Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EVALUASI STRATEGI

MENGENAI MONITORING DAN EVALUASI

“Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Manajemen


Strategis Pelayanan Kesehatan”

Dosen Pengampu: Dewi Agustina, SKM, M.Kes

Kelompok 11

Selfina Mayada Sitompul (0801162017)


Sartika Sekar Sari (0801163112)
Adelia Nur Fitriana Hrp
Siti Nur Abidah Srg

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PEMINATAN ADMINISTRASI & KEBIJAKAN KESEHATAN KELAS-A
SEMESTER VI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A. 2019

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Strategi Pelayanan Kesehatan. Dalam makalah ini kami membahas tentang
pengertian Strategi Evaluasi dalam Pelayanan Kesehatan. Ucapan terima kasih pun tidak lupa kami
ucapkan kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata,kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat
mempelajari serta memahami tentang etika profesi. Sekian dan terima kasih.

Medan, 27 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 3
1.2. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 4
1.3 TUJUAN ........................................................................................................................................ 4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI EVALUASI STRATEGI ........................................................................................... 5
2.2 DEFENISI EVALUASI................................................................................................................. 7
2.3 DEFENISI MONITORING ........................................................................................................ 10
2.4 PERBEDAAN EVALUASI DAN MONITORING.....................................................................11
2.5. PERAN EVALUASI DAN MONITORING DI DALAM KESEHATAN................................13
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... ...15
3.2 SARAN ....................................................................................................................................... ....16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... ......17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam proses manajemen.


Evaluasi strategi digunakan untuk memperoleh langkah yang efisien setelah
strategi sebelumnya tidak berkerja dengan baik. Proses manajemen strategis
menghasilkan keputusan yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang
signifikan. David (2004:33) menyatakan evaluasi strategi merupakan tahap akhir
setelah strategi yang diterapkan dalam praktek nyata dinilai efektifitasnya
terhadap ekspektasi dan pencapaian tujuan perusahaan. Penilaian dilakukan
dengan mengukur faktor-faktor atau indikator sukses yang dicapai dan
mengevaluasi keberhasilan kinerja dari strategi guna perumusan dan penerapan
lanjutan dimasa yang akan datang agar lebih baik dan efektif.

Sekarang kita asumsikan bahwa infrasruktur sudah tersedia, rencana untuk


melaksanakan strategi pilihan telah dirinci, dan aktivitas telah ditugaskan pada
organisasi, sumber daya telah disediakan untuk melakukan tugas ini, kebijkan
telah dikomunikasikan, serta sistem dan gaya kepemimpinan juga teah
dirumuskan sehingga tinggal melaksanakan strategi dan rencana. Ada juga
beberapa komponen lainnya yang sangat penting sekali bagi sistem administrasi
yang efektif. Ini perlu untuk menjamin bahwa unsur-unsur lainnya akan berfungsi
secara layak. Penelusuran strategi dan pelaksanaannya secara menyeluruh
membutuhkan sistem pengendalian, sistem imbalan yang tepat, dan sistem
informasi yang efektif, yang dapat memberi balikan (feedback) yang lengkap dan
tepat waktu kepada manajer sehingga mereka dapat bertindak atas dasar itu, ini
semuanya adalah unsur-unsur integral dari pelaksanaan dan evaluasi untuk
memastikan agar rencana akan berjalan dan sedang berjalan.

3
Sistem evaluasi juga dibutuhkan sebagai cara untuk memanfaatkan
kembali feedback sebagai masukan untuk perencanaan strategi baru dan sebagai
sarana untuk pengecekan/pengujian ganda bahwa strategi yang dipilih sudah
konsisten, tepat, dan dapat dijalankan dengan analisis internal dan eksternal serta
rencana untuk melaksanakannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi evaluasi strategi?

1.2.2 Apa definisi dari evaluasi?

1.2.3 Apa definisi dari monitoring?

1.2.4 Apa saja perbedaan dari evaluasi dan monitoring?

1.2.5 Apa saja peran dari evaluasi dan monitoring di dalam organisasi kesehatan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Agar mahasiswa/mahasiswi memahami dan mengetahui definisi dari


evaluasi strategi.

1.3.2 Agar mahasiswa/mahasiswi memahami dan mengetahui definisi dari


evaluasi.

1.3.3 Agar mahasiswa/mahasiswi memahami dan mengetahui definisi dari


monitoring.

1.3.4 Agar mahasiswa/mahasiswi memahami dan mengetahui perbedaan dari


evaluasi dan monitoring.

1.3.5 Agar mahasiswa/mahasiswi memahami dan mengetahui peran dari evaluasi


dan monitoring di dalam organisasi kesehatan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen di mana manajer puncak


berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat
dan mencapai tujuan perusahaan. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan
strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk
memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
yang sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi
dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar,
korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.

Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level


strategi : korporasi, bisnis dan fungsional.
1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan
mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan
manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan
portofolio produk dan jasa.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level
divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang

5
atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang
dialyani oleh divisi tersebut.
Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber
daya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di
sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna
memperbaiki kinerja.1

David (2009:500) mengemukakan tiga kegiatan dasar dalam evaluasi


strategi,

yakni;

1. Penyelidikan atas landasan yang mendasari strategi perusahaan; Banyak


faktor eksternal dan internal dapat menghambat perusahaan untuk meraih
tujuan jangka panjang dan tujuan tahunannya. Secara eksternal, langkah
pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan ekonomi,
pergeseran demografis, dan tindakan pemerintah bisa menghambat
pencapaian objektiv. Secara internal, strategi yang tidak efektif mungkin
telah dipilih atau aktivitas penerapannya buruk tujuan mungkin juga
terlampau optimistis. Dengan demikian, kegagalan untuk mencapai tujuan
kiranya bukan disebabkan oleh kinerja manajer dan karyawan yang
memuaskan . semua anggota organisasi perlu tahu ini agar mereka mau
memberikan dukungannya bagi aktivitas pengevaluasian strategi.
2. Membandingkan hasil yang diharapkan dengan rencana aktual; Menurut
David (2007:509) aktivitas ini mencakup pembandingan hasil yang
diharapkan dengan hasil yang sebenarnya, penyelidikan terhadap
penyimpangan dari rencana, evaluasi kinerja individual, dan pengamatan
kemajuan yang telah dibuat kearah pencapaian tujuan yang tersurat. Baik
tujuan jangka panjang maupun tujuan tahunan. Kriteria untuk
mengevaluasi strategi harus terukur dan mudah diverivikasi. Kriteria yang

1
Gi Purnawati, Muhni, Rifa’atul Mahmudah, Evaluasi Strategi, 2013 hal. 104

6
memprediksi hasil kiranya lebih penting daripada yang menunjukan apa
yang telah terjadi. Kegagalan untuk membuat kemajuan yang memuaskan
kearah tercapainya tujuan jangka panjang dan tujuan tahunan menandakan
perlunya tindakan tindakan korektif.
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan kinerja yang sesuai
dengan rencana. David (2007:511) mengambil tindakan korektif,
membutuhkan perubahan untuk secara menyeluruh memosisikan ulang
perusahaan demi masa depan. Mengambil tindakan korektif tidak tidak
selalu bahwa strategi yang ada saat ini ditinggalkan atau bahkan strategi
baru harus dirumuskan. Tidak ada organisasi yang dapat bertahan
sendirian, tidak ada organisasi yang mampu menghindari perubahan.
Mengambil tindakan korektif diperlukan untuk membuat organisasi tetap
berada dijalur menuju pencapaian tujuan yang tersurat. Evaluasi strategi
penting karena organisasi mengahadapi lingkungan yang dinamis dimana
faktor eksternal dan internal berubah dengan cepat dan drastis. Selain itu
evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang
telah ditetapkan tercapai.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi strategi


adalah tahap terakhir dalam proses manajemen strategi yang menghasilkan
keputusan jangka panjang serta sebagai indikator penilaian antara strategi yang
dirumuskan dengan hasil strategi yang dihasilkan. Dalam evaluasi strategi
terdapat tiga kegiatan mendasar yakni; (1) memeriksa dasar; (2) membandingkan
hasil dan; (3) mengambil tindakan korektif.

2.2 Definisi Evaluasi

Pengertian evaluasi menurut Hornby dan Parnwell (dalam Mardikanto,


2009) adalah sebagai suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu
objek, keadaan, peristiwa atau kegiatan tertentu yang sedang diamati. Pengertian
tersebut juga dikemukakan oleh Soumelis (1983) yang mengartikan evaluasi
sebagai proses pengambilan keputusan melalui kegiatan membanding-bandingkan

7
hasil pengamatan terhadap suatu obyek. Diartikan oleh Seepersad dan Henderson
(1984) mengartikan 12 evaluasi sebagai kegiatan sistematis yang dimaksudkan
untuk melakukan pengukuran dan penilaian terhadap sesuatu obyek berdasarkan
pedoman yang telah ada.

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan, terdapat beberapa


pokok pikiran yang terkandung dalam pengertian “evaluasi” sebagai kegiatan
terencana dan sistematis yang meliputi sebagai berikut:

1. Pengamatan untuk mengumpulkan data dan fakta,


2. Penggunaan “pedoman” yang telah ditetapkan,
3. Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman-
pedoman sudah ditetapkan terlebih dahulu,
4. Pengambilan keputusan atau penilaian (Mardikanto, 2009).

Dikembangkan oleh Sutjipta (2009), ada lima ciri dalam evaluasi meliputi:
1. Kualitas: apakah program baik atau tidak baik, kualitas isi program,
kegiatan pendidik, media yang digunakan, penampilan pelaksana
program,
2. Kesesuaian (suitability): pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Program tidak menyulitkan atau membebani masyarakat, sesuai dengan
tingkat teknis, sosial dan ekonomis masyarakat,
3. Kefektifan: seberapa jauh tujuan tercapai,
4. Efisiensi: penggunaan sumber daya dengan baik, dan
5. Kegunaan (importance): kegunaan bagi masyarakat yang ikut terlibat
dalam program.

Menurut Perhimpunan Ahli Kesehatan Masyarakat Amerika, evaluasi


ialah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha
pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut mencakup
kegiatan-kegiatan: memformulasikan tujuan, identifikasi kriteria yang tepat untuk
digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan menjelaskan derajat

8
keberhasilan, dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas program. Dari batasan-
batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses atau kegiatan, dan dalam
kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu:

a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa


yang akan di evaluasi terhadap program yang akan di evaluasi.
b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaaan evaluasi tersebut.
e. Menentukan keberhasilan program yang di evaluasi berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan tersebut, serta memberikan penjelasan-
penjelasannya.
f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap
program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga


dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2002 : 13), ada dua tujuan evaluasi yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara
keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing
komponen.2

Evaluasi program suatu kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal,


yakni evaluasi terhadap proses pelaksanaan program, evaluasi terhadap hasil
program dan evaluasi terhadap dampak program.

a. evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program, yang menyangkut


penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana dan fasilitas yang lain.

2
http://digilib.unila.ac.id/11320/16/BAB%20II.pdf

9
b. evaluasi program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut
berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Misalnya, meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatkan ibu-ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya dan sebagainya

c. evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program ini
mempunyak dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak
program-program kesehatan ini tercamin dari membaiknya atau meningkatkan
indikator-indikator kesehatan masyarakat. Misalnya, menurunnya angka kematian
bayi (IMR), meningkatnya status gizi anak balita. Menurutnya angka kemetian ibu
dan sebagainya.

2.3 Definisi Monitoring

Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya suatu


program atau kegiatan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk menilai hasil
suatu program kegiatan. Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah
dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang direncanakan.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 (dalam IPDN,


2011), disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara
seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan
tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh
dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil
keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan
seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan semula. Monitoring dilaksanakan dengan
maksud agar proyek dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan
menyediakan umpan balik bagi pengelola proyek pada setiap tingkatan. Umpan
balik ini memungkinkan pemimpin proyek menyempurnakan rencana operasional
proyek dan mengambil tindakan korektif tepat pada waktunya jika terjadi masalah
dan hambatan (Deptan, 1989).

