Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PENINGKATAN JUMLAH KASUS DBD


DIWILAYAH PUSKESMAS PACEDA KECAMATAN MADIDIR
PADA TAHUN 2021

Disusun oleh
Besman Sitorus,SKM
Nip.19701005 199503 1 006
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang


disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypty yang tersebar luas dirumah-rumah dan tempat umum
diseluruh wilayah Indonesia,kecuali yang ketinggiannya > 1000 meter diatas
permukaan laut (Dinkes, Kab Karanganyar,2010).penyakit ini terutama
menyerang anak yang ditandai dengan panas tinggi,perdarahan dan dapat
mengakibatkan kematian serta wabah (Djunaedi,2006).

Berdasarkan dari data yang diperoleh dari Rumah Sakit kasus DBD
pada tahun 2021 wilayah kerja puskesmas Paceda dari bulan januari 2021
sampai bulan September ada kenaikan secara signifikan namun pada bulan
maret terdapat 2 kasus kematian dan pada bulan agustus jumlah kasus naik
secara signifikan dikelurahan yang sama walaupun berbeda lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas maka saya memilih tema Peningkatan


jumlah kasus DBD di wilayah puskesmas paceda kecamatan madidir tahun
2021.

B. Dasar Hukum
1. Kepmenkes No 58/1992 Tentang Pemberantasan Penyakit DBD
2. Permenkes No 50 tahun 2017 Tentang Standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vector dan vector pembawah
penyakit serta pengendaliannya.
3. Permenkes 374 tahun 2010 tentang pengendalian.
4. Permenkes RI No 1501/Menkes/Per/X/2010 Tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan Upaya
Penanggulangan.
KEGIATAN MANAJEMEN DATA SURVEILANS
A. Mendeskripsi gambaran surveilans yang dipilih

18
16
16
14
12
10
8
6 6
6
4
4
2 2 2 2
2 1
0 0 0 0 0 0 0
0
Jan-21 Feb-21 Mrt 21 Apr-21 Mei 21 Juni 21 juli 21 ags 21

kss kematian

jlh kasus bln jan sd agustus 2021

12
15

P L
Dengan melihat data diatas pada bulan maret di kelurahan Madidir unet
terdapat 2 kasus kematian, dan ada kenaikan kasus 2 kali lipat pada bulan
maret 2021 merupakan kasus KLB demam berdarah dengue di kelurahan
madidir Unet dan terjadi juga kasus KLB di bulan Agustus wilayah kerja
puskesmas Paceda kecamatan madidir.

Berdasarkan Peraturan Mentri kesehatan RI No


1501/Menkes/Per/X/2010,KLB adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

B. Mendeskripsikan manajemen data surveilans yang telah


dilakukan
Setelah diketahui data kasus KLB DBD di kelurahan Madidir Unet yang
saya lakukan yaitu
1. Koordinasi lintas program di lingkungan sektor kesehatan sendiri.
2. Koordinasi lintas sektor di lingkungan institusi pemerintah
3. Membangun kemitraan yang lebih luas, lintas program, lintas sector, lintas
bidang dan lintas organisasi yang mencakup : Unsur pemerintah,.
melakukan kordinasi dengan pemerintah setempat dengan yaitu
melaporkan jumlah kasus yang ada diwilayahnya, dan pemerintah setempat
berkoordinasi dengan perangkat kelurahan dan masyarakat utuk melakukan
kegiatan kerja bakti dan kerja bakti tersebut direncanakan setiap hari jumat
dan dari kami petugas surveilans bersama petugas kesehatan lingkungan
melakukan Penyelidikan Epidemiologi dan pemberian abate dan pada saat
terjadi kematian dilakukan Fogging Fokus.
C. Mendeskripsikan desiminasi data surveilans yang telah
dilakukan

Setelah kita melakukan koordinasi dengan kepala kelurahan saya juga


melakukan desiminasi data surveilans yaitu melakukan kegiatan Penyuluhan
kepada masyarakat agar mereka mengetahui informasi mengenai apa saja
yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kasus DBD disuatu
wilayah tersebut, antara lain karena di kelurahan Madidir Unet pemukiman
masyarakat berada di pegunungan yang sulit untuk mendapatkan air bersih
dari PDAM maka masyarakat di kelurahan Madidir Unet memperoleh air
bersih dengan cara membeli air dari penjual air tong,air bersih yang dibeli
masyarakat di tampung pada wadah yang tidak memiliki penutup sehingga
air tersebut di jadikan nyamuk Aedes Aegypti sebagai dijadikan TPS maka
masyarakat membuang sampah sembarangan sehingga menimbulkan banyak
tempat-tempat perindukan nyamuk yang nanti akan dapat menyebabkan
penyait DBD.Jadi diharapkan dengan tersampainya informasi kepada
masyarakat akan timbul kesadaran untuk merubah kebiasaan mereka dengan
menutup tempat penampungan air dan membuang sampah pada tempat yang
sudah disediakan walaupun TPS tersebut jaraknya jauh dari pemukiman
masyarakat.

KEGIATAN DETEKSI DINI

Mendeskripsikan kegiatan deteksi dan peringatan dini KLB


yang telah dilakukan berdasarkan data surveilans (matriks deteksi
dini)
MATRIKS DETEKSI DINI KLB
1. MATRIKS DETEKSI DINI DBD
No Despkripsi Kasus Kondisi Kesimpulan
Lapangan
Saat Ini
ADA TIDA
K
A Gambaran kasus
1 GAMBARAN
KLINIS
DBD -Panas naik turun v
-Jumlah trombosit <100x10g/l
-timbul bitnik-bintik merah
2 ETIOLOGI DBD disebabkan oleh Virus v
Dengue yang dibawah oleh
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
albopictus virus ini akan masuk ke
aliran darah melalui gigitan
nyamuk.
3 MASA Setelah adanya gigitan hingga v
INKUBASI muncul gejalah DBD rata-rata
berkisar 1-4 hari
4 SUMBER Dari Orang yang terkena DBD, v
PENULARAN kemudian didigit nyamuk aedes
aegypti dan menggigit orang yang
lain

5 CARA Melalui gigitan nyamuk aedes v


PENULARAN aegypti

6 EPIDEMIOLOGI Penyakit infeksi yang disebabkan v


oleh nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes albopictus virus

7 KEWASPADAA 1. Kelengkapan Laporan EWARS > v


N DINI 90%

2. Ketepatan Laporan EWARS >


80%

3. Kelengkapan Laporan STP >


90%

4. Ketepatan Laporan STP > 80%

5. Laporan PE DBD

B FAKTOR
RESIKO

1 LINGKUNGAN 1. Lingkungan kotor

2. Perubahan musim (dari Kemarau


ke penghujan)

2 VECTOR nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes


albopictus virus

KEGIATAN PE KLB

Deskripsikan kegiatan PE KLB yang sedang atau telah


berlangsung 2-3 bln yang lalu

Penyelidikan epidemiologi dilakukan melalui kegiatan-kegiatan :


a. Pengumpulan data kesakitan dan kematian penduduk menurut waktu,
tempat dan ciri-ciri orang;
b. Pemeriksaan klinis, fisik, laboratorium dan penegakan diagnosis;
c. Pengamatan terhadap penduduk, pemeriksaan terhadap makhluk hidup
lain dan benda-benda yang ada di suatu wilayah yang diduga
mengandung penyebab penyakit KLB.
KEGIATAN KOORDINASI SURVEILANS

Mendeskripsikan langkah-langkah koordinasi surveilans yang


dilaukan berdasarkan data surveilans

Langkah-langkah
1. Masing-masing puskesmas yang berbatasan membuat jejaring surveilans
2. Melakukan koordinasi dalam hal pertukaran informasi data-data
kesehatan melalui jejaring surveilans
3. Masing-masing puskesmas yang berbatasan akan menindaklanjuti terkait
data-data atau masalah kesehatan yang wilayah puskesmas yang
berbatasan.
4. Melakukan pengendalian dan pencegahan dengan menggunakan
pendekatan surveilans epidemiologi diwilayah puskesmas yang
berbatasan dengan dilakukan secara bersama-sama atau dapat dilakukan
sendiri oleh puskesmas yang bersangkutan.
5. Setelah dilakukan pengendalian pencegahan penyakit hasil yang didapat
akan dilakukan desiminasi informasi/berbagi informasi antara puskesmas
yang berbatasan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti pelatihan ini saya diingatkan kembali dengan materi
yang sudah dipelajari,

B. Saran.
Yang menjadi saran saya dalam pelatihan kali ini,sekiranya pelatihan ini
untuk kedepannya dapat dilakukan secara tatap muka sehingga saya lebih
mengerti lagi,terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai