Anda di halaman 1dari 2

PENGETAHUAN SUSPEK TB PARU DALAM PEMERIKSAAN

SPUTUM DI WILAYAH PUSKESMAS RANTANG KECAMATAN


MEDAN PETISAH

LATAR BELAKANG

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman


Mycobacterium tuberculosis. Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain: M.
tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M. Leprae dan sebagainya. Yang juga dikenal sebagai
Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok bakteri Mcobacterium selain Mycobacterium
tuberculosis yang bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT
(Mycobacterium Other Than Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan
diagnosis dan pengobatan TBC.Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Pada pasien
dengan HIV positif, batuk sering kali bukan merupakan gejala TBC yang khas, sehingga gejala
batuk tidak harus selalu selama 2 minggu atau lebih.

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Secara global, tuberkulosis merupakan penyakit yang masih
menjadi perhatian. Angka insiden dan kematian akibat tuberkulosis telah mengalami
penurunan antara tahun 2000 dan 2015, namun masih menginfeksi sekitar 10,4 juta orang
(terdiri dari 90% dewasa, 65% laki-laki, dan 10% ODHA), serta masih menjadi 10 penyebab
kematian tertinggi di dunia pada tahun 2015. Sebesar 56% kasus tuberkulosis terjadi di lima
negara yaitu India, Indonesia, China, Philipina dan Pakistan (WHO, 2017).

Sasaran nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang


tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang SDGs menetapkan target
prevalensi TBC pada tahun 2019 menjadi 245 per 100.000 penduduk. Sementara prevalensi
TBC tahun 2014 sebesar 297 per 100.000 penduduk.Sedangkan di Permenkes Nomor 67 Tahun
2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis menetapkan target program Penanggulangan TBC
nasional yaitu eliminasi pada tahun 2035 dan Indonesia Bebas TBC Tahun 2050. Eliminasi
TBC adalah tercapainya jumlah kasus TBC 1 per 1.000.000 penduduk. Sementara tahun 2017
jumlah kasus TBC saat ini sebesar 254 per 100.000 atau 25,40 per 1 juta penduduk.
(Infodatin,2017)
Berdasarkan profil kesehatan Puskesmas Rantang, jumlah penderita TB Paru seebanyak
138 penderita dengan jumlah rata-rata penderita setiap tahun sebanyak 11,5 kasus/bulan dan
jumlah penderita dengan BTA (+) berjumlah 0,21 % ( 29 orang). Data bulanan penderita TB
Paru di wilayah Puskesmas Rantang Kecamatan Medan Petisah Tahun 2017:

Bulan Suspect BTA (+) BTA (-)


Jan 10 1 0
Feb 10 2 0
Mar 13 2 0
Apr 10 3 0
Mei 12 3 0
Jun 11 2 0
Jul 14 2 0
Agt 15 3 0
Sept 10 2 0
Okt 15 4 0
Nov 10 3 0
Des 8 2 0
Jumlah 138 29 0

Masalah yang ingin diangkat adalah bagaimana pengetahuan suspek mengenai TB

Anda mungkin juga menyukai