Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN INFORMASI DAN KONSELING OBAT

“ HEALTH BELIEF MODEL”

DISUSUN OLEH :
NAMA : MUFTIHATUL HUSNA
NIM :16613092
KELAS : FARMASI B 2016

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
HEALTH BELIEF MODEL
Health Belief Model merupakan suatu model pencegahan penyakit yang berdasarkan atas
kepercayaan individu akan perilaku hidup sehat sehingga individu tersebut akan melakukan pola
perilaku hidup sehat yang berupa pencegahan penyakit. Tiga factor penting dalam Health Belief
Model yaitu :
1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit
atau memperkecil resiko kesehatan
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku

Bagan Health Belief Model

Variabel Demografis : umur, jenis


kelamin, suku bangsa, dll

Variabel social psikologi : Kepribadian,


kelas social, teman sebaya, dll

Variabel structural : Pengetahuan,


akses ke pelayanan kesehata, dll

Perceived
susceptibility
Perceived barrier
(kerentanan)
(rintangan yang Perceived benefit
dan dirasakan atau (manfaat)
ancaman)
Perceived seriousness
(Keseriusan)

Cues to action Self efficacy

(pendorong) (keyakinan)
Pada bagan dijelaskan factor-faktor yang mendasari persepsi indivdu yang dapat
mempengaruhi perilaku kesehatan. Penjelasan dari bagan Health Belief Model tiap komponen
dan hubungannya yaitu :
1. Perceived Seriousness/ Severity
Disebut juga keparahan yang dirasakan. Menjelaskan persepsi seseorang terhadap
tingkat keparahan yang diderita sehingga seseorang berperilaku sehat karena sadar
akan keparahan dari penyakit
2. Perceived susceptibility
Disebut juga kerentanan yang dirasakan. Menjelaskan persepsi seseorang tentang
resiko terkena suatu penyakit sehingga seseorang berperilaku sehat karena merasa
kemungkinan terkena suatu penyakit
3. Perceived Benefit
Disebut juga manfaat yang dirasakan. Menjelaskan persepsi seseorang tentang
efektivitas berbagai tindakan dalam mencegah suatu penyakit sehingga seseorang
berperilaku sehat karena merasa penting untuk melakukan suatu pencegahan penyakit
karena dianggap bermanfaat untuk kesehatannya
4. Perceived Barrier
Disebut juga rintangan yang dirasakan. Menjelaskan persepsi seseorang tentang
perasaan terhadap hambatan untuk melakukan tindakan kesehatan dengan
mempertimbangkan keefektifan suatu tindakan karena suatu hambatan seperti biaya,
berbahaya, menyakitkan, dll.
5. Cues to Action
Disebut juga strategi untuk menumbuhkan kesiapan. Menjelaskan tentang persepsi
seseorang dengan mendapatkan isyarat yang terdiri atas internal dan eksternal seperti
pesan-pesan kesehatan melalui media massa yang dimana isyarat ini digunakan sebagai
motivasi mengambil tindakan yang bermakna
6. Self Efficacy
Disebut juga sebagai keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk mengambil
tindakan. Hal ini mengacu pada tingkat kepercayaan seseorang terhadap
kemampuannya untuk berhasil melakukan perilaku.

Cara menggunakan Health Belief Model yaitu dengan cara menerapkan factor-faktor
yang mendukung individu melakukan tindakan seperti pada bagan yaitu factor sosiodemografi
yang terdiri dari variable demografi, variable sosiopsikologi dan variable structural yang kemudian
dihubungkan dengan model-model tindakan seperti yang terdapat pada bagan untuk mendorong
seseorang mengambil tindakan preventif untuk perilaku sehat.
Contoh penerapan Health Belief Model seperti pada table berikut :
Konsep Penerapan
Perceived susceptibility Perempuan memiliki presepsi bahwa
mereka dapat menderita kanker
payudara
Perceived seriousness/severity Perempuan percaya bahwa kanker
payudara adalah penyakit yang
membahayakan dan menyakitkan
sehingga diperlukan langkah
pencegahan
Perceived benefits Perempuan percaya dengan
melakukan SADARI (periksa
payudara sendiri) adalah upaya
preventif yang menguntungkan
Perceived barriers Perempuan harus menghitung masa
subur terlebih dahulu sebelum
melaukan SADARI sehingga muncul
keengganan dalam melakukanya
Cues to action Melakukan tindakan nyata SADARI
dan membuat jadwal masa
menstruasi sehingga mengetahui
masa subur
Self efficacy Merasa percaya diri setelah
melakukan SADARI.

Anda mungkin juga menyukai