Anda di halaman 1dari 7

KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TB PARU PUSKESMAS

RIUNG BANDUNG
TAHUN 2017-2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan 1995 menunjukkan bahwa


penyakit TB merupakan penyebab kematian Nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit
infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 222 peenderita paru TB
BTA Positif. Penderita penyakit TB sebagian besar kelompok usia produktif kelompok,
ekonomi lemah dan berpendidikan rendah
Pada Tahun 2017,jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Riung
Bandung sebanyak 28.650 jiwa yang terdapat di dua kelurahan yaitu keluran Rancabolang
sebanyak 9.313 jiwa dan Kelurahan Cisaranten Kidul sebanyak 19.337 jiwa ,dari jumlah
tersebut diperkirakan suspek TB sebanyak 516 orang dan kasus TB secara keseluruhan
sebanyak 86 orang serta target BTA positif sebanyak 30 orang . Target pencapaian program
TB paru UPT Puskesmas Riung Bandung baru mencapai 19,57 % atau 101 orang dari 516
orang , sedangkan pengobatan TB dengan BTA positif baru mencapai 6,67 % atau 2 orang
dari 30 orang. Berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan estimasi dari Dinas
Kesehatan
2. Penemuan penderita TB Paru belum mencapai target
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB Paru
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. SITUASI UMUM

1. Analisis Situasi Umum

UPT Puskesmas Riung Bandung merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kota Bandung

UPT Puskesmas Riung Bandung merupakan Puskesmas non DT tanpa UGD 24 jamP

2. Analisis Situasi Wilayah Kerja

Wilayah kerja UPT Puskesmas Riung Bandung melingkupi 2 kelurahan yaitu, kelurahan

cisaranten kidul dan kelurahan rancabolang

Adapun batas – batas wilayah kerja :

- Sebelah Utara : Berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Sekaraja

- Sebelah Selatan : Berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Taba Atas

- Sebelah Timur : Berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Sukaraja

- Sebelah Barat : Berbatas dengan Hutan TNKS Kecamatan Lebong Utara

Wilayah kerja 11 desa dan 2 kelurahan yang semua wilayah dapat dijangkau dengan

kendaraan. Jarak terjauh adalah desa UPT Trans Ladang Palembang dengan jarak ± 6 Km

dengan waktu ± 1 jam perjalanan.

Adapun 8 Desa dan 2 Kelurahan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Desa Kampung Muara Aman

2. Desa kampong Dalam

3. Desa Lokasari

4. Desa Lebong Tambang

5. Desa Ladang Palembang

6. Desa Kampung Gandung


3. Analisis Kependudukan

Jumlah Penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Riung Bandung pada hasil pendataan

bulan Desember tahun 2010 adalah 15.522 jiwa, demgan rincian 7.857 laki – laki dan 7.665

Perempuan. Suku asli adalah Suku Rejang serta pendatang seperti Jawa, Sunda, Minang

dan Batak

4. Analisis Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi diwilayah kerja UPT Puskesmas Riung Bandung dapat dilihat dari

tingkat pendidikan yang ada, dan mata pencarharian penduduk sehari – hari beraneka

ragam, milai dari Pegawai Negeri Sipil, ABRI, Swasta, Wirausaha, Pedagang, Pensiunan,

Polri, serta Petani. Namun disini tidak dapat dijabarkan data secara akurat dikarnakan

pada umumnya penduduk berpindah – pindah.

B. Data Dasar P2TB Puskesmas Perawatan Muara Aman

Data dasar P2TB merupakan Jumlah target pencapaian kegiatan pada tahun 2017

Tabel 2.1
Data dasar pencapaian target

JUMLAH TARGET TARGET JUMLAH JUMLAH PETUGAS


PENDUDUK SUSPEK BTA POSITIF DOKTER Dilatih Belum Dilatih
28.650 516 30 3 1 2 perawat

C. DATA LOGISTIK

o Mikroskop : 1 buah Binokuler

o Reagent : Lengkap

o Pot Sputum : Cukup


o Slide : Cukup

o OAT ( KAT 1, 2, 3 ) : Stok ada

 Proses pembuangan pot sputum bekas langsung dibungkus denga kertas dan dibuang di tempat

sampah dan di baker.

 Di tabel
BAB III
KEGIATAN PROGRAM

A. Penemuan Penderita.

Penemuan kasus baru TBC BTA Positif dan TBC BTA Negatif Rontgen Positif di UPT

Puskesmas Riung Bandung

Tabel 3.1
Penemuan Penderita
BTA NEGATIF,
NO TRIWULAN SUSPEK BTA POSITIF
RONTGEN POSITIF
1 I 108 12 1

2 II 135 15 0

3 III 130 16 0

4 IV 130 13 0

JUMLAH 503 56 1

Dari table 3.1 terdapat orang suspek yang diperiksa terdiri dari orang yang

menderita TB Paru BTA Positif dan orang BTA Negatif dengan Rontgen Positif

Table 3.2
Kegiatan Penemuan Penderita TB Paru
Tahun 2010
Tbc paru BTA (+)
BTA (-) Ex.
No Triwulan Suspek Baru Kambuh Total
Ro (+) Paru
1 I 108 9 2 1 1

2 II 135 11 4 0 0

3 III 130 15 1 0 0

4 IV 130 12 1 0 0
Total 507 47 8 1 1

Dari table diatas tergambar pada triwulan I terdapat 116 suspek terdiri dari orang

penderita baru denga BTA Positif dan orang BTA Negatif dengan Rontgen Positif dengan total

pasien diobati Orang. Dari tabel diatas juga tergambar pada triwulan II terdapat suspek terdiri

dari orang penderita baru dengan BTA Positif dan orang penderita BTA Negatif, orang kambuh,

dan orang dengan Rontgen Positif dengan total pasien di obati orang. Pada triwulan III

terdapat suspek terdiri dari orang penderita baru dengan BTA Positif, orang dengan pasien

kambuh dan orang penderita BTA Negatif deng Rontgen Positif dengan total pasien

diobati orang. Jadi pada tahun 2010 terdapat jumlah suspek sebanyak orang, yang terdiri

dari pasien baru dengan BTA Positif sebanyak orang, kambuh orang, dan penderita BTA

Negatif Rontgen Positif sebanyak oaring. Jadi jumlah pasien yang diobati pada tahun 2010

sebanyak orang.

B. Angka Konversi

Tabel 3.3
Hasil Konversi Dahak Dari Penderita Yang Ditemukan Dalam Tahun 2010

PENDERITA BARU PENDERITA KAMBUH

NO TRIWULAN BTA (+) BTA (+)

Yang Diobati Konversi Yang Diobti Konversi

1 I 9 9 2 2

2 II 11 11 4 4

3 III 15 15 1 1

4 IV 12 12 1 1
TOTAL 47 47 8 8

Masalah

Temuan suspek baru kurang ( lab baru ada )

Baru ada pendataan pis pk kurang efektif

Kurangnya pengetahuan sehingga

Stigma msayarakat tetg penyakit TB mash tinggi

PMO belum efektif

Pemecahan masalah

Menggalakan program pis pk

Layanan jemput dahak uji coba

Pelatihan dokter dan perawat untuk TB

Anda mungkin juga menyukai