Kelompok 11
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Strategi Pelayanan Kesehatan. Dalam makalah ini kami membahas tentang
pengertian Strategi Evaluasi dalam Pelayanan Kesehatan. Ucapan terima kasih pun tidak lupa kami
ucapkan kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata,kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat
mempelajari serta memahami tentang etika profesi. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
Sistem evaluasi juga dibutuhkan sebagai cara untuk memanfaatkan
kembali feedback sebagai masukan untuk perencanaan strategi baru dan sebagai
sarana untuk pengecekan/pengujian ganda bahwa strategi yang dipilih sudah
konsisten, tepat, dan dapat dijalankan dengan analisis internal dan eksternal serta
rencana untuk melaksanakannya.
1.2.5 Apa saja peran dari evaluasi dan monitoring di dalam organisasi kesehatan?
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang
dialyani oleh divisi tersebut.
Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber
daya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di
sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna
memperbaiki kinerja.1
yakni;
1
Gi Purnawati, Muhni, Rifa’atul Mahmudah, Evaluasi Strategi, 2013 hal. 104
6
memprediksi hasil kiranya lebih penting daripada yang menunjukan apa
yang telah terjadi. Kegagalan untuk membuat kemajuan yang memuaskan
kearah tercapainya tujuan jangka panjang dan tujuan tahunan menandakan
perlunya tindakan tindakan korektif.
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan kinerja yang sesuai
dengan rencana. David (2007:511) mengambil tindakan korektif,
membutuhkan perubahan untuk secara menyeluruh memosisikan ulang
perusahaan demi masa depan. Mengambil tindakan korektif tidak tidak
selalu bahwa strategi yang ada saat ini ditinggalkan atau bahkan strategi
baru harus dirumuskan. Tidak ada organisasi yang dapat bertahan
sendirian, tidak ada organisasi yang mampu menghindari perubahan.
Mengambil tindakan korektif diperlukan untuk membuat organisasi tetap
berada dijalur menuju pencapaian tujuan yang tersurat. Evaluasi strategi
penting karena organisasi mengahadapi lingkungan yang dinamis dimana
faktor eksternal dan internal berubah dengan cepat dan drastis. Selain itu
evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang
telah ditetapkan tercapai.
7
hasil pengamatan terhadap suatu obyek. Diartikan oleh Seepersad dan Henderson
(1984) mengartikan 12 evaluasi sebagai kegiatan sistematis yang dimaksudkan
untuk melakukan pengukuran dan penilaian terhadap sesuatu obyek berdasarkan
pedoman yang telah ada.
Dikembangkan oleh Sutjipta (2009), ada lima ciri dalam evaluasi meliputi:
1. Kualitas: apakah program baik atau tidak baik, kualitas isi program,
kegiatan pendidik, media yang digunakan, penampilan pelaksana
program,
2. Kesesuaian (suitability): pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Program tidak menyulitkan atau membebani masyarakat, sesuai dengan
tingkat teknis, sosial dan ekonomis masyarakat,
3. Kefektifan: seberapa jauh tujuan tercapai,
4. Efisiensi: penggunaan sumber daya dengan baik, dan
5. Kegunaan (importance): kegunaan bagi masyarakat yang ikut terlibat
dalam program.
8
keberhasilan, dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas program. Dari batasan-
batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses atau kegiatan, dan dalam
kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu:
2
http://digilib.unila.ac.id/11320/16/BAB%20II.pdf
9
b. evaluasi program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut
berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Misalnya, meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatkan ibu-ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya dan sebagainya
c. evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program ini
mempunyak dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak
program-program kesehatan ini tercamin dari membaiknya atau meningkatkan
indikator-indikator kesehatan masyarakat. Misalnya, menurunnya angka kematian
bayi (IMR), meningkatnya status gizi anak balita. Menurutnya angka kemetian ibu
dan sebagainya.
10
Monitoring adalah proses kegiatan pengawasan terhadap
implementasi kebijakan yang meliputi keterkaitan antara implementasi dan hasil-
hasilnya (outcomes) (Hogwood and Gunn, 1989). Dalam program kesehatan
masyarakat, disamping evaluasi juga dilakukan monitoring atau pemantauan
program. Monitoring dilakukan sejalan dengan evaluasi, dengan tujuan agar
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program tersebut
berjalan sesuai dengan yang direncanakan, baik waktunya maupun jenis
kegiatannya. Dalam monitoring tidak dilakukan penilaian seperti pada evaluasi,
tetapi hanya mengamati dan mencatat. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara
kegiatan dengan direncanakan dilakukan koreksi. Demikian pula apabila terjadi
ketidakcocokan antara penggunaan sumber daya ( biaya, tenaga, sarana) dengan
yang direncanakan, dilakukan pembetulan. Oleh sebab itu, Dalam praktiknya
monitoring atau pemantauan ini kadang-kadang diidentikan dengan evaluasi
prosse dari suatu program.3
3
Gi Purnawati, Muhni, Rifa’atul Mahmudah, Evaluasi Strategi, 2013 hal. 105.
11
hasil dari monitoring yang digunakan dalam melihat kontribusi program
yang berjalan untuk dievaluasi.4
Perbedaan antara monitoring dan evaluasi secara singkat dapat dilihat pada tabel
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi berikut ini :
Monitoring Evaluasi
Apa yang diukur? Output dan proses, sering Dampak jangka panjang,
fokus terhadap input, kelangsungan
kegiatan, kondisi/asumsi
4
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1105315101-3-BAB%202.pdf
12
riset dan evaluasi5
a. Peran Evaluasi
5
https://donisarbian22.wordpress.com/2017/03/16/monitoring-dan-evaluasi/
13
b. Peran Monitoring
14
a. Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program kegiatan dapat
terlaksana dengan baik atau tidak baik,,apa penyebab yang
mempengaruhinya serta bagaimana koreksi dapat dilakukan.
b. Untuk melakukan verifikasi dan meningkatkan kualitas manajemen
program, untuk mengidentifikasi strategi yang berhasil dalam rangka
ekstensi/ekspansi dan replikasi.
c. Untuk memodifikasi strategi yang kurang berhasil.
d. Untuk mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi.
e. Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar stakeholders dapat
menyebutkan hasil dan kualitas program.
f. Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra atau
konstituen yang berkepentingan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen di mana manajer puncak
berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan
tepat dan mencapai tujuan perusahaan.
2. Pengertian evaluasi menurut Hornby dan Parnwell (dalam Mardikanto,
2009) adalah sebagai suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai
suatu objek, keadaan, peristiwa atau kegiatan tertentu yang sedang
diamati.
3. Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya suatu
program atau kegiatan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk menilai
hasil suatu program kegiatan. Evaluasi adalah membandingkan antara
hasil yang telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang
direncanakan.
4. Perbedanan monitoring dan evaluasi, monitoring : terus menerus, output
dan proses, sering fokus terhadap input, kegiatan dan kondisi/asumsi,
15
internal, sistem rutin, survey kecil, dokumen internal dan laporan. Evaluasi
: dokumen eksternal dan internal, laporan assesment/dampak riset dan
evaluasi.
5. Peran Evaluasi Proses evaluasi terhadap kinerja organisasi ini penting
dilakukan, karena tanpa evaluasi tidak akan diketahui sampai sejauhmana
organisasi tersebut telah efektif melakukan perubahan menuju organisasi
berkinerja tinggi.
6. Peran Monitoring Adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan
untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi kepada
pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya.
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/11320/16/BAB%20II.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1105315101-3-BAB%202.pdf
https://donisarbian22.wordpress.com/2017/03/16/monitoring-dan-evaluasi/
http://chpm.fk.ugm.ac.id/index.php/id/home/root/mainmenu/85-id/pml-
ntt/640-modul-vi-monitoring-pengendalian-evaluasi-dan-pelaporan-
pelayanan-kesehatan-tingkat-pertama-di-puskesmas
https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/13/evaluasi-kinerja-
organisasi/
17