 = 5 µC ke sistem itu sejauh 1 m dibawah q seperti pada gambar 1b, Hiitung gaya
yang dirasakan oleh q
Gambar a
Gambar b
Jawab.
Sistem koordinat segi empat seperti yang ditunjukan pada gambar tersebut memberikan
kedudukan muatan dan arah gayanya. F1=1,35x10-2 dan gaya pada Q1 yang bekerja terhadap q
adalah pada arah sumbu x positif dan menurut persamaan (4).
Dengan menambahkan Q2 seperti yang diberikan pada gambar 1b menambahkan gaya pada q
dengan arah y negative karena Q2 dan q berlawanan tandanya. besar gaya itu adalah
Q2 q
F2 k
r2
5 x10 6 x 2 x10 6
9 x10 9
2
9 x10 2 N 0,09 N
1
Gabungan vector F1 dan F2 memberikan gaya keseluruhan yang bekerja pada q sebagai
F F12 F22
F2
tan 1
F1
9 x10 2
tan 1 81,47 0
1,35x10 2
Konsep arus listrik lebih sederhana ketimbang konsep gaya atau tenaga. Arus listrik
didefenisikan sebagai banyaknya muatan yang melewati suatu luas penampang penghantar
tertentu per satuan waktu
dq
i ............................................................................................................................................... (2.5)
dt
Arus adalah kecepatan perubahan aliran muatan positif bersih (netto), yang merupakan
besaran scalar. Dalam penghantar logam, misalnya dalam kawat tembaga, arus sepenuhnya
merupakan gerakan elektro bebas dalam kawat. Karena elektro bermuatan negative, muatan itu
bergerak pada arah yang berlawanan dengan arah arus yang ditetapkan. Pada gambar 2.5 arus
positif sepanjang kawat penghantar itu adalah ke kanan dan nilai numeric i positif jika aliran
eleketron dari kiri ke kanan. Bila dalam suatu hal khusus, misalnya dalam cairan atau gas,
muatan posistif dapat bergerak ke kanan dan muatan negative dapat bergerak ke kiri sehingga
pengaruh bersih pada kedua peristiwa adalah muatan positif yang bergerak ke kanan. Arus yang
mengalir kekanan adalah
dq dq
i ...............................................................................................................................(2.6)
dt dt
Dalam larutan elektrolit misalnya, semua ion positif bergerak kekanan dan semua electron
dan ion negative kekiri, menyebabkan arus mengalir kekanan. Satuan arus menurut SI adalah
ampere yang merupakan salah satu satuan dasar, sema dengan coulomb perdetik dengan dimensi
T 1Q . Nama satuan listrik itu diberi nama Andre Marie Ampere (1775-1836) yang menemukan
hubungan antara arus listrik dan induksi magnet.
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai dua macam arus lstrik yaitu arus listrik bolak-
balik (ac)/ alternating current dan arus searah (dc)/ direct current, yang menunjukan sebagai
fungsi waktu yang ditunjukan pada gambar 2.5. Arus bolak-balik merupakan arus yang mengalir
yang dapat dijumpai disetiap rumah tangga yang dibangkitkan oleh PLN. Arus bolik-balik itu
digunakan untuk menghidupkan lampu, setrika, mesin cuci dan lain-lainya. Dalam arus bolak-
balik, mula-mula muatan mengalir dalam suatu arah dan kemudian berbalik kearah yang lain
untuk selanjutnya mengulangi daur tersebut dalam periode tertentu. Baterai lampu senter dan aki
yang digunakan pada kendaraan bermotor merupakan sumber-sumber arus searah. Dalam arus
searah, aliran muatan hanya mengalir ke satu arah saja untuk sepanjang waktu pengamatan.
Konsep aliran arus itu dapat berhubungan erat dengan aliran massa dalam fluida pada system
hidrolika dan kecepatan dalam mekanika.
Seperti halnya dengan muatan listrik, arus listrik juga menimbulkan gaya. Gaya yang
dihasilkan oleh arus listrik dinamakan gaya magnet dan mempunyai sifat yang serupa dengan
batang magnet permanen. Jika ada arus listrik yang mengalir maka arus ada kerja. Elektron
mempunyai massa dan harus diberi tenaga agar dapat bergerak. Pada saat arus listrik mengalir
dalam suatu penghantar, electron itu terus menerus mengalami tumbukan dengan molekul logam
sehingga terpental kea rah yang tidak semestinya. Jadi diperlukan kerja untuk membetulkan arah
tersebut. Dengan demikian, untuk mengalirkan sejumlah arus perlu diketahui berapa tenaga
uyang diberikan agar muatan dapat bergerak dari suatu kedudukan kedudukan lainya. Untuk
mengetahui berapa besarnya tenaga tersebut digunakan konsep tegangan atau potensial yang
didefenisikan sebagai tenaga yang diberikan satu satuan muatan untuk bergerak dari suatu titik
ke titik lain karena pengaruh gaya listrik. Tegangan adalah kerja persatuan muatan. Lambang
yang dipergunakan untuk menyatakan tegangan adalah v atau e. (Pada umumnya dipergunakan v
untuk menyatakan tegangan suatu beban atau bagian yang menerima dan mempergunakan tenaga
listrik dan e untuk sumber tegangan listrik).
dw
v ..................................................................................................................................................(2.7)
dq
Dengan w menyatakan tenaga yang diperoleh muatan q bila muatan itu bergerak antara dua titik
dengan beda potensial sebesarv, Satuan potensial menurut SI adalah joule per coulomb dengan
dimensi ML2T 2 Q 1 yang disebut dengan volt (V). Nama satuan volt dipakai untuk menghormati
Alessandro Volta (1745-1827), fisikawan italia yang menemukan baterai listrik.
