1. Definisi Leukemia
Menurut Suriadi, & Rita yuliani Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang
masih imatur dalam jaringan pembentuk darah, serta sering disertai adanya leukosit
dalam jumlah yang berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
trombositopenia. Ada juga pendapat lain tentang Leukimia menurut Smeltzer, S C and
Bare Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-
sum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang. Adapun Leukimia adalah suatu
keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis sel hemopoetik
muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah
normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain menurut Arief Mansjoer, dkk.
Berdasarkan pada pendapat dari berbagai pihak diatas kami menyimpulkan bahwa
leukemia adalah penumpukan sel darah putih yang berlebihan didalam sum-sum tulang
belakang sehingga menyebabkan sel darah merah yang berperan sebagai penghantar
oksigen dan penghasil imun didalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga
sel darah putih yang berproduksi berlebihan tersebut menjadi abnormal.
2. Klasifikasi Leukemia
4. Fisiologi Darah
Volume darah pada tubuh yg sehat/dewasa terdapat darah kira-kira 1/13 dari BB
ataukira-kira 4-5 liter.tekanan viskositas/kekentalan yg mempunyai berat jenis 1,041-
1,067 dgn temperatur 38 derajat celcius dan ph 7,37-7,45.
Fungsi darah :
a. Sebagai alat pengangkut
b. Sebagai pertahanan tubuh
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh
d. Pada keadaan normal, darah manusia mengandung 4000 - 11.000 sel darah
putih per mikroliter.
5. Etiologi
Faktor-faktor penyebab pada leukemia pada sebagian besar penderitanya tidak
dapat diidentifikasi, tetapi ada beberapa faktor yang terbukti dapat menyebabkan
leukemia, yaitu:
Faktor Genetik
Secara umum leukimia diduga terjadi ketika adanya mutasi DNA pada
sel-sel yang membentuk sel darah putih (leukosit) di sumsum tulang. Fungsi
DNA adalah mengkode setiap bentuk sifat,dan juga fungsi sel-sel. Ketika
terjadi mutasi, ,maka sel akan menjadi abnormal dan sel-sel akan tumbuh tak
terkendali. Sebangai akibatnya sumsum tulang menghasilkan begitu banyak
leukosit abnormal yang tidak berfungsi, sedangkan produksi leukosit normal
amat sedit jumlahnya. Pembentukan sel-sel darah putih yang berlebihan pada
leukimia ini ternyata merugikan produksi sel-sel darah lainnya. Sel darah
merah (eritrosit) dan trombosit menjadi menurun bahkan juga sampai kritis di
bawah normal. Selanjutnya muncullah berbagai gejala leukimia yang telah di
bahas sebelumnya.
Sinar Radioaktif
Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang yang paling jelas dapat
menyebabkan leukemia pada binatang maupun manusia. Angka kejadian
leukemia mieloblastik akut (AML) dan leukemia granulositik kronis (LGK) jelas
sekali meningkat sesudah sinar radioaktif akan menderita leukemia pada 6%
klien, dan baru terjadi sesudah 5 tahun.
Virus
Zat Kimia
Zat-zat kimia (misal benzene, arsen, pestisida, kloramfenikol,
fenilbutazon) diduga dapat meningkatkan risiko terkena leukemia.18
Sebagian besar obat-obatan dapat menjadi penyebab leukemia
(misalnya Benzene), pada orang dewasa menjadi leukemia
nonlimfoblastik akut. Penelitian Hadi, et al (2008) di Iran dengan
desain case control menunjukkan bahwa orang yang terpapar benzene
dapat meningkatkan risiko terkena leukemia terutama Leukemia
Mielositik Akut (OR=2,26 dan CI=1,17-4,37) artinya orang yang
menderita leukemia kemungkinan 2,26 kali terpapar benzene
dibandingkan dengan yang tidak menderita leukemia.
Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko untuk berkembangnya
leukemia. Rokok mengandung leukemogen yang potensial untuk
menderita leukemia terutama Leukemia Mielositik Akut. Banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko
Leukemia Mielositik Akut. Penelitian Hadi, et al (2008) di Iran dengan
desain case control memperlihatkan bahwa merokok lebih dari 10
tahun meningkatkan risiko kejadian Leukemia Mielositik Akut
(OR=3,81; CI=1,37-10,48) artinya orang yang menderita Leukemia
Mielositik Akut kemungkinan 3,81 kali merokok lebih dari 10 tahun
dibanding dengan orang yang tidak menderita Leukemia Mielositik
Akut. Penelitian di Los Angles (2002), menunjukkan adanya hubungan
antara Leukemia Mielositik Akut dengan kebiasaan merokok.
Penelitian lain di Canada oleh Kasim menyebutkan bahwa perokok
berat dapat meningkatkan risiko Leukemia Mielositik Akut. Faktor
risiko terjadinya leukemia pada orang yang merokok tergantung pada
frekuensi, banyaknya, dan lamanya merokok.
Lingkungan
Banyak penelitian menyatakan adanya hubungan antara pajanan
pekerjaan dengan kejadian leukemia. Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan di Jepang, sebagian besar kasus berasal dari rumah tangga
dan kelompok petani. Hadi, et al (2008) di Iran dengan desain case
control meneliti hubungan ini, pasien termasuk mahasiswa, pegawai,
ibu rumah tangga, petani dan pekerja di bidang lain. Di antara pasien
tersebut, 26% adalah mahasiswa, 19% adalah ibu rumah tangga, dan
17% adalah petani. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa orang yang bekerja di pertanian atau peternakan mempunyai
risiko tinggi leukemia (OR = 2,35, CI = 1,0-5,19), artinya orang yang
menderita leukemia kemungkinan 2,35 kali bekerja di pertanian atau
peternakan dibanding orang yang tidak menderita leukemia.Leukemia
biasanya mengenai sel-sel darah putih . Penyebab dari sebagian besar
jenis leukemia tidak diketahui.Pemaparan terhadap penyinaran
(radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya benzene) dan pemakaian
obat anti kanker,meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang
yang memiliki kelainan genetic tertentu (misalnya sindroma Down
dan sindroma Fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia.
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang sering dijumpai pada penyakit Leukemia adalah sebagai
berikut :
1. Leukemia Limfostik Akut
Gejala klinis LLA sangat bervariasi. Umumnya menggambarkan kegagalan
sumsum tulang.Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah
lelah,letargi,pusing,sesak,nyeri dada), infeksi dan pendarahan. Selain itu juga
ditemukan anoreksi, nyeri tulang dan sendi, hipermetabolisme . Nyeri tulang
bisa dijumpai terutama pada sternum , tibia dan femur
2. Leukemia Mielositik Akut
Gejala utama LMA adalah rasa lelah,pendarahan dan infeksi yang disebabkan
oleh sindrom kegagalan sumsum tulang . pendarahan biasanya terjandi dalam
bentuk purpura atau petekia. Penderita LMA dengan leukosit yang sangat
tinggi (lebih dari 100 ribu/mm3) biasanya mengalami gangguan
kesadaran,sesak napas , nyeri dada dan priapismus. Selain itu juga
menimbulkan gangguan metabolism yaitu hiperurisemia dan hipoglikemia.
Antibiotik
Antibiotik diberikan pada penderita penyakit leukemia karena terjadi
radang sehingga menyebabkan infeksi. Pemberian antibiotik diberikan
kepada penderita leukemia untuk mencegah infeksi.
Pencangkokan sumsum tulang
Transplantasi sumsum tulang adalah prosedur medis dimana sumsum
tulang yang rusak diganti dengan sel induk sumsum tulang baru.Prosedur
ini banyak digunakan untuk pengobatan kanker, dalam konteks bahwa
transplantasi sumsum tulang membantu pasien agar bisa menerima dosis
tinggi kemoterapi atau terapi radiasi untuk membunuh sel kanker. Jenis
kanker yang umum diobati dengan transplantasi sumsum tulang adalah
leukemia dan limfoma.Meskipun membantu, prosedur ini memiliki
beberapa efek samping yang berkisar dari komplikasi ringan, seperti mual
dan muntah, hingga efek samping parah, seperti kerusakan hati dan
pengembangan kanker sekunder.
9. Penatalaksanaan Keperawatan :
Pendekatan psikososisalharus diutamakan
Ruangan aseptic dan bekerja secara aseptik
10. Komplikasi
Gagal sum-sum tulang
Sel-sel leukimia adalah sel tidak normal yan tertimbun didalam sum-sum
tulang,bekerja menghancurkan dan menggantikan sel-sel yang
menghasilkan sel darah merah.
Infeksi
Sel-sel darah putih dan sel darah lainya tidak mampu berfungsi
sebagaimana seharusnya sehingga tubuh mudah terinfeksi.
Koagulasi Intravaskuler Diseminata (KID/DIC)
Koagulasi Intravaskuler Diseminata adalah suatu sindrom yang ditandai
dengan adanya perdarahan akibat trombin bersirkulasi dalam darah pada
daerah tertentu
Splenomegali
Spelonomegali adalah kondisi pembesaran pada organ limpa. pada kondisi
splenomegali, limpa yang sewajarnya berukuran sebesar kepalan tangan,
dapat menjadi berukuran antara 11cm hingga lebih dari 20cm dengan berat
yang mencapai lebih dari 1 kg. Beberapa fungsi dasar limpa yang dapat
ikut terganggu, yaitu kemampuan menyaring sel darah sehat dari sel darah
yang rusak, dan sebagai penyimpanan sel darah merah dan platelet.
Hepatomegali
Hepatomegali adalah penyakit yang diakibatkan oleh terjadinya
pembesaran organ hati yang melebihi ukuran normalnya. Kondisi ini dapat
dipicu oleh penyakit dihati ataupun diluar hati. Penyebab hepatomegali
anatara lain dapat juga disebabkan oleh kanker.
KESIMPULAN
Leukemia adalah penyakit yang disebabkan oleh sel darah putih/leukosit yang jumlahnya
berlebihan di dalam sumsum tulang dan menyebabkan fungsi dari pembentuk sel darah normal
gagal membentuk sel darah tersebut sehingga leukosit yang berproduksi berlebihan itu memicu
kanker. Terdapat 4 klasifikasi leukemia yaitu :
Penyebab dari leukemia itu sendiri diantaranya karena faktor genetik, virus , sinar radioaktif ,
lingkungan , zat kimia dan bahkan merokok. Dan tanda dan gejala dari orang yang mengidap
penyakit leukemia mudah lelah,pusing,sesak,nyeri dada, nyeri sendi dan tulang.
Sumber Pustaka :
1. Sumber buku :
Samuel L. The meninges of the central nervous system. Human Anatomy, Nervous
System. Vol 582012:1371-1372