Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di dalam masyarakat istilah Badan Hukum tidak asing lagi, yang sering

dilawankan dengan istilah Badan Pribadi atau manusia, namun keduanya sama-

sama
sama seba
sebaga
gaii suby
subyek
ek huku
hukum.
m. Dala
Dalam
m baha
bahasa
sa Bela
Beland
ndaa Bada
Badan
n Huku
Hukum
m dise
disebu
butt

rechtspersoon. Di dalam peraturan UnaangUndang tidak ada batasan pengertian apa

yang disebut badan hukum itu. Namun pengertian


pengertian yang sudah umum dikenal
dikenal oleh

 beberapa ahli bahwa Badan Hukum adalah segala. sesuatu yang dapat mempunyai

hak dan kewaj


kewajiba
iban,
n, dapat
dapat melaku
melakukan
kan perbua
perbuatan
tan hukum,
hukum, dapat
dapat menjadi
menjadi subyek 
subyek 

hukum,
hukum, dapat
dapat dipert
dipertang
anggun
gungja
gjawab
wabkan
kan sepert
sepertii halnya
halnya manusia
manusia.. Badan
Badan Hukum
Hukum

mempunyai hak dan kewajiban, harta kekayaan dan tanggung jawab yang terpisah

dari orang perseorangan.

Dari beberapa sumber ditemukan beberapa pengertian Badan Hukum antara

lain menurut Maijers Badan Hukum adalah meliputi segala sesuatu yang menjadi

 pendukung hak dan kewajiban. Sedang menurut Logemann, Badan hukum adalah

suatu
suatu person
personifi
ifikat
katie
ie (perso
(personif
nifika
ikaai
ai)) yaitu
yaitu suatu
suatu besten
bestendig
dighei
heid
d (perwu
(perwujud
judan,
an,

  penjelma
penjelmaan)
an) hak dan kewuihan, Sedang menurut
menurut E. Utreht,
Utreht, menyatakan
menyatakan Badan

Hukum (rechrtspersoon ), yaitu badan yang menurut hukum berkuasa (berwenang)

menjadi pendukung hak, selanjutnya dijelaskan, bahwa badan hukum ialah setiap

 pendukun; hak yang tidak berjiwa, atau lebih tepat yang bukan manusia.
Sedang menurut R. Subekti, Badan Hukum pada pokoknya adalah suatu

 badan atau perkumpulan yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatan

seperti manusia, serta memiliki kekayaan sendiri, dapat digugat atau menggugat

dide
didepa
pan
n haki
hakim.
m. R. Roch
Rochma
matt Soem
Soemit
itro
ro meng
mengem
emuk
ukak
akan
an bahw
bahwaa bada
badan
n huku
hukum
m

(rechtspersoon) ialah suatu badan yang dapat mempunyai harta, hak serta kewajiban

seperti
seperti orang pribadi.
pribadi. Sri Soedewi Maschun Sofwan
Sofwan menjelas
menjelaskan
kan bahwa manusia

adalah badan pribadi, itu adalah manusia tunggal. Selain dari manusia tunggal,

dapat juga oleh hukum diberikan kedudukan sebagai badan pribadi kepada wujud

lain,
lain, disebu
disebutt badan
badan hukum
hukum yait
yaitu
u kumpul
kumpulan
an dari
dari orang
orang-or
-orang
ang bersam
bersama-s
a-sama
ama

mendir
mendirik
ikan
an suatu
suatu badan
badan (perh
(perhim
impun
punan)
an) dan kumpul
kumpulan
an harta
harta kekaya
kekayaan,
an, yang
yang

tersendirikan untuk tujuan tertentu.

Dalam
Dalam ha1 badan
badan hukum melaksanaka
melaksanakan
n hak dan kewajiban
kewajibannya
nya tersebu
tersebutt

diwakili oleh para pengurusnya yang ditunjuk sesuai dengan anggaran dasarnya.

Sehingga perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan pengurusnya itu mengikat

 badan hukum itu sendiri, tidak mengikat pengurusnya secara pribadi, dan yang

  bertan
bertanggunh
ggunhjawa
jawab
b adalah
adalah badan
badan hukumnya
hukumnya bukan pengurus
pengurusnya
nya secara
secara pribadi,
pribadi,

sepanjang hal itu dilakukan sesuai dengan tugas dan kewajiban yang dibebankan

kepada pengurus dalam anggaran dasarnya.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaima
Bagaimanakah
nakah proses
proses pendiri
pendirian
an sebuah
sebuah Perseron
Perseron Terbata
Terbatas?
s?

2. Bagaima
Bagaimana
na struktu
strukturr dalam
dalam Perser
Perseroan
oan Terbat
Terbatas?
as?

3. Bagaima
Bagaimana
na permoda
permodalan
lan Persero
Perseroan
an Terba
Terbatas?
tas?
BAB II

PEMBAHASAN

1. PROSES
PROSES PENDIRIA
PENDIRIAN
N PERSEROA
PERSEROAN
N TERBA
TERBATAS
TAS

Mengen
Mengenai
ai prose
prosedur
dur pendir
pendiria
ian
n Pers
Persero
eroan
an Terbat
Terbatas
as menuru
menurutt KUHD
KUHD

dengan UUPT tahap-tahap yang harus ditempuh pada prinsipnya sama. Yaitu

ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk pendirian Perseroan Terbatas

antara lain, tahap pembuatan akta, pengesahan, pendaftaran dan pengumuman.

1. Taha
Tahap
p pembu
pembuat
atan
an akta
akta,,

Sebagaimana dijelaskan dalam pasal 7 (1) UUPT dinyatakan bahwa

Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang

dibuat dalam bahasa Indonesia.

Seperti halnya disebutkan dalam pengertian


pengertian Perseroan
Perseroan Terbatas,
Terbatas, bahwa

PT didirikan berdasarkan perjanjian, juga menunjukkan PT harus didirikan


didirikan

setidakn
setidaknya
ya oleh 2 (dua)
(dua) orang
orang atau lebih, karena
karena perjanji
perjanjian
an setidak
setidaknya
nya

diadakan oieh minimal 2 (dua) orang.

Disamping itu PT harus didirikan dengan akta otentik dalam hal ini

oleh
oleh dan
dan diha
dihada
dapa
pan
n peja
pejaba
batt yang
yang berw
berwen
enan
ang
g yait
yaitu
u nota
notari
ris,
s, yang
yang di

dalamn
dalamnya
ya memuat
memuat Anggar
Anggaran
an Dasar
Dasar dan keter
keterang
angan
an lainny
lainnya.
a. Pada
Pada saat
saat

 pendirian
 pendirian dipersyaratkan para pendiri wajib mengambil bagian saham atau

modal.
2. Taha
Tahap
p pen
penge
gesa
saha
han
n

Setelah
Setelah dibuat
dibuat akta pendirian
pendirian yang di dalamny
dalamnyaa memuat
memuat Anggaran
Anggaran

Dasar
Dasar dan keter
keterang
angan
an lainn
lainnya
ya,, kemudi
kemudian
an dimin
dimintak
takan
an penges
pengesaha
ahanny
nnya.
a.

Pengesahan yang dimaksudkan disini adalah pengesahan pemerintah yang

dalam hal ini oleh Menteri.

Pengesah
Pengesahan
an ini mengandun
mengandung
g arti
arti penting
penting bagi pendiria
pendirian
n Persero
Perseroan
an

Terbat
Terbatas,
as, karena
karena menen
menentuk
tukan
an kapan
kapan Pers
Persero
eroan
an itu
itu mempe
mempero
roleh
leh stat
status
us

Badan. Hukum. Dalam hal ini berdasarkan pasal 7 (6) UUPT, disebutkan

  bah
bahwa
wa Pers
Perser
eroa
oan
n memp
memper
erol
olah
ah stat
status
us Bada
Badan
n Huku
Hukum
m sete
setela
lah
h Akta
Akta

Pendiriannya disahkan oleh Menteri, yang dalam hal ini adalah Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

Dengan demikian menurut UUPT disamping ada penegasan bahwa PT

adalah Badan Hukum, juga ada penegasan kapan PT itu memperoleh status

Badan
Badan Hukum
Hukum,, yait
yaitu
u sejak
sejak akta
akta pendi
pendiri
riann
annya
ya disah
disahkan
kan oleh
oleh Mente
Menteri
ri..

Sedangkan di dalam KUHD penegasan ini tidak ada.

Di dala
dalam
m KUHD
KUHD berd
berdas
asar
arka
kan
n pasa
pasall 36 hany
hanyaa dise
disebu
butk
tkan
an bahw
bahwaa

sebel
sebelum
um Perser
Perseroan
oan Terba
Terbata
tass didir
didirik
ikan,
an, maka
maka akta
akta pendi
pendiri
riann
annya
ya harus
harus

dimint
dimintaka
akan
n pemben
pembenara
aran
n kepada
kepada Guber
Gubernur
nur Jende
Jenderal
ral atau
atau Peja
Pejabat
bat yang
yang

ditunjuk untuk itu. Dari ketentuan ini masalah pengesahan pada dasarnya

sama dengan pembenaran, sehingga dilihat dari persyaratan itu baik KUHD

maupun UUPT sama-sama bahwa akta pendirian Perseroan Terbatas harus

dimintak
dimintakan
an pengesaha
pengesahan/
n/ pembenar
pembenaran.
an. Hanya
Hanya masalah
masalah kapan
kapan Persero
Perseroan
an

terb
terbat
atas
as itu
itu memp
memper
erol
oleh
eh stat
status
us Bada
Badan
n Huku
Hukum
m dala
dalam
m KUHD
KUHD tida
tidak 

ditega
ditegaska
skan,
n, sedan
sedang
g dalam
dalam UUPT
UUPT ditega
ditegaska
skan
n yait
yaitu
u seja
sejak
k diberi
diberikan
kanny
nyaa

 pengesahan akta pendiriannya oleh Menteri.

Mengenai prosedur pengesahan dijelaskan dalam UUPT pasal 9 yang

menyatakan bahwa, untuk memperoleh pengesahan Menteri, para pendiri

  bersar
bersarna-s
na-sama
ama atau kuasanya
kuasanya,, mengajuk
mengajukan
an permohona
permohonan
n tertuli
tertuliss dengan
dengan

melampir
melampirkan
kan Akta pendirian
pendirian PT. Biasanya
Biasanya permohonan
permohonan pengesah
pengesahan
an ini

sekaligu
sekaliguss ditangan
ditanganii dan diajukan
diajukan oleh notaris
notarisnya
nya yang rnembuat
rnembuat akta.
akta.

Karena
Karena pada umumnya para pendiri
pendiri tidak mau repot
repot mengurus
mengurus sendiri
sendiri

 pengesahan ini, sehingga biasanya notaris yang membuatkan akta pendirian

sekal
sekaligu
iguss dimin
diminta
ta mengur
mengurus
uskan
kan penges
pengesaha
ahanny
nnya.
a. Penge
Pengesah
sahan
an ters
tersebu
ebutt

sesuai pasal 9 ayat (2) harus diberikan paling lama dalam waktu 60 (enam

 puluh) hari setelah permohonan diterima.

Dibandingkan dengan KUHD yang tidak mengatur mengenai jangka

waktu kapan pengesahan harus diberikan sehingga pada waktu itu orang

mendirikan PT dapat memakan waktu yang cukup lama, maka pengesahan

menurut UUPT ini lebih tegas dan relatif cepat sepanjang dilaksanakan

dengan benar. Hanya persoalannya apakah waktu 60 (enam puluh) hari itu

 benar-benar dapat dipenuhi atau tidak.

Proses pemberian pengesahan yang cukup lama akan menimbulkan

 persoalan
 persoalan tersendiri,
tersendiri, manakala Perseroan
Perseroan Terbatas itu sudah melaksanakan
melaksanakan

kegiatannya, sedangkan status hukumnya belum jelas. Persoalan ini akan

timbul berkaitan dengan tanggungjawab terutama terhadap pihak ketiga.

Dalam hal ini siapakah yang harus bertanggungjawab.


Persoalan lain yang menjadi pertanyaan apabila ternyata dalam waktu

60 hari itu ternyata pengesahan tidak dapat diberikan, atau ditolak, sedang

semua persyaratan telah terpenuhi sehingga tidak ada alasan untuk menolak 

memberi
memberikan
kan pengesaha
pengesahan,
n, maka apakah
apakah bagi pendiri
pendiri dapat mengajukan
mengajukan

Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) bagi Pejabat yang

harusnya memberikan kef.. lutusan pengesahan.

Dalam hal permohonan ditolak maka penolakan itu harus disampaikan

secara tertulis kepada pemohon beserta alasannya, juga dalam waktu 60

(enam puluh) hari.

Dengan ketentuan batas waktu 60 hari itu memang akan mempermudah

dan memperce
mempercepat
pat dan yang lebih penting
penting lebih
lebih efisien
efisien,, sehingga
sehingga batas

waktu ini benar-benar dapat dipenuhi.

3. Pcn d afta ran d an Pe ng u mu man

Di dalam UUPT pendaftaran


pendaftaran dan pengumuma
pengumuman
n dijadika
dijadikan
n satu
satu dalam
dalam

satu bagian ketentuan yaitu bagian ketiga pasal 21, 22, dan 23. Yang perlu

diperhatikan mengenai pendaftaran dan pengumuman menurut UUPT ini

adalah bahwa yang dimaksud pendaftaran


pendaftaran disini adalah, pendaftaran
pendaftaran dalam

Daftar Perusahaan, yang di dalam penjelasannya dijelaskan bahwa yang

dima
dimaks
ksud
ud deng
dengan
an ”Daf
”Dafta
tarr Peru
Perusa
saha
haan
an”” adal
adalah
ah daft
daftar
ar peru
perusa
saha
haan
an

sebaga
sebagaim
imana
ana dimak
dimaksud
sud dalam
dalam Undang
Undang-U
-Unda
ndang
ng nomor
nomor 3 Tahun
Tahun 1982
1982

tent
entang
ang Wajib Daf
Daftar Perus
rusahaan
haan.. Sehing
hingga
ga denga
engan
n dem
demikian

  pend
pendaft
aftara
aranny
nnyaa dila
dilakuk
kukan
an di Kanto
Kantorr pendaf
pendafta
taran
ran perus
perusaha
ahaan
an yait
yaitu
u di
Kantor
Kantor Perda
Perdagan
gangan
gan dan Perin
Perindus
dustr
tria
ian,
n, yang
yang harus
harus dilaku
dilakukan
kan untuk 
untuk 

memenu
memenuhi
hi kewaj
kewajiba
iban
n pendaf
pendafta
tara
ran
n perusa
perusahaa
haan
n sebaga
sebagaim
imana
ana dimak
dimaksu
sud
d

dalam
dalam UU No. 3 Tahun
Tahun 1982.
1982. Pendaf
Pendafta
tara
ran
n ini harus
harus dilak
dilakuka
ukan
n paling
paling

lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pengesahan atau persetujuan diberikan

atau setelah tanggal penerimaan laporan.

Kemudian ketentuan lebih lanjut setelah pendirian Perseroan Terbatas

tersebut
tersebut didafta
didaftarkan
rkan,, kemudian
kemudian diumumka
diumumkan
n ke dalam
dalam Tambahan
Tambahan Berita
Berita

  Negara
Negara Republik
Republik Indonesi
Indonesia.
a. Pengumum
Pengumuman
an ini dilakukan
dilakukan paling
paling lambat
lambat

dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran.

Dibandingkan dengan KUHD yang juga mengatur tentang pendaftaran

dan pengumuman, namun terdapat perbedaan yaitu bahwa di dalam KUHD

  pendaftaran yang dimaksudkan adalah pendaftaran di Kepaniteraan Raad

van Just
Justit
itie
ie (seka
(sekara
rang
ng Penga
Pengadil
dilan
an Neger
Negeri)
i) dalam
dalam wilay
wilayah
ah hukumn
hukumnya
ya,,

sedang pengumumannya di Majalah Resmi. Sehingga khususnya berkaitan

dengan
dengan pendaf
pendafta
taran
ran,, maka
maka berdas
berdasar
arkan
kan UUPT
UUPT lebih
lebih seder
sederhan
hanaa karena
karena

dengan pendaftaran ke dalam Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksudkan

dalam UUPT yaitu di Kantor Pendaftaran Perusahaan, berarti disamping

memenuhi
memenuhi kewajib
kewajiban
an pendafta
pendaftaran
ran dalam
dalam kaitanny
kaitannyaa proses
proses pendiria
pendirian
n PT

 juga sekaligus memenuhi kewajiban pendaftaran perusahaan sebagaimana

diwa
diwaji
jibk
bkan
an dala
dalam
m UU nomo
nomorr 3 Tahu
Tahun
n 1982
1982.. Seda
Sedang
ng dala
dalam
m KUHD
KUHD

  pend
pendaft
aftara
aran
n di Kepani
Kepaniter
teraan
aan Pengad
Pengadil
ilan
an neger
negerii berar
berarti
ti masih
masih harus
harus

memenuhi
memenuhi kewajib
kewajiban
an pendafta
pendaftaran
ran perusaha
perusahaan
an sebagaim
sebagaimana
ana diwajib
diwajibkan
kan
dalam
dalam UU nomor
nomor 3 Tahun
Tahun 1982
1982 seper
seperti
ti halny
halnyaa kewaji
kewajiban
ban pendaf
pendafta
taran
ran

 perusahaan pada umumnya.

2. STRUKTUR
STRUKTUR DALAM
DALAM PERSEROA
PERSEROAN
N TERBATA
TERBATAS
S

Seba
Sebaga
gaii bada
badan
n huku
hukum
m maka
maka dala
dalam
m mela
melaks
ksan
anak
akan
an kepe
kepeng
ngur
urus
usan
an

Perseroan Terbatas mempunyai organ, yang terdiri Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Direksi (Pengurus), dan Komisaris, sebagaimana disebutkan

dalam pasal 1 (2) UUPT.

Diban
Dibandin
dingka
gkan
n dengan
dengan ketent
ketentuan
uan dalam
dalam KUHD
KUHD terda
terdapat
pat perbed
perbedaan
aan

khususny
khususnyaa yang berkait
berkaitan
an dengan
dengan pengurus
pengurus,, sebagaim
sebagaimana
ana dijelas
dijelaskan
kan dalam
dalam

  pasal 44 KUHD bahwa Perseroan diurus oleh pengurus, dengan atau tidak 

dengan komisaris atau pengawas. Dari ketentuan tersebut menurut KUHD,

Komisaris/pengawas bukan merupakan suatu keharusan, hal ini dapat dilihat

dari kalimat dengan atau tidak dengan komisaris, yang mengandung makna

tidak harus.

Sedan
Sedangka
gkan
n menur
menurut
ut UUPT
UUPT komis
komisari
ariss merup
merupaka
akan
n salah
salah satu
satu organ
organ

  pers
perser
eroan
oan yang
yang harus
harus ada,
ada, bahkan
bahkan di dalam
dalam ketent
ketentuan
uan selanj
selanjutn
utnya
ya bagi
bagi

Perseroan yang bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat, menerbitkan

surat
surat pengak
pengakuan
uan utang
utang atau
atau Pers
Persero
eroan
an Terbuk
Terbukaa wajib
wajib mempun
mempunya
yaii paling
paling

sedikit 2 (dua) orang Pengurus dan 2 (dua) orang Komisaris. Masing-masing

organ PT tersebut mempunyai tugas dan kewenangan sendiri-sendiri, yaitu :

 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan yang

memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala


kewena
kewenanga
ngan
n yang
yang tidak
tidak diser
diserahk
ahkan
an kepada
kepada Direk
Direksi
si atau
atau komis
komisari
aris.
s.

Dengan
Dengan demik
demikian
ian RUPS
RUPS merup
merupaka
akan
n organ
organ yang
yang tert
tertin
inggi
ggi di dalam
dalam

Perseroan. RUPS terdiri dari rapat Tahunan dan rapat-rapat lainnya. Di

dalam RUPS ini setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak 

suara, kecuali Anggaran Dasar menentukan lain.

 Direk
Direksi
si atau
atau pengur
pengurus
us adala
adalah
h organ
organ Pers
Perser
eroan
oan yang
yang berta
bertangg
ngggun
gung
g

 jawab penuh atas kepengurusan perseroan untuk kepentingan.dan tujuan

  pers
perser
eroan
oan serta
serta mewaki
mewakili
li perse
perseroa
roan
n baik
baik di dalam
dalam maupu
maupun
n di luar 
luar 

Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dengan demikian

kepeng
kepengur
urusa
usan
n Perse
Perseroa
roan
n dilaku
dilakukan
kan oleh
oleh Direks
Direksii yang
yang diang
diangkat
kat oleh
oleh

RUPS sesuai dengan Anggaran Dasarnya. Sebagaimana ditegaskan dalam

pasa
pasall 82 UUPT
UUPT bahw
bahwaa Dire
Direks
ksii bert
bertan
angg
ggun
ung
g jawab
awab penu
penuh
h atas
atas

kepengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta

mewakiti perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan. Dalam hal

ini terlihat adanya dua sisi tanggungjawab, yaitu :

Pertama,
Pertama, Tanggungjaw
Tanggungjawab
ab intern/k
intern/kedalam
edalam,, yaitu
yaitu berkaitan
berkaitan dengan
dengan kepe-

ngur
ngurus
usan
an jala
jalann
nnya
ya dan
dan maju
maju mund
mundur
urny
nyaa pers
perser
eroa
oan
n maka
maka dire
direks
ksii

  bertanggungjawab penuh. Artinya apabila Perseroan mengalami kerugian

akibat dari kesalahan direksi dalam menjalankan kepengurusannya, maka

  pengurus bertanggungjawab. Dalam menyampaikan pertanggungjawaban

intern
intern ini direks
direksii dapat
dapat melalu
melaluii RUPS,
RUPS, sebaga
sebagaii organ
organ tertin
tertinggi
ggi dalam
dalam

Perser
Perseroan
oan.. Dengan
Dengan demiki
demikian
an tanggu
tanggungj
ngjawa
awab
b intern
intern ini lebih
lebih kepada
kepada
tanggungja
tanggungjawab
wab Direksi
Direksi dalam mencapai tujuan
tujuan perseroan
perseroan,, sehingga
sehingga ia

harus bertanggungjawab kepada pemilik perseroan yaitu pemegang saham.

Kedua, Tanggungjawab keluar, yaitu tanggungjawab terhadap pihak keti-

ga, atau kepada siapa Perseroan itu melakukan perbuatan atau perjanjian.

Dalam hal ini kedudukan pengurus menjalankan tugas kepengurusannya

adalah
adalah sebaga
sebagaii wakil
wakil yang
yang berti
bertinda
ndak
k untuk
untuk dan atas
atas nama
nama Perser
Perseroan
oan..

Sehingga tanggung jawab terhadap pihak ketiga, yang terikat adalah PT,

 bukan pengurus secara pribadi, sepanjang dilakukan berdasarkan etikad

  baik,
baik, sesuai
sesuai dengan
dengan tugas dan kewenangan
kewenangannya,
nya, untuk kepentinga
kepentingan
n dan

tujuan
tujuan perser
perseroan
oan berdas
berdasark
arkan
an Anggar
Anggaran
an dasar.
dasar. Namun
Namun apabil
apabilaa direks
direksii

melakukan kesalahan dan lalai dalam menjalankan tugasnya direksi dapat

dipertanggung jawabkan secara pribadi. Tanggungjawab ini baik secara

 pidana maupun secara perdata. Hal ini ditentukan dalam pasal 85 UUPT

yang antara lain menyebutkan, bahwa setiap direksi wajib dengan etikad

 baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan

usaha perseroan. Setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara

 pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan

tugasnya.

 Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan

secara umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi

dalam
dalam menjal
menjalank
ankan
an Perser
Perseroan
oan.. Wewena
Wewenang
ng dan kewaji
kewajiban
ban Komisa
Komisari
riss

dite
diteta
tapka
pkan
n dala
dalam
m Angg
Anggar
aran
an dasa
dasar.
r. Sepe
Sepert
rtii hall
hallny
nyaa Peng
Pengur
urus
us,, maka
maka

Komisari
Komisariss dalam menjalankan
menjalankan tugasnya
tugasnya wajib
wajib dengan
dengan etikad
etikad baik dan
 penuh tanggungjawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha

  per
perse
sero
roan
an.. Deng
Dengan
an demi
demiki
kian
an apab
apabil
ilaa Komi
Komisa
sari
riss dala
dalam
m menj
menjal
alan
anka
kan
n

tugasnya dengan etikad baik, dan menimbulkan kerugian maka Komisaris

dapat dipertangungjawabkan secara pribadi.

3. PERMODALAN PERSEROAN TERBATAS

Sebagaimana dijelaskan dalam UUPT bahwa modal Perseroan Ter-

 batas terbagi dalam saham-saham, yang masing-masing saham mem punyai

nomi
nomina
nall tert
terten
entu
tu.. Keik
Keikut
utse
sert
rtaa
aan
n moda
modall bagi
bagi pendi
pendiri
ri menu
menuru
rutt UUPT
UUPT

merupakan suatu keharusan, sebagaimana ditentukan dalam pasal 7 (2)

bahw
bahwaa seti
setiap
ap pend
pendir
irii PT waji
wajib
b meng
mengam
ambi
bill bagi
bagian
an saha
saham
m pada
pada saat
saat

  pers
persero
eroan
an didir
didirika
ikan.
n. Untuk
Untuk mendir
mendirika
ikan
n Perser
Perseroan
oan Terbat
Terbatas
as harus
harus ada

modal
modal dasar
dasar paling
paling sediki
sedikitt Rp. 20.000
20.000.000
.000,--
,-- (duapu
(duapuluh
luh juta
juta rupiah
rupiah),
),

sebagaimana ditentukan dalam pasal 25 (1) UIJPT.

Dibandingkan dengan KUHD mengenai batas minimal modal dasar 

tida
tidak
k dite
ditent
ntuk
ukan.
an. Deng
Dengan
an kete
ketent
ntua
uan
n bata
batass mini
minima
mall moda
modall dasa
dasarr ini
ini

memang
memang dalam
dalam perkem
perkemban
bangan
gannya
nya harus
harus ada penyes
penyesuai
uaian,
an, karena
karena nilai
nilai

rupiah yang selalu tidak stabil dan mengalami perubahan, sehingga batas

minimal ini untuk beberapa tahun yang akan datang sudah tidak sesuai

lagi.

Disamping
Disamping batas minimal modal dasar juga ditentukan
ditentukan bahwa, pada

saat pendirian Perseroan, paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari

modal
modal dasar
dasar harus
harus sudah
sudah ditemp
ditempatk
atkan,
an, dan setiap
setiap penemp
penempata
atan
n modal
modal
tersebut harus sudah disetor paling sedikit 50% (lima puluh persen) dan

nilai nominal setiap saham yang dikeluarkan, dan seluruh saham yang

tela
telah
h dike
dikelu
luar
arka
kan
n haru
haruss suda
sudah
h dise
diseto
torr penu
penuh
h pada
pada saat
saat peng
penges
esah
ahan
an

  pers
persero
eroan
an dengan
dengan bukti
bukti penyeto
penyetoran
ran yang
yang sah.
sah. Sedang
Sedangkan
kan pengel
pengeluar
uaran
an

saham selanjutnya setiap kali harus disetor penuh.

Dari ketentuan permodalan ini menggambarkan bahwa para pendiri

  perseroan tidak hanya sekedar mendirikan perseroan saja, tapi ia juga

harus henar-benar turut serta dalam permodalan perseroan yang dengan

sendirinya turut bertanggungjawab atas jalannya perseroan.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari beberapa penjelasan di bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Mengen
Mengenai
ai prosed
prosedur
ur pendir
pendiria
ian
n Perser
Perseroan
oan Terba
Terbata
tass menur
menurut
ut KUHD
KUHD dengan
dengan

UUPT
UUPT tahap-ta
tahap-tahap
hap yang harus ditempu
ditempuh
h pada prinsipnya
prinsipnya sama. Yaitu
Yaitu ada

  bebera
beberapa
pa tahap
tahap yang harus
harus dilakuka
dilakukan
n untuk
untuk pendiria
pendirian
n Persero
Perseroan
an Terbatas
Terbatas

antara lain, tahap pembuatan akta, pengesahan, pendaftaran dan pengumuman.

2. Sebag
Sebagai
ai badan
badan hukum
hukum maka
maka dalam
dalam melaks
melaksana
anakan
kan kepeng
kepenguru
urusan
san Persero
Perseroan
an

Terbat
Terbatas
as mempun
mempunya
yaii organ
organ,, yang
yang terdi
terdiri
ri Rapat
Rapat Umum
Umum Pemeg
Pemegang
ang Saham
Saham

(RUPS). Direksi (Pengurus), dan Komisaris, sebagaimana disebutkan dalam

 pasal 1 (2) UUPT.

3. Untuk mendiri
mendirikan
kan Perseroan
Perseroan Terbatas
Terbatas harus
harus ada modal dasar
dasar paling
paling sedikit
sedikit

Rp. 20.000.000,-- (dua puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam

 pasal 25 (1) UIJPT.

Disamping batas minimal modal dasar juga ditentukan bahwa, pada saat

 pendirian Perseroan, paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal

dasar harus sudah ditempatkan, dan setiap penempatan modal tersebut harus

sudah disetor paling sedikit 50% (lima puluh persen) dan nilai nominal

setiap saham yang dikeluarkan, dan seluruh saham yang telah dikeluarkan

harus sudah disetor penuh pada saat pengesahan perseroan dengan bukti
 penyetoran yang sah. Sedangkan pengeluaran saham selanjutnya setiap kali

harus disetor penuh.


DAFTAR PUSTAKA

• Abdulkadir Muhammad,  Hukum Perusahaan Indonesia,


Indonesia, Bandung: Citra Aditya
Bakti, 2006

• SH, Badan Hukum,
Chidir Ali, SH, Badan Hukum, Bandung: Alumni, 1987, Paramita, 2002.

• Piet
Pieter
er Tedu
Tedu Bata
Bataon
ona, SH, Meng
a, SH, Mengen
enal
al Pasa
Pasarr Moda
Modall Dan
Dan Tata
Tata Urut
Urutan
an
  Perdagangan Efek Serta Bentuk-Bentuk Preusan Di Indonesia
Indonesia,, Nusa Indah ,
Flores-NTT, 1994

• H.M.N, Pengertian
Purwosutjipto, H.M.N, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 2,
2,
Jakarta: Djambatan, 1988

• SH, Pengantar Hukum Dagang ,


R. Murjiyanto, SH, Pengantar Dagang , Yoyakarta: Liberty, 2002

• Tjitrosubio,  Kutab Undang-Undang Hukum Perdata,


R. Soebekti dan R. Tjitrosubio, Kutab Perdata, Jakarta:
Pradnya

• Undang – Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas


TUGAS HUKUM PERUSAHAAN

MAKALAH TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur 


Mata Kuliah Hukum Perusahaan
Dosen: Bpk. Dr. Sihabudin SH. MH

DISUSUN OLEH :

NAMA : DION WASTI Y

NIM : 0410113065

KELAS : A

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

MALANG

2007

Anda mungkin juga menyukai