Anda di halaman 1dari 13

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

STUDI KASUS PADA Ny “S” UMUR 20 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH


KEPERAWATAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPEREMESIS
GRAVIDARUM DI RUANG DAHLIA II RSUD GAMBIRAN KOTA
KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
ELLA ANGGRAENI
12.2.05.01.0011

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

STUDI KASUS PADA Ny “S” UMUR 20 TAHUN YANG MENGALAMI


MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH DENGAN DIAGNOSA
MEDIS HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUANG DAHLIA II
RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

ELLA ANGGRAENI
12.2.05.01.0011
Fakultas Ilmu Kesahatan – DIII Keperawatan
ella_477@yahoo.com
Pembimbing 1 : Dwi Retnowati, S.,Kep.,Ns.,M.Kes
Pembimbing 2 : Ns. Endah Tri Wijayanti, .M.Kep
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kondisi mual dan muntah berlebihan yang kebutuhan tubuh. Adapun tindakan
terjadi pada kehamilan trimester I. Penyebab keperawatan yang dilakukan yaitu
terjadinya hiperemesis gravidarum sampai saat mengobservasi tanda-tanda vital,menganjurkan
ini belum diketahui. Kondisi tersebut ibu sedikit makan tapi sering, mengkaji pola
menyebabkan tubuh sering kekurangan energi makan, menganjurkan ibu makan makanan
sehingga dapat menyebabkan kondisi ibu yang hangat, kolaborasi dengan ahli gizi,
hamil rentan terhadap penyakit. kolaborasi dengan tim medis.

Metode penelitian ini menggunakan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


desain deskriptif dengan pendekatan studi kebutuhan tubuh pada Ny.S dikarenakan mual
kasus. Tujuan penulisan adalah untuk dan muntah secara terus menerus. Kurang
mempelajari dan mempraktikkan asuhan pengetahuan dan paparan informasi ibu hamil
keperawatan pada ibu dengan kasus trisemester pertama tentang hiperemesis
hiperemesis gravidarum melalui pendekatan gravidarum merupakan faktor yang
proses keperawatan secara komprehensif. mengakibatkan ketidakmampuan ibu dalam
Responden yang digunakan dalam penelitian mengatasi hiperemesis gravidarum.
ini adalah pasien hiperemesis gravidarum yang
dirawat di ruang Dahlia II RSUD Gambiran Penulis berharap dalam memberikan
Kota Kediri. asuhan keperawatan yang baik dapat mengatasi
masalah-masalah yang terjadi pada pasien
Berdasarkan studi kasus pada Ny.S hiperemesis gravidarum, sehingga dapat
ditemukan diagnosa keperawatan utama yaitu terpenuhinya nutrisi selama hamil.

Kata kunci : Asuhan keperawatan, Hiperemesis gravidarum, Ibu hamil

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu kondisi mual dan muntah yang berlebihan
yang merupakan gejala wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama.
Perasaan mual ini dikarenakan meningkatnya kadar estrogen dan HCG dalam serum
(Wiknjosastro, 2007). Dibandingkan dengan morning sickness, hiperemesis gravidarum
intensitas muntahnya melebihi normal dan berlangsung lebih lama selama trimester
pertama kehamilan (Varney, 2007). Kurangnya pengetahuan dan paparan informasi ibu
hamil trimester pertama tentang cara mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
hiperemesis gravidarum merupakan faktor yang mengakibatkan ketidakmampuan ibu
dalam mengatasi permasalahan pemenuhan nutrisi ketika mengalami hiperemesis
gravidarum (Hendi, 2009).
Data yang akurat tentang angka kejadian hiperemesis gravidarum tidak banyak
dipublikasikan. Sekitar 60-80% multigravida mengalami mual muntah, namun gejala ini
terjadi lebih berat hanya pada 1 di antara 1.000 kehamilan (Mitayani,2009). Di Amerika
Serikat tahun 2011 menyebutkan 0,5-2% diantaranya mengalami hiperemesis
gravidarum atau kurang lebih lima dari 1000 kehamilan (Mullin et.all, 2011). Angka
kejadian hiperemesis gravidarum di Indonesia tahun 2013 adalah 1,5-3% dari wanita
hamil, sedangkan hiperemesis gravidarum di Propinsi Jawa Timur mencapai 10-15%
dari jumlah ibu hamil yang ada yaitu sebanyak 182.815 orang pada tahun 2011 (Acy,
2012). Data rekam medik RSUD Gambiran Kota Kediri pada tahun 2012 setidaknya 35
orang yang mengalami hiperemesis gravidarum. Pada tahun 2013 yang mengalami
hiperemesis gravidarum sekitar 48 orang, sedangkan pada tahun 2014 bulan Januari
sampai bulan November yang mengalami hiperemesis gravidarum 27 orang.
Penyebab dari hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Namun
diperkirakan berhubungan dengan kehamilan pertama pada kehamilan ganda dan hamil
anggur usia dibawah 24 tahun, perubahan metabolik dalam kehamilan, faktor
psikososial dan faktor psikologis juga memegang peran penting dalam peningkatan
resiko hiperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2007). Permasalahan serius yang
dihadapi oleh penderita hiperemesis gravidarum adalah kesulitan mereka untuk
mendapatkan asupan nutrisi dan energi yang cukup. Hal ini disebabkan karena ibu
hamil pada trimester pertama sering mual dan muntah (Gunawan et all, 2011).
Kondisi tersebut menyebabkan tubuh mereka sering kekurangan energi sehingga
dapat menyebabkan kondisi ibu hamil trimester pertama menjadi lemah dan rentan

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
terhadap penyakit lain. Apabila tidak cepat diantisipasi ataupun diurus dengan baik
hiperemesis gravidarum dapat mengancam keselamatan ibu dan bayinya. Beberapa
gejala hiperemesis gravidarum diantaranya kehilangan berat badan hingga lebih dari 5%
dibandingkan dengan kehamilan, malnutrisi, dehidrasi, dan ketidakmampuan melakukan
aktifitas sehari-hari (Manuaba, 2009).
Hiperemesis Gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan dan konsultasi dokter
ahli sehingga sedikit memerlukan pengobatan dirumah sakit (Manuaba, 2009).
Pemberian informasi tentang diet serta jadwalnya merupakan hal yang sepatutnya
diberikan kepada penderita hiperemesis gravidarum. Peran perawat sangat penting
terutama dalam hal pemberian pendidikan kesehatan tentang peningkatan asupan nutrisi
yang adekuat, mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit, dan peningkatan
aktivitas sehari-hari. Dengan penanganan medis dan asuhan keperawatan yang baik
diharapkan masalah hiperemesis gravidarum pada ibu dapat teratasi. Oleh karena itu
penulis tertarik melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum di Ruang Dahlia II RSUD Gambiran Kota Kediri.

II. METODE
Teknik pengumpulan data dengan cara :
1. Wawancara :Menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah
yang dihadapi oleh pasien, bisa juga disebut anamnese.
2. Observasi :Mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang masalah kesehatan dan keperawatan pasien.
3. Pemeriksaan fisik :Melakukan pemeriksaan fisik pasien untuk menentukan
masalah kesehatan pasien dengan cara Inspeksi, palpasi,
perkusi,dan auskultasi.
4. Studi dokumentasi dengan cara mempelajari rekam medik pasien.

III. HASIL DAN KESIMPULAN


A. Hasil Penelitian
Nama pasien : Ny. S Pekerjaan : IRT
Umur : 21 Th Alamat : Ngronggo
Suku bangsa : Jawa Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam Diagnosa : HG
Pendidikan : SMA

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

1. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama
Saat MRS : pasien mengatakan hamil anak kedua usia kehamilan 8 minggu
dengan keluhan mual muntah sejak 2 minggu yang lalu, setiap makan dan minum
muntah.

Saat Pengkajian : pasien mengatakan mual muntah, tadi pagi muntah ± 2x, masih
mual setiap kali makan dan minum. Badan terasa lemas.

