Anda di halaman 1dari 17

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

INVESTIGASI WABAH DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


DI PUSKESMAS SOSIAL PALEMBANG

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Praktik Belajar
Lapangan MK Investigasi Wabah di Puskesmas Sosial Palembang
DI SUSUN OLEH :

• Dian Anasta Polina PO7133222018


• Kenanga PO7133222019
• Syarif Pebriansyah PO7133222023
• Dwinisa Dea Racellyta PO7133222024
• Allisa Berliana PO7133222028
• Muhammad Dimas Fathurrahman PO7133222029
PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dalam kehidupan
masyarakat. Penyakit ini masih menjadi masalah pokok kesehatan ditemukan hampir di seluruh belahan dunia
terutama di negara-negara tropik dan subtropik, baik sebagai penyakit endemik maupun epidemik (Kementerian
Kesehatan RI, 2019). Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD biasanya terjadi di daerah endemik dan berkaitan dengan
terjadinya peningkatan vektor dengue pada musim hujan yang dapat menyebabkan terjadi penularan penyakit DBD
pada manusia melalui vektor Aedes.

Salah satu daerah endemis yang memiliki kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak
adalah Sumatera Selatan, Daerah ini dominan memiliki iklim yang panas, dan banyak memiliki rawa, Salah satu
daerah endemis yang memiliki kasus DBD di sumatera selatan adalah Kelurahan Sukabangun dan Sukajaya Data
yang terdapat dalam hasil laporan ini adalah data sekunder , data yang digunakan adalah data pada tahun 2022
dan 2023.
Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan laporan PBL ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan membagikan informasi
terkait kegiatan praktik belajar di Puskesmas Sosial, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
masalah kesehatan dan program yang dilaksanakan
DEFENISI DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditandai demam 2 – 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya
hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma. Dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala,
nyeri otot & tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata.
DEFENISI DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD)

Masa inkubasi virus ini dalam manusia (inkubasi intrinsik) berkisar antara 3 - 14 hari sebelum gejala muncul,
gejala klinis rata-rata muncul pada hari keempat sampai hari ketujuh, sedangkan masa inkubasi ekstrinsik (di
dalam tubuh nyamuk) berlangsung sekitar 8-10 hari (Kemenkes, 2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyebar luasan DBD antara lain adalah :

• Perilaku masyarakat
• Perubahan iklim
• Pertumbuhan ekonomi
• Ketersediaan air bersih
GEJALA KLINIS
DBD

Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat bervatiasi dari ringan hingga berat. Berikut ini adalah beberapa
gejala DBD:

• Demam tinggi
• Nyeri otot, tulang, dan sendi
• Ruam kulit
• Penurunan kesadaran
• Sakit kepala
• Mual dan muntah
• Nyeri di belakang mata
• Lemas dan hilang nafsu makan
CARA PENULARAN
DBD

Penyakit demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk yang infektif, terutama Aedes aegypti. Spesies
nyamuk yang menggigit pada siang hari, dengan peningkatan aktivitas menggigit sekitar dua jam sesudah matahari
terbit dan beberapa jam sebelum matahari tenggelam, Ada Beberapa cara penularan DBD :

• Penularan dari nyamuk ke manusia

• Penularan dari manusia ke nyamuk.


PERSIAPAN INVESTIGASI
WABAH
Kegiatan persiapan investigasi wabah secara umum meliputi :

• Persiapan investigasi di lapangan


• Memastikan ke akuratan data pasien
• Mendapatkan laporan dari RT setempat
• Menyiapkan form
• Adanya surat tugas dari pimpinan
• Lapor dan perizinan kerumah pasien pada RT setempat
• Kunjungan ke rumah pasien
• Melakukan wawancara dengan pasien berdasrkan isi form yang telah disiapkan
• Menentukan sumber dan cara penularan
• Pembuatan laporan
• Interpretasi / penyebarluasan hasil investigasi wabah
ANALISIS DATA
Prevalensi Kasus DBD Periode Jan-Des Tahun 2022 Prevalensi Kasus DBD Periode Jan-Des Tahun 2023

Prevalensi Kasus DBD Prevalensi Kasus DBD


Bulan Jumlah Keseluruhan Bulan Jumlah Keseluruhan
Januari 9 Januari 12
Februari 3 Februari 3
Maret 9 Maret 3
April 6 April 0
Mei 14 Mei 0
Juni 7 Juni 2
Juli 2 Juli 2
Agustus 8 Agustus 2
September 1 September 1
Oktober 7 Oktober 0
November 8 November 2
Desember 4 Desember 2
Total 78 Total 29
ANALISIS DATA
Prevalensi Kasus DBD Periode Jan-Des Tahun 2022 – 2023

Kasus DBD tahun 2022 - 2023

29
2
78

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Jumlah DBD 2023 Jumlah DBD 2022

Berdasarkan Data di atas pada tahun 2022 - 2023, Dapat dilihat Prevalensi Kasus DBD pada kurun waktu 2 tahun bahwa penyakit DBD di kelurahan SukaJaya dan
SukaBangun sudah dapat diatasi, dapat dilihat pada tahun 2022 jumlah kasus yaitu 78 Kasus DBD, Kemudian Pada tahun 2023 dengan jumlah Kasus yaitu 29 Kasus
DBD. Dengan demikian, Kasus DBD di Puskesmas Sosial telah di kendalikan dengan khusus oleh Petugas Puskesmas, dengan pemberian Edukasi, Fogging, Pemberian
Obat ABATE, dan Pelaporan yang cepat kepada dinas Kesehatan agar kasus DBD pada Kelurahan SukaJaya dan SukaBangun dapat di kendalikan dan dan dapat
menurunkan angka kesakitan (Incidence Rate) pada wilayah puskes sosial.
PEMBAHASAN
Grafik kasus DBD Pada Tahun 2023

JUMLAH KASUS DBD TAHUN 2023


14

12

10

0
PEMBAHASAN
Grafik kasus DBD Berdasarkan Kelurahan Pada Tahun
2023
Kasus DBD Berdasarkan Kelurahan

20
15
10
Kelurahan SKB
5
Kelurahan SKJ
0
Total
Kelurahan SKJ 13
Kelurahan SKB 16

Kelurahan SKJ Kelurahan SKB


PEMBAHASAN
Pie Chart DBD Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Tahun 2023

KASUS DBD BERDASARKAN JENIS


KELAMIN

PR
41%

LK LK
59% PR
Peningkatan Pelibatan Masyarakat Tentang DBD

1) Meningkatkan pemahaman dan perilaku masyarakat yang berkesinambungan tentang vektor dengue, gejala dan tanda bahaya penyakit
dengue,
2) Melakukan kolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli lingkungan, organisasi masyarakat, dan komunitas dalam
pencegahan dengue.
3) Berpartisipasi untuk mencegah dengue (3M Plus)
4) Menerapkan PHBS di lingkungan sekitar
5) Menggunakan Kelambu Nyamuk
6) Sigap dalam melaporkan kasus DBD kepada pihak kesehatan agar segera dilakukan fogging bulanan.
7) Pemberian ABATE kepada masyarakat di wilayah kerja puskesmas
KESIMPULA
N

Dari analisis data mengenai masalah demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi sumatera selatan tepatnya di puskesmas
sosial, terlihat bahwa DBD masih menjadi permasalahan kesehatan yang signifikan di puskesmas sosial, tidak mengenal usia, jenis
kelamin siapa saja bisa terjangkit DBD, Prevalensi DBD yang tinggi dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan
dampak serius pada kesehatan masyarakat.

Dengan demikian, upaya pencegahan DBD perlu difokuskan pada peningkatan kesadaran, edukasi, dan perbaikan
lingkungan. Seperti Program-program yang telah di lakukan oleh pihak puskes antara lain pemberian obat ABATE, Fogging,
Pemberian Edukasi dan Tentunya Pelaporan Kasus yang cepat menjadikan kasus DBD di wilayah puskes dapat di kendalikan dengan
cepat agar tingkat prevalensi kasus DBD di wilayah kerja puskes sosial dapat menurun setiap tahunnya.
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai