Tahapan pekerjaan yang dilalui dalam pengukuran dan pemetaan secara garis besar yaitu:
Pengambilan
Persiapan Pengolahan
data lapangan Pemetaan
pengukuran data
(pengukuran)
1
Resume Buku Pertanahan, Agraria, dan Tata Ruang
Oleh Hijjati Apriarahmah (NPM 1635201110006)
Hasil dari pengukuran dan pemetaan selanjutnya digunakan pada pemetaan bidang tanah
yaitu untuk peta dasar pendaftaran tanah (peta dasar pertanahan). Unsur-unsur yang
terdapat dalam peta tersebut meliputi:
1. Unsur fisik
2. Batas administrasi
3. Bidang tanah
Peta dasar pendaftaran tanah tidak langsung digunakan untuk pembuatan sertifikat tanah.
Selanjutnya peta tersebut diplotting dengan data hasil pengukuran dan menjadi peta
pendaftaran tanah. Terdapat kebijakan terkait pemetaan pertanahan (Perpres No. 9 Tahun
2016) yaitu one-map policy atau kebijakan satu peta (KSP) sebagai bentuk arahan
strategis dalam memenuhi standar setiap peta mengacu pada satu referensi geospasial,
satu basis data dan geoportal.
2
Resume Buku Pertanahan, Agraria, dan Tata Ruang
Oleh Hijjati Apriarahmah (NPM 1635201110006)
3. Jika sudut-sudut batas yang sudah jelas letaknya karena sudah ada
penanda lain seperti benda-benda yang terpasang tetap (pagar, tugu,
tembok,dll) tidak harus dipasang tanda batas.
B. Tanda batas pada tanah >10 ha
1. Pipa besi panjang minimal 1,5 m dan diameter minimal 10 cm,
dimasukkan ke dalam tanah sepanjang 1 m dan sisanya diberi tutup besi
dan dicat merah.
2. Besi balok dengan panjang minimal 1,5 m dan lebar minimal 10 cm,
dimasukkan ke dalam tanah sepanjang 1 m, pada bagian yang muncul di
atas tanah diberi cat merah
3. Kayu besi, bengkirai, jati, dll yang kuat dengan panjang minimal 1,5 m
dan lebar minimal 10 cm, dimasukkan ke dalam tanah sepanjang 1 m,
pada kira-kira 20 cm dari ujung bawah dipasang 2 potong kayu sejenis
seperti bentuk silang dengan ukuran minimal 0,05 x 0,05 x 0,7 m dan pada
bagian atas yang muncul di atas tanah dicat merah.
4. Tugu batu bata atau batako yang dilapisi semen atau beton yang besarnya
minimal 0,30 x 0,30 m, tinggi minimal 0,60 m, dan berdiri di atas batu
asar yang dimasukkan ke dalam tanah minimal berukuran 0,70 x 0,70 x
0,40 m
5. Pipa paralon yang diisi dengan beton, memiliki panjang minimal 1,5 m
dan diameter minimal 10 cm yang dimasukkan ke dalam tanah sepanjang
1 m, yang muncul di atas tanah diberi cat merah.
2) Gambar ukur
Ketentuannya (Pasal 30 PMNA/KBPN No. 3/1997) sebagai berikut:
Setiap pengukuran bidang tanah harus dibuat gambar ukurnya.
Gambar ukur dapat menggambarkan satu bidang tanah atau lebih dengan
kondisi di sekitarnya.
Dapat dibuat pada formulir daftar isian, peta foto/peta garis, blow-up foto
udara atau citra lainnya.
Semua data hasil ukuran batas bidang tanah dicatat pada gambar ukur, jika
diperlukan harus dapat digunakan untuk pengembalian batas bidang-
bidang tanah yang bersangkutan.
Setiap gambar memiliki nomor gambar ukurnya dengan nomor urut dalam
DI 302 serta dicantumkan nomor identifikasi bidang tanah (NIB) dan
simbol-simbol kategori bila perlu.
3) Surat ukur
Ketentuannya (Pasal 156 PMNA/KBPN No. 3/1997) sebagai berikut :
Dibuat dengan menggunakan DI 207 menurut data fisik dalam peta
pendaftaran atau hasil pengukuran bidang tanah.
3
Resume Buku Pertanahan, Agraria, dan Tata Ruang
Oleh Hijjati Apriarahmah (NPM 1635201110006)
4
Resume Buku Pertanahan, Agraria, dan Tata Ruang
Oleh Hijjati Apriarahmah (NPM 1635201110006)
2. Pelayanan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka penetepan batas
yaitu kegiatan pengukuran dan pemetaan di lingkungan Kementerian ATR/BPN guna
penerbitan sertifikat hak atas tanah atau kegiatan pertanahan lainnya.
a. Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah
b. Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah secara massal dengan
syarat permohonan yang diajukan minimal 10 bidang dalam 1 kelurahan, desa,
atau daerah lainnya
c. Pelayanan pengembalian batas
d. Pelayanan legalisasi gambar ukur surveyor berlisensi
e. Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas ruang atas tanah, bawah tanah, atau
perairan.
Kegiatan Pengukuran bidang tanah Pengukuran dalam rangka Informasi titik dasar
untuk keperluan kegiatan inventarisasi tanah, teknik dan informasi
pengembalian batas pengukuran atas permintaan peta
instansi/masyarakat untuk
mengetahui luas dan
pengukuran bidang tanah
dalam rangka pembuatan
Persyaratan peta situasi lengkap
Formulir Mengisi formulir permohonan yang bertanda tangan pemohon atau kuasanya di
atas materai dengan memenuhi konten berikut:
- Identitas diri
- Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon
- Pernyataan telah memasang tanda batas
5
Resume Buku Pertanahan, Agraria, dan Tata Ruang
Oleh Hijjati Apriarahmah (NPM 1635201110006)
Surveyor Kadaster
Kantor jasa surveyor kadaster berlisensi Kantor jasa surveyor kadaster berlisensi
(KJSKB)perorangan (KJSKB) firma
KJSKB memperoleh pekerjaan survei dan pengukuran pendaftaran tanah dan kegiatan
pertanahan lainnya dengan melalui :
a. Penunjukan diri atau perjanjian kerja dengan masyarakat baik secara langsung atau
melalui pihak ketiga
b. Mekanisme pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan peraturan perundangan baik
dengan penunjukan langsung maupun pelelangan
KJSKB memiliki kewenangan untuk menandatangani gambar ukur, peta bidang, dan surat ukur.
Maka dari itu hasil survei dan pemetaan oleh KJSKB menjadi tanggung jawab mutlak antara
surveyor kadaster, asisten surveyor kadaster, dan pemimpin. Hasil survei dan pemetaan yang
dilakukan oleh KJSKB menjadi milik kementerian dan digunakan untuk pelayanan pertanahan
dan kegiatan pertanahan lainnya.