Anda di halaman 1dari 4

a.

Rambut
- Inspeksi rambut :
 Hirsutism atau meningkatnya pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, atau
pubis merupakan salah satu penemuan abnormal. Hal ini dapat ditemukan pada
wanita menopause, gangguan endokrin, dan terapi obat tertentu (kortikosteroid,
androgenik).
 Warna rambut
 Keadaan rambut bersih/tidak
 Ada ketombe/ tidak
- Palpasi
 Ada odem/tidak
 Ada nyeri/tidak

b. Wajah
- Pucat/tidak (normalnya tidak pucat)
- Ada odem/tidak (normalnya tidak odem)
- Ada Kloasma Gravidarum/tidak (pada ibu hamil)

c. Mata
- Inspeksi pada konjungtiva dan skelera. Pada kondisi normal konjungtiva pink dan
skelera putih.
- Inspeksi pada ukuran, reaksi terhadap cahaya dan akomodasi.
- Palpasi pada mata kearah hidung dan daerah sekitar mata. Ada nyeri/bengkak.
Normalnya tidak ada

d. Hidung
- Inspeksi pada rongga, hidung (sekret, sumbatan, pendarahan), dan tanda-tanda
infeksi. Keadaan normal, tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-tanda infeksi.
- Palpasi pada sekitar hidung. Keadaan normal tak ada nyeri dan massa
e. Rongga Mulut
- Inspeksi
 Bibir : Pucat/tidak, pecah-pecah/tidak, apakah ada kelainan pada bibir (misal :
labioskizies dan labiospalatokizies), ada amandel/tidak, ada stomatities/tidak
 Gigi : ada karies/tidak, ada gigi palsu/tidak
 Ada gusi berdarah/tidak, ada oral trush/tidak, amandel/tidak

f. Leher
- Inspeksi pada vena jugularis seperti bendungan. Normalnya tak ada bendungan
vena jugularis/ menonjol.
- Palpasi pada arteri karotis. Normalnya teraba.
- Palpasi kelenjar limfe dibagian leher, teraba bulat. Normalmya bulat dan tidak
menonjol
- Palapasi kelenjar thyroid di leher (dekat jakun, anjurkan pasien seperti menelan).
Normalnya teraba tidak ada yang menonjol

g. Dada
Inspeksi pada prekordial (dada) penderita. Secara topografik jantung berada di
bagian depan rongga mediastinum.
- Jantung
Asukultasi : Normalnya terdengar lub-dub, lub-dub, lub-dub. Lub adalah suara
penutupan katup mitral dan katup trikuspid, menandai awal sistol yang suaranya
pecah saat bernafas.
- Paru-paru :
 Inspeksi pada kesimetrisan, gerakan nafas (frekuensi, irama, kedalaman, dan
penggunaan otot-otot bantu pernafasan), edema, ukuran dada. Normalya tidak ada
tanda-tanda distress pernapasandan tidak ada pembengkakan/penonjolan/edema.
 Auskultasi padasuara nafas, trakea, bronkus, paru. (dengarkan dengan
menggunakan stetoskop. Normalnya bunyi napas vesikuler
 Palpasi pada pergerakan dada, massa, nyeri, tractile fremitu (perawat berdiri
dibelakang pasien, instruksikan pasien untuk mengucapkan angka “77” atau “66”
sambil melakukan perabaan dengan kedua telapak tangan pada punggung pasien.)
h. Abdomen

- Inspeksi : warna abdomen, bentuk perut, simetrisitas, jaringan parut, luka, pola vena,
dan striae serta bayangan vena, linea alga/nigra dan pergerakkan abnormal.
- Hepar:
 Berdirilah disamping kanan pasien lalu letakkan tangan kiri anda pada torak
posterior kira-kira pada tulang rusuk ke 11 atau 12
 Tekankan tangan kiri tersebut keatas sehingga sedikit mengangkat dinding dada
 Jaga posisi tangan anda dan suruh pasien inhalasi / menarik nafas dalam sementara
pasien inhalasi, rasakan batas hepar bergerak menentang tangan anda yang secara
normal terasa dengan kontur regular. Bila hepar tak terasa/teraba dengan jelas,
maka suruh pasien untuk menarik nafas dalam, sementara anda tetap
mempertahankan posisi tangan atau memberikan tekanan sedikit lebih dalam.
Kesulitan dalam merasakan hepar ini sering dialami pada pasien obesitas.
 Bila hepar membesar, maka lakukan palpasi di batas bawah tulang rusuk kanan.
catat pembesaran tersebut dan nyatakan dengan berapa cm pembesaran terjadi di
bawah batas tulang rusuk
- Lambung
 Perkusi pada tulang iga bagian bawah anterior dan bagian epigastrium kiri.
Gelembung udara lambung bila di perkusi akan berbunyi timpani
- Usus
 Auskultasi pada suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran (bagian
diafragma dari stetoskop). Normalnya suara peristaltik terdengar setiap 5-
20x/detik.
i. Punggung
- Inspeksi kelainan tulang (skoliosis, lordosis, kifosis, dan osteoporosis)
- Palpasi : nyeri, odema, massa

j. Genetalia
 Inspeksi : Massa, lesi, varises, kelainan, pengeluaran cairan, luka jahitan (bila
ada)
 Palpasi : Ada tidaknya Fistula, Kelenjar Bartholin, Kelenjar Scene, Adakah lepas
jahitan/jahitan longgar (bila ada), bengkak, kemerahan, nyeri

k. Ekstrimitas
- Inspeksi pada warna kulit. Kondisi normal sama dengan kulit lainnya. Membran
mukosa dan kulit pucat dapat menandakan hipotensi. Sedangkan kemerahan pada
wajah dapat berarti hipertensi.
- Inspeksi pada jari jemari. Kuku tidak sianois, tidak ada kelainan seperti polidaktil (jri
lebih dari 5) dan sindaktil (jari yang mengalami perlekatan).
- Palpasi pada denyutan a.brachialis dan a. radialis, a. femoralis, a. poplitea, a.
dorsalis pedis denyutan,capillary refile (pengisian kapiler) pada kuku, temperatur
kulit. Kondisi normal seperti kulit hangat, nadi teraba jelas, dan aliran darah kuku
akan kembali < 3 detik.

Anda mungkin juga menyukai