Anda di halaman 1dari 13

RENCANA USULAN KERJA (RUK)

PROGRAM P2DBD
TAHUN 2024

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS WONOAYU

Jalan Raya Wonoayu No. 01 Wonoayu Sidoarjo 61261


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah


kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung
meningkat dan pemnyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya
dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya
hubungan transportasi serta luasnya virus dengue dan nyamuk penularnya di
berbagai wilayah Indonesia.
DBD termasuk salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah,
maka sesuai dengan Undang - Undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989, setiap
penderita termasuk tersangka DBD harus segera dilaporkan selambat - lambatnya
dalam waktu 24 jam oleh unit pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas,
poliklinik, balai pengobatan, dokter praktek swasta dan lain - lain).
Menemukan kasus DBD secara dini bukanlah hal yang mudah, karena pada
awal perjalanan penyakit gejala dan tandanya tidak spesifik, sehingga sulit
dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya.
Penegakan diagnosa DBD (secara klinis) sesuai dengan kriteria WHO,
sekurang - kurangnya memerlukan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan
trombosit dan hematokrit secara berkala.
Untuk mencapai keberhasilan dalam program kesehatan terutama program
Pencegahan dan pengendalian DBD , maka diperlukan adanya perencanaan
program DBD di tingkat Puskesmas. Perencanaan digunakan untuk mengetahui
hambatan, masalah, dan pemencahan masalah agar cakupan keberhasilan
program dapat lebih baik.
Indikator Program Pemberantasan Penyakit DBD adalah Insiden rate (IR) <
10/100.000 penduduk, Case Fatality Rate (CFR) < 1 % dan nilai Angka Bebas
Jentik (ABJ) ≥ 95 %.
Target pengendalian DBD tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (RENSTRA)
Kementerian Kesehatan 2010-2014 dan KEPMENKES 1457 tahun 2003 tentang
Standar Pelayanan Minimal yang menguatkan pentingnya upaya pengendalian
penyakit DBD di Indonesia hingga ketingkat Kabupaten/Kota bahkan sampai ke
desa. Melalui pelaksanaan program pengendalian penyakit DBD diharapkan dapat
berkontribusi menurunkan angka kesakitan, dan kematian akibat penyakit menular
di Indonesia.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan program P2DBD di Puskesmas


Wonoayu.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan


pengendalian DBD, dengan cara PSN (4 M).
b. Meningkatkan Angka Bebas Jentik sesuai target yang diharapkan.
c. Melaksanakan penanganan penderita sesuai standar
d. Menurunkan angka kesakitan DBD
e. Menurunkan angka kematian akibat DBD
BAB II
ANALISA SITUASI

A. Data Wilayah

1. Data demografis
Kecamatan Wonoayu terletak di sebelah barat Kecamatan Sidoarjo, dan
dikenal sebagai daerah pertanian berupa padi, sayuran, tebu dan juga
merupakan dataran rendah dengan ketinggian wilayah ± 4 m di atas permukaan
laut.

2. Batas-batas wilayah Kecamatan Wonoayu adalah :


- Sebelah Utara : Kecamatan Sukodono
- Sebelah Timur : Kecamatan Sidoarjo
- Sebelah Barat : Kecamatan Krian
- Sebelah Selatan : Kecamatan Tulangan dan Kecamatan Prambon

3. Luas Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Wonoayu : 3.392 Ha. terbagi menjadi 23 desa (67
pedukuhan), 88 RW (Rukun Warga), 340 RT (Rukun Tetangga) dan terdiri dari:
- Tanah Sawah : 2.086 Ha
- Tanah kering : 1.306 Ha
Dari 23 desa yang ada, desa Wonokasian adalah wilayah yang terluas 257,41
Ha, sedangkan wilayah yang terkecil adalah desa Mojorangagung dengan luas
34,25 Ha.

4. Keadaan Iklim
Suhu di Kabupaten Sidoarjo berkisar antara 20-35 derajad celcius. Letak
Kecamatan Wonoayu berada di sekitar garis khatulistiwa seperti wilayah lain di
Jawa Timur, sehingga wilayah ini mengalami perubahan musim sebanyak 2 kali
yaitu musi kemarau dan musim penghujan yang silih berganti sepanjang tahun.
Dengan curah hujan1543 dan hari hujan 125.

5. Komposisi Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Wonoayu tahun 2022 sebesar :
Jumlah Penduduk = 93.624 Jiwa
- Laki-laki = 47.028 Jiwa
- Perempuan = 46.596 Jiwa
- Kepadatan Penduduk = 2.760,1 Jiwa/ Km²
- Rata2 jiwa/Rumah tangga = 3,7
TABEL 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Golongan umur

No UMUR (tahun) LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. 0–4 3.729 3.548 7.277


2. 5–9 3.879 3.704 7.582
3. 10 – 14 3.637 3.427 7.064
4. 15 – 19 3.708 3.536 7.244
5. 20 – 24 4.160 3.904 8.065
6. 25 – 29 4.018 3.975 7.993
7. 30 – 34 3.934 4.098 8.031
8. 35 – 39 4.003 4.204 8.206
9. 40 – 44 3.987 3.869 7.855
10. 45 – 49 3.429 3.387 6.816
11. 50 – 54 2.860 2.870 5.730
12. 55 – 59 2.206 2.224 4.431
13. 60 – 64 1.406 1.385 2.791
14. 65 – 69 992 1.005 1.997
15. 70 – 74 574 691 1.265
16. > 75 507 769 1.276
JUMLAH 47.028 46.596 93.624
BAB III
ANALISIS MASALAH

A. Identifikasi Masalah

NO JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN


SASARAN Th 2022

1 Insiden kasus DBD Kasus < 10 7

2 Prosentase Penderita DBD % 100 7


ditangani

3 Case Fatality Rate Kasus % <1 0


( CFR ) penyakit DBD

4 Angka Bebas Jentik (ABJ ) % > 95 89

5 Jumlah wilayah KLB DBD Desa 0 0

Berdasarkan hasil pencapaian program diatas, permasalahan yang dihadapi


program P2DBD Puskesmas Wonoayu, yaitu :

1. Insiden kasus DBD masih tinggi yaitu 7 kasus dari batas target kasus yakni 10
2. ABJ Puskesmas Wonoayu tahun 2022 tercapai 89 %, masih kurang dari
target > 95 %
B. Prioritas Masalah

Dari permasalahan di atas, kemudian di lakukan penentuan prioritas masalah,


dengan metode USG sebagai berikut :

Total
Masalah Urgency Seriusness Growth Rangking
(UxSxG)
Insiden kasus DBD masih
tinggi yaitu 7 kasus dari 2 3 2 12 2
batas target kasus yakni 10
ABJ Puskesmas Wonoayu
tahun 2022 tercapai 89 %,
3 3 3 27 1
masih kurang dari target >
95 %

Dari tabel di atas diketahui bahwa yang menjadi prioritas permasalahan di


Puskesmas Wonoayu pada program P2 DBD yaitu :

1. ABJ Puskesmas Wonoayu tahun 2022 tercapai 89 %, masih kurang dari


target > 95 %
2. Insiden kasus DBD masih tinggi yaitu 7 kasus dari batas target kasus yakni
10
C. Analisa Penyebab Masalah

Manusia
Metode

Penanggungjawab UKM & Kurang memanfaatkan minilokakarya


Pengelola program belum Warga kurang peduli tentang sebagai forum komunikasi & evaluasi
memanfaatkan rapat praminilok pentingnya PSN
Kurang dukungan dari desa
Warga menolak saat kamar (Kades & PKK)
A
mandinya diperiksa ABJ Puskesmas Wonoayu
tahun 2022 tercapai 89 %,
masih kurang dari target > 95 %
Banyak warga yang mempunyai Kartu pemantauan
usaha barang bekas Dana transport kader jentik kurang
untuk perjalanan PJB Lembar balik Leaflet/stiker tentang PSN
terbatas penyuluhan kurang Kurang

Lingkungan
Dana Sarana
D. Alternatif pemecahan masalah

Masalah : ABJ Puskesmas Wonoayu tahun 2022 tercapai 89 %, masih kurang


dari target > 95 %

ASPEK PENYEBAB PEMECAHAN


- Penanggungjawab UKM &
- Membuat jadwal
Pengelola program belum
penyampaian program pada
memanfaatkan rapat
rapat minilokakarya
praminilok
- Melibatkan petugas
Manusia - Warga menolak saat kamar
kesehatan dari puskesmas
mandinya diperiksa oleh kader
(bidan/perawat desa) dan
jumantik
unsur kelurahan
- Warga kurang peduli tentang - Melakukan penyuluhan
pentingnya PSN kepada masyarakat
- Kurang memanfaatkan - Membuat jadwal
minilokakarya sebagai forum penyampaian program pada
Metode komunikasi & evaluasi rapat minilokakarya
- Kurang dukungan dari desa - Advokasi kepada camat dan
(Kades & PKK) jajarannya
- Banyak warga yang
- Penyuluhan kepada
Lingkungan mempunyai usaha barang
pengusaha barang bekas
bekas
- Mengusulkan dalam
anggaran BOK
- Dana transport kader untuk
Dana - Koordinasi dengan desa
perjalanan PJB terbatas
supaya memasukkan dalam
anggaran desa
- Kartu pemantauan jentik - Mengusulkan dalam
Sarana
kurang anggaran APBD
- Mengusulkan ke Dinas
- Lembar balik penyuluhan
Kabupaten untuk
kurang
pengadaannya
- Leaflet/stiker tentang PSN - Mengusulkan dalam
kurang anggaran APBD
BAB IV
PERENCANAAN KEGIATAN PROGRAM P2DBD TAHUN 2024

Kebutuhan Anggaran
No Upaya Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Indikator
Kegiatan  Tujuan Sasaran
. Kesehatan  Sasaran Volum Unit Cost Jumlah Jawab Sumber Daya Kerja  Pelaksanaan Kinerja
e
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Meningkatkan
1) Advokasi/sosialisasi/lokakarya/rapat
pengetahuan siswa  Leaflead /
koordinasi Lintas Sektor (LS)/Lintas Januari - Insiden kasus
  P2P DBD tentang pencegahan SD/MI 30 30 50.000 1.500.000 PJ DBD brosur, lembar Linsek
Program (LP) terkait pencegahan dan Desember DBD <10
dan pengendalian balik
pengendalian penyakit (PERJADIN)
penyakit menular
Monev pelaksanaan  Angka
2) Pertemuan berkala kader kesehatan Kader Februari -
PJB oleh Kader 220     PJ DBD   Linsek bebas jentik
untuk P2P (DBD) jumantik Maret
    jumantik   >95%
- Konsumsi rapat/kegiatan
    240 17.500 4.200.000
    (kudapan/snack)            
    - Konsumsi rapat/kegiatan (makan)       240 30.000 7.200.000          
    - Bantuan transport peserta       220 50.000 11.000.000          
Senter, Bidan/  Angka
3) Pemantauan Jentik secara Monitor ABJ per 180 (15 ds Januari -
    Desa 15 50.000 9.000.000 PJ DBD blangko Perawat bebas jentik
Berkala/PJB Nakes (PERJADIN) wilayah x 12 bln) Desember
pemeriksaan  desa >95%
Pemberantasan - Insiden
vektor dalam rangka Lokasi 10 Januari - kasus
    4) Fogging Focus kasus DBD       PJ DBD   linsek DBD <10
Penanggulangan terdampak (kasus) Desember
wabah DBD -CFR <1% 
40 (10 x 2
    - Honor Tenaga Kasar       siklus x 2 150.000 6.000.000          
org)
    - BBM solar     400 (liter)                
    - BBM bensin     100 (liter)                
40 (2 org x
- Pendampingan fogging oleh nakes
        10 2 siklus x 50.000 2.000.000          
(PERJADIN)
10)

PJ UKM Koordinator Program P2DBD


dr. Dita Devi Lestari Rahayu Fitriyah, A.Md.Kep
BAB V
PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program P2DBD disusun untuk kebutuhan satu
tahun agar pengelola program P2DBD mampu melaksanakan secara efisien ,efektif,dan
dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu penyusunan RUK juga digunakan sebagai
pegangan pengelola program P2DBD dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2024 untuk
pemenuhan target serta mengetahui masalah dan mampu mengatasi masalah yang
ada.

Hambatan –hambatan pada realisasi kegiatan tahun sebelumnya dipakai


sebagai acuan agar dapat terpenuhinya target di tahun 2024.

Demikian Penyusunan RUK Program P2DBD ini, semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Koordinator Program P2DBD

RAHAYU FITRIYAH, A.Md.Kep


NIP. 197908282005012016

Anda mungkin juga menyukai