Pembimbing Supervisor :
dr. Ainan Raena
Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih.
Menjelang tahun 2021, tuberkulosis masih menjadi penyebab kematian tertinggi dari
penyakit menular di seluruh dunia (Harding, 2020).
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada dalam daftar WHO untuk negara
yang memiliki beban insidensi TB tinggi.
Rekomendasi Level
Indikator
Target
Cakupan pengobatan TB ≥ 90%
Treatment Success Rate TB ≥ 90%
Maas A.H., van der Schouw Y.T., Regitz-Zagrosek V., Swahn E., Appelman Y.E., Pasterkamp G., et al. (2011) Red alert for women’s heart: the urgent need for more research
and knowledge on cardiovascular disease in women: proceedings of the workshop held in Brussels on gender differences in cardiovascular disease, 29 September 2010. Eur
Heart J 32: 1362–1368 [PubMed] [Google Scholar] [Ref list]
Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan insidensi kasus tuberkulosis menjadi 65 per
100.000 penduduk pada tahun 2030, serta mengakhiri epidemi tuberkulosis di tahun 2050
Faktor obat :
suplai obat terganggu sehingga pasien menunda
atau tidak meneruskan pengobatan dan kualitas
obat menurun karena penyimpanan tidak sesuai
standar.
Tan Y.Y., Gast G.C., van der Schouw Y.T. (2010) Gender differences in risk factors for coronary heart disease. Maturitas 65: 149–160 [PubMed] [Google Scholar] [Ref list]
Profil Puskesmas
BAB II Rappokalling
Jumlah Pegawai 21
Program Pokok Pelayanan Puskesmas
JENIS MUTU
PENERIMA PERNYATAAN
NO LAYANAN LAYANAN
LAYANAN DASAR STANDAR
DASAR DASAR
Pelayanan Sesuai standar Setiap ibu hamil
1 kesehatan ibu pelayanan Ibu hamil mendapatkan pelayanan
hamil antenatal antenatal sesuai standar
Pelayanan Sesuai standar Setiap ibu bersalin
2 kesehatan ibu pelayanan Ibu bersalin mendapatkan pelayanan
bersalin persalinan persalinan sesuai standar
Sesuai standar
Pelayanan Setiap bayi baru lahir
pelayanan
3 kesehatan bayi Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir kesehatan sesuai standar
baru lahir
Sesuai standar Setiap balita mendapatkan
Pelayanan
4 pelayanan Balita pelayanan kesehatan sesuai
kesehatan balita
kesehatan balita standar
Program Pokok Pelayanan Puskesmas
Berdasarkan data yang di ambil dari Puskesmas Rappokalling pada bulan Januari hingga
31 Mei 2022, tuberculosis merupakan salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak yang
datang ke puskesmas dengan jumlah kasus sebanyak 44 orang dan paling banyak kasus
pada bulan Mei 2022.
Februari 4 9
Maret 9 20
April 9 20
Mei 12 27
Total 44 100.0
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Puskesmas Rappokalling temuan
kasus tuberkulosis terbanyak 12 (27%) kasus terjadi pada bulan Mei 2022.
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Januari Februari maret April Mei Total
BAB III Metode
Data primer diperoleh dari kuisioner yang dibagikan kepada 50 sampel pasien yang
datang ke poliklinik Puskesmas Rappokalling.
-Mengkordinasikan
/mengikutsertakan Mengetahui
-Kurangnya SDM dalam
Kurangnya efektivitas dan pelaksanaan tenaga di pemerintahan efektivitas dan
program Kepala
efisiensi program kesehatan tersebut -Menunjuk Penunjukkan Kepala PKM efisiensis dari
2 penanggungjawab di PJ Kegiatan puskesmas dan -
masyarakat mengenai Rappokalling program kerja
-Cakupan wilayah kerja setiap keluharan pemerintah
Tuberkulosis berdasarkan pre
Puskesmas luas test dan post test
-Menambah anggota
promkes
-Kurangnya man power
karena bulan Juni adanya
kegiatan Bulan Imunisasi Pembuatan
Anak Nasional (BIAN) leaflet, poster, Masyarakat di
Puskesmas Pengetahuan
Kegiatan penyuluhan TB dan vaksinisasi Covid-19 Edukasi TB di PKM spanduk, Setiap 3
3. Promkes tentang panyakit
terhambat Rappokalling brosur atau Rappokalling bulan sekali
-Padatnya kegiatan dan TB tercapai
video edukasi
juga bertabrakan sehingga tentang TB
tidak terlaksana kegiatan
penyuluhan
BAB VI Diskusi
1. Pengetahuan tentang
TB
Dari hasil kuesioner, sebanyak 66,4% dari jumlah sampel yang mengetahui tentang apa itu TB, dan
terdapat 33,6% yang tidak mengetahui tentang apa itu TB
kurangnya cakupan penyuluhan yang diberikan oleh pegawai kesehatan puskesmas kepada masyarakat
yang ramai
kurangnya tenaga penyuluh dan jadwal program puskesmas yang padat dan saling tumpang tindih
Solusi
:
melakukan penyuluhan efektif dengan menggunakan media seperti pamflet, brosur ataupun
video yang bisa diakses bebas oleh masyarakat serta adanya interaksi aktif antar penyuluh
dan masyarakat seperti dengan membuka sesi pertanyaan pada saat penyuluhan.
2. Pengaruh Hygiene dan Penyakit
TB
Berdasarkan dari hasil kuisioner yang telah dilakukan ada 3 soal dari kuesioner yang mengarahkan
kepada hygiene. Hasil yang didapat dari jawaban yang benar dari masing-masing soal 78% ,68%, dan
76%
Pengetahuan tentang personal hygine diperlukan agar dapat memelihara kesehatan diri sendiri
• memisahkan alat makan dan minum seperti peralatan pribadi yang digunakan dirumah dipisahkan
dengan anggota keluarga lainnya,
• menghindari penularan melalui dahak dengan melakukan etika bersin dan batuk yang baik,
• menyiapkan tempat untuk membuang dahak ,
• menggunakan tisu dan sapu tangan ketika batuk bersin dan
• mencuci tangan menggunakan sabun setiap melakukan kegiatan sehari hari
3. Pencegahan Penularan TB
Dari kuesioner ada 5 soal yang digunakan untuk menilai Pencegahan Penularan Tuberkulosis. Hasil yang didapat
dari jawaban yang benar dari masing-masing soal 48% , 78% 50%, 88% dan 30%.
Dari hasil ini masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui bagaimana mencegah Tb
• memberikan vaksinasi BCG pada waktu bayi pentingnya ventilasi rumah untuk mencegah penyakit Tb
• Rumah yang sehat memerluhkan cahaya matahari yang cukup tidak kurang dan tidak terlalu banyak
• Pola makan yang teratur dengan gizi seimbang dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap penyakit.
BAB VII Refleksi
Banyak kegiatan BIAN yang kami ikuti sehingga banyak ilmu dan pengalaman di dapat.
Berbagai karakter dari anak-anak dan orang tua sehingga kami dapat belajar cara komunikasi yang baik dan efektif.
Selama stase di puskesmas banyak kasus yang kompetensi 4A sehingga lebih mudah dipahami berbanding di rumah sakit yang
banyak kasus rujukan dan komplikasi.
Ada beberapa kendala di poli seperti habisnya strip pemeriksaan kolestral dan asam urat. Kami dapat belajar cara menjelaskan
kepada pasien dengan baik dan dapat memberikan pengobatan yang dapat mengurangi keluahan pasien.
Alat-alat yang kurang serta tidak layak pakai seperti berkarat dan obat yang sudah kadaluarsa mengajar kami berfikiran kreatif
dan kritis sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien semaksimal mungkin.
Kami berpeluang melakukan tindakan mandiri tetapi tetap dengan pengawasan dokter puskesmas yang sebelumnya di rumah
sakit sukar didapat.
Kami dapat merasai dan belajar cara berkerja sebagai pegawai kesehatan sehingga kami mendapat gambaran dan ekspektasi
berkerja sebagai dokter umum nanti.
Kami berpeluang turun ke lapangan berinteraksi langsung ke masyarakat dan melihat kondisi kehidupan masyarakat yang
berbeda- beda.
Kami juga berkesempatan melihat manajemen puskesmas, program yang dijalankan puskesmas maupun pembagian petugas
kesehatan di puskesmas.
BAB VIII Kesimpulan
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada dalam daftar WHO untuk negara yang memiliki beban insidensi TB tinggi.
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Puskesmas Rappokalling temuan kasus TB terbanyak 12 orang (27%) kasus terjadi pada
bulan Mei 2022.
Kasus baru sebanyak 44 orang dari bulan Januari 2022 hingga 31 Mei 2022.
Data primer yang diperoleh dari kuesioner dapat dikategorikan menjadi 3 bagian yang berhubungan dengan TB.
Bagi Diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap penyakit menular yang sangat mudah
ditemukan seperti tuberculosis dan meningkatkan pengetahuan terkait penyakit baik dari
Masyarakat gejala, cara mencegah, dan Langkah yang harus dilakukan ketika menemukan kasus
seperti itu di lingkungan sekitar.
Perlunya kesadaran bersama untuk memperbaiki sanitasi dan hygienitas lingkungan guna
mencegah penularan penyakit dan rutin melakukan pemeriksaan jika memiliki gejala atau
keluhan yang sesuai dengan penyakit tuberculosis maupun penyakit lainnya.