Anda di halaman 1dari 2

Hikmat Kebijaksanaan Tiga alinea awal Pembukaan...

Oleh: Pico Seno

Hikmat Kebijaksanaan
Tiga alinea awal Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mengenai
Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Ketiga alinea itu secara singkat dan lugas menyatakan
alasan, proses awal dan proklamasi dari kemerdekaan. Mencoba meneropong suasana
batin para perumus naskah ketika menuliskan konstitusi republik baru tersebut, saya
menemukan betapa jernihnya kesadaran mereka mengenai hal-hal yang terkait dengan
kemerdekaan sebuah bangsa.

Mulai dari alinea satu, mereka menyatakan bahwa kemerdekaan adalah nilai utama suatu
bangsa tanpa perlu menghujat penjajah. Penyebutan perikemanusiaan dan perikeadilan
menegaskan pengakuan manusia haruslah dipandang sebagai manusia seutuhnya dan
sederajat sesuai kodratnya.
Lanjut ke alinea kedua, mereka sadar bahwa kemerdekaan Indonesia BUKAN semata-
mata hasil dari perjuangan pergerakan mereka, melainkan sesuatu yang kompleks, lebih
besar dari segala yang mereka bisa bayangkan. Namun mereka mengakui bahwa
perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampai pada Pintu Gerbang
Kemerdekaan yang mengantar rakyat kepada pencapaian cita-cita bangsa.
Penulisan pada alinea kedua tersebut dapat dibaca sebagai penghormatan yang tulus
kepada semua yang terlibat dalam pelaksanaan niat kemerdekaan tersebut. Tanpa
menyebut nama, tanpa menyebut prestasi maupun kelalaian.
Alinea ini juga mengisyaratkan agar rakyat Indonesia BERBAHAGIA, memupuk
harapan untuk merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, walaupun masih di pintu
gerbang.
Pada alinea ketiga, hanya dua hal saja dan tidak ada yang lain yang dianggap sebagai
prakondisi pernyataan Kemerdekaan itu bisa terjadi, yaitu, "berkat RAHMAT ALLAH
YANG MAHA KUASA dan DORONGAN KEINGINAN LUHUR (niat) supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas”. Kesadaran akan kuasa Ilahiah seperti menjadi
penjelasan dari kompleksitas terjadinya momentum kemerdekaan itu.
***

Meneropong lebih jauh lagi, saya menjadi sangat yakin para perumusnya benar-benar
berkeinginan luhur sehingga hikmat kebijaksanaan sepenuhnya hadir.
Tidak ada satupun ungkapan bernada negatif dalam naskah itu. Tiada kesusahan,
penderitaan, permusuhan, dendam dan negativitas lainnya. Mereka menyebut menghapus
penjajahanpun tidak dalam konteks permusuhan namun sebagai gagasan positif setelah
pertimbangan.
Seolah ingin menunjukan bahwa keinginan luhur yang kuat bisa terjadi ketika manusia
merendahkan hati hingga ke dasar. Sehingga tiada arah lain untuk berubah kecuali ka
luhur.
Menarik memperhatikan bahwa secara keseluruhan naskah tersebut merupakan kesatuan
yang tak terpisahkan mengenai rakyat (bangsa) dan kemerdekaannya. Termasuk juga
alinea keempat berisikan petunjuk BAGI RAKYAT untuk menyelenggarakan negara.
Menarik juga memperhatikan bahwa mereka memilih kemerdekaan bangsa dibanding
kemerdekaan individu… dan masih banyak hal menarik lainnya dari naskah Pembukaan
UUD 1945 untuk direnungkan.
***

Berhari-hari saya merenungi tiga alinea awal naskah Pembukaan UUD 1945 ini, pagi ini
saya menyadari bahwa ketika kita ikhlas bersyukur, maka saat itulah kita merdeka.
#SyukuranKemerdekaan
Dirgahayu Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai