Resisten Obat
• TRANSMISI
• Ditularkan melalui droplet
• TERMINOLOGI
TERMINOLOGI
• Seseorang dikatakan terinfeksi TB (TB INFECTION) apabila
kuman TB masuk ke dalam tubuh akan tetapi tidak sampai
menyebabkan destruksi patologis organ-organ. Pada orang ini tidak
timbul keluhan/gejala.
One One
+ve -ve
SS +ve
SITUASI TBC JAWA TIMUR SEMESTER 1 TAHUN
2022
95.811 (DATA : 30 JULI 2022)
653 2.241
27.677 Ternotifikasi
Ternotifikasi Kasus TB RO Kasus TB Anak
kasus TBC
75%
28,89% Kasus TB RO mulai 712
Treatment pengobatan lini kedua
Kasus TB HIV
Coverage
54% 1.091
82,1% Treatment success Kematian selama
Treatment success rate TB RO (TSR) pengobatan TB
rate (TSR)
Treatment Coverage TBC
Nasional TW 1-2 th. 2022
842.000 824.000
>108 Organisms in
TB Cavity
1 resistant RIF
100 resistant INH
100 resistant Strep
100 resistant EMB
0 resistant INH+Rif
0 resistant INH+Rif+EMB
Number of bacilliper mil of sputum (logarithmic scale) Fall And Rise Phenomenon
8
10
7 Isoniazid-susceptible Isoniazid-resistant
10 Smear + organisms organisms
Culture +
6
10
5
10
4
10
Smear –
3
10 Culture +
2
10
1
10 Smear –
Culture –
0
10
0 3 6 9 12 15 18
Start of treatment Weeks of treatment
(isoniazid alone)
TBC Monoresisten
TBC RR
Resisten Rifampisin
TBC resisten
obat TBC Polyresisten
MIKROSKOPIS M A
LA
NG TCM
YA
T B
S IS )
RADIOLOGI
NO 16
IAG (2 0 BIAKAN, UJI KEPEKAAN
Lini 1 dan Lini 2
R D
ALU
ALUR DIAGNOSIS TB YANG BARU
(2021)
ALUR
MA
URL
A TERDUGA TB BARU
AL PARU
TERDUGA TB
TERDUGA EXTRA PARU
TB
TERDUGA TB RO
BTA TCM
TCM
• Diagnosis cepat (2 JAM) terduga TB dan TB
Resistan Obat
• Membantu mempercepat pemilihan paduan
pengobatan yang tepat.
• Tes amplifikasi asam nukleat (NAA)
• SPESIFIK UNTUK MENDETEKSI M.
Apa itu TCM TB? tuberculosis
• MOTT hasilnya akan NEGATIF
• DAPAT MENENTUKAN RESITENSI
RIFAMPISIN SAJA
Tes Cepat Molekuler
1. Pemeriksaan TCM
MTB Not detected MTB detected very low/low/medium/high
Rif resistance not detected
Contoh Hasil Pemeriksaan TCM
MTB Detected Very Low/Low/Medium/High MTB Detected Very Low/Low/Medium/High
Rif Resistance Detected Rif Resistance Indeterminate
2. Pemeriksaan Mikroskopis
• Sputum BTA – Smear – Pengecatan ZN (Ziehl Nielsen)
• Dulu Digunakan untuk penegakan diagnosa (bila tidak tersedia
TCM) dan follow up terapi
• Sekarang Digunakan untuk follow up terapi
• Hasil pemeriksaan berupa negatif dan positif dengan gradasi scanty,
1+, 2+, 3+
3. Pemeriksaan Biakan
• Media padat L J ( Lowenstein Jensen)
• Murah, lebih lama 3-8 minggu, hasil berupa gradasi
• Penting !!!
• Menentukan apakah
pasien TB Rifampisin
Resistan dapat
diberikan pengobatan
STR/ Individual?
Hasil Diskordan, Bagaimana????
TCM positif TCM negatif
Biakan positif - Obati sesuai hasil biakan
- Kemungkinan positif palsu karena
kontaminasi silang atau transcription error
Biakan negatif Obati sesuai
hasil TCM
BTA positif Hasil akhir: bukan TB, kemungkinan MOTT atau
cemaran BTA lingkungan
Hasil Diskordan, Bagaimana????
DST TCM Rif Resisten TCM Rif sensitif
DST Rif Resisten - Obati sesuai hasil DST,
Hasil sensitif palsu sangat jarang
(1-5%), ini menunjukkan lokasi
mutase berada di luar regio
rpoB
Paduan obat untuk pasien TB RO terdiri dari OAT lini pertama dan lini
kedua. Paduan OAT tersebut dapat disesuaikan bila terjadi perubahan
hasil uji kepekaan M. Tuberculosis.
Kanamycyn/capreomycin is not
recommended anymore
Paduan Rejimen TB RO
Sejak Agustus 2020, paduan pengobatan TB RO di Indonesia tidak lagi menggunakan obat injeksi (all
regimen), kecuali untuk kasus tertentu dapat diberikan amikasin atau streptomisisn
• Obat injeksi amikasin atau steptomisin dapat diberikan hanya bila pilihan
obat oral di grup C tidak mencukupi komposisi paduan dan terbukti masih
sensitif, serta terdapat mekanisme pemantauan efek samping obat yang
adekuat (audiometri berkala).
• Jika Am tidak tersedia, streptomisin dapat menggantikan Am (bila
streptomisin juga terbukti masih sensitif).
• Eto/Pto dan PAS dapat ditambahkan dalam paduan pengobatan bila Bdq,
Lzd, Cfz atau Dlm tidak dapat digunakan dan tidak ada opsi lain yang lebih
baik untuk menyusun paduan
• Vitamin B6 (piridoxin) dapat diberikan bila pasien mendapatkan obat
linezolid ataupun sikloserin.
Subdit TB Ditjen P2P - 2020
Paduan Pengobatan TB RO Jangka Panjang
Durasi Pengobatan
• Bila pasien tidak konversi (biakan) pada bulan ke-8 “Gagal pengobatan”.
Pasien harus didaftarkan ulang dan memulai pengobatan jangka panjang
dari awal dengan komposisi obat sesuai dengan hasil uji kepekaan terbaru.
Subdit TB Ditjen P2P - 2020
PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT
DALAM KEADAAN KHUSUS
Prinsip Pengobatan TB RO pada Ibu Hamil
73
TB RO dan Diabetes
Melitus
• DM mencetuskan efek samping
OAT yang lebih berat, terutama
pasien DM dengan komplikasi
kronik: makro- atau
mikroangiopati.
• Mikroangiopati terdiri dari
retinopati, nefropati dan
neuropati.
74
Pada setiap pasien TB RO dengan DM harus dilakukan penilaian awal terhadap
status komplikasi diabetesnya (apakah ada neuropati, nefropati, maupun retinopati
DM), karena hal ini akan mempengaruhi pemilihan obat dan pemantauan selama
pengobatan.
a.TB RO dengan retinopati DM
b.TB RO dengan nefropati DM
c.TB RO dengan neuropati DM
d. Interaksi OAT dengan diabetes
dan obat antidiabetik (OAD)
TB RO dengan Retinopati DM
• Hati-hati penggunaan Etambutol pada pasien dengan retinopati DM
menyebabkan toksisitas pada mata
• Perlu pengawasan rutin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
selama penggunaan obat serta edukasi pasien untuk mengenali:
• Penurunan visus,
• Penurunan lapangan pandang
• Buta warna sangat penting
• Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis mata bila ada keluhan.
76
TB RO dengan Nefropati DM
• Pemantauan kreatinin dan kalium serum harus dilakukan lebih sering:
setiap minggu dalam 1 bulan pertama dan setiap bulan berikutnya,
terutama bila dg OAT injeksi gol. aminoglikosida.
• Dosis obat TB RO perlu disesuaikan pada pasien dengan nefropati.
Pasien TB RO dengan DM dapat mengalami efek samping gangguan
fungsi ginjal:
• Gangguan elektrolit (hipokalemia, hipomagnesemia)
• Nefrotoksisitas, yang berhubungan dengan OAT injeksi aminoglikosida.
Pemberian aminoglikosida dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal,
dengan rerata kenaikan kreatinin 0,39 mg/dl per bulan.
77
TB RO dengan Neuropati DM
• Gejala neuropati perifer yang sering terjadi: nyeri, rasa
terbakar di kaki, rasa tertusuk di telapak kaki, serta
kebas pada kaki.
• OAT penyebab: Cs, Lzd, INH (tersering); Eto, FQ, Bdq,
DLM, Cfz
• Pemberian obat-obat tersebut pada pasien dengan
neuropati DM harus disertai dengan piridoksin (B6) 50
mg setiap Cs 250 mg
• Pasien TB RO dengan neuropati DM harus
ditatalaksana bersama dengan dokter spesialis
neurologi.
78
Interaksi OAT dan OAD
• Interaksi OAD dan OAT (Eto/Pto) dpt menyebabkan kadar gula darah sulit
dikendalikan.
• BDQ mempunyai jalur metabolism yang sama di liver dengan bbrp OAD,
sedangkan DLM akan berikatan dgn protein pd bbrp OAD dan insulin analog.
• Hati-hati penggunaan BDQ / DLM pada pasien > 65 tahun dengan gangguan
liver, renal dan gangguan elektrolit.
• Penggunaan bersamaan BDQ dan DLM dengan analog insulin maupun OAD
yang mempunyai efek memperpanjang interval QT (misalnya sulfonylurea
dan glinide) akan memperberat efek samping ini.
• Efek samping ggn hepar lebih sering pada penggunaan BDQ, DLM dengan
tiazolinedione ( Pioglitazone, Rosiglitazone) dan acarbose.
79
Pengobatan TB RO pada Gagal Ginjal
82
b. Pilihan regimen ARV lini pertama
• Prinsip pengobatan:
• Dua Nukleoside Reverse-Transcriptase Inhibitor (NRTI) + non-
nukleosida reverse-transcriptase inhibitor (NNRTI).
• Hindari potensi toksisitas dengan OAT lini kedua
• Regimen ARV yang paling umum digunakan untuk pasien TB RO-
HIV:
AZT + 3TC + EFV. (Duviral: zidovudine + lamivudine) +efavirenz
83
c. Prinsip Pemilihan ARV
• Bdq dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 kadar Bdq dan efek terapetiknya dapat
menurun dengan pemberian inducer CYP3A4.
• Pemberian Bdq dengan inhibitor CYP3A4 meningkatkan kadar Bdq risiko efek samping
obat >>
• Interaksi Bdq dan ARV: efavirenz (inducer) dan lopinavir/ritonavir (inhibitor).
• Tenofovir (TDF) umumnya dihindari karena efek potensiasi toksisitas ginjal dengan obat
TB suntik lini kedua. TDF diperuntukkan untuk kasus resistansi ARV atau jika NRTI lainnya
tidak sesuai karena efek samping berat, seperti anemia (AZT) dan neuropati perifer (d4T).
• Stavudine (d4T) tidak disarankan karena efek neuropati perifer
• Zidovudine (AZT) tidak boleh dimulai pada pasien dengan hemoglobin kurang dari 7 g/dL
karena AZT dapat menyebabkan gangguan hematologi, seperti anemia berat.
• Nevirapine (NVP) dihindari karena risiko hepatotoksisitas bila digunakan bersamaan
dengan PZA.
• Efavirens (EFV) adalah obat pilihan untuk pasien TB RO yang mendapatkan PZA.