10
Monitoring adalah proses kegiatan pengawasan terhadap
implementasi kebijakan yang meliputi keterkaitan antara implementasi dan hasil-
hasilnya (outcomes) (Hogwood and Gunn, 1989). Dalam program kesehatan
masyarakat, disamping evaluasi juga dilakukan monitoring atau pemantauan
program. Monitoring dilakukan sejalan dengan evaluasi, dengan tujuan agar
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program tersebut
berjalan sesuai dengan yang direncanakan, baik waktunya maupun jenis
kegiatannya. Dalam monitoring tidak dilakukan penilaian seperti pada evaluasi,
tetapi hanya mengamati dan mencatat. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara
kegiatan dengan direncanakan dilakukan koreksi. Demikian pula apabila terjadi
ketidakcocokan antara penggunaan sumber daya ( biaya, tenaga, sarana) dengan
yang direncanakan, dilakukan pembetulan. Oleh sebab itu, Dalam praktiknya
monitoring atau pemantauan ini kadang-kadang diidentikan dengan evaluasi
prosse dari suatu program.3

William N. Dunn (1994), menjelaskan bahwa monitoring mempunyai


beberapa tujuan, sebagai berikut:

1. Compliance (kesesuaian/kepatuhan). Menentukan apakah implementasi


kebijakan tersebut sesuai dengan standard dan prosedur yang telah
ditentukan.
2. Auditing (pemeriksaan) Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan
kepada kelompok sasaran (target groups) memang benar-benar sampai
kepada mereka.
3. Accounting (Akuntansi) Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa
saja yang terjadi setelah implementasi sejumlah kebijakan publik dari
waktu ke waktu. d. Explanation (Penjelasan) Menjelaskan mengenai hasil-
hasil kebijakan publik berbeda dengan tujuan kebijakan publik.
Monitoring berkaitan erat dengan evaluasi, karena evaluasi memerlukan

3
Gi Purnawati, Muhni, Rifa’atul Mahmudah, Evaluasi Strategi, 2013 hal. 105.

11
hasil dari monitoring yang digunakan dalam melihat kontribusi program
yang berjalan untuk dievaluasi.4

2.4 Perbedaan dari Evaluasi dan Monitoring

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang penting dari proses


manajemen, karena dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feedback)
terhadap program atau pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya monitoring dan
evaluasi, sulit rasanya untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang direncanakan
itu telah mencapai tujuan atau belum.

Monitoring dan Evaluasi merupakan sebuah proses yang


berkesinambungan meliputi pengumpulan data, proses dan pemilihan informasi
mengenai implementasi program, progress yang dicapai pada program tersebut
sampai kepada dampak dan efek dari adanya program tersebut (Ojha, 1998).

Perbedaan antara monitoring dan evaluasi secara singkat dapat dilihat pada tabel
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi berikut ini :

Monitoring Evaluasi

Kapan? Terus menerus Akhir setelah program

Apa yang diukur? Output dan proses, sering Dampak jangka panjang,
fokus terhadap input, kelangsungan
kegiatan, kondisi/asumsi

Siapa yang terlibat? Internal Internal dan eksternal

Sumber informasi? Sistem rutin, survey kecil, Dokumen eksternal dan


dokum.en internal, laporan internal,
laporan assessment dampak,

4
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1105315101-3-BAB%202.pdf

12
riset dan evaluasi5

Kaitan antara Monitoring dan Evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil


dari monitoring dan digunakan untuk kontribusi program. Monitoring bersifat
spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh program itu
sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan dari Evaluasi adalah evalausi
efektifitas dan cost effectiveness.

2.5 Peran dari Evaluasi dan Monitoring di Dalam Organisasi Kesehatan

a. Peran Evaluasi

Proses evaluasi terhadap kinerja organisasi ini penting dilakukan, karena


tanpa evaluasi tidak akan diketahui sampai sejauhmana organisasi tersebut telah
efektif melakukan perubahan menuju organisasi berkinerja tinggi. Bisa dikatakan
bahwa evaluasi terhadap kinerja organisasi pada hakekatnya adalah sebuah usaha
untuk mengetahui “di mana kita nyatanya berada” dan “di mana kita seharusnya
berada”. Dari hasil evaluasi bisa diketahui apa kekurangan dalam mewujudkan
organisasi berkinerja tinggi dan kemudian dapat dilakukan langkah-langkah
intervensi untuk memperbaiki kondisi yang ada.

Selanjutnya sebagai indikator organisasi berkinerja tinggi dapat diukur


dari hasil kerja organisasi (kinerja) organisasi itu sendiri. Bila hasil evaluasi
ternyata menunjukkan kinerja yang tinggi berarti organisasi tersebut telah berhasil
melakukan perubahan menjadi organisasi berkinerja tinggi. Akan tetapi
sebaliknya bila hasil evaluasi menunjukkan kinerja yang belum memuaskan, maka
perlu dicari permasalahan apa yang menghambat terwujudnya organisasi
berkinerja tinggi.

5
https://donisarbian22.wordpress.com/2017/03/16/monitoring-dan-evaluasi/

13
b. Peran Monitoring

Adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk memberikan


rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan
stakeholders lainnya. Bila kemudian tindakan koreksi dilakukan maka fungsi
pengendalian akan terlaksana secara lengkap.
Hasil monitoring dan pengendalian yang telah dianalisis dan diolah dapat
dijadikan sebagai informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh
manajer/stake holder (Pimpinan Puskesmas) untuk dasar pengambilan keputusan
tindak lanjut, baik menyangkut kegiatan yang sedang berjalan maupun kegiatan
yang akan datang.
Peran monitoring, yaitu :
1. Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, yang mencakup standar input (waktu, biaya, SDM,
tehnologi, prosedur dll).
2.Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil
keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau
program berkait, baik yang sedang berjalan maupun
pengembangannya di masa mendatang.
3.Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang
adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindak lanjuti
dengan penyesuaian kegiatan.
4.Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara
kontinyu dan dari waktu ke waktu.
5.Informasi dari hasil monitoring dan pengendalian dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan yang tepat dan akuntabel, untuk menjamin
pencapaian hasil/tujuan yang lebih baik, efektif dan lebih efisien
dalam penggunaan sumberdaya. Adapun tujuan yang lain dari
pelaksanaan monitoring dan pengendalian adalah:

14
a. Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program kegiatan dapat
terlaksana dengan baik atau tidak baik,,apa penyebab yang
mempengaruhinya serta bagaimana koreksi dapat dilakukan.
b. Untuk melakukan verifikasi dan meningkatkan kualitas manajemen
program, untuk mengidentifikasi strategi yang berhasil dalam rangka
ekstensi/ekspansi dan replikasi.
c. Untuk memodifikasi strategi yang kurang berhasil.
d. Untuk mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi.
e. Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar stakeholders dapat
menyebutkan hasil dan kualitas program.
f. Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra atau
konstituen yang berkepentingan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen di mana manajer puncak
berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan
tepat dan mencapai tujuan perusahaan.
2. Pengertian evaluasi menurut Hornby dan Parnwell (dalam Mardikanto,
2009) adalah sebagai suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai
suatu objek, keadaan, peristiwa atau kegiatan tertentu yang sedang
diamati.
3. Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya suatu
program atau kegiatan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk menilai
hasil suatu program kegiatan. Evaluasi adalah membandingkan antara
hasil yang telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang
direncanakan.
4. Perbedanan monitoring dan evaluasi, monitoring : terus menerus, output
dan proses, sering fokus terhadap input, kegiatan dan kondisi/asumsi,

15
internal, sistem rutin, survey kecil, dokumen internal dan laporan. Evaluasi
: dokumen eksternal dan internal, laporan assesment/dampak riset dan
evaluasi.
5. Peran Evaluasi Proses evaluasi terhadap kinerja organisasi ini penting
dilakukan, karena tanpa evaluasi tidak akan diketahui sampai sejauhmana
organisasi tersebut telah efektif melakukan perubahan menuju organisasi
berkinerja tinggi.
6. Peran Monitoring Adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan
untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi kepada
pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan


jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

16
DAFTAR PUSTAKA

Gi Purnawati, Muhni,, Rifa’atul Mahmudah, Evaluasi Strategi, 2013

http://digilib.unila.ac.id/11320/16/BAB%20II.pdf

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1105315101-3-BAB%202.pdf

https://donisarbian22.wordpress.com/2017/03/16/monitoring-dan-evaluasi/

http://chpm.fk.ugm.ac.id/index.php/id/home/root/mainmenu/85-id/pml-
ntt/640-modul-vi-monitoring-pengendalian-evaluasi-dan-pelaporan-
pelayanan-kesehatan-tingkat-pertama-di-puskesmas

https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/13/evaluasi-kinerja-
organisasi/

17

Anda mungkin juga menyukai