Faktor Gizi THD Kehamilan PDF
Faktor Gizi THD Kehamilan PDF
Oleh :
ELLA ANGGRAENI
12.2.05.01.0011
ELLA ANGGRAENI
12.2.05.01.0011
Fakultas Ilmu Kesahatan – DIII Keperawatan
ella_477@yahoo.com
Pembimbing 1 : Dwi Retnowati, S.,Kep.,Ns.,M.Kes
Pembimbing 2 : Ns. Endah Tri Wijayanti, .M.Kep
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kondisi mual dan muntah berlebihan yang kebutuhan tubuh. Adapun tindakan
terjadi pada kehamilan trimester I. Penyebab keperawatan yang dilakukan yaitu
terjadinya hiperemesis gravidarum sampai saat mengobservasi tanda-tanda vital,menganjurkan
ini belum diketahui. Kondisi tersebut ibu sedikit makan tapi sering, mengkaji pola
menyebabkan tubuh sering kekurangan energi makan, menganjurkan ibu makan makanan
sehingga dapat menyebabkan kondisi ibu yang hangat, kolaborasi dengan ahli gizi,
hamil rentan terhadap penyakit. kolaborasi dengan tim medis.
I. LATAR BELAKANG
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu kondisi mual dan muntah yang berlebihan
yang merupakan gejala wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama.
Perasaan mual ini dikarenakan meningkatnya kadar estrogen dan HCG dalam serum
(Wiknjosastro, 2007). Dibandingkan dengan morning sickness, hiperemesis gravidarum
intensitas muntahnya melebihi normal dan berlangsung lebih lama selama trimester
pertama kehamilan (Varney, 2007). Kurangnya pengetahuan dan paparan informasi ibu
hamil trimester pertama tentang cara mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
hiperemesis gravidarum merupakan faktor yang mengakibatkan ketidakmampuan ibu
dalam mengatasi permasalahan pemenuhan nutrisi ketika mengalami hiperemesis
gravidarum (Hendi, 2009).
Data yang akurat tentang angka kejadian hiperemesis gravidarum tidak banyak
dipublikasikan. Sekitar 60-80% multigravida mengalami mual muntah, namun gejala ini
terjadi lebih berat hanya pada 1 di antara 1.000 kehamilan (Mitayani,2009). Di Amerika
Serikat tahun 2011 menyebutkan 0,5-2% diantaranya mengalami hiperemesis
gravidarum atau kurang lebih lima dari 1000 kehamilan (Mullin et.all, 2011). Angka
kejadian hiperemesis gravidarum di Indonesia tahun 2013 adalah 1,5-3% dari wanita
hamil, sedangkan hiperemesis gravidarum di Propinsi Jawa Timur mencapai 10-15%
dari jumlah ibu hamil yang ada yaitu sebanyak 182.815 orang pada tahun 2011 (Acy,
2012). Data rekam medik RSUD Gambiran Kota Kediri pada tahun 2012 setidaknya 35
orang yang mengalami hiperemesis gravidarum. Pada tahun 2013 yang mengalami
hiperemesis gravidarum sekitar 48 orang, sedangkan pada tahun 2014 bulan Januari
sampai bulan November yang mengalami hiperemesis gravidarum 27 orang.
Penyebab dari hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Namun
diperkirakan berhubungan dengan kehamilan pertama pada kehamilan ganda dan hamil
anggur usia dibawah 24 tahun, perubahan metabolik dalam kehamilan, faktor
psikososial dan faktor psikologis juga memegang peran penting dalam peningkatan
resiko hiperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2007). Permasalahan serius yang
dihadapi oleh penderita hiperemesis gravidarum adalah kesulitan mereka untuk
mendapatkan asupan nutrisi dan energi yang cukup. Hal ini disebabkan karena ibu
hamil pada trimester pertama sering mual dan muntah (Gunawan et all, 2011).
Kondisi tersebut menyebabkan tubuh mereka sering kekurangan energi sehingga
dapat menyebabkan kondisi ibu hamil trimester pertama menjadi lemah dan rentan
II. METODE
Teknik pengumpulan data dengan cara :
1. Wawancara :Menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah
yang dihadapi oleh pasien, bisa juga disebut anamnese.
2. Observasi :Mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang masalah kesehatan dan keperawatan pasien.
3. Pemeriksaan fisik :Melakukan pemeriksaan fisik pasien untuk menentukan
masalah kesehatan pasien dengan cara Inspeksi, palpasi,
perkusi,dan auskultasi.
4. Studi dokumentasi dengan cara mempelajari rekam medik pasien.
1. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama
Saat MRS : pasien mengatakan hamil anak kedua usia kehamilan 8 minggu
dengan keluhan mual muntah sejak 2 minggu yang lalu, setiap makan dan minum
muntah.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan mual muntah, tadi pagi muntah ± 2x, masih
mual setiap kali makan dan minum. Badan terasa lemas.
2. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat menstruasi
Menarche umur 12 tahun, banyaknya ± 3 softek/hari, siklusnya 28 hari, lamanya ± 8
hari, keluhan saat datang bulan tidak nyeri, HPHT 11 Mei 2015
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Anak pertama usia 2 tahun, pada usia kehamilan 9 bulan dengan persalinan normal
di Bidan, tidak ada penyulit dan jenis kelaminnya laki-laki dengan BB 2800 gr.
3. RIWAYAT KB
Ibu melaksanakan KB, jenis KB yang digunakan KB suntik 3 bulan dan
menggunakan KB sejak setelah melahirkan anak pertama, masalah yang terjadi
selama menggunakan KB suntik yaitu haid tidak teratur.
4. RIWAYAT KESEHATAN
Ibu mempunyai riwayat penyakit gastritis sejak masih SMP, pengobatan yang
didapatkan antasida, dan dalam keluarga tidak mempuyai riwayat penyakit keturunan
seperti: Diabetes mellitus, jantung, hipertensi, maupun penyakit lainnya.
5. RIWAYAT LINGKUNGAN
Ibu mengatakan untuk kebersihan lingkunganya bersih, tidak ada percemaran
lingkungan dan tidak ada bahaya yang mengancam.
6. ASPEK PSIKOSOSIAL
Persepsi terhadap kehamilan ibu merasa bahagia menanti anak kedua. Kehamilan ini
membuat perubahan terhadap kehidupan sehari hari-hari yang biasanya ibu mampu
melakukan aktivitas berat ibu harus mengurangi aktivitas berat untuk menjaga
kesehatan ibu dan janin. Ibu berharap selalu diberi kesehatan pada ibu dan bayi
sampai waktu persalinan, ibu tinggal bersama suami, anak pertama serta keluarga.
Keluarga adalah orang terpenting, dan ibu sudah siap untuk menantikan kelahiran
anak yang kedua.
8. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik , pasien tampak pucat Kesadaran :compos mentis
Tekanan darah : 90/70 mmhg Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit Suhu : 36o C
BB di RS : 40 kg TB : 165 cm
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata, warna rambut hitam tidak
ada ketombe, rambut bersih.
2) Mata
Kelopak mata tidak ada peradangan dan edema, gerakan mata normal,
konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil isokor.
3) Hidung
Reaksi alergi tidak ada, tidak ada pembengkokan pada septum nasi. Tidak ada
sumbatan benda asing.
4) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir kering, gigi lengkap dan tidak berlubang. Tidak ada kesulitan
menelan.
5) Dada dan axiala
Dada simetris, ada perubahan pada bentuk payudara yaitu mammae membesar,
areola mammae tampak hitam, colostrum belum ada.
6) Pernafasan
Jalan nafas bersih, suara nafas vesikuler, tidak menggunakan otot bantu
pernapasan atau tarikan intercostae, tidak ada suara tambahan seperti ronchi.
B. Kesimpulan