84
d. Interaksi OAT lini kedua dan ARV
• Kuinolon dan Didanosine (DDI)
• FQ jika diberikan bersamaan dengan DDI, maka absorbsi FQ akan menurun
• Sebaiknya DDI diberikan 6 jam sebelum atau 2 jam sesudah pemberian FQ
• Bedaquiline dan Efavirens
• Efavirens akan menurunkan kadar Bedaquiline sebanyak 20-50%, sehingga
diperlukan dosis penyesuaian dengan monitoring kadar terapeutik.
• Delamanid dan Efavirens
• Pemberian bersama delamanid dan EFV tidak berpengaruh signifikan pada
farmakokinetik kedua obat tersebut.
• Lopinavir (LPV) atau Ritonavir (RTV) dapat meningkatkan kadar
delamanid sebanyak 20%, akan tetapi pemberian delamanid 100 mg
dua kali sehari tidak mempengaruhi konsentrasi LPV atau RTV.
85
Pengobatan TB RO pada Gangguan Liver
1. Efek Eto, Pto, Am, S Eto/Pto dan obat injeksi tidak boleh Perlu tata laksana bersama dengan
Teratogenik digunakan selama kehamilan dokter spesialis obstetric-ginekologi
2. Gangguan Lfx, Mfx, Cfz, 1. Monitoring EKG rutin Faktor risiko meningkat pada :
jantung Bdq, Dlm 2. Bila QTc >= 450 ms pada pria dan 1. Kombinasi kuinolon, Bdq, Dlm,
pemanjangan >=470 ms disebut mengalami Cfz
QT interval pemanjangan QTc Atau >=60 ms dari 2. Penggunaan Azithromycin,
nilai dasar sebaiknya dilakukan ondancentron
pemeriksaan EKG lebih sering dan 3. Usia lebih dari 60 th
pemeriksaan elektrolit. 4. Gangguan elektrolit
3. Bila QTc >=500 ms obat yg (hypokalemia,
diperkirakan menjadi penyebab harus hypomagnesemia,hipokalsemia)
dihentikan 5. Hipoalbumin <2,8mg/dl)
4. Pasien dikonsulkan ke SpJP dan SpPD 6. Gizi buruk
7. Hipotiroid
8. Gangguan ginjal, hati
9. Penyakit jantung kongestif dan
aritmia
Faktor risiko PEMANJANGAN QT meningkat
pada:
• Penggunaan kombinasi Quinolon, Bdq, Dlm, Cfz
• Penggunaan obat-obat yang meningkatkan prolong QT (Azitromisin,
Ondansetron)
• Usia lebih dari 60 tahun
• Gangguan elektrolit (hipokalemi, hipomagnesemi, hipokalsemi)
• Hipoalbumin (<2,8mg/dl)
• Gizi buruk
• Hipotiroid
• Gangguan ginjal, gangguan hati
• Penyakit jantung kongestif dan riwayat aritmia
ELEKTROKARDIOGRAFI
Tindakan yang dilakukan bila terdapat pemanjangan interval Q-
T
A
B
Efek Samping OAT MDR TB
Efek Samping OAT Penyebab Strategi tata laksana Keterangan
3. Neuropati perifer H, Eto, Pto, Lzd 1. Bila gejala tidak berat, pengobatan TB Keputusan keberlanjutan
RO tetap dilanjutkan pemberian OAT
2. Berikan Vit B6 sampai 200 mg per hari berdasarkan pada hasil
3. Konsultasikan ke dokter spesialis konsultasi dokter spesialis
neurologi bila terjadi gejala neuropati neurologi
berat (nyeri, sulit berjalan)
4. Gangguan Am, S 1. Periksa data awal apakah gangguan Gangguan pendengaran
pendengaran pendengaran disebabkan oleh OAT sering terjadi sehingga
atau sudah ada sebelumnya mendokumentasikan hasil
2. Rujuk pasien ke SpTHT pemeriksaan awal
3. Pertimbangkan untuk mengganti merupakan hal penting.
OAT bila terjadi ESO
Gejala Neuropati
Efek Samping OAT MDR TB
Efek Samping OAT Penyebab Strategi Tata laksana Keterangan
5. Depresi H, Lfx, Mfx, Pto, Eto, Cs 1. Lakukan konseling kelompok atau per org.
Penyakit kronik dapat merupakan factor
depresi
2. Rujuk ke psikiater
3. Pilihan antidepresan yg dianjurkan golongan
amitriptillin, sentraline, fluoxetine
4. Riwayat depresi sebelumnya bukan
merupakan kontraindikasi, tetapi
meningkatkan risiko terjadinya depresi
5. Bila memungkinkan turunkan dosis OAT
penyebab
6. Hentikan sementara OAT terkait (1-2 mgg)
sampai gejala psikiatri teratasi
Efek Samping OAT MDR TB
Efek samping OAT Penyebab Strategi tata laksana Keterangan
6. Hipotiroid Pto, Eto, PAS 1. Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis Bila diagnosis ada gejala
penyakit dalam ke arah hipotiroid, dapat
2. Gejala hipotiroid: kulit kering, kelelahan, dilanjutkan pemeriksaan
kelemahan dan tidak tahan dingin skoring dengan Billewicz
3. Diagnosis hipotiroid ditegakkan
berdasarkan peningkatan kadar TSH
>10mU/l
4. Levotiroksin/natiroksin dapat diberikan
7. Gangguan Lfx, Mfx, Cs 1. Berikan OAT pada pagi hari atau jauh dari
tidur waktu tidur pasien
2. Lakukan konseling mengenai pola tidur yg
baik
3. Bila perlu konsultasikan ke dokter spesialis
psikiatri
Pada gangguan tidur dan neuropati,
• Periksa kemungkinan: DM, HIV, penggunaan alkohol, hipotiroid, malnutrisi.
• Pengobatan:
1. Pyridoksin 100-200 mg/hari
2. Amitriptilin 25-50 mg sore (max 150 mg/hari terbagi dalam 3 dosis)
3. Carbamazepin 100-400 mg
Efek Samping OAT MDR TB
Efek Samping OAT Penyebab Stategi tata Laksana Keterangan
8. Gangguan GI tract Eto, Pto, Cfz, H, E, Z, Lfx, 1. OAT tetap dilanjutkan sambal evaluasi Antasida atau
(mual, muntah, Mfx, Lzd, Bdq, Dlm, PAS 2. Pantau pasien utk mengetahui berat sukralfat tdk
dispepsia, akut ringannya keluhan diberikan
abdomen) 3. Singkirkan penyebab lain seperti gangguan bersamaan
hati, diare krn infeksi atau obat2an lain. dengan OAT
4. Bila perlu berikan anti emetik, PPI, H2 (jarak wkt
antagonis, antasida gol Mg(OH)2 atau pemberian min 2
sukralfat jam )
5. Bla tdk membaik, pertimbangkan rawat inap
6. Bila terjadi tanda2 akut abdomen, konsulkan
ke SpB
7. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan
pengobatan
Efek Samping OAT MDR TB
Efek Samping OAT Penyebab Strategi Tata Laksana Keterangan
9. Kelainan Fungsi Z, H, Eto, Pto, 1. Hentikan semua OAT bila hsl SGOT-SGPT > 5x
Hati Lfx, Mfx,Lzd, nrmal atau Bilirubin Total >= 2 mg/dl
Bdq, PAS 2. Pasien dirujuk ke SpPD
3. Singkirkan kemungkinan penyebab lain
4. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan
pengobatan
10. Kelainan Fungsi Aminoglikosida, 1. Bila tjd gangguan fungsi ginjal, rujuk ke SpPD
Ginjal Cm 2. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan
pengobatan pasien
11 Neuritis Optik E, Lzd 1. 1. Setiap gejala gangguan penglihatan perlu
dievaluasi dan dikonsultasikan ke SpM
2. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan
pemberian E dan Lzd
Efek Samping OAT MDR TB
Efek Samping OAT Penyebab Strategi Tata Laksana Keterangan
12. Artralgia Z, Lfz, Mfx, Eto, 1. Lakukan pemeriksaan asam urat
INH, Bdq 2. Bila terdapat gejala artralgia disertai peningkatan
asam urat, dapat diberikan OAINS
3. Bila gejala tidak hilang dan mengganggu, konsul
SpPD
4. Bila terjadi gout artritis akut, maka pemberian Z
dihentikan
13. Perubahan Cfz Pasien diberikan KIE mengenai penyebab terjadinya
Warna Kulit perubahan warna kulit dan sifatnya reversibel
Efek Samping OAT MDR TB
Efek Samping OAT Strategi Tata Laksana Keterangan
Penyebab
14. Tendinopati, Lfx, Mfx 1. Gejala tendinopati ditandai dengan bengkak, nyeri tekan, USG : area
Ruptur tendon hangat dan kemerahan hipokinetik dn
2. Ruptur tendon achiles didiagnosis dengan tes Thompson degenerasi
(hilangnya plantar flexi ketika betis ditekan) jaringan &
3. Pasien dapat dirujuk utk pemeriksaan USG dan MRI penebalan
4. Pasien diberikan obat analgetika/anti inflamasi tendon
5. Fisioterapi dapat dilakukan termasuk diatermi ultrasound, MRI : mendeteksi
elektroterapi tendinopati dan
6. Bila terjadi ruptur tendon, pertimbangkan tindakan risiko ruptur
operatif
7. Pasien tdk boleh lagi diberikan fluoroquinolon
15. Kelainan Lzd 1. Hentikan peranen Lzd bila terjadi myelosupresi berat
Hematologi 2. Evaluasi ketat. Cari penyebab lain misal perdarahan atau
komorbid lain
3. Lzd diberikan kembali dengan dosis 300 mg per hari
meningkat bertahap
4. Bila Hb < 8 mg/dl pasien dirawat dan diberikan transfusi
Kelainan Hematologi karena linezolid
• Hentikan permanen Lnz bila terjadi mielosupresi berat (anemia, leukopenia,
trombositopenia).
• Evaluasi pasien dengan ketat.
• Cari penyebab lain selain Lnz, misalnya perdarahan atau penyakit komorbid lain.
• Lnz diberikan kembali dimulai dengan dosis 300 mg per hari (dan meningkat bertahap)
bila terjadi perbaikan dan bila Lnz merupakan salah satu obat efektif.
• Bila terjadi KTD serius yang memerlukan penghentian obat, maka Lzd dapat diganti
dengan obat lain.
• Bila terjadi anemia berat (Hb <8 mg/dL), pasien dirawat dan diberikan transfusi darah.
Efek Samping OAT MDR TB
Efek Samping OAT Penyebab Strategi Tata Laksana Keterangan
16. Asidosis Lzd 1. Gejalanya mual muntah sesak napas, lelah, lemah, nyeri
Laktat otot dapat disertai penurunan kesadaran
2. Hentikan Lzd
3. Cari kemungkinan penyebab lain
4. Konsul ke SpPD
17. Kejang Cs, Lfx, Mfx 1. Hentikan sementara OAT penyebab
2. Berikan Fenitoin 3-5 mg/kgBB/hr atau Diazepam 10 mg
bolus i.v pelan. Bila perlu naikkan dosis Vit B6 s/d 200
mg/hr
3. Cari penyebab lain (meningits, ensefalitis, alkohol,
obat2an, trauma kepala
4. Bila kejang baru pertama kali, lanjutkan OAT tanpa Cs
selama 1-2 mgg
5. Vit B6 naikkan sampai 200 mg/hr
6. Berikan profilaksis kejang fenitin 3-5 mg/kg/hr.
Bila menggunakan fenitoin dan PZA bersama, pantau LFT
7. Lanjutkan profilaksis sampai OAT selesai
8. Konsul ke SpS
Efek Samping OAT MDR TB