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan sejak 2 minggu yang lalu mengeluh mual dan muntah setiap
kali makan. Pada tanggal 3 Juli 2015 pasien memutuskan untuk periksa ke BPS
dengan keluhan muntah secara terus menerus, dari BPS pasien dirujuk untuk ke
rumah sakit, dan pada tanggal itu juga pasien langsung pergi ke rumah sakit pukul
21.00 wib masuk ke IGD RS.Gambiran untuk mendapatkan tindakan selanjutnya,
kemudian pukul 22.00 wib pasien dipindahkan ke ruang Dahlia II untuk
mendapatkan perawatan lanjutan.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis sejak masih SMP,
pasien juga mengatakan dulu pernah mempunyai riwayat sakit yang sama seperti
ini saat mengandung anak pertama tapi tidak sampai masuk rumah sakit.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan seperti hipertensi, diabetes mellitus, dll.

2. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat menstruasi
Menarche umur 12 tahun, banyaknya ± 3 softek/hari, siklusnya 28 hari, lamanya ± 8
hari, keluhan saat datang bulan tidak nyeri, HPHT 11 Mei 2015
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Anak pertama usia 2 tahun, pada usia kehamilan 9 bulan dengan persalinan normal
di Bidan, tidak ada penyulit dan jenis kelaminnya laki-laki dengan BB 2800 gr.

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
c. Pengalaman menyusui
Ibu mempunyai pengalaman menyusui pada anak pertamanya, lama menyusui ± 2
tahun.
d. Kehamilan sekarang
Status obstetrik GII PI A0 P0 HI usia kehamilan 8 minggu, HPHT 11 Mei 2015, berat
badan sebelum hamil 47 kg, taksiran persalinan tanggal 18 Februari 2016. Ibu sudah
mendapatkan imunisasi TT1 dan TT2, ibu juga mendapatkan pengobatan selama
hamil jenisnya vitamin elkana dan tablet Fe. Untuk persiapan persalinan, rencana
persalinan berada di Bidan, perlengkapan kebutuhan ibu dan bayi sudah dipersiapkan,
kesiapan mental ibu dan keluarga merasa sudah siap untuk menantikan kelahiran anak
ke2, pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses
persalinan ibu sudah mengetahui tanda-tanda melahirkan perut terasa kenceng-
kenceng yang terus menerus, untuk mengurangi rasa kenceng-kenceng dengan cara
tarik nafas dalam, untuk proses persalinannya ibu mendapatkan bimbingan untuk
mengejan dari bidan dan rencana perawatan bayi dilakukan sendiri dengan dibantu
keluarga.

Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi:


I. Breast care : ibu mengetahui kalau sebelum menyusui bayi untuk membersihkan
puting susu.
II. Nutrisi : ibu mengetahui nutrisi yang baik untuk ibu dan bayi.
III. Senam nifas : ibu belum pernah melakukan senam nifas.
IV. KB : ibu mengetahui kb apa yang cocok untuk ibu.
V. Menyusui : ibu akan menyusui bayinya selama ± 2 tahun dengan ASI exsklusif.

3. RIWAYAT KB
Ibu melaksanakan KB, jenis KB yang digunakan KB suntik 3 bulan dan
menggunakan KB sejak setelah melahirkan anak pertama, masalah yang terjadi
selama menggunakan KB suntik yaitu haid tidak teratur.

4. RIWAYAT KESEHATAN
Ibu mempunyai riwayat penyakit gastritis sejak masih SMP, pengobatan yang
didapatkan antasida, dan dalam keluarga tidak mempuyai riwayat penyakit keturunan
seperti: Diabetes mellitus, jantung, hipertensi, maupun penyakit lainnya.

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

5. RIWAYAT LINGKUNGAN
Ibu mengatakan untuk kebersihan lingkunganya bersih, tidak ada percemaran
lingkungan dan tidak ada bahaya yang mengancam.
6. ASPEK PSIKOSOSIAL
Persepsi terhadap kehamilan ibu merasa bahagia menanti anak kedua. Kehamilan ini
membuat perubahan terhadap kehidupan sehari hari-hari yang biasanya ibu mampu
melakukan aktivitas berat ibu harus mengurangi aktivitas berat untuk menjaga
kesehatan ibu dan janin. Ibu berharap selalu diberi kesehatan pada ibu dan bayi
sampai waktu persalinan, ibu tinggal bersama suami, anak pertama serta keluarga.
Keluarga adalah orang terpenting, dan ibu sudah siap untuk menantikan kelahiran
anak yang kedua.

7. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS


1) Pola nutrisi
Sebelum dirumah sakit pasien tidak nafsu makan karena setiap kali makan dan
minum muntah, minum hanya sedikit, makan hanya habis ± 3 sendok langsung
muntah, dan setelah masuk dirumah sakit pasien masih belum nafsu makan
setiap makan dan minum muntah. Makan hanya habis ± 5 sendok langsung
muntah jenis makanan yang di makan nasi putih + sayur + lauk-pauk. Minum
tidak habis 1 gelas (±100 cc) karena masih mual dan muntah jenis minuman teh
hangat.
2) Pola eliminasi
Sebelum dirumah sakit pasien BAK ±4x sehari, warna kuning. Dan BAB 1 x
warna kuning kecoklatan, bau khas, konsistensi lembek. Sedangkan setelah
masuk rumah sakit pasien BAK ±3x (±300 cc) sehari, warna kuning. Dan pasien
belum BAB selama dirumah sakit.
3) Pola personal hygiene
Sebelum masuk rumah sakit pasien mandi 2x sehari memakai sabun, oral
hygiene 2x sehari pagi dan setelah makan, cuci rambut 2x seminggu memakai
shampo. Sedangkan dirumah sakit pasien mandi 1x sehari memakai sabun, oral
hygiene 1 x sehari.
4) Pola istirahat dan tidur

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sebelum masuk rumah sakit pasien lama istirahat tidur ± 8 jam,. Sedangkan
selama dirumah sakit lama istirahat tidur ± 7 jam.
5) Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan pasien membersihkan rumah, memasak dan
melakukan kegiatan rumah tangga lainnya, kegiatan olahraga pasien biasanya
jalan-jalan di hari minggu, kegiatan waktu luang menonton televisi bersama
keluarga.
6) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Kebiasaan sehari-hari pasien yang mempengaruhi kesehatan, pasien tidak
merokok,minum minuman keras, dan tidak ketergantungan obat.

8. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik , pasien tampak pucat Kesadaran :compos mentis
Tekanan darah : 90/70 mmhg Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit Suhu : 36o C
BB di RS : 40 kg TB : 165 cm
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata, warna rambut hitam tidak
ada ketombe, rambut bersih.
2) Mata
Kelopak mata tidak ada peradangan dan edema, gerakan mata normal,
konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil isokor.
3) Hidung
Reaksi alergi tidak ada, tidak ada pembengkokan pada septum nasi. Tidak ada
sumbatan benda asing.
4) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir kering, gigi lengkap dan tidak berlubang. Tidak ada kesulitan
menelan.
5) Dada dan axiala
Dada simetris, ada perubahan pada bentuk payudara yaitu mammae membesar,
areola mammae tampak hitam, colostrum belum ada.
6) Pernafasan
Jalan nafas bersih, suara nafas vesikuler, tidak menggunakan otot bantu
pernapasan atau tarikan intercostae, tidak ada suara tambahan seperti ronchi.

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
7) Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical 80 x/menit, irama teratur, tidak ada kelainan bunyi
jantung.
8) Abdomen
Abdomen membesar sesuai usia kehamilan, usia kehamilan 8 minggu, linea dan
striae belum terlihat, TFU belum teraba, DJJ belum terdengar, belum ada
kontraksi, tidak ada luka bekas operasi, bising usus 14 x/menit.
9) Genitourinary
Tidak terkaji untuk menjaga privasi pasien
10) Ekstremitas (integument/muskuloskeletal)
Turgor kulit baik, wana kulit sawo matang (kecoklatan), tidak ada kesulitan
dalam pergerakan, terpasang infus D5% drip metoclor 1 ampul + neurosanbe 1
ampul pada ekstremitas kiri atas.

9. DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Resiko kekurangan volume cairan

B. Kesimpulan

1. Dalam melakukan pengkajian pada Ny.S dengan diagnosa medis hiperemesis


gravidarum, diperlukan kecermatan dalam mengumpulkan data subyektif dan
obyektif. Dari data yang ditemukan tidak semuanya ada ditinjauan pustaka
sehingga diperlukan analisa yang lebih.
2. Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi pasien. Pada
pasien ini diagnosa keperawtan prioritas yaitu Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah ditandai dengan pasien
mengatakan makan ±5 sendok, masih terasa mual setiap makan dan minum,
muntah ±2x sehari, pasien tampak lemas, mukosa bibir kering.TD :90/70 mmhg, N
: 80 x/m, S : 36oC, RR : 20 x/ m, HB : 14,4 g/dl, BB sebelum hamil :47 kg, BB
hamil : 40 kg
3. Pada intervensi dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual muntah, direncakan pemberian tindakan. Awasi
tanda-tanda vital, anjurkan ibu untuk sedikit makan tapi sering, kemudian anjurkan

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
ibu untuk makan makanan yang hangat, kolaborasi dalam menentukan dietnya, dan
kolaborasi dalam pemberian terapi antiemetik.
4. Implementasi pada Ny.S yang mengalami masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh dapat dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
disusun sehingga tindakan bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien, serta
dengan melibatkan pasien, keluarga, dan kolaborasi dengan tim medis lain.
5. Pada pasien dengan Hiperemesis Gravidarum dengan diagnosa ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual muntah, setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam yaitu Pada evaluasi dituliskan sebagai catatan
perkembangan pasien, diperoleh hasil dari data yaitu sudah ada yang tercapai
kriteria hasil yang ditetapkan antara lain mual muntah hilang, nutrisi terpenuhi,
keadaan umum baik, kesadaran compos metis, TD : 120/80 mmhg, ND :
86x/menit, S : 36oC, RR: 20 x/menit, membran mukosa lembab, turgor kulit baik.

IV. DAFTAR PUSTAKA


Acy, (2012). Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Hiperemesis
Gravidarum di RSUD Ujung Berung pada 2010-1011, http://elibrary.unisba.ac.id.
diunduh pada tanggal 12 Februari 2015, jam 15.00.
Asfuah, (2009), Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan, Muha Medika, Yogyakarta.
Devi, N. (2010), Nutrition and Food Gizi Untuk Keluarga, Kompas, Jakarta.
Gunawan et all, (2011), Asuhan Kebidanan Patologis, Yogyakarta, Yayasan Bina
Pustaka.
Hendi, A. (2009), Buku Ajar Asuhan Kebidanan, ECG, Jakarta.
Hidayat, Alimul A. (2007). Pengantar Konsep Asuhan Keperawatan. Salemba Medika,
Jakarta.
Manuaba, (2009), Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.
Miftah, (2014). Pengertian Fungsi dan Sumber Protein, http://prositenews.com.
Diunduh pada tanggal 1 Agustus 2015, jam 07.00.
Marilynn E ,D. (2010), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Mitayani, (2009), Asuhan Keperawatan Maternitas, Salemba Medika, Jakarta.
Mochtar, R. (2013), Sinopsis Obsteri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Ed.3 Jilid 1,
EGC, Jakarta

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mullin, P M et all. (2011). Riks Factor Treatment and Outcomes Associated With
Prolonged Hyperemesis Gravidarum, Journal Of Maternal-Fetal and Neonatal
Medicine.
Rekam Medik RSUD Gambiran Kota Kediri. RM. (2014).
Romauli, S. (2011), Buku Ajar asuhan Kebidanan I Konsep Dasar dan Asuhan
Kehamilan, Nuha Medika, Yogyakarta.
Rukiyah, (2010), Ilmu Kebidanan IV (Patologi Kebidanan), trans info medika, Jakarta.
Varney H, Kriebs J M, Gegor C L. (2007), Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4, Vol 1,
EGC, Jakarta.
Wilkinson Judith M, Ahern Nancy R. (2011), Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Ed.9, alih bahasa Esty
Wahyuningsih, EGC, Jakarta.
Wiknjosastro, H. (2007), Ilmu Kebidanan Ed.3 Cetakan ke-9, YBP-SP, Jakarta.

ELLA ANGGRAENI | 12.2.05.01.0011 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan || 13||

Anda mungkin juga menyukai