Arus yang mengalir dalam suatu rangkaian maka akan timbul medan gaya disekitar
rangkaian. Medan ini disebut medan magnet, yang muncul sekaligus bersamaan dengan medan
listrik yang ditimbulkan oleh muatannya. Jika rangkaian itu terdapat rangkaian lain, maka
pengaruh medan magnet tersebut dapat menimbulkan suatu tegangan yang dikenal sebagai
tegangan imbas. Medan merupakan konsep yang memudahkan dalam menghitung gaya-gaya
listrik dan magnet. Muatan listrik dapat dibayangkan ada suatu kawasan yang terkena pengaruh
adanya muatan tersebut. Kawasan itu disebut sebagai medan listrik. Kuat medan listrik ξ, suatu
besaran vector didefenikan oleh besar dan arah gaya f yang bekerja pada suatu muatan positif
dalam medan tersebut. Dalam bentuk vector, persamaannya adalah
f q ......................................................................................................................................................(2.8)
Dengan ξ dinyatakan dalam newton per coulomb dengan dimensi MLT 2 Q 1 . Tetap dengan
mengingat definisi tenaga dan tegangan, tampak bahwa
gaya gaya x jarak tenaga tegangan
mua tan mua tan x jarak mua tan x jarak jarak
Dan kuatan medan listrik dalam newton per coulomb sama dan berlawanan besarnta dengan
gradian tegangan atau
dv
V . m 1 .....................................................................................................................................(2.9)
dl
sustu muatan yang bergerak atau arus dapat dibayangankan ada sustu kawasan yang terpengaruh
adanya muatan yang bergerak atau arus listrik tersebut. Kawasan itu dikenal sebagai medan
mabnet. Dalam magnet batang, arus itu adalah electron yang berpusing dalam atom besi;
pengaruh arus ini terhadap electron yang berpusing dalam besi lain yang tak bermagnet akan
mengahasilkan gaya tarik yang serupa. Intensitas pengaruh magnet itu ditentukan oleh rapat
fluks magnet B, suatu vector yang mempunyai besar dengan arah yang sama dengan gaya f
yang bekerja pada muatan q yang bergerak dalam medan dengan kecepatan u. Dalam bentuk
vector, persamaan
f qu x B..............................................................................................................................................(2.10)
Suatu gaya sebesar 1 newton akan bekerja pada suatu muatan sebesar 1 coulomb yang
bergerak dengan kecepatan 1 meter perdetik tegak lurus terhadap rapat fluks magnet sebesar 1
Tesla (T). Dimensi untuk rapat fluks magnet adalah LT 1Q 1 . Nama satuan itu mengikuti nama
ahli rekayasa teknik Amirika-Kroasia, Nikola Tesla (1856-1943), yang menemukan system daya
arus bolak-balik fasa tiga, motor induksi dan lain-lainnya. Pada massa lampau, medan magnet
sering dinyatakan dalam garis gaya atau fluks (dinyatakan demikian karena mirip dengan garis
aliran dalam fluida yang bergerak), Fluks magnet dinyatakan dalam weber (Wb) dengan dimensi
ML2T 2 Q 1 , fluks itu diperoleh dengan mengintegrasikan rapat fluks magnet pada suatu luasan.
Persamaannya adalah
B .dA.......................................................................................................................................(2.11)
Rapat fluks magnet sebagai besaran yang diturunkan dan dinyatakan dalam meter per meter
persegi. Nama weber diambil fisikawan Jerman, Wilhelm Eduard Weber (1804-1891), yang
banyak meneliti gelala magnet. Dalam rangkaian listrik adalah perubahan daya dan tenaga dalam
dw dq
tegangan dan arus. Menurut definisi, v dan i , daya sesaat akan diberikan oleh
dq dt
dw dw dq
p v.i.....................................................................................................................(2.12)
dt dq dt
sehingga tenaga keseluruhannya adalah
w pdt vi dt....................................................................................................................................(2.13)
Contoh soal
Motor pengasut (starter) mobil menarik arus awal sebesar 100 A. Aki yang dipergunakan adalah
12 Volt. Hitung daya yang diperlukan oleh pengasutan. Jika arus dalam aki itu berkurang secara
seragam menjadi nol dalam waktu 2 detik dan hitunglah tegangan yang diberikan kepada
pengasut tersebut. Periksalah dimensi pada kedua ruas persamaan daya dan tenaga yang
menentukannya.
Penyelesaiannya
Dengan menerapkan persamaan 2.10
P VI 12 x100 1200Watt
2 3
Dimensi untuk p di ruas kiri persamaan diatas adalah ML T , v dan i diruas kanannya berturut-
2 2 1 1 2 2 1 1 2 3
turut adalah ML T Q dan T Q, maka ML T Q .T Q ML T
Arus sebagai fungsi waktu dapat dinyatakan sebagai
i = 100-50t A untuk 0 ˂ t ≤ 2 s
dan dengan menerapkan persamaan 2.11
W vi dt
2 2
600t 2
12 (100 50t ) dt 1200t
0
2 0