Disusun oleh :
Aurelia 201806020015
Malvin 201806020008
Kelviyana 201806020009
JAKARTA
2019
Daftar Isi ………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….... 3
C. Tujuan ……….…………………………………………………….... 3
A. Kesimpulan …………………………………...…………………… 12
B. Saran …………………………………………….………………… 12
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Metode pemisahan adalah salah satu aspek yang tak terpisahkan dari
ilmu kimia, karena sebagian besar bahan kimia yang kita pakai dalam
kehidupan sehari-hari adalah campuran. Pemisahan dilakukan untuk
memperoleh zat murni dari suatu campuran. Berbagai teknik pemisahan dapat
diterapkan untuk memisahkan campuran. Seiring perkembangan zaman,
banyak ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat digunakan. Salah satu
metode pemisahan yang dikenal adalah elektroforesis. [1]
Elektroforesis adalah teknik pemisahan campuran suatu senyawa
dengan memanfaatkan perbedaan muatan dari tiap komponen suatu campuran
dengan menggunakan medan listrik. Metode ini menanfaatkan kemampuan
melalui medium konduktif sebagai respon adanya suatu medan listik. Secara
teknis, elektroforesis adalah istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang
bermuatan akibat adanya arus listrik searah atau lebih dikenal dengan arus DC
(direct current). [2]
Salah satu teknik elektroforesis adalah elektroforesis gel.
Elektroforesis gel adalah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase
diam untuk memisahkan molekul yang ingin dipisahkan. Dalam elektroforesis
gel, terdapat dua meteri dasar yang disebut dengan fase gerak dan fase diam.
Fase gerak berfungsi sebagai pembawa yang membawa molekul yang akan
dipisahkan, fase diam berfungsi untuk menyaring objek yang akan dipisah.
Untuk menjaga kestabilan pada fase gerak, biasanya ditambahkan larutan
penyangga. Elektroforesis gel dapat dilakukan secara horizontal maupun
vertical, biasanya digunakan gel poliakrilamid dan gel agarose sebagai
medium pemisahan. [1]
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis merumuskan
beberapa masalah yang perlu ditelusuri, diantaranya adalah :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka kami akan memberikan
beberapa tujuan, diantaranya adalah:
1. Dapat menjelaskan konsep dasar elektroforesis
2. Dapat menjelaskan mengenai mekanisme pemisahan dalam elektroforesis gel
3. Dapat menjelaskan factor-faktor yang memengaruhi kualitas pemisahan
4. Dapat menjelaskan konsep analisis kualitatif dan semi-kuantitatif
5. Dapat menjelaskan aplikasi elektroforesis dalam bidang farmasi
BAB 2
Isi
2. Gel poliakrilamid
Merupakan gel yang terbuat dari proses polimerisasi radikal
bebas akrilamid. Pembentukan gel poliakrilamid akan membentuk gel
yang memiliki pori-pori kecil yang membentuk lubang yang
memungkinkan molekul bergerak atau bermigrasi. Gel poliakramid
digunakan untuk memisahkan protein berdasarkan ukuran pori-pori
kecil yang dapat memperlambat gerakan molekul. Penggunaan gel
poliakrilamid memiliki keunggulan yaitu tidak menghambat
pergerakan sampel yang dapat memungkinkan pemisahan protein yang
sempurna.[8]
A. Mekanisme pemisahan
Mekanisme pemisahan ini menggunakan metode SDS-PAGE
yang dapat menentukan berat molekul suatu protein
disamping untuk memonitor pemurnian protein (Wilson dan
Walker, 2000). SDS‐PAGE dilakukan terhadap protein tak
larut dengan kekuatan ion rendah dan dapat menentukan
apakah suatu protein termasuk monomerik atau oligomerik,
serta dapat menetapkan berat molekul dan jumlah rantai
polipeptida sebagai subunit atau monomer.[8][9]
SDS merupakan detergent ionic yang molekulnya dilarutkan
dapat memiliki muatan negative dalam range pH yang luas.
SDS akan dicampur pada larutan protein. Saat arus listrik
diberikan maka molekul dapat bermigrasi atau bergerak
melalui gel poliakrilamid menuju kutub positif (anoda). Pada
molekul yang kecil tersebut akan bergerak lebih cepat
daripada yang besar, sehingga akan terjadi pemisahan.
B. Visualisasi
Gel divisualisasi dengan cara gel diwarnai dengan pewarna
khusus yaitu :
1. Commasie Brilliat Blue yang digunakan untuk mengikat
protein secara spesifik dengan ikatan kovalen
2. Silver Salt Staining.[8]
1. Ukuran Molekul
Molekul yang berukuran lebih kecil akan lebih cepat melewati gel
karena hambatan yang dihadapi tidak lebih banyak dibandingkan molekul
berukuran besar.
2. Konsentrasi Gel
Semakin tinggi konsentrasi agarosa, semakin kaku gel yang dibuat
sehingga sukar untuk dilewati molekul-molekul. Konsentrasi agarosa yang
lebih tinggi akan memudahkan pemisahan molekul yang berukuran kecil.
Konsentrasi agarosa yang lebih rendah akan memudahkan pemisahan
molekul dengan ukuran yang lebih besar.
3. Bentuk Molekul
Molekul yang memiliki bentuk elips atau fibril akan lebih cepat
bergerak dibandingkan dengan yang berbentuk bulat.
4. Densitas Muatan
Densitas muatan yaitu muatan per unit volume molekul. Molekul
dengan densitas muatan lebih tinggi akan bergerak lebih cepat
dibandingkan molekul dengan densitas muatan yang rendah.
5. Pori-pori Gel
Semakin kecil pori-pori gel yang digunakan, semakin lambat
pergerakan molekul.
6. Voltase
Semakin tinggi tegangan listrik yang diberikan, semakin cepat
pergerakan molekul.
7. Larutan buffer
Buffer dengan kadar ion tinggi akan menaikkan konduktansi listrik
sehingga mempercepat proses migrasi.[10]
C. Konsep analisis Kualitatif dan Semi-Kuantitatif
Metode pemisahan dengan menggunakan elektroforesis memiliki
konsep analisis secara kualitatif, kuantitatif, dan semi-kuantitatif. [11] Konsep
analisis secara kualitatif berguna untuk mengidentifikasi pergerakan atau
mobilitas dari mekanisme pemisahan senyawa tertentu. Salah satu contohnya
adalah, metode PAGE yang digunakan untuk menganalisa campuran protein
secara kualitatif dengan menggunakan SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate
Polyacrilamide Gel Electrophoresis). Metode tersebut, seringkali digunakan
untuk menentukan berat molekul suatu protein serta memonitor kemurnian
protein. Penggunaan poliakrilamida memiliki keuntungan karena tidak
bereaksi dengan sampel dan tidak membentuk matriks dengan sampel,
sehingga tidak menghambat pergerakan sampel dan memungkinkan
terjadinya pemisahan protein secara sempurna.[12]
Konsep analisis secara kuantitatif, dilakukan untuk menghitung
menghitung jarak pemisahan senyawa tertentu setelah di elektroforesis untuk
dianalisis.[11] Selain itu, kemurnian dari suatu senyawa pun dapat diketahui.
Sebagai contoh, pengukuran kualitas DNA yang diuji menggunakan
elektroforesis gel agarosa 1% secara kuantitatif yang meliputi konsentrasi
dan kemurnian DNA menggunakan alat nanodrop spektrofotometer. [13] Selain
itu, konsep analisis lainnya adalah semi-kuantitatif yang merupakan
penggabungan dari analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Penggabungan
kedua konsep analisis tersebut termasuk mengobservasi dan mengamati
sampel disertai dengan adanya perhitungan. Oleh karena itu, konsep analisis
secara kualitatif berguna untuk megobservasi dan mengamati sampel, konsep
analisis secara kuantitatif berguna dalam perhitungan dan konsep analisis
secara semi-kuantitatif merupakan penggabungan dari konsep analisis secara
kualitatif maupun kuantitatif.[11]
D. Aplikasi Elektroforesis dalam Bidang Farmasi
1. Penggunaan metode SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Poly
Acrylamide Gel Electrophoresis) bertujuan untuk mengidentifikasi
sumber gelatin yang digunakan pada kapsul keras.
Latar belakang
Cangkang kapsul sendiri merupakan produk farmasi
berbasis gelatin yang pada umumnya diproduksi dari kulit dan
tulang sapi atau babi. Sebagai negara dengan mayoritas
penduduk muslim permasalahan kehalalan suatu produk
merupakan permasalahan yang penting. Permasalahan utama
kehalalan kapsul terletak pada sumber gelatin sebagai bahan
bakunya. Oleh karena itu analisis terhadap sumber asal gelatin
pada kapsul yang beredar di pasaran sangat penting dilakukan.
Salah satu metode analisis yang digunakan adalah metode
SDS-PAGE.[14]
2. Memisahkan makromolekul bermuatan berdasarkan ukuran, muatan
listrik, dan sifat kimia seperti :
1. Pemisahan protein campuran
2. Pemisahan glikoprotein
3. Pemisahan lipid
4. Pemisahan asam nukleat (DNA, RNA)
5. Pemisahan enzim campuran.[15]
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Elektroforesis adalah teknik pemisahan campuran suatu senyawa
dengan memanfaatkan perbedaan muatan dari tiap komponen suatu campuran
dengan menggunakan medan listrik. Metode ini menanfaatkan kemampuan
melalui medium konduktif sebagai respon adanya suatu medan listik.
Salah satu teknik elektroforesis adalah elektroforesis gel.
Elektroforesis gel adalah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase
diam untuk memisahkan molekul. Dalam elektroforesis gel terdapat fase diam
dan fase gerak. Fase diam berfungsi sebagai penyaring objek yang akan
dipisah, sedangkan fase gerak berfungsi untuk membawa objek yang akan
dipisah.
B. Saran
Dalam praktikum ini, digunakan suatu alat berupa elektroforesis.
Sebelum menggunakan alat ini, diperlukan penjelasan tentang bagaimana cara
menginstrumentasikan alat tersebut. Sehingga kami dapat mengerti bagaimana
prinsip kerja alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA