Dipresentasikan sebagai Pembicara dalam Acara Simposium & Workshop Bekasi Pediatric Update 2023, 5-6 Mei 2023, Bekasi SLIDE HEDA MELINDA
RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN
• Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 1982
• Spesialisasi di Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
1993
• Fellowship Respirologi di Rumah Sakit Radboud, Nijmegen (Academisch
Ziekenhuis), The Netherlands 1999
• Konsultan Respirologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2002
• Magister Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2003
• Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2008
PEKERJAAN
• Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjar
• Kepala Divisi Respirologi Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin Heda Melinda Nataprawira
• Dokter Spesialis Anak di RSUD Astana Anyar
• Kepala Puskesmas Nelayan Kotamadya Cirebon
Kepala Divisi Respirologi
• Contributing Editor Paediatrica Indonesiana
Departemen/KSM Ilmu
• Reviewer Jurnal Nasional dan Internasional
Kesehatan Anak FKUP-RSHS
ORGANISASI
• Ikatan Dokter Indonesia
• Ikatan Dokter Anak Indonesia
• Anggota The Asian Pacific Society of Respirology (APSR)
• Anggota European Respirology Society (ERS)
• Anggota Center for Clinical Epidemiology and Evidence Based Medicine (CEEBM)
• Anggota International Union Tuberculosis and Lung Disease (The Union) SLIDE HEDA MELINDA
Upaya WHO untuk TBC Anak di Dunia
INDONESIA
150.000 kematian
1 orang/4 menit
55/100.000 penduduk
525.765
belum dilaporkan
Insidens
354/100.000
penduduk
KEMENKES RI 2022
WHO 2022 SLIDE HEDA MELINDA
GAMBARAN KASUS TBC
(DASHBOARD TBC INDONESIA)
12000 11959
10000
8813
8000 8262
6000
4000
2545 2304
2000
1003
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021
• https://diskes.jabarprov.go.id/informasipublik/detail_artikel/Z2VjUmRCVTdGWWxFdUhj
bWdHVFd2UT09; https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-kasus-penyakit-
tuberkulosis-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat, SLIDE HEDA MELINDA
• Register TBC Anak Divisi Respirologi
TARGET
SDG’S
2035
Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
World Health Organization. WHO consolidated guidelines on tuberculosis. Module 1: prevention – tuberculosis preventive treatment. Geneva: World Health Organization; 2020.
TARGET TPT GLOBAL
World Health Organization. WHO consolidated guidelines on tuberculosis. Module 1: prevention – tuberculosis preventive treatment. Geneva: World Health Organization; 2020.
Target Cakupan TPT
di Indonesia Target Cakupan TPT
di Jawa Barat
Keterbatasan
Hasil penyuntikkan TST dinilai antara 48-72
jam (kunjungan berulang) dan subjektivitas
tinggi dalam penilaian
IGRA tidak dapat dilakukan pada anak <2
tahun (data terbatas utk usia antara 2-4 tahun)
Rekomendasi A
• IGRA dilakukan pada orang dewasa
untuk diagnosis ILTB Dua jenis IGRA
Kepatuhan meningkat apabila digunakan regimen H - QuantiFERON TB Gold (Australia)
dan RPT 12-dosis durasi 3 bl daripada H durasi 9 bl jenis terbaru QFT-G IT memerlukan 3 mL
darah
Rekomendasi B - T-Spot (Inggris)
TST lebih dipilih daripada IGRA untuk anak usia <5
tahun
Pemeriksaan awal fungsi hati pada kelompok tertentu
S E N S I T I F O B AT
- Minimal paduan 4
macam obat dari
grup A,B, dan C
- Utamakan obat dari
grup A, jika ada
yang resisten dari
grup A, gunakan
obat dari grup B,
dan seterusnya
Jangka pendek
Tahap awal 4-6 bulan, tahap lanjut 5 bulan
Jangka Panjang
Tahap awal 6 bulan, tahap lanjut minimal 12 bulan
PNPK TATA LAKSANA TB 2020,
SLIDE HEDA MELINDA
Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia 2020
INFEKSI LATEN TUBERKULOSIS (ILTB)
TERAPI
PENCEGAHAN
TUBERKULOSIS
(TPT)
Diagnosis TBC terlambat atau “missed”pada anak dengan pneumonia dan diagnosis
TBC ditegakkan jika gejala memanjang dan kegagalan terapi antibiotik Chipeta J. 2010. Med J Zambia. 37(1):1-4
Challenge TB Technical Brief UNAID, KNCV 2019
Chee CBE, et al. Respirology. 2018; 23(10):893-900
Marcy O, et al. Lancet Infect Dis. 2023;23: 341–51
SLIDE HEDA MELINDA
TANTANGAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
HASIL
Tidak terdapat perbedaan bermakna
pada angka mortalitas kelompok kontrol
7,9% dan kelompok intervensi 7,8%
SIMPULAN
Deteksi TBC sistematik molekular saat
masuk RS tidak menurunkan mortalitas anak
dengan pneumonia berat.
TANTANGAN TATALAKSANA
TUBERKULOSIS
Afrika Selatan
STOP
STIGMATISASI
Kurangnya
kebijakan
INDIA
Edukasi tenaga
kesehatan kurang
Penggunaan luas obat memadai
anti -TB lini ke-1 dan
ke-2 secara irasional Infeksi HIV yang merebak
Terapi irasional
Sandhu GK. J Glob Infect Dis. 2011;3(2): 143–150
SLIDE HEDA MELINDA
TANTANGAN TATA LAKSANA TUBERKULOSIS
Kemiskinan Transportasi
terbatas
Kepatuhan
tak adekuat
PMO berganti
Dobler CC, et al. Breathe. 2018;14:180-3
SLIDE HEDA MELINDA
TANTANGAN DIAGNOSIS ILTB
Tidak melakukan
skrining imigran
Ketersediaan terbatas
dan harga mahal
Kurangnya pengetahuan
Skrining pada komunitas tenaga kesehatan
tertentu saja (PLHIV)
SDM tenaga
Mnyambwa, et al. 2021. J Clin Tuberc Other Mycobact Dis. 25: 100278
Chee CBE, et al. 2018. Respirology. 23(10): 893-900
kesehatan terbatas
SLIDE HEDA MELINDA
TANTANGAN TATA LAKSANA ILTB
Ketersediaan obat
terbatas
Kurangnya kebijakan
pemerintah
Di dunia:
TPT hanya diberikan sebesar 3% dari
target 20 juta
Marais BJ, et al. 2007. Per Resp Reviews. 8:124-33 SLIDE HEDA MELINDA
ILUSTRASI KASUS-MASALAH TPT
PERATURAN PRESIDEN RI R EA L ITA S
Satu rumah
- Ibu Meningitis TBC dengan sekuele
dalam terapi OAT
- Ayah IK (-), tidak TPT
- Kakak (16 tahun) IK (-), tidak TPT
- Kakak (4 tahun) IK ditolak
- Tantangan dalam tata laksana terkait efek samping obat, durasi pengobatan yang lama,
kurang dukungan, stigmatisasi masyarakat terhadap pasien TBC, kebijakan pemerintah,
terapi irasional, edukasi ke tenaga kesehatan kurang
memadai, kepatuhan tak adekuat, transportasi terbatas, PMO berganti-ganti, dan
kemiskinan
- Tantangan diagnosis ILTB meliputi tantangan terkait tidak dilakukan skrining terhadap
petugas kesehatan, ketersediaan TST dan IGRA yang terbatas/tidak ada atau berbayar,
pengetahuan tenaga kesehatan masih harus ditingkatkan, SDM terbatas, tidsak
dilakukan skrining pada komunitas tertentu