Anda di halaman 1dari 60

Skrining TBC pada Balita

Terintegrasi dengan MTBS


Prof Heda Melinda Nataprawira

UK Respirologi Anak IDAI Jawa Barat – RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
FK Universitas Padjadjaran

Disampaikan sebagai Narasumber Updating Pelayanan Kesehatan Balita Bagi Bidan/Nakes di Desa dengan
Tema: Pencegahan TBC melalui Skrining TBC Terintegrasi dengan MTBS. Rabu 15 Desember 2021 dengan platform Zoom Meeting
2

Secara global , 1.200.000 orang


meninggal karena
10.000.000 orang
Tuberkulosis
terinfeksi tuberkulosis

(WHO) memperkirakan bahwa


setiap tahun, 1 juta anak
menderita penyakit TB
Indonesia termasuk ke dalam 5
negara yang memiliki kasus TB
paling tinggi dengan proporsi
kasus TB anak sebesar 9%
WHO Global Tuberculosis Report, 2020
TBC di Indonesia

845.000 Estimasi Kasus TBC 13.947 Kematian akibat TBC

>50% anak
17% Kasus TBC Anak
Insidens 2021
usia <5 tahun

Data per Oktober 2021

Kemenkes RI, 2021 (Dashboard TB)


TBC Anak di Dunia

7,5 Juta anak 52% anak usia


(0–14 tahun) terinfeksi
TBC setiap tahun <5 tahun

96% kematian anak


233.000 akibat TBC yang
80% anak usia tidak mendapat
kematian anak <5 tahun akses terhadap
akibat TBC terapi TBC

WHO Global Tuberculosis Report, 2018


Desired Decline In Global TB Incidence Rates To Reach
2035 Targets

WHO TB Annual Report; 2017


Jumlah Kasus TBC Anak per Oktober 2021
17.019

Missing Case?
Deteksi Kasus TBC
menurun? Pandemi COVID-19

Kemenkes RI, 2021 (Dashboard TB)


Risiko Penyakit TBC Berdasarkan Usia

Donald PR. Lancet 2010;375:1852–4.


Deteksi Kasus TBC Anak
Nasional Jawa Barat

Sekitar 55%
anak dengan
Cakupan penemuan kasus TBC Anak di TBC tidak
Indonesia dan Jawa Barat mengalami dilaporkan
penurunan sejak tahun 2019 dalam program
TBC Nasional
Pandemi COVID-19

>50% kasus anak <5 tahun


tidak terdiagnosis dan tidak dilaporkan
WHO Global Tuberculosis Report, 2018
Kemenkes RI, 2021 (Dashboard TB)
Under-
recognition

Tantangan
Gambaran
untuk
radiologis
memastikan
kurang spesifik
diagnosis
MASALAH
TBC ANAK

Pelaporan Pemeriksaan
kurang untuk konfirmasi
baik/under- bakteriologis
reporting terbatas

Pediatric tuberculosis diagnosis, treatment, and prevention. Pipeline report; 2019


Strategi Penanggulangan TBC WHO

Diagnosis awal, termasuk Indonesia


uji sensitivitas obat dan Terapi untuk semua
skrining kontak pada orang dengan TBC
kelompok risiko tinggi

Langkah yang harus dilakukan untuk


(termasuk anak <5 tahun)

mencapai
Target Penanggulangan TBC??
Penanganan
Terapi preventif kolaboratif TBC dan
Imunisasi HIV, serta tata laksana
komorbiditas

End TB Strategy, WHO, 2015


Kemenkes RI, 2021 (Dashboard TB)
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS

REVISI KE-4
TAHUN 2015
TAHUN 2021
11
Penilaian,
Klasifikasi,
Tindakan/

Pelayanan
Tindak MTBS Pengobatan
Lanjut

Konseling
BATUK?

DEMAM?
MTBS
DIARE?

MASALAH
TELINGA?
PENGELOMPOKAN ANAK DENGAN RISIKO TBC
BERDASARKAN INTEGRATED MANAGEMENT OF CHILDHOOD ILLNESS
Tanyakan Kontak erat TB DAN • Lakukan penilaian TB menyeluruh
Jawaban YA untuk pertanyaan • Tindak lanjut setelah 48 - 72 jam untuk
1. 1.
Riwayat
Riwayatkontak
kontakTBTBdalam 1212
dalam bulan terakhir
bulan terakhir skrining membaca TST
2. 2.
Pertanyaan
Pertanyaan skrining
skrining
Mengelompokkan • Tindak lanjuti setelah satu minggu dan
3. 3.
Batuk > 2> minggu
Batuk 2 minggu
4. 4.
Demam > 1> minggu terhadap risiko TB >1 jawaban YA untuk klasifikasikan status TB anak pada grafik
Demam 1 minggu berikutnya.
5. 5.
Pertumbuhan
Pertumbuhan terhambat
terhambat
pertanyaan skrining

• Pengobatan INH 6 bulan


Kontak erat TB tanpa ciri-ciri • Lakukan CXR / rujuk
Penilaian TB Menyeluruh TB • Lacak kontak lain
LANGKAH 1: TANYAKAN MENGENAI CIRI TB: • Follow up tiap bulan
- Batuk/mengi tidak mereda selama lebih dari 2 minggu.
- Berat badan yang tercatat atau pertambahan berat badan yang tidak memuaskan Tanpa kontak erat maupun ciri Perawatan rutin
selama 3 bulan terakhir – ciri TB
- Kelelahan/berkurangnya keceriaan.
- Demam setiap hari selama 14 hari atau lebih.
Kultur TB / Expert Positif • Daftar di register TB
LANGKAH 2: KIRIM SPUTUM ATAU ASPIRAT LAMBUNG UNTUK • Obati TB
EXPERT DAN KULTUR ATAU • Lacak kontak dan kelola sesuai pedoman TB
LANGKAH 3: LAKUKAN TST Dirujuk dengna diagnosis • Konseling dan tes HIV jika status HIV tidak diketahui
• Tindak lanjut bulanan untuk meninjau kemajuan
LANGKAH 4: CXR, JIKA TERSEDIA TB
• - Jika CXR tersedia, rujuk untuk CXR dan penilaian lebih lanjut
• - Jika CXR tidak tersedia, obati TB
>1 ciri TB • - Beritahu dan daftar di register TB
DAN • - Lacak kontak dan kelola sesuai dengan pedoman TB

PENGELOMPOKAN TB Kontak erat / TST positif •



- Konseling dan tes HIV jika status HIV tidak diketahui
- Tindak lanjut bulanan untuk meninjau kemajuan
• - Recinsify jika perlu setelah hasil Expert atau culture tersedia.

TANYAKAN MENGENAI CIRI TB


>1 Ciri TB, Expert negatif, • Konseling dan tes HIV jika status HIV tidak diketahui
TINJAUAN HASIL SPUTUM/ASPIRAT LAMBUNG: • Konsultasikan pedoman TB Nasional atau rujuk untuk
CXR tidak sugestif TB
Positif atau negatif? penilaian lebih lanjut
APAKAH TST POSITIF ATAU NEGATIF? Mengelompokkan • Pengobatan INH 6 bulan
Periksa TST - >10 mm atau >5 mm pada anak HIV terhadap risiko TB Tanpa Ciri TB • Lakukan CXR / rujuk
positif. DAN • Lacak kontak lain
TINJAUAN HASIL CXR: Kontak erat / TST Positif • Follow up tiap bulan
Apakah itu sugestif TB?
Tanpa kontak erat
Rutin Follow Up
maupun ciri – ciri TB

Integrated Management of Childhood Illness, 2019


PENGELOMPOKAN ANAK DENGAN RISIKO TBC
BERDASARKAN INTEGRATED MANAGEMENT OF CHILDHOOD ILLNESS

Berikan Perawatan Tindak Lanjut

Terkonfirmasi / Probabel TB (dalam pengobatan)


- Tindak lanjut bulanan.
- Pastikan anak menerima pengobatan secara teratur 7 hari seminggu.
- Fase lanjutan setelah dua bulan pengobatan
- Tanyakan tentang gejala dan periksa berat badan.
- Jika gejala tidak membaik atau jika anak tidak tumbuh dengan baik, rujuk.
- Nasihat tentang perlunya kepatuhan, dan pengobatan enam bulan.
- Nasihat dan rekomendasikan tes HIV jika status HIV anak tidak diketahui.

Terpapar TB (dalam pengobatan)


- Tindak lanjut bulanan
- Tanyakan gejala dan periksa berat badan.
- Jika gejala berkembang, atau jika anak tidak tumbuh dengan baik, rujuk.
- Nasihat tentang perlunya kepatuhan, dan untuk menyelesaikan pengobatan enam bulan.
- Pastikan anak menerima pengobatan, dan berikan pengobatan untuk satu bulan jika perlu
Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS). Kemenkes RI; 2015.


Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis), yang biasanya
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya seperti kulit, tulang, dll.

● - World Health Organization (WHO)

20
Tuberkulosis disebabkan
Mycobacterium tuberculosis

1) Host mengeliminasi infeksi


melalui respons imunologi
bawaan atau didapat

2) Host terinfeksi tetapi dengan


viabilitas bakterial yang
persisten Infeksi laten tuberkulosis (ILTB) adalah keadaan
viabilitas bakteri yang menetap, host tanpa gejala dan
3) Penyakit progresif tidak ada bukti TBC aktif secara klinis

Infeksi dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh

Jain A & Lodha R. Management of latent tuberculosis infection in children from developing countries. Indian J Ped. 2019.
Bakteri TBC dapat bertahan di
udara selama beberapa jam
(terutama di tempat lembab dan
gelap) Cara Penularan TBC

TBC ditularkan melalui udara dari pasien TBC TBC tidak menular melalui
ke orang yang berada di sekitarnya melalui perlengkapan sehari-hari pasien TBC
percikan air ludah tanpa menutup mulut dan
hidung atau tanpa menggunakan masker

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI


Cara Penularan TBC
Kuman TB yang keluar, terhirup oleh orang lain melalui saluran pernafasan.

Batuk 0-3500 Bersin 4500-1 juta partikel Bicara 0-210 partikel


partikel droplet droplet droplet
Tahapan TBC Anak

TERPAJAN INFEKSI TBC TB AKTIF

• Kontak dengan pasien - Kontak dengan pasien - Kontak dengan pasien


TBC paru TBC paru (dewasa) TBC paru
• Tidak memberikan - Tidak bergejala/ - PPD atau IGRA (+)/(-)
gejala/asimptomatik pada asimptomatik pada - Memberikan gejala tak
anak anak spesifik/asimtomatik
• PPD atau IGRA (-), foto - PPD atau IGRA (+) , atau Foto Rontgen
rontgen toraks normal Foto rontgen toraks toraks→positif TBC
normal
Perjalanan Penyakit TBC
Terpapar Dorman Subklinis Tidak berat Berat
Klirens Perjalanan penyakit: dipengaruhi usia, imunitas, dan virulensi patogen
dengan bantuan
imunitas innate
atau acquired

Gejala Tidak ada Gejala tidak-spesifik Tidak ada Ringan sedang Sedang-berat

Gambaran Tidak ada Kelenjar limfatik Pembesaran kelenjar Ada Ada


radiologi hilar masih limfatik hilar atau lesi
mungkin ada perenkim
intratorakal
Hasil Negatif Positif Positif Biasanya
Biasanya positif
positif Biasanya positif
IGRA/TST
Kemungkinan Kemungkinan Kemungkinan
Hasil bakteriologis Negatif Positif
positif positif positif
Faktor Risiko Anak usia <5
tahun (Balita)
Anak dengan HIV

Anak Tertular
TBC

Anak yang Kontak Erat


Gizi Buruk dengan Penderita TBC
Dewasa
Mengapa Balita Termasuk Kelompok Risiko
Tinggi TBC?
Respons imun yang belum
cukup pada balita

Replikasi patogen yang terus


menerus dan progresivitas
penyakit

Meningkatkan risiko terjadi


infeksi TBC dan TBC berat
Marais BJ. Int J Tuberc Lung Dis: 2004;8:392-402.
Gejala TBC Anak
Berat badan turun atau tidak naik,
yang tidak membaik dengan asupan
gizi yang baik

Demam lama (≥2 minggu) dan/atau Batuk lama (≥2 minggu) yang
berulang tanpa sebab. semakin lama semakin parah
Umumnya suhu tidak terlalu tinggi
Manifestasi Klinis

Ekstra paru

Thomas TA. Tuberculosis in children.


Thorac Surg Clin. 2019;29(1):109-21.
Pemeriksaan TBC pada Anak

Dahak (anak >5 tahun)

Aspirat Lambung

Induksi Sputum

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI


Pencegahan TBC Anak
TPT

Vaksin BCG, untuk Pemberian Terapi Tindakan


mencegah penyakit TBC Pencegahan pada anak
Pengendalian
berat seperti TBC selaput usia <5 tahun yang
kontak dengan pasien Infeksi, termasuk
otak, TBC tulang, atau
TBC atau pada anak skrining dan
TBC milier
terinfeksi HIV investigasi kontak
Pencegahan TBC Anak
Memperbaiki ventilasi Libatkan komunitas dalam Pantau praktik
udara ruangan kampanye advokasi TB pengendalian infeksi

Triase suspek TBC agar


Pengumpulan dahak yang Etika batuk dan hygiene cepat menelusuri kontak
aman batuk atau pemisahan dengan
kontak

Diagnosis dan pengobatan


TBC yang cepat

WHO, 2016
Banyak penduduk di Brasil yang mengerti
tentang LTBI dan bersedia untuk diobati.
Namun, hal tersebut terbentur dengan stigma
terhadap TBC

Strategi untuk mengedukasi dan


meningkatkan implementasi pengobatan TB
laten harus mencakup upaya penurunan
stigma terhadap TBC
Apakah TBC Anak Menular?
Sebagian besar kasus TBC pada anak tidak dapat
menular ke anak yang lain, kecuali pada anak yang
menderita “adult type TB” atau TBC tipe dewasa,
yaitu TBC pada anak dengan gambaran
menyerupai TBC pada dewasa dan ditemukan BTA
pada pemeriksaan dahak
Kondisi TBC Balita di Layanan Primer

Tantangan Peluang

• Investigasi kontak masih • Peningkatan tautan/link


lemah dengan kader
• Telah memiliki kader aktif • Integrasi KIA-P2TB
• Integrasi KIA-P2TB belum • MTBS – TB diaktifkan
berjalan baik • Memiliki BPM = Bidan
• MTBS belum dipakai Praktek Mandiri
maksimal secara frekuensi
dan kualitas
Kemenkes RI TBC Indonesia, 2021
Mengapa TBC pada Anak Terabaikan?

Belum diketahui TBC anak dianggap tidak


Kesulitan
beban masalah menular, sehingga bukan
Mendiagnosis
TBC Anak di merupakan prioritas
TBC pada Anak
Masyarakat untuk pengendalian TBC

Ketersediaan dana Banyak anak terduga TBC yang


memiliki kesulitan akses ke fasilitas
terbatas
pelayanan Kesehatan (fasyankes)

Kemenkes RI TBC Indonesia, 2021


END TB STRATEGY
2020 and 2025
Dapat dicapai dengan:

➢ Program pencegahan
➢ Diagnosis dini
➢ Terapi yang tepat dan
terjangkau

Global tuberculosis report 2020.


Upaya untuk “Menuju Nol Kematian pada Anak
Akibat TBC”

Investigasi Kontak pada setiap kasus TBC dewasa yang


ditemukan, terutama pada anak <5 tahun

Meningkatkan Pelayanan TBC dengan


menjangkau semua masyarakat terdampak TBC
(termasuk bayi dan anak)

Prioritas utama untuk anak dengan HIV positif

Kemenkes RI TBC Indonesia, 2021


Bagaimana cara meningkatkan temuan kasus TBC balita ?

Penemuan kasus TBC secara aktif


(active case finding)
1. Investigasi kontak
2. Integrasi program TBC dengan
program lain di fasyankes
3. Penemuan kasus berbasis komunitas
Mengapa Penting dilakukan Skrining TBC
Balita?

Setelahditemukan
Sebelum cakupan
vaksin BCG
vaksin tinggi
BCG

Ditambah dengan
Skrining Kontak dan
Terapi Preventif

Pencegahan dengan vaksin


BCG, Skrining Kontak, dan
Terapi Preventif dapat
menurunkan penyakit TBC
terutama pada Balita

Marais B, et al. Int J tuberc Lung Dis, 2004


Skrining TB
Skrining TB penting untuk dilakukan agar dapat mencegah
pasien dengan infeksi laten menjadi aktif.

Hal yang perlu diketahui agar dapat melakukan skrining


dan diagnosis dini dengan baik :

1 2 3 4 5
Mengenali Mengetahui Memahami Memahami Mengetahui
gejala TBC definisi kontak metode algoritma skoring TBC
pada anak erat dan skrining TB skrining dan anak
kelompok terapi preventif
berisiko TBC
Skrining TBC pada Fasilitas Kesehatan

Sasaran: semua balita (sehat dan sakit) yang


berkunjung ke Puskesmas/RS
Pelaksana : dokter, perawat atau bidan

• Skrining dapat diintegrasikan sesuai pelayanan program, seperti


poliklinik anak melalui pelayanan MTBS dan SDIDTK.
• Jika ditemukan anak yang sesuai dengan kriteria suspek TBC, anak
tersebut dirujuk ke dokter (di poliklinik umum) untuk pelacakan ada
tidaknya sakit TBC.
Skrining TBC pada Fasilitas Kesehatan
• Gunakan lembar skrining Puskesmas
• Berdasarkan hasil skrining, anak dapat
diklasifikasikan sebagai :
o Terduga TBC
o Kontak erat
o HIV
o Bukan terduga TBC

• Jika diklasifikasikan sebagai terduga TBC, kontak erat


atau HIV, rujuk ke dokter di poliklinik umum.
WHO consolidated guidelines on tuberculosis. Geneva: World Health Organization; 2020.
Lembar Skrining di Puskesmas
Skrining di Poliklinik KIA
1. Gunakan algoritma MTBS
2. Gunakan hasil pemantauan tumbuh kembang
• Berat Badan 2 bulan 2 kali berturut-turut
tidak naik → Kurva Pertumbungan BB/U
dalam buku KIA atau SDIDTK
• Status Gizi Buruk → Kurva Pertumbungan
BB/TB dalam buku KIA atau SDIDTK
3. Jika anak memenuhi satu atau lebih kriteria
suspek TBC→ rujuk anak ke dokter di
poliklinik umum

Form SDIDTK
Skrining di Poliklinik HIV
• Anak yang sudah terdiagnosis HIV
1. Apakah tinggal serumah dengan pasien TBC dewasa?
2. Apakah kontak erat dengan pasien TBC dewasa yang tidak
serumah?
3. Apakah anak mempunyai satu atau lebih gejala berikut?
a. Batuk ≥ 2 minggu
b. Demam ≥ 2minggu
c. Berat badan tidak naik dlm 2 bulan berturutan meskipun
dengan asupan nutrisi yang adekuat
d. Gizi buruk
4. Apakah pernah didiagnosis dan mendapat terapi TBC?
5. Apakah sudah pernah mendapat obat pencegahan TBC?
Skrining TBC pada Balita di Posyandu
• Sasaran: balita yang datang ke
• Tanyakan dan lihat apakah balita memiliki
satu atau lebih gejala berikut:
posyandu
1. Gizi buruk (anak terlihat sangat
• Pelaksana: kader
kurus)
• Alat skrining:
2. Berat badan tidak naik dua bulan
- Intrumen skrining TBC m-KIA atau
berturut-turut
- Lembar skrining TBC di Posyandu
3. Batuk >2 minggu
- Kurva pertumbuhan pada Buku
4. Demam >2 minggu
KIA
5. Riwayat kontak dengan pasien TBC
• Rujuk ke puskesmas jika ada satu atau
lebih gejala di atas
Tuberculosis Preventive Treatment (TPT)
TB Preventive Treatment (TPT) merupakan tata laksana yang ditujukan
untuk individu yang dipertimbangkan berisiko terkena penyakit TBC untuk
mengurangi risiko tersebut.

TPT sebelumnya disebut treatment of TB infection, LTBI treatment atau


TB preventive therapy.

TPT merupakan satu dari intervensi kunci yang direkomendasikan oleh WHO
untuk mencapai target End TB Strategy yang diselenggarakan oleh UN High
Level Meeting on TB pada September 2018.

TPT pada anak di Indonesia diketahui sebagai Isoniazid Preventive Therapy


(IPT) atau Pengobatan Pencegahan INH (PP INH).

WHO consolidated guidelines on tuberculosis. Geneva: World Health Organization; 2020.


Efikasi profilaksis isoniazid
dalam pencegahan TBC pada
anak

Profilaksis isoniazid
mengurangi risiko
pengembangan TBC
hingga 59% di antara
anak berusia ≤15 th

Ayieko J, et al. Efficacy of isoniazid prophylactic therapy in prevention of tuberculosis in children: a meta-analysis. BMC Infect Dis. 2014;14:91.
Regimen TPT Anak
Regimen Dosis (mg/kg/hari) Interval Kecepatan kerja Efikasi
(%)
9 INH atau 6 INH 10-15 (max 300mg) Harian 20-93 9 INH efikasi lebih
tinggi 20-30%
dibandingkan 6 INH

20-30 (max 900mg) 2 kali seminggu


(observasi)
4 RIF 10-20 (max 600mg) Harian 72-96 Sama dengan 6-12
INH
3 INF/RIF INH: 10-15 (max Harian 63-97 Sama dengan 6-12
300mg) INH
RIF: 10-15 (max
600mg)
3 INH/RFP INH: 900 mg 1 kali seminggu 82 Sama dengan 9
RFP: 90 mg (observasi) INH
2 RIF/PZA RIF: 10-15 mg (max Harian 61-70 Sama dengan 6-12,
600mg) tetapi dengan efek
PZA: 30-40 (max 2- samping
4gram) hepatotoksisitas
Yang Membutuhkan Terapi TBC Preventif (TPT
Orang yang hidup Pasien yang menjalani
dengan penderita HIV dialisis, pengobatan anti
TNF (tumor necrosis
Kontak erat dengan TBC factor) dan pasien
pasien baik dewasa, persiapan transplantasi
remaja, dan anak dari organ
segala usia
Pasien dengan silikosis
Anak <5 th dengan
komorbid

WHO Operational Handbook on Tuberculosis, 2020.c


Orang dengan HIV
Orang dewasa dan remaja dengan HIV yang tidak terinfeksi TBC
aktif harus menerima pengobatan pencegahan TB

Bayi berusia <12 bl yang tinggal bersama dengan HIV yang kontak
dengan orang dengan TBC dan yang tidak memiliki TBC aktif

Anak berusia 12 bl yang tinggal bersama dengan HIV yang tidak


memiliki TBC aktif

Semua anak dengan HIV yang telah berhasil menyelesaikan


pengobatan penyakit TBC
WHO Operational Handbook on Tuberculosis, 2020.
Kontak rumah tangga TBC paru
(terlepas dari status HIV)
Anak-anak berusia <5 tahun yang merupakan kontak serumah dengan
penderita TBC paru yang dikonfirmasi secara bakteriologis ATAU yang
ditemukan tidak memiliki TBC aktif

Anak-anak berusia 5 tahun, remaja, dan orang dewasa yang merupakan


kontak serumah dari orang dengan TBC paru yang dikonfirmasi secara
bakteriologis

Dalam kontak rumah tangga dengan pasien dengan TBC yang resistan
terhadap banyak obat

WHO Operational Handbook on Tuberculosis, 2020.


Risiko Lain
Orang yang memulai pengobatan anti-TNF, atau menerima dialisis,
atau mempersiapkan transplantasi organ

Dapat dipertimbangkan untuk narapidana, petugas kesehatan, imigran


dari negara dengan beban TB tinggi, tunawisma dan pengguna
narkoba

Orang yang terlibat dalam penggunaan alkohol yang berbahaya,


perokok tembakau, dan orang kurus

Bayi dan anak yang hidup dengan HIV yang mengalami berat badan
yang tidak naik, demam, atau batuk yang sedang berlangsung

WHO Operational Handbook on Tuberculosis, 2020.


Langkah-langkah dalam Mengesampingkan TBC dan
Mempertimbangkan TPT R D In K Ef
egos te ec ik
i is rv e as
m ( al p i
e m at
n g/ a
kg n
/h ke
ar rj
i) a

Dewasa atau remaja Anak yang9 10H 209


(
%
) Kontak erat dengan
IN - ar - IN
Populasi dengan resiko
tinggal dengan penderita TBCparu aktif tinggi
H 15ia 93H

yang tinggal dengan at ( n ef


a m
u ax
6 30
IN 0
ik
as
i
le

penderita HIV penderita HIV


Hm bi
g) h
202 ti
- ka ng
30li gi
( se 20
mm -

Manifestasi klinis Batuk, demam, penurunan Sulit naik berat


ax in 30
90gg %
0 u( di
m ob ba
g) se nd
Sering batuk, batuk berdarah, demam, berkeringat
berdasarkan skrining
rv in

berat badan atau badan, demam, , malam, penurunan berat badan, nyeri dada, sesak
as gk
i) an
6
IN
H

berkeringat malam batuk, atau riwayat napas, dan badan lemas


4 10H 72Sa
RI - ar - m
F 20ia 96a
( n de
m ng
ax an

kontak dengan
60 6-
0 12
m IN
g) H
3 IN H 63Sa
IN H: ar - m

pasien TB, anak


H 10ia 97a
/R- n de
IF 15 ng
( an
m 6-
ax 12

lemas, berkeringat
30 IN
0 H
m
g)
RI
F:

malam 10
-
15
(
m
ax

Frekuensi dari gejala Pada setiap kunjungan ke fasilitas kesehatan atau kontak dengan petugas kesehatan
60
0
m
g)
3 IN 1 82Sa
IN H: ka m
H 90li a
/R0 se de
FPm m ng

Foto Rontgen toraks Tidak wajib meski terkadang dapat diperiksakan


g in an
RFgg 9
P: u IN
90(o H
m bs
g er
va
si)
2 RI H 61Sa

Tes TBC bila positif WHO merekomendasikan diagnosis cepat (seperti Xpert MTB/Rif, tes urin lipoarabinomannan di
RI F: ar - m
F/ 10ia 70a
P - n de
Z 15 ng
Am an
g 6-

antara ODHA yang sakit parah) atau sesuai pedoman nasional


( 12
m IN
ax H,
60 te
0 ta
m pi

TST atau IGRA Tidak diperlukan pada ODHIV dan kontak di bawah usia lima tahun
g) de
PZ ng
A: an
30 ef
- ek
40 sa
( m
m pi
ax ng

Kontraindikasi TPT
2- he

Hepatitis akut (akut atau kronis); Penggunaan terapi hepatotoksik sebelumnya; Riwayat sensitif
4
gr
a
m
)
pa
to
to
ks
isi

pengobatan TPT
ta
s

Konseling Informasi infeksi TBC, kebutuhan TPT, jadwal pengobatan, dukungan kepatuhan pengobatan dan
kunjungan tindak lanjut, manfaat dari menyelesaikan kursus, kejadian buruk, tindakan
pengembangan gejala TB atau efek samping
WHO Operational Handbook on Tuberculosis, 2020.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai