I. PENDAHULUAN
Demam Berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang sering
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), nyamuk penularnya Aedes Aegypti dan Virus
dengue tersebar luas di sebagiaan besar wilayah Indonesia, sehingga penularan DBD dapat
terjadi di semua tempat / wilayah yang terdapat nyamuk penular penyakit tersebut.
Setiap di ketahui adanya penderita DBD Segera di tindak lanjuti dengan kegiatan
penyelidikan epidemiologi (PE) sehingga kemungkinan penyebaran DBD dapat di batasi
dan KLB dapat di cegah.
III. TUJUAN
A. TujuanUmum :
Mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindak lanjut
penanggulangan yang perlu di lakukan di wilayah di sekitar tempat tinggal penderita.
B. Tujuan Khusus:
1. Mengetahui adanya penderita dan tersangka DBD lainnya.
2. Mengetahui ada tidaknya jentik nyamuk penular DBD
3. Menentukan jenis tindakan (penanggulangan Fokus) yang akan di lakukan
VI. SASARAN
Semua desa yang ada penderita DBD baru
I. PENDAHULUAN
Nyamuk penular demam berdarah dengue Aedes aegypti hingga saat ini
masih tersebar luas hampir di seluruh pelosok Indonesia sehingga cara yang
efektif dalam pemberantasan penyakit ini adalah dengan melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD) oleh
selurah lapisan masyarakat di rumah rumah dan tempat tempat umum (TTU)
serta lingkungan masing – masing secara terus menerus
Apabila kegiatan PSN DBD ini dapat di laksanakan dengan intensif maka
populasi nyamuk aedes aegypti dapat di kendalikan sehingga penularan demam
berdarah dengue dapat dicegah atau dikurangi.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
3 M Plus
B. Tujuan Khusus:
Mengendalikan popolasi nyamuk aedes aegypti sehingga penularan DBD
dapat di cegah atau di kurang
I. PENDAHULUAN
Demem berdarah dengue (DBD ) merupakan salah satu penyakit menular
yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) / wabah , nyamuk penularnya
aedes Aegypti dan virus dengue tersebar luas di sebagian luas wilayah Indonesia
sehingga penularan DBD dapat terjadi di semua tempat / wilayah yang terdapat
penularan nyamuk tersebut.
Setiap di ketahui adanya [enderita DBD Segera di tindak lanjuti dengan
kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan penanggulangan Fokus , sehingga
kemungkinan penyebaran dapat di batasi dan KLB dapat di cegah
Dalam melaksanakan kegiatan pemberantasan DBD sangat di perlukan
peran serta masyarakat , baik untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan
pemberantasan nyamuk penularnya.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Mengendalikan populasi nyamuk aedes aegypti sehingga penularan DBD
dapat dicegah atau dikurangi
B. Tujuan Khusus:
Untuk membatasi penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB di lokasi
tempat tinggal penderita DBD dan rumah / bangunan sekitarnya serta tempat
– tempat umum yang berpotensi menjadi sumber penular DBD lebih lanjut.
IV. KEGIATAN :
Tidak lanjut dari hasil PE adalah sebagai berikut:
Bila di temukan penderita DBD lainnya ( 1 atau lebih ) atau di temukan 3 atau lebih
tersangka DBD dan di temukan jentik ( > 5% ) dari rumah dan bangunan yang di
periksa, maka di lakukan penggerakan masyarakat dalam PSN DBD, Larvasida,
penyuluhan dan pengasapan dengan insektisida di rumah penderita DBD dan
rumah / bangunan sekitarnya dalam radius 200 meter , 2 siklus dengan interval 1
minggu
VI. SASARAN
Rumah penderita DBD dan rumah / bangunan/ lingkungan sekitarnya dalam
radius 200 Meter.
I PENDAHULUAN
Penyuluhan DBD merupakan kegiatan pelayanan DBD yang bersifat
promotif dan preventif. Pendidikan/penyuluhan DBD adalah serangkaian kegiatan
penyampaian pesan-pesan DBD dan kesehatan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta prilaku
positif sasaran dan lingkungannya terhadap upaya perbaikan DBD dan kesehatan.
Penyuluhan DBD ditujukan untuk kelompok atau golongan masyarakat masal dan
target yang diharapkan adalah pemahaman perilaku aspek kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan pendidikan/penyuluhan DBD harus
berkoordinasi dengan tenaga promosi kesehatan sehingga kegiatan pendidikan
DBD berjalan lancar.
II LATAR BELAKANG
Masih rendahnya tingkat pengatahuan masyarakat tentang masalah DBD
yang diperlukan untuk pertumbuan dan perkembangan bagi manusia. Masih
banyaknya kasus penyakit yang terjadi di masyarakat yang sebagian besar
disebabkan karena masalah DBD
III TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Mengubah pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat mengacu pada
Pedoman DBD dan sesuai dengan resiko/masalah DBD
B. Tujuan Khusus :
1. Masyarakat mampu mengatasi masalah DBD dan masalah kesehatan dalam
keluarganya.
2. Perubahan perilaku masyarakat sesuai dengan yang dianjurkan.
IV KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan DBD dilakukan didalam gedung dan di luar gedung, di luar
gedung dilakukan lewat pertemuan-pertemuan di kelurahan misalnya pengajian dll,
juga di posyandu. Di dalam gedung dilakukan melalui poli P2PL yang ada di
puskesmas
VI. SASARAN
Penderita dengan gejala DBD
I. PENDAHULUAN
Demem berdarah dengue (DBD ) merupakan salah satu penyakit menular
yang sering menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah , nyamuk
penularnya aedes Aegypti dan virus dengue tersebar luas di sebagian luas
wilayah Indonesia sehingga penularan DBD dapat terjadi di semua tempat /
wilayah yang terdapat penularan nyamuk tersebut.
Menemukan kasus DBD secara dini bukanlah hal yang mudah karena pada
awal perjalanan penyakit gejala dan tandanya tidak spesifik, sehingga sulit di
bedakan dengan penyakit yang infeksi yang lain.
Penegakan diagnosa DBD secara klinis sesuai dengan kriteria WHO,
sekurang – kurangnya memerlukan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan
trombosit dan hematokrit secara berkala, sedangkan untuk penegakan
diagnoasislaboratoris di perlukan pemeriksaan serologis [ uji HI (haemaglutination
inhibition)] atau ELISA ( IgM/IgG) yang pada saat initelah tersedia dalam bentuk
denguerapid test ( misalnya dengue rapid strip test),PCR ( polimerase chain
reaction) atau isolasi virus.
DBD termasuk salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan
wabahmaka sesuai dengan Undang – Undang No.4 Tahun 1984 tentang wabah
Penyakit Menular serta Peraturan Menteri Kesehatan No.560 tahun 1989, setiap
penderita termasuk tersangka DBD harus segera di laporkan selambat –
lambatnya dalam waktu 24 jam oleh unit pelayanan kesehatan ( rumah sakit,
puskesmas, poliklinik, balai pengobatan, dokter praktek swasta dll.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena DBD
B. Tujuan Khusus:
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan DBD
2. Menurunnya jumlah kelompok masyarakat yang terpajan faktor resiko
DBD.
3. Terlaksananya penangganan penderita DBD sesuai standar
4. Menurunnya angka kesakitan DBD
5. Menurunnya angka kematian DBD
IV. KEGIATAN
1. Penyelidikan Epidemiologi
2. Pemeriksaan Sarang Nyamuk.
3. Kerja sama dengan RS / Klinik swasta
4. Penyuluhan Masyarakat
5. Fogging
6. Gerakan pengendalian Vektor
VI. SASARAN:
1. Penderita
2. Semua tempat penampungan air
3. Rumah sakit / Klinik swasta
4. Kader jumantik
5. Organisasi swasta
6. Masyarakat