Ahlis Sunnah
Wal Jamaa’ah
(Matan dan Terjemahan)
Karya Imam Harb bin Isma’il Al-Kirmani
(190 H – 280 H)
1
2
ﺎب :اﻟْـ َﻘ ْﻮِل ﺑِﺎﻟْﻤ ْﺬ َﻫ ِ
ﺐ ﺑَ ُ
َ
Bab: Perkataan (Dalam ‘Aqidah) Menurut
Madzhab (Yakni: Madzhab Ahlus Sunnah Wal
)Jama’ah
ٍ ِ
ب] -[١ﻗَ َﺎل أَﺑُﻮ اﻟْ َﻘﺎﺳ ِﻢَ :ﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ أَﺑـُ ْﻮ ُﻣـ َﺤ ﱠﻤﺪ َﺣْﺮ ُ
ﺐ أَﺋِ ﱠﻤ ِﺔ اﻟْﻌِﻠْ ِﻢ ﻫ
َ َ ُﺬ
ْ ﻣ ا ﺬ
َ ﻫٰ : ﺎل
َ ﻗ
َ ، ﻞ ﻴ ﺑﻦ إِﺳـﻤ ِ
ﺎﻋ
ُْ ْ َ ْ َ
ﺎب ْاﻷَﺛَـ ِﺮَ ،وأ َْﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ ،اﻟْ َﻤ ْﻌُﺮْوﻓِ ـْﻴـ َﻦ ﺑِـ َﻬﺎ، َﺻﺤ ِ
َوأ ْ َ
ﱠﱯ إِ َﱃ ﺎب اﻟﻨِ ِّ َﺻﺤ ِ أ نْ ﺪ
ُ َﻟ ﻦ ﻣاﻟْﻤ ْﻘﺘَ َﺪى ﺑِـ ِﻬﻢ ﻓِـﻴـﻬﺎِ ،
َ ْ ْ َْ ْ ُ
ﺖ ِﻣ ْﻦ ﻋُﻠَ َﻤ ِﺎء أ َْﻫ ِﻞ ﺖ َﻣ ْﻦ أ َْد َرْﻛ ُ
ِ
ﻳَـ ْﻮﻣﻨَﺎ ٰﻫ َﺬاَ ،وأ َْد َرْﻛ ُ
ِ ِ ِ ِ
ﻒاﻟْﻌَﺮاق َواﻟْـﺤ َﺠﺎ ِز َواﻟ ﱠﺸـ ِﺎم َو َﻏـْﻴـ ِﺮﻫ ْﻢ َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ ،ﻓَ َﻤ ْﻦ َﺧﺎﻟَ َ
ﺎب ﻋ َوأ ﺎ، ﻬ ـ ﻴﺐ ،أَو ﻃَﻌﻦ ﻓِ ِ ﺷ ـﻴـﺌﺎ ِﻣﻦ ٰﻫ ِﺬﻩِ اﻟْﻤ َﺬ ِ
اﻫ
ْ ََ َْ ْ َ َ َ َ ًْ ْ
ﺎﻋ ِﺔَ ،زاﺋِ ٌﻞ َﻋ ْﻦ ﻗَﺎﺋِﻠَﻬﺎ :ﻓَـﻬﻮ ﻣﺒﺘَ ِﺪع ﺧﺎر ِ
ِج ﻣ َﻦ اﻟْـ َﺠ َﻤ َ َ ُ َ ُْ ٌ َ ٌ
َﻣْﻨـ َﻬ ِﺞ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ َو َﺳ ـﺒِْﻴ ِﻞ اﻟْـ َﺤ ِّﻖ.
[1]- Abul Qasim berkata: Telah mengabarkan
kepada kami Abu Muhammad Harb bin Isma’il,
beliau berkata: Ini adalah madzhab imam-imam
ilmu, Ash-habul Atsar (para ulama yang
berpegang dengan atsar/hadits), Ahlus Sunnah,
3
yang mereka dikenal dengannya (Sunnah),
mereka diteladani di dalamnya (Sunnah), sejak
zaman para Shahabat Nabi sampai hari ini. Dan
saya dapati para ulama ‘Iraq, Hijaz, Syam, dan
lainnya berada di atasnya. Maka barangsiapa
menyelisihi madzhab-madzhab (yang akan aku
sebutkan) ini, atau mencelanya atau mencela
orang yang berpendapat dengannya: maka dia
adalah mubtadi’ (Ahli Bid’ah) keluar dari
jama’ah dan melenceng dari Manhaj Sunnah dan
jalan kebenaran.
ﺎق ﺑْ ِﻦ إِﺑْـَﺮ ِاﻫْﻴ َﻢ ﺑْ ِﻦَ َوإِ ْﺳ َﺤ،َﺣـ َﻤ َﺪ ْﺐ أ ُ َوُﻫ َﻮ َﻣ ْﺬ َﻫ
َو َﺳﻌِْﻴ ِﺪ ﺑْ ِﻦ،ي ﷲ ﺑْ ِﻦ اﻟـﱡﺰﺑَـْﻴـ ِﺮ اﻟْـ ُﺤ َﻤْﻴ ِﺪ ﱡِ وﻋﺒ ِﺪ،ﻣـﺨﻠَ ٍﺪ
َْ َ ْ َ
.َﺧ ْﺬﻧَﺎ َﻋْﻨـ ُﻬ ُﻢ اﻟْﻌِْﻠ َﻢ أ
و ﺎ ﻨ
َ ﺴ ﻟ
َ ﺎ ﺟ ﻦﻤﱠ ـﻣِ ، و َﻏ ِﲑِﻫﻢ،ﻣْﻨﺼـﻮٍر
َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ ُْ َ
:ﻓَ َﻜﺎ َن ِﻣ ْﻦ ﻗَـ ْﻮﳍِِ ْﻢ
Dan ini merupakan madzhab Ahmad (bin
Hanbal), Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad (Ibnu
Rahawaih), ‘Abdullah bin Zubair Al-Humaidi,
Sa’id bin Manshur, dan selain mereka dari para
ulama yang kami duduk dengan mereka dan
kami mengambil ilmu dari mereka. Maka di
antara perkataan mereka:
4
ٌ َوﻧِـﻴﱠـﺔٌ َوﺗَـ َﻤ ﱡﺴ، ﻗَـ ْﻮٌل َو َﻋ َﻤ ٌﻞ:اﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن
ﻚ ِْ -[٢]
.ﺑِﺎﻟ ﱡﺴ ـﻨ ِﱠﺔ
[2]- Iman adalah: perkataan dan perbuatan,
niat dan berpegang kepada Sunnah.
5
jawab: Saya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-
Nya.
ِْ َوَﻣ ْﻦ َز َﻋﻢ أَ ﱠن-[٦]
اﻹﻳْ َـﻤﺎ َن ﻗَـ ْﻮٌل ﺑََﻼ َﻋ َﻤ ٍﻞ؛ ﻓَـ ُﻬ َﻮ َ
.ُﻣ ْﺮِﺟ ٌﺊ
[6]- Barangsiapa menyangka bahwa iman
adalah perkataan tanpa amalan; maka ia Murji-
ah.
ِْ َوَﻣ ْﻦ َز َﻋﻢ أَ ﱠن-[٧]
،اﻹﻳْـ َﻤﺎ َن ُﻫ َﻮ اﻟْ َﻘ ْﻮ ُل َ
.ﺎل َﺷَﺮاﺋِ ُﻊ؛ ﻓَـ ُﻬ َﻮ ُﻣ ْﺮِﺟ ٌﺊ
ُ َو ْاﻷَ ْﻋ َﻤ
[7]- Dan barangsiapa menyangka bahwa
iman hanyalah perkataan, sedangkan amalan
merupakan syari’at; maka ia Murji-ah.
ِْ َوإِ ْن َز َﻋﻢ أَ ﱠن-[٨]
ُ اﻹﻳْـ َﻤﺎ َن َﻻ ﻳـَ ِﺰﻳْ ُـﺪ َوَﻻ ﻳَـْﻨـ ُﻘ
ﺺ؛ َ
.ﻓَـ ُﻬ َﻮ ُﻣ ْﺮِﺟ ٌﺊ
[8]- Dan kalau dia menyangka bahwa iman
tidak bertambah dan tidak juga berkurang; maka
ia Murji-ah.
6
ِْ َوإِ ْن ﻗَ َﺎل أَ ﱠن-[٩]
ُ اﻹﻳْـ َﻤﺎ َن ﻳـَ ِﺰﻳْ ُـﺪ َوَﻻ ﻳَـْﻨـ ُﻘ
ﺺ؛
.ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻗَ َﺎل ﺑَِﻘ ْﻮِل اﻟْ ُﻤ ْﺮِﺟﺌَ ِﺔ
[9]- Dan kalau dia mengatakan bahwa iman
bertambah akan tetapi tidak berkurang; maka ia
telah berkata dengan perkataan Murji-ah
ِ اﻹﻳـﻤ
ِ ِ ِاﻹﺳ ـﺘ
ﺎن؛ ﻓَـ ُﻬ َﻮ َْ ْ ﰲ َ ْ ِْ َوَﻣ ْﻦ ﻟَـ ْﻢ ﻳَـَﺮ-[١٠]
ﺎءﻨ
َ ـ ـْﺜـ
.ُﻣ ْﺮِﺟ ٌﺊ
[10]- Barangsiapa yang tidak berpendapat
dengan Istitsnaa’ dalam iman; maka ia Murji-ah.
8
ِِ ِ
ُﱠرﻩ
َ َوﻗَ َﺪٌر ﻗَﺪ،ﻀﺎﻩُ َﻋﻠَﻰ ﻋﺒَﺎدﻩ َ َﻀﺎءٌ ﻗ َ َ ﻗ،-ﺎﱃ َ َوﺗَـ َﻌ
َﻻ ﻳـُ َﺠﺎ ِوُز،ﷲ ِ َ َﻻ ﻳـﻌ ُﺪو أَﺣ ٌﺪ ِﻣْﻨـﻬﻢ ﻣ ِﺸﻴـﺌﺔ،ﻋﻠَـﻴ ِﻬﻢ
َْ َ ْ ُ َ ْ ْ َ ْ َْ
،ُﺻﺎﺋـِ ُﺮْو َن إِ َﱃ َﻣﺎ َﺧﻠَ َﻘ ُﻬ ْﻢ ﻟَﻪ
َ ﺑَ ْﻞ ُﻫ ْﻢ ُﻛﻠﱡ ُﻬ ْﻢ،ُﻀﺎءَﻩ َ َﻗ
ِ ِوواﻗِﻌﻮ َن ﻓ
ُ َوُﻫ َﻮ َﻋ ْﺪ ٌل ﻣْﻨﻪ،ﱠر َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻻ َﻣـ َﺤﺎﻟَ َﺔ ﺪَﻗ ﺎ ﻤ
َ َ ُْ ََ ﻴ
ْ ـ
.َﻋﱠﺰ َرﺑﱡـﻨَﺎ َو َﺟ ﱠﻞ
[15]- Dan takdir; yang baik maupun yang
buruk, sedikit maupun banyak, lahir maupun
batin, manis maupun pahit, disukai maupun
dibenci, baik maupun jelek, yang pertama
maupun terakhir: semuanya dari Allah
Tabaaraka Wa Ta’aalaa, dan merupakan Qadha
(ketetapan) yang Allah tetapkan atas hamba-
hamba-Nya dan takdir yang Allah takdirkan atas
mereka, tidak ada seorang pun dari mereka yang
bisa melebihi masyii-ah (keinginan) Allah dan
tidak juga melampaui qadha’ (ketetapan)-Nya.
Bahkan mereka semua menuju (takdir) yang
Allah ciptakan mereka untuknya dan melakukan
apa yang Allah takdirkan atas mereka, dan itu
pasti, dan itu merupakan keadilan dari-Nya
‘Azza Wa Jalla.
9
،ﺲ ِ َوﻗَـْﺘﻞ اﻟﻨﱠـ ْﻔ،ب اﻟْـ َﺨ ْﻤ ِﺮُ َو ُﺷ ْﺮ،ُ َواﻟ ﱠﺴـ ِﺮﻗَﺔ،َواﻟـِّﺰﻧَﺎ
ُ
ب ﻮُـ ﻧﺬﱡ اﻟ
و ، ِ اﻟﺸﺮُك ﺑِﺎ ِّ و،وأَ ْﻛﻞ ﻣ ِﺎل اﻟْـﺤﺮِام
ُ ْ َ ْ َ ََ َ ُ َ
ﻀ ٍﺎء َوﻗَ َﺪ ٍر ِﻣ َﻦ ﷲِ ِﻣ ْﻦ َﻏ ِْﲑ أَ ْن َ ُﻛﻠﱡ َﻬﺎ ﺑِ َﻘ:ﺎﺻ ْﻲِ واﻟْﻤﻌ
ََ َ
ِ ﺑﻞ،ٌﷲ ﺣ ﱠﺠﺔ ِ ﻳ ُﻜﻮ َن ﻷَﺣ ٍﺪ ِﻣﻦ اﻟْـﺨ ْﻠ ِﻖ ﻋﻠﻰ
ْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ
à  Á À M ،ﺠﺔُ اﻟْـﺒَﺎﻟِﻐَ ِﺔ َﻋﻠَﻰ َﺧ ْﻠ ِﻘ ِﻪ اﻟْـ ُﺤ ﱠ
LÆÅÄ
Zina, mencuri, minum khamr, membunuh
orang, memakan harta haram, mempersekutukan
Allah (berbuat syirik), berbagai dosa dan
maksiat: semuanya dengan qadha’ dan qadar
dari Allah, akan tetapi tidak ada seorang pun
dari makhluk yang bisa membantah Allah,
bahkan alasan yang kuat hanya milik Allah,
“Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia
kerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya.”
(QS. Al-Anbiyaa’: 23)
ﻗَ ْﺪ َﻋﻠِ َﻢ،ُﺑِـ َﻤ ِﺸ ـْﻴ ـﺌَ ٍﺔ ِﻣْﻨﻪ َﺧ ْﻠ ِﻘ ِﻪ ﺎض ﻓِـ ْﻲٍ َو ِﻋْﻠ ُﻢ ﷲِ َﻣ
ِﻣ ْﻦ ﻟَ ُﺪ ْن أَ ْن- ُﺼﺎﻩ ِﻣـ ﱠﻤ ْﻦ ﺲ َوِﻣ ْﻦ َﻏ ِْﲑِﻩ ِِﻣﻦ إِﺑـﻠ
َ َﻋ ـﻴ
َ ْ ْ
ْ
10
ِﻋ
:-ُﺎﻋﺔ َ ﺎﱃ إِ َﱃ أَ ْن ﺗَـ ُﻘ ْﻮَم اﻟ ﱠﺴ َ ﺼ َﻲ َرﺑﱡـﻨَﺎ ﺗَـﺒَ َﺎرَك َوﺗَـ َﻌ ُ
ﺎﻋﺘِ ِﻪ ِ وﻋﻠِﻢ اﻟﻄﱠ.ﺼﻴﺔَ وﺧﻠَ َﻘﻬﻢ ﻟَـﻬﺎ ِ
َ َﺎﻋﺔَ ﻣ ْﻦ أ َْﻫ ِﻞ ﻃ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ اﻟْ َﻤ ْﻌ
ﺻﺎﺋٌِﺮ إِ َﱃ ِ ِ
َ َو،ُ ﻓَ ُﻜﻞﱞ ﻳَـ ْﻌ َﻤ ُﻞ ﻟ َﻤﺎ ُﺧﻠ َﻖ ﻟَﻪ.َو َﺧﻠَ َﻘ ُﻬ ْﻢ ﻟَـ َﻬﺎ
َﺣ ٌﺪ ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ ﻗَ َﺪ َر ِ ِ ِ
َ َوﻻَ ﻳَـ ْﻌ ُﺪ ْو أ،َُﻣﺎ ﻗُﻀ َﻲ َﻋﻠَْﻴﻪ َو ُﻋﻠ َﻢ َﻣْﻨﻪ
.ﺎل ﻟِ َﻤﺎ ﻳُِﺮﻳْ ُﺪ ِ
ُ َوﷲُ اﻟْ َﻔ ﱠﻌ،ﷲ َوَﻣ ِﺸـْﻴـﺌَـﺘَـ ِﻪ
Dan ilmu Allah berlaku pada makhluk-Nya
dengan masyii-ah (keinginan) dari-Nya, dan
Allah telah mengetahui dari Iblis dan selainnya
yang bermaksiat kepada-Nya -sejak Rabb kita
Tabaaraka Wa Ta’aalaa dimaksiati sampai
tegak Hari Kiamat-: (Allah telah mengetahui)
maksiat (yang muncul dari mereka) dan Allah
ciptakan mereka untuk (melakukan maksiat)
tersebut. Dan Allah mengetahui ketaatan dari
orang-orang yang taat dan Allah ciptakan
mereka untuk (melakukan ketaatan) tersebut.
Masing-masing beramal sesuai dengan (amalan)
yang dia diciptakan untuknya, dan menuju
kepada apa yang telah ditetapkan atasnya dan
telah diketahui (oleh Allah) darinya, tidak ada
seorangpun dari mereka yang melewati takdir
Allah dan keinginan-Nya, dan Allah Mahakuasa
berbuat apa yang Dia kehendaki.
11
َ ﻓَ َﻤ ْﻦ َز َﻋ َﻢ أَ ﱠن ﷲَ ﺗَـﺒَ َﺎرَك َوﺗَـ َﻌ َﺎﱃ َﺷﺎء-[١٦]
َوأَ ﱠن اﻟْﻌِﺒَ َﺎد،َﺎﻋﺔ ِ ﻟِﻌِﺒ ِﺎد ِﻩ اﻟﱠ
َ اﻟْـ َﺨْﻴـَﺮ َواﻟﻄﱠ:ُﺼ ْﻮﻩ َ َﻋ
َ ﻦ ْﻳ ﺬ َ
ﻓَـ َﻌ ِﻤﻠُ ْﻮا َﻋﻠَﻰ،َﺼﻴَﺔ ِ اﻟ ﱠﺸ ـﱠﺮ واﻟْﻤﻌ:َﺷﺎء ُؤوا ِﻷَﻧْـ ُﻔ ِﺴ ِﻬﻢ
َْ َ ْ ُْ
ﺐ ِﻣ ْﻦ ﻠ
َ ـ ﻏ
ْ َ
أ ِ ﻣ ِﺸـﻴـﺌـﺘِ ِﻬﻢ؛ ﻓَـ َﻘ ْﺪ زﻋﻢ أَ ﱠن ﻣ ِﺸ ـﻴ ـﺌﺔَ اﻟْﻌِﺒ
ﺎد
ُ َ َْ َ َ ََ ْ َْ َ
ِ ي اﻓْـﺘِـﺮ ٍاء ﻋﻠَﻰ
ﷲ ﱡ َ
ﺄ ﻓ
َ ، ﻩ ﺮ ﻛْ ِ ﷲ ﺗَـﺒﺎرَك وﺗَـﻌ َﺎﱃ
ذ ِ ﻣ ِﺸ ـﻴ ـﺌ ِﺔ
َ َ ُُ َ َ ََ َْ َ
!أَ ْﻛﺜَـ ُﺮ ِﻣ ْﻦ ٰﻫﺬا؟
[16]- Barangsiapa yang menyangka bahwa
Allah Tabaaraka Wa Ta’aalaa menginginkan
dari hamba-hamba yang bermaksiat kepada-Nya:
(agar mereka melakukan) kebaikan dan ketaatan,
akan tetapi hamba-hamba tersebut mengingin-
kan untuk diri mereka sendiri: kejelekan dan
kemaksiatan, maka mereka pun melakukan apa
yang sesuai dengan keinginan mereka; maka
orang ini telah menyengka bahwa masyii-ah
(keinginan) hamba lebih kuat dari masyii-ah
Allah Tabaaraka Wa Ta’aalaa. Maka kedustaan
atas Allah mana yang lebih banyak dari ini?!
12
ﺻﺎﺋٌِﺮ إِ َﱃ َﻏ ِْﲑ َﻣﺎ ِ وﻣﻦ زﻋﻢ أَ ﱠن أ
َ َﺣ ًﺪا ﻣ َﻦ اﻟْـ َﺨ ْﻠ ِﻖَ َ َ َ ْ ََ
َو ٰﻫ َﺬا،ُﷲ َﻋﻠَﻰ َﻣ ْﻦ َﺧﻠَ َﻘﻪ ِ ﺧﻠِﻖ ﻟَﻪ؛ ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻧَـ َﻔﻰ ﻗُ ْﺪرَة
َ ُ َ ُ
.ب َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ِ ِ ٌ ْإِﻓ
ٌ َوَﻛﺬ،ﻚ َﻋﻠَﻰ ﷲ
Dan barangsiapa yang menyangka bahwa ada
makhluk yang menuju kepada selain dari apa
yang dia diciptakan untuknya; maka orang (yang
memiliki persangkaan) itu telah meniadakan
kekuasaan Allah atas makhluk-Nya. Dan ini
merupakan hal yang mengada-ada dan kedustaan
atas Allah.
ِ
ﺖ َ ْ أ ََرأَﻳ:ُﺲ ﺑَِﻘ َﺪ ٍر؛ ﻗـْﻴ َﻞ ﻟَﻪ ِ ﱠ
َ َوَﻣ ْﻦ َز َﻋ َﻢ أَن اﻟـّﺰﻧَﺎ ﻟَْﻴ
َﻫ ْﻞ،ت ﺑَِﻮﻟَ ٍﺪ ِّ ﺖ ِﻣ َﻦ ﱵ ِﱠﻟ ا ة َ
أﺮ ﻤ ﻟا ِ ٰﻫ ِﺬ
ﻩ
ْ َاﻟﺰﻧَﺎ َو َﺟﺎء ﻠ
َ ﻤ ـ
ْ َ َ ْ َْ ﺣ َ ْ
ﻀﻰ ٰﻫ َﺬا ﻓِـ ْﻲ َ َﺷﺎءَ ﷲُ أَ ْن ﻳـُ ْﺨﻠَ َﻖ ٰﻫ َﺬا اﻟْ َﻮﻟَ ُﺪ؟ َوَﻫ ْﻞ َﻣ
ِ َﻻ؛ ﻓَـ َﻘ ْﺪ زﻋﻢ أَ ﱠن ﻣﻊ ﷲ:ﺳﺎﺑِ ِﻖ ِﻋْﻠ ِﻤ ِﻪ؟ ﻓَِﺈ ْن ﻗَ َﺎل
َ َ َََ َ
ِّ ﺑَ ْﻞ ُﻫ َﻮ،اﻟﺸ ْﺮَك
.اﻟﺸ ْﺮُك ِّ ُﻀﺎ ِرع ِ
َ ُ َو ٰﻫ َﺬا ﻗَـ ْﻮٌل ﻳ،َﺧﺎﻟ ًﻘﺎ
Dan barangsiapa menyangka bahwa zina
adalah tidak dengan takdir (Allah); maka
dikatakan kepada orang tersebut: “Bagaimana
pendapatmu tentang wanita yang hamil dari zina
13
dan dia melahirkan anaknya; apakah Allah
menginginkan untuk menciptakan anak ini? Dan
apakah hal ini telah berlalu dalam ilmu-Nya
yang terdahulu?” Kalau orang itu mengatakan:
“Tidak.”; maka berarti dia telah menyangka
bahwa ada pencipta lain bersama Allah, dan ini
merupakan perkataan yang menyerupai
kesyirikan, bahkan inilah kesyirikan.
14
orang itu memakan rizki Allah, dan Allah telah
menetapkan dia untuk makan dari arah (haram)
tersebut.
ِ ﺲ ﻟَﻴﺲ ﺑَِﻘ َﺪ ٍر ِﻣﻦ ِ ﱠ
ﷲ؛ ﻓَـ َﻘ ْﺪ َ َ ْ َوَﻣ ْﻦ َز َﻋ َﻢ أَن ﻗَـْﺘ َﻞ اﻟﻨﱠـ ْﻔ
ِ ي ُﻛ ْﻔ ٍﺮ ﺑِﺎ ﻓَﺄَ ﱡ،َﺟﻠِ ِﻪ ِ َ َز َﻋﻢ أَ ﱠن اﻟْﻤ ْﻘـﺘُـﻮَل ﻣ
َ ﺎت ﺑـﻐَـْﻴـ ِﺮ أ َ ْ َ َ
!ﺿ ُﺢ ِﻣ ْﻦ ٰﻫ َﺬا؟ َ أ َْو
Dan barangsiapa menyangka membunuh
orang tidaklah dengan takdir Allah; maka dia
telah menyangka bahwa orang yang terbunuh
adalah telah mati sebelum ajalnya. Maka
kekafiran terhadap Allah mana yang lebih jelas
dari ini?!
ِ ِ ﺑﻞ ٰذﻟِﻚ ُﻛﻠﱡﻪ ﺑِ َﻘﻀ ٍﺎء ِﻣﻦ
،ﷲ َوﻗَ َﺪ ٍر
ﻚَ َوُﻛ ﱡﻞ ٰذﻟ َ َ ُ َ َْ
َﺟَﺮى ﻓِـ ْﻲ َوَﻣﺎ،ﺑِـ َﻤـ ِﺸ ـْﻴـﺌَـﺘِ ِﻪ ﻓِـ ْﻲ َﺧْﻠ ِﻘ ِﻪ َوﺗَـ ْﺪﺑِـْﻴـ ِﺮِﻩ ﻓِـْﻴـ ِﻪ
.َﺳﺎﺑِ ِﻖ ِﻋْﻠ ِﻤ ِﻪ ﻟَـ ُﻬ ْﻢ
Bahkan semuanya itu dengan qadha’ dan
qadar dari Allah, dan semuanya itu dengan
masyii-ah Allah pada makhluk-Nya, dan
merupakan pengaturan-Nya pada mereka, serta
apa yang telah berlalu dalam ilmu-Nya yang
terdahulu terhadap mereka.
15
َوُﻫ َﻮ اﻟْـ َﺤ ﱡﻖ َواﻟْ َﻌ ْﺪ ُل اﻟﱠ ِﺬ ْي ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ َﻣﺎ ﻳـُ ِﺮﻳْـ ُﺪ.
Dia adalah Maha Benar dan Maha Adil yang
berbuat sesuai dengan apa yang Dia kehendaki.
اﻹﻗْـَﺮ ُار ﺑِﺎﻟْ َﻘ َﺪ ِر َواﻟْ َﻤ ِﺸْﻴـﺌَ ِﺔَوَﻣ ْﻦ أَﻗَـﱠﺮ ﺑِﺎﻟْﻌِْﻠ ِﻢ؛ ﻟَ ِﺰَﻣﻪُ ِْ
ﻀ ﱡﻞ اﻟﺼﻐَ ِﺮ واﻟْ َﻘﻤﺎء ِة ،وﷲ اﻟﻀﱠﺎ ﱡر اﻟﻨﱠﺎﻓِﻊ ،اﻟْﻤ ِ ﻋﻠَﻰ ِ
ُ ُ ُ َ ََ َ ّ َ
َﺣ َﺴ ُﻦ اﻟْـ َﺨﺎﻟِـ ِﻘـْﻴـ َﻦ.
أ ﷲ
َ ْ ََ ُ ْ كَ ﺎرﺒَﺘ ـ
َﻓ ،ي اﻟْـﻬ ِ
ﺎد
;)Dan barangsiapa mengakui ilmu (Allah
maka konsekuensinya harus mengakui takdir
dan masyii-ah/keinginan (Allah) atas segala
yang kecil dan sepele. Dan Allah lah Yang
memberi mudharat dan manfaat, Yang
menyesatkan dan memberi petunjuk. Mahasuci
Allah, Pencipta yang paling baik.
ِ ِ ] -[١٧وﻻَ ﺗَ ْﺸﻬ ْﺪ ﻋﻠَﻰ أ ٍ ِ
َﺣﺪ ﻣ ْﻦ أ َْﻫ ِﻞ اﻟْﻘْﺒـﻠَﺔ أَﻧﱠـﻪُ َ َ َ َ
ﺐ َﻋ ِﻤﻠَﻪَُ ،وﻟِ َﻜﺒِـْﻴـَﺮٍة أَﺗَﻰ ﺑِ َـﻬﺎ ،إِﱠﻻ أَ ْن ﻓِـﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر ﻟِـ َﺬﻧْ ٍ
ﺎء ﺟ ﺎ ﻤ ﻛ
َ ﺚ ـﻳ ﺚ ،ﻓَـﺘـﺮِوي اﻟْـﺤـ ِ
ﺪ ٌ ﻳ ﻳ ُﻜـﻮ َن ﻓِـﻲ ٰذﻟِﻚ ﺣ ِ
ﺪ
َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ
ﺼ ِّﺪ ُق ﺑِِﻪ َوﺗَـ ْﻘـﺒَـ ُﻞَ ،وﺗَـ ْﻌﻠَ ُﻢ أَﻧـﱠﻪُ َﻛ َﻤﺎ يَ ،وﺗُ َ َﻋﻠَﻰ َﻣﺎ ُرِو َ
ﱠﻬ َﺎد َة. ﺼِ ﺟﺎء ،وَﻻ ﺗَـْﻨ ِ
ﺐ اﻟﺸ َ ََ َ
16
[18]- Janganlah engkau mempersaksikan atas
seorang pun dari Ahli kiblat (kaum muslimin)
bahwa dia masuk Neraka karena maksiat yang
dilakukannya atau dosa besar yang diperbuat-
nya, kecuali ada hadits tentang hal itu, sehingga
engkau meriwayatkan hadits tersebut
sebagaimana diriwayatkannya, dan engkau
membenarkan, menerimanya, serta mengetahui
bahwa (hadits) tersebut sebagaimana datangnya.
Dan janganlah engkau memastikan persaksian.
17
bahwa (hadits) tersebut sebagaimana datangnya.
Dan janganlah engkau memastikan persaksian.
ِ ﺶ َﻣﺎ ﺑَِﻘﻲ ِﻣ َﻦ اﻟﻨ
ﱠﺎس ٍ ْ َواﻟْ ِـﺨ َﻼﻓَﺔُ ﻓِـﻲ ﻗُـَﺮﻳ-[١٨]
َ ْ
ِ ﻟَْﻴﺲ ِﻷَ َﺣ ٍﺪ ِﻣ َﻦ اﻟﻨ،ﺎن
َوَﻻ،ﱠﺎس أَ ْن ﻳـُﻨَﺎ ِز َﻋ ُﻬ ْﻢ ﻓِْﻴـ َﻬﺎ َ
ِ َاﺛْـﻨ
.ﺎﻋ ِﺔ ِ ِ ِ
َ َوﻻَ ﻳـُ َﻘـﱡﺮ ﻟـﻐَـْﻴـ ِﺮﻫ ْﻢ ﺑِـ َﻬﺎ إِ َﱃ ﻗﻴَ ِﺎم اﻟ ﱠﺴ،ﻳـُ ْﺨ َﺮ ُج َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ
[18]- Khilafah adalah pada Quraisy selama
masih tersisa dua orang dari manusia, tidak
boleh seorang pun merebutnya dari mereka,
tidak boleh memberontak melawan mereka, dan
tidak boleh mengakuinya untuk selain mereka
sampai tegaknya Kiamat.
18
[20]- Shalat Jum’at, shalat dua hari raya, dan
pelaksanaan Haji adalah bersama penguasa,
walaupun mereka tidak baik, tidak adil, dan
tidak juga bertakwa.
ﺎت َو ْاﻷَ ْﻋ َﺸﺎ ِر ِ َﺼ َﺪﻗ َوَدﻓْ ُﻊ اﻟْـ َﺨَﺮ ِاج َواﻟ ﱠ-[٢١]
. إِ َﱃ ْاﻷَُﻣَﺮ ِاء؛ َﻋ َﺪﻟُْﻮا ﻓِْﻴـ َﻬﺎ أ َْم َﺟ ُﺎرْوا:َواﻟْ َﻔ ْﻲ ِء َواﻟْﻐَـﻨِـْﻴ َﻤ ِﺔ
[21]- Menyerahkan pajak, sedekah,
sepersepuluh (zakat sepuluh persen -pent), fa-i
(harta rampasan tanpa perang -pent), dan
ghanimah (harta rampasan perang -pent):
diserahkan kepada para amir (pemimpin); baik
mereka adil maupun zhalim.
19
kepadanya, jangan memberontaknya dengan
pedangmu, sampai Allah jadikan bagimu jalan
keluar dan kelonggaran, janganlah engkau
memberontak melawan sulthan (penguasa),
justru engkau harus mendengar dan taat,
janganlah engkau membatalkan bai’at,
barangsiapa yang melakukannya; maka ia adalah
mubtadi’ (ahli bid’ah) menyelisihi dan berpisah
dari jama’ah.
20
ٍ وَﻻ ﺗُﻌِﻦ ﻋﻠَﻰ اﻟْ ِﻔْﺘـﻨَ ِﺔ ﺑِﻴ ٍﺪ وَﻻ ﻟِﺴ،ﻚ
َوٰﻟ َﻜ ِﻦ،ﺎن َ ِِدﻳﻨ
َ َ َ َ ْ َ ْ
.ﲔ ِ ِ
ُ ْ َوﷲُ اﻟْ ُﻤﻌ،ﻚ َوَﻫ َﻮ َاك
َ َﻒ ﻳَ َﺪ َك َوﻟ َﺴﺎﻧ
ْ ا ْﻛ ُﻔ
[24]- Menahan diri dari fitnah (kekacauan)
merupakan Sunnah yang telah berlaku dan wajib
untuk dipegang. Kalau engkau mengalaminya;
maka korbankanlah jiwa dan hartamu, jangan
agamamu. Janganlah engkau memberikan
bantuan atas fitnah dengan tangan maupun lisan,
akan tetapi tahanlah tangan, lisan, dan hawa
nafsumu, dan Allah lah yang akan menolong.
ِ ِ ِ
َ ﻒ َﻋ ْﻦ أ َْﻫ ِﻞ اﻟْﻘْﺒـﻠَﺔ؛ َﻻ ﺗُ َﻜ ّﻔ ْﺮ أ
َﺣ ًﺪا َواﻟْ َﻜ ﱡ-[٢٥]
إِﱠﻻ أَ ْن،اﻹ ْﺳ َﻼِم ﺑِ َﻌ َﻤ ٍﻞ ِْ َوَﻻ ﺗُـ ْﺨ ِﺮ ْﺟﻪُ ِﻣ َﻦ،ﺐ ٍ ِْﻣْﻨـ ُﻬﻢ ﺑِ َﺬﻧ
ْ
ﺎء ﺟ ﺎ ﻤ ﻛَ ﺚ ﻳﺪِ ﺚ ﻓَـﺘـﺮِوي اﻟْـﺤ ٌ ﻳ ِ ﻳ ُﻜﻮ َن ﻓِـﻲ ٰذﻟِﻚ ﺣ
ﺪ
َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ
ي؛ وِ ر ﺎ ﻤ ﻛ
َ ﻪ ﱠ
ﻧَأ ﻢ ﻠ
َ ﻌ ـ
َ ﺗو ، ﻞ ﺒ ﻘ
ْ ـ
َﺗو ِِ ﺗُﺼ ِّﺪ ُق ﺑ،وَﻛﻤﺎ رِوي
ﻪ
َ ُ َ ُ ُ َ َُ َ ْ َ َ ُ َ َ
ِ ِ و ُﺷﺮ،ﺼ َﻼ ِة ِ
ﻚ؛ َ َوَﻣﺎ أَ ْﺷﺒَﻪَ ٰذﻟ،ب اﻟْـ َﺨ ْﻤ ِﺮ ْ َ ﺗَـ ْﺮك اﻟ ﱠ:ﻧَ ْـﺤ ُﻮ
ﺎﺣﺒُـ َﻬﺎ إِ َﱃ اﻟْ ُﻜ ْﻔ ِﺮ َواﻟْـ ُﺨ ُﺮْو ِج ِ أَو ﻳـﺒﺘَ ِﺪع ﺑِ ْﺪﻋﺔً ﻳـْﻨﺴﺐ ﺻ
َ ُ َ ُ َ َ َْ ْ
ِ ِ ِْ ِﻣ َﻦ
.ُﻚ َوَﻻ ﺗـُ َﺠﺎ ِوْزﻩ َ َواﺗﱠﺒِ ِﻊ اﻷَﺛَـَﺮ ﻓ ْـﻲ ٰذﻟ،اﻹ ْﺳ َﻼِم
[25]- Menahan diri dari (mengganggu) Ahli
Kiblat (kaum muslimin): jangan engkau
21
mengkafirkan seorang pun dari mereka dengan
sebab dosa (yang dilakukannya), jangan engkau
keluarkan dia dari Islam dengan sebab amalan
(yang dia perbuat), kecuali ada hadits tentang hal
itu, sehingga engkau meriwayatkan hadits
tersebut sebagaimana diriwayatkannya, dan
engkau membenarkan, menerimanya, serta
mengetahui bahwa (hadits) tersebut
sebagaiamana datangnya, seperti: meninggalkan
shalat, minum khamr, dan semisalnya, atau
seorang berbuat bid’ah yang pelakunya
dinisbatkan kepada kekafiran dan keluar dari
Islam; maka engkau mengikuti atsar dalam hal
itu dan engkau tidak melampauinya.
22
[27]- Si picak (Dajjal) pasti keluar; tidak
diragukan lagi, dan dia merupakan pendusta
yang paling pendusta.
، َوُﻫـ َﻤﺎ ﻓَـﺘﱠﺎﻧَﺎ اﻟْ ُﻘﺒُـ ْﻮِر، َوُﻣْﻨ َﻜٌﺮ َوﻧَ ِﻜْﻴـٌﺮ َﺣ ﱞﻖ-[٢٩]
.ﺎت
َ َﻧَ ْﺴﺄ َُل ﷲَ اﻟـﺜﱠـﺒ
[29]- Munkar dan Nakir adalah benar,
keduanya yang akan memberikan fitnah
(pertanyaan) dalam kubur. Kita minta kepada
Allah ketetapan (dalam menjawab).
23
[30]- Haudh (telaga) milik Nabi Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah benar,
akan didatangi oleh umat beliau (pada Hari
Kiamat), dan (telaga) tersebut memiliki bejana-
bejana yang mereka minum darinya (telaga)
menggunakan (bejana-bejana) tersebut.
24
ِ ِِ
ُ ﺼ ْﻮُر َﺣ ﱞﻖ ﻳَـْﻨـ ُﻔ ُﺦ ﻓْﻴﻪ إِ ْﺳَﺮاﻓْﻴ ُﻞ ﻓَـﻴَ ُﻤ ْﻮ
ت َواﻟ ﱡ-[٣٣]
ِ ِ ِِ
ﲔ؛ َْ ب اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤ ِّ ﺛـُ ﱠﻢ ﻳَـْﻨـ ُﻔ ُﺦ ﻓْﻴﻪ ﻓَـﻴَـ ُﻘ ْﻮُﻣ ْﻮ َن ﻟَﺮ،اﻟْـ َﺨْﻠ ُﻖ
َواﻟْـ َﺠﻨ ِﱠﺔ،ﺎب ِ اب واﻟْﻌِ َﻘ ِ واﻟﺜـﱠﻮ،ﻀ ِﺎء َ ﺎب َواﻟْ َﻘ ِ ﻟَْﻠ ِﺤﺴ
َ َ َ َ
.َواﻟﻨﱠﺎ ِر
[33]- Shuur (terompet sangkakala) adalah
benar, malaikat Israfil yang akan meniupnya;
sehingga makhluk akan mati, kemudian ia
meniup sekali lagi; maka mereka bangkit untuk
menghadap Rabbul ‘Alamin, untuk hisab,
qadha’ (keputusan), pahala, siksa, Surga, dan
Neraka.
ِ
ُ ﺗُ ْﺴﺘَـْﻨ َﺴ ُﺦ ﻣْﻨﻪ، َواﻟﻠﱠ ْﻮ ُح اﻟْ َﻤ ْﺤ ُﻔ ْﻮ ُظ َﺣ ﱞﻖ-[٣٤]
.ﻀ ِﺎء ِ ِ ِ ِ ﺎل اﻟْﻌِﺒ ِﺎد ﻟِﻤﺎ ﺳﺒـ َﻘ
َ ﺖ ﻓْﻴﻪ ﻣ َﻦ اﻟْ َﻤ َﻘﺎدﻳْ ِﺮ َواﻟْ َﻘ
ْ َ َ َ َ ُ أ َْﻋ َﻤ
[34]- Lauh Mahfuzh adalah benar, dinukil
darinya amalan-amalan hamba yang telah tetap
padanya takdir-takdir dan qadha’.
25
[35]- Qalam (pena pencatat takdir) adalah
benar, dengannya Allah mencatat takdir-takdir
segala sesuatu dan menghitungnya dalam Adz-
Dzikr (Lauh Mahfuzh). Maha Suci Rabb kita
dan Maha Tinggi.
َوُﻫ ْﻢ أ َْﻫ ُﻞ، َوﻗَـ ْﻮٌم ﻳـُ َﺨﻠﱠ ُﺪ ْو َن ﻓِـﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر أَﺑَ ًﺪا-[٣٧]
.ِ ﺐ َواﻟْـ ُﺠ ُﺤ ْﻮِد َواﻟْ ُﻜ ْﻔ ِﺮ ﺑِﺎ ِ ْاﻟﺸﺮِك واﻟﺘﱠ ْﻜ ِﺬﻳ
ِ
ّ
َ ْ
26
[37]- Dan suatu kaum akan dikekalkan di
dalam Neraka selama-lamanya, dan mereka
adalah orang-orang musyrik, orang-orang yang
mendustakan, mengingkari, dan kafir terhadap
Allah.
27
[39]- Surga dan apa-apa yang ada di
dalamnya telah diciptakan, demikian juga
Neraka dan apa-apa yang ada di dalamnya telah
diciptakan. Allah menciptakan keduanya
kemudian Allah ciptakan makhluk untuk
menghuni keduanya, keduanya tidak sirna dan
apa-apa yang ada di dalamnya juga tidak akan
sirna selama-lamanya. Kalau ada seorang
mubtadi’ (ahli bid’ah) atau zindiq (orang
munafik) berdalil dengan firman Allah
Tabaaraka Wa Ta’aalaa: “…Segala sesuatu
pasti binasa, kecuali wajah Allah…” (QS. Al-
Qashash: 88) dan yang semisalnya (untuk
menunjukkan bahwa Surga dan Neraka akan
binasa -pent); maka katakan padanya: Segala
sesuatu yang Allah tetapkan untuk sirna dan
binasa: maka akan binasa, sedangkan Surga dan
Neraka keduanya diciptakan untuk abadi, tidak
sirna dan tidak juga binasa, dan keduanya dari
(negeri) akhirat, bukan dari (negeri) dunia (yang
pasti binasa -pent).
28
ِ ِ ِ
َ ﻓَ َﻤ ْﻦ ﻗَ َﺎل ﺑِ ِـﺨ َﻼف ٰذﻟ،ت
ٌﻚ؛ ﻓَـ ُﻬ َﻮ ُﻣْﺒﺘَﺪع َ اﻟْ َﻤ ْﻮ
.ﺿ ﱠﻞ َﻋ ْﻦ َﺳ َﻮ ِاء اﻟ ﱠﺴﺒِْﻴ ِﻞ ِ
ٌ ُﻣـ َﺨﺎﻟ
َ َوﻗَ ْﺪ،ﻒ
[40]- Bidadari tidak akan mati ketika tegak
Hari Kiamat, tidak juga ketika ditiupnya
(sangkakala), dan selama-lamanya tidak akan
binasa, karena Allah Tabaaraka Wa Ta’aalaa
menciptakan mereka untuk kekal; bukan untuk
sirna, dan Allah tidak tetapkan kematian atas
mereka. Sehingga, barangsiapa memiliki
perkataan/pendapat yang berbeda dengan hal
tersebut; maka dia adalah mubtadi’ yang
menyelisihi (kebenaran), dan dia telah sesat dari
jalan yang lurus.
29
yang tertinggi dengan langit yang terendah
adalah: sejauh perjalanan lima ratus tahun, dan
(jarak) antara dua langit adalah: sejauh lima
ratus tahun.
31
[45]- Dia berada di atas ‘Arsy di atas langit
ketujuh, di bawah-Nya ada hijab-hijab dari api,
cahaya, dan kegelapan, serta hal-hal yang Dia
yang lebih mengetahuinya.
32
lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
(QS. Qaaf: 16), dan dengan firman-Nya: “…Dan
Dia bersama kamu di mana saja kamu
berada…” (QS. Al-Hadid: 4), dan dengan
firman-Nya: “…Tidak ada pembicaraan rahasia
antara tiga orang, melainkan Dialah yang
keempatnya…” (QS. Al-Mujadilah: 7), dan
semisal ini dari ayat-ayat Al-Qur-an yang
mutasyabihat; maka katakanlah: Yang Allah
maksudkan dengannya adalah (kebersama-
an/kedekatan) ilmu (yakni: Allah mengetahui
segala sesuatu -pent); karena sungguh, Allah
Tabaaraka Wa Ta’aalaa berada di atas ‘Arsy di
atas langit ketujuh yang paling tinggi, Dia
mengetahui semua itu, dan Dia terpisah dari
makhluk-Nya, tidak ada suatu tempat pun yang
kosong dari ilmu/pengetahuan-Nya (yakni: Dia
mengetahui yang ada di segala tempat -pent).
ِ ِ و ِ ﻋﺮ-[٤٧]
ُ َوﻟَﻪ،ُ َوﻟْﻠ َﻌْﺮ ِش َﺣـ َﻤﻠَﺔٌ ﻳَـ ْﺤﻤﻠُ ْﻮﻧَﻪ،ش ٌ َْ َ
َوﷲُ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺮِﺷ ِﻪ َﻋﱠﺰ ِذ ْﻛ ُﺮُﻩ،َِﺣ ﱞﺪ ﷲُ أ َْﻋﻠَ ُﻢ ﺑِـ َﺤ ِّﺪﻩ
.ُ َوَﻻ إِٰﻟﻪَ َﻏْﻴـ ُﺮﻩ،ُﺎﱃ َﺟﺪﱡﻩ
َ َوﺗَـ َﻌ
[47]- Allah memiliki ‘Arsy, dan ‘Arsy
memiliki para (malaikat) pemikul yang
memikulnya, Dia memiliki batasan (yang
memisahkan-Nya dengan makhluk-Nya -pent)
33
yang hanya Dia saja yang mengetahui batas-
Nya, dan Allah berada di atas ‘Arsy-Nya -Maha
Mulia penyebutan-Nya dan Maha Tinggi
kemulian-Nya-, dan tidak ada sesembahan (yang
berhak diibadahi) selain Dia.
34
menyukai, membenci dan ridha, marah dan
murka, merahmati, memaafkan, dan
mengampuni, memberi dan menahan pemberian.
ِ ٍ
َ ْ َوﻳَـْﻨ ِﺰُل ُﻛ ﱠﻞ ﻟَْﻴـﻠَﺔ إِ َﱃ اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎء اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َﻛﻴ-[٤٩]
ﻒ
5 43 2 1 ...M َوَﻛ َﻤﺎ َﺷﺎءَ؛،ََﺷﺎء
L876
[49]-Allah turun setiap malam ke langit dunia
dengan kaifiyat yang Dia kehendaki dan sesuai
dengan yang Dia kehendaki. “…Tidak ada
sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia
Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS.
Asy-Syuuraa: 11)
.ﺻ ْﻮَرﺗِِﻪ ِِ
ُ آد َم ﺑِـﻴِﺪﻩ َﻋﻠَﻰ
َ َو َﺧﻠَ َﻖ-[٥١]
35
[51]- Allah menciptakan Adam dengan
tangan-Nya atas bentuk-Nya.
36
[56]- Mereka akan mengunjungi-Nya dan Dia
pun memuliakan mereka, dan menampakkan diri
kepada mereka, serta melimpahkan pemberian
kepada mereka.
37
[59]- Barangsiapa yang menyangka bahwa
Al-Qur-an adalah makhluk; maka dia adalah
seorang Jahmiyyah yang kafir.
38
َ َوَﻣ ْﻦ ﻟَـ ْﻢ ﻳُ َﻜ ِّﻔ ْﺮ ٰﻫ ُﻮَﻻ ِء اﻟْ َﻘ ْﻮَم َواﻟْـ َﺠ ْﻬ ِﻤﻴﱠﺔ-[٦٢]
.ُﻛﻠﱠ ُﻬ ْﻢ؛ ﻓَـ ُﻬ َﻮ ِﻣﺜْـﻠُ ُﻬ ْﻢ
[62]- Barangsiapa yang tidak mengkafirkan
kaum tersebut dan Jahmiyyah seluruhnya; maka
dia semisal mereka.
39
[66]- Ru’ya (mimpi yang baik) adalah dari
Allah.
40
َو َﺳﻠﱠ ِﻢ)) :-إِ ﱠن ُرْؤﻳَﺎ اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣ ِﻦ َﻛ َﻼ ٌم؛ ﻳُ َﻜﻠِّ ُﻢ اﻟﱠﺮ ﱡ
ب
َﻋْﺒ َﺪﻩُ((َ ،وﻗَ َﺎل)) :اﻟﱡﺮْؤﻳَﺎ ِﻣ َﻦ ﷲِ((َ ،وﺑِﺎ ِ اﻟﺘـ ْﱠﻮﻓِْﻴ ُﻖ.
[68]- Dan sungguh, mimpi pada para nabi
adalah wahyu, maka orang bodoh mana yang
mencela mimpi dan menyangka bahwa itu bukan
apa-apa. Sungguh, telah diriwayatkan dari Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Mimpi seorang
mukmin adalah perkatan yang Allah mengajak
bicara hamba-Nya.” Dan beliau bersabda:
“Mimpi (yang baik) adalah dari Allah.” Wa
billaahit taufiiq.
41
ﻀ ﱞﻲ ِ ِﻣﺒﺘَ ِﺪعٌ راﻓ َﺣ ٍﺪ ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ؛ ﻓَـ ُﻬ َﻮ ِ ِ ِ ِ
َ ُْ َ إ َﱃ اﻟْ َﻮﻗـْﻴـ َﻌﺔ ﻓـ ْﻲ أ
ِ ِﺚ ﻣـﺨﺎﻟ
ﺑَ ْﻞ،َُوَﻻ َﻋ ْﺪﻟَﻪ ُﺻ ْﺮﻓَﻪَ ُ َ ﷲ ﻞ ﺒﻗ
َ ﻻ َ ، ﻒٌ َ ُ ٌ َﺧﺒِْﻴ
اﻻﻗْﺘِ َﺪاءُ ﺑِـ ِﻬ ْﻢ
ِْ و
َ ،ٌﱡﻋﺎءُ ﻟَـ ُﻬ ْﻢ ﻗُـ ْﺮﺑَـﺔ
َ َواﻟﺪ،ٌُﺣﺒﱡـ ُﻬ ْﻢ ُﺳـﻨﱠـﺔ
ِ َ و ْاﻷَﺧ ُﺬ ﺑِﺂﺛَﺎ ِرِﻫﻢ ﻓ،ٌو ِﺳﻴـﻠَﺔ
.ٌﻀْﻴـﻠَﺔ ْ ْ َ ْ َ
[69]- Termasuk Sunnah yang jelas, terang,
tetap, dan sudah ma’ruf adalah: menyebut
kebaikan-kebaikan para Shahabat Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam semuanya, serta
menahan diri dari menyebut kejelekan-kejelekan
mereka dan perselisihan yang terjadi di antara
mereka. Barangsiapa mencaci-maki para
Shahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam atau salah seorang dari mereka, atau
mencela mereka, atau menyindir aib mereka,
atau menyebutkan aib seorang di antara mereka
baik sedikit maupun banyak, kecil maupun
besar; yang hal itu bisa menyampaikan kepada
menjelek-jelekkan seorang dari mereka: maka
dia adalah mubtadi’, seorang Rafidhah (Syi’ah)
yang jelek dan menyelisihi (Sunnah), semoga
Allah tidak menerima ibadahnya yang wajib
maupun yang tidak wajib. Bahkan mencintai
mereka (para Shahabat) adalah Sunnah,
mendo’akan kebaikan untuk mereka adalah
42
suatu bentuk qurbah (mendekatkan diri kepada
Allah), meneladani mereka adalah wasilah
(perantara untuk dekat kepada Allah), dan
mengambil atsar-atsar mereka adalah
keutamaan.
ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ﱠﱯ َ - ]َ -[٧٠و َﺧْﻴـ ُﺮ ْاﻷُﱠﻣ ِﺔ ﺑَـ ْﻌ َﺪ اﻟﻨِ ِّ
َو َﺳﻠﱠ َﻢ :-أَﺑـُ ْﻮ ﺑَ ْﻜ ٍﺮَ ،و َﺧْﻴـ ُﺮُﻫ ْﻢ ﺑَـ ْﻌ َﺪ أَﺑِـ ْﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ :ﻋُ َﻤ ُﺮ،
َو َﺧْﻴـ ُﺮُﻫ ْﻢ ﺑَـ ْﻌ َﺪ ﻋُ َﻤَﺮ :ﻋُﺜْ َﻤﺎ ُنَ ،وﻗَ َﺎل ﻗَـ ْﻮٌم ِﻣ ْﻦ أ َْﻫ ِﻞ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ
ِ ِ
ﻒ ﻗَـ ْﻮٌم َوأ َْﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴـﻨﱠﺔَ :و َﺧْﻴـ ُﺮُﻫ ْﻢ ﺑَـ ْﻌ َﺪ ﻋُﺜْ َﻤﺎ َنَ :ﻋﻠ ﱞﻲَ ،وَوﻗَ َ
َﻋﻠَﻰ ﻋُﺜْ َﻤﺎ َنَ ،وُﻫ ْﻢ ُﺧﻠَ َﻔﺎءُ َر ِاﺷ ُﺪ ْو َن َﻣ ْﻬ ِﺪﻳﱡـ ْﻮ َن ،ﰒُﱠ
ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ -ﺑَـ ْﻌ َﺪ ٰﻫ ُﺆَﻻ ِء ٍ
ﺎب ُﻣـ َﺤ ﱠﻤﺪ َ - َﺻ َﺤ ُأْ
ﱠﺎسَ ،ﻻ ﻳـَ ُﺠ ْﻮُز ِﻷَ َﺣ ٍﺪ أَ ْن ﻳَ ْﺬ ُﻛَﺮ َﺷْﻴﺌًﺎ ْاﻷَْرﺑَـ َﻌ ِﺔَ :ﺧْﻴـ ُﺮ اﻟﻨ ِ
ﺐَ ،وَﻻ َﺣ ٍﺪ ِﻣْﻨـ ُﻬﻢ ﺑِ َﻌْﻴ ٍ ِ
ﻣ ْﻦ َﻣ َﺴﺎ ِوﺋـ ِﻬ ْﻢَ ،وَﻻ ﻳَﻄْ َﻌ ُﻦ َﻋﻠَﻰ أ َ
ِ
ْ
ﺺ وَﻻ وﻗِﻴـﻌ ٍﺔ ،ﻓَﻤﻦ ﻓَـﻌﻞ ٰذﻟِﻚ؛ ﻓَﺎﻟْﻮ ِ ِ
ﺐ َﻋﻠَﻰ ﺑﻨَـ ْﻘ ٍ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ُ
اﺟ
ﺲ ﻟَﻪُ أَ ْن ﻳَـ ْﻌ ُﻔ َﻮ ،ﺑَ ْﻞ ﻴَﻟ ، ﻪ ﺘ ـ ﺑﻮ ﻘ
ُ ﻋ و ﻪ ﺒ ـ ﻳ ﺎن :ﺗَﺄْ ِ
د اﻟ ﱡﺴْﻠﻄَ ِ
َ ْ ُ ُ َ ْ ُ َ ُ ُ ْ
ﺎب؛ ﻗُﺒِ َﻞ ِﻣْﻨﻪَُ ،وإِ ْن ﻟَـ ْﻢ ِ ِ
ﻳـُ َﻌﺎﻗـﺒُﻪُ ،ﰒُﱠ ﻳَ ْﺴـﺘَـﺘـْﻴﺒُﻪُ ،ﻓَِﺈ ْن ﺗَ َ
43
ﺲ َﺣ ﱠﱴ ِ ﰒُﱠ َﺧﻠﱠ َﺪﻩُ ﻓِـﻲ اﻟْـ َﺤْﺒ،ََﻋ َﺎد َﻋﻠَْﻴ ِﻪ اﻟْﻌُ ُﻘ ْﻮﺑَﺔ
َ ﺐ؛ أ
ْ ُﻳَـﺘ
ْ
ﺎب ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪِ َﺻﺤ ْ
َ ْ أ ﻲ ـِﻳ ـﺘـﻮب وﻳ ـﺮ ِاﺟـﻊ؛ ﻓَـ ٰﻬـ ِﺬ ِﻩ اﻟ ﱡﺴ ـﻨﱠﺔُ ﻓ
َ َُ َ َ ْ َُ
.-ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َ-
[70]- Sebaik-baik umat ini setelah Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah: Abu
Bakar, dan sebaik-baik mereka setelah Abu
Bakar adalah: ‘Umar, dan sebaik-baik mereka
setelah ‘Umar adalah: ‘Utsman, dan ada
sekelompok ulama dan Ahlus Sunnah yang
berpendapat bahwa sebaik-baik mereka setelah
‘Utsman adalah: ‘Ali, dan ada juga yang
berhenti pada ‘Utsman. Mereka adalah Khulafa
Rasyidun Mahdiyyun. Kemudian para Shahabat
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam
setelah mereka berempat adalah: sebaik-baik
manusia, tidak boleh bagi seorang pun untuk
menyebut sedikit pun dari kejelekan-kejelekan
mereka, dan tidak boleh mencela seorang pun
dari mereka dengan (menyebutkan): aib,
kekurangan, dan kejelekan. Barangsiapa yang
melakukan itu; maka kewajiban penguasa untuk
memberi pelajaran dan hukuman, tidak boleh
bagi penguasa untuk memaafkannya, bahkan ia
harus menghukumnya dan memintanya untuk
bertaubat. Kalau orang itu bertaubat; maka
44
diterima darinya, dan jika tidak bertaubat; maka
dia kembali dihukum, dan dipenjara sampai dia
bertaubat dan kembali (kepada Sunnah). Inilah
Sunnah dalam masalah Shahabat Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
َوَﻻ ﻧَـ ُﻘ ْﻮ ُل ﺑَِﻘ ْﻮِل اﻟ ﱡﺸـﻌُـ ْﻮﺑِـﻴﱠـ ِﺔ َوأ ََر ِاذ ِل اﻟْ َﻤ َﻮاﻟِـﻲ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻻ
ِ ِﻳ
ْ ب َوَﻻ ﻳُﻘﱡﺮْو َن ﻟَـ َﻬﺎ ﺑِﺎﻟْ َﻔ
ﻀ ِﻞ؛ ﻓَِﺈ ﱠن ﻗَـ ْﻮﻟَـ ُﻬ ْﻢ ﺮ ﻌ ﻟ
ْ
َ ََ ْ ُ ا نَ ﻮـﺒ
ﱡ ـﺤ
.ف ٌ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔٌ َو ِﺧ َﻼ
Dan kita tidak mengikuti perkataan
Syu’ubiyyah dan para maula (bekas budak)
rendahan yang tidak mencintai bangsa Arab dan
tidak mengakui keutamaannya, karena sungguh,
45
perkataan mereka adalah bid’ah dan menyelisihi
(Sunnah).
46
اﻟﱠ ِﺬ ْي َوِرﺛـَﻪُ أَ ِو َﺣ ﱡﻖ ﺑِـ َﻤﺎﻟِِﻪ ] -[٧٣وُﻛ ﱡﻞ أ ٍ
َﺣﺪ أ َ َ َ
َﻻ َﻛ َﻤﺎ ﻳـَ ُﻘ ْﻮ ُل َﺻﺎﺑَﻪُ أَ ِو ا ْﻛﺘَ َﺴﺒَﻪُ، اﺳﺘَـ َﻔ َﺎدﻩُ ،أ َْو أ َ ْ
اﻟْ ُﻤﺘَ َﻜﻠِّ ُﻤ ْﻮ َن اﻟْ ُﻤ َﺨﺎﻟُِﻔ ْﻮ َن.
[73]- Setiap orang memiliki hak terhadap
hartanya yang ia dapatkan dari warisan,
keuntungan, pemberian, atau dari bekerja; tidak
sebagaimana yang dikatakan oleh para ahli
kalam yang menyelisihi (Sunnah).
ﷲ َوآﺛَ ٌﺎر َو ُﺳﻨَ ٌﻦ ] -[٧٤واﻟ ِّﺪﻳﻦ إِﻧـﱠﻤﺎ ﻫﻮ :ﻛِﺘﺎب ِ
َ ْ ُ َ َُ َ ُ
ﺼ ِﺤْﻴ َﺤ ِﺔ ﺎت ﺑِ ْﺎﻷَ ْﺧﺒَﺎ ِر اﻟ ﱠ وِرواﻳﺎت ِﺻﺤﺎح ﻋ ِﻦ اﻟـﺜِّـ َﻘ ِ
َ ََ ٌ َ ٌ َ
اﻟْ َﻘ ِﻮﻳﱠِﺔ اﻟْ َﻤ ْﻌ ُﺮْوﻓَ ِﺔ اﻟْ َﻤ ْﺸ ُﻬ ْﻮَرِة ،ﻳَـ ْﺮِوﻳْـ َﻬﺎ اﻟﺜَِّﻘﺔُ ْاﻷَﱠو ُل
ف ،ﻳ ِ ِ ِ ِِ
ﻀ ُﻬ ْﻢ ﺼ ّﺪ ُق ﺑَـ ْﻌ ُ ف َﻋ ِﻦ اﻟﺜﱠﺎﻧـ ْﻲ اﻟﺜَّﻘﺔ اﻟْ َﻤ ْﻌُﺮْو ُ َ اﻟْ َﻤ ْﻌ ُﺮْو ُ
ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ - ﱠﱯ
ِ ِﻨ اﻟ ﱃَ ِ
إ ﻚ ﺑـﻌﻀﺎ ،ﺣﱴ ﻳـْﻨﺘ ِﻬﻲ ٰذﻟِ
ّ َ َ َْ ً َ ﱠ َ َ ْ
ﲔ ،أ َْو ﺗَـﺎﺑِـ ِﻊ ِ َﺻﺤ ِ
ﱠﱯ ،أَ ِو اﻟﺘﱠﺎﺑِﻌ َْ ﺎب اﻟﻨِ ِّ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ،-أ َْو أ ْ َ
اﻟـﺘﱠـﺎﺑِـﻌِـْﻴـ َﻦ ،أ َْو َﻣـ ْﻦ ﺑـَ ـ ْﻌـ َﺪ ُﻫـ ْﻢ ِﻣـ َﻦ ْاﻷَﺋـِ ﱠﻤـ ِﺔ اﻟْـ َﻤـ ْﻌـ ُﺮْوﻓِـْﻴـ َﻦ
ﲔ ﺑِﺎﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ َواﻟْ ُﻤﺘَـ َﻌﻠِّ ِﻘ ْﲔَ ﺑِ ْﺎﻷَﺛَِﺮ، ِ ِ ِ
اﻟْ ُﻤ ْﻘﺘَ َﺪى ْﻢ ،اﻟْ ُﻤﺘَ َﻤ ّﺴﻜ َْ
47
، َوَﻻ ﻳُﻄْ َﻌ ُﻦ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ ﺑِ َﻜ ِﺬ ٍب،اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻻ ﻳـُ ْﻌَﺮﻓُـ ْﻮ َن ﺑِﺒِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ
ٍ َﺎب ﻗِﻴ
ﺎس َوَﻻ َرأْ ٍي؛ ﺤ
َ َ ُْ َ َﺻ
ْ أ ا
ﻮ ﺴ ﻴ
ْ ﻟ
َو ، فٍ وَﻻ ﻳـﺮﻣﻮ َن ﺑِ ِـﺨ َﻼ
ْ َ ُْ َ
ِ ِ ِ ِ ِﻷَ ﱠن اﻟْ ِﻘﻴ
َ ي ٰﻛ َﺬﻟ
ﻚ َوأَﺑْﻄَ ُﻞ َ ْ َواﻟﱠﺮأ،ﺎس ﻓـﻲ اﻟ ّﺪﻳْ ِﻦ ﺑَﺎﻃ ٌﻞ َ َ
.ُِﻣْﻨﻪ
[74]- Agama hanyalah (berlandaskan):
Kitabullah, atsar, sunnah, dan riwayat yang
shahih dari para (perawi) tsiqah (terpercaya)
dalam periwayatan hadits-hadits yang shahih,
kuat, ma’ruf, dan masyhur, yang mana tsiqah
ma’ruf yang pertama meriwayatkan dari tsiqah
ma’ruf yang kedua, sebagiannya membenarkan
sebagian lainnya, terus demikian sampai
berhenti pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, para Shahabat Nabi, para Tabi’in, para
Tabi’ut Tabi’in, atau orang-orang setelah mereka
dari kalangan para imam yang ma’ruf yang
dijadikan teladan, yang berpegang dengan
Sunnah dan atsar, yang tidak dikenal dengan
bid’ah, tidak ada celaan dusta, tidak dituduh
menyelisihi (Sunnah), serta bukan ahli qiyas dan
ahli ra’yi, karena qiyas dalam agama adalah
bathil, dan ra’yu juga demikian; bahkan lebih
bathil lagi.
48
ﺎس ﻓِـﻲ اﻟ ِّﺪﻳْ ِﻦ ﺎب اﻟﱠﺮأْ ِي َواﻟْ ِﻘﻴَ َِﺻ َﺤ ُ ]َ -[٧٥وأ ْ
ِ ِ ِ
ﻚ أَﺛـٌَﺮ ﺿ ﱠﻼ ٌل ،إِﱠﻻ أَ ْن ﻳَ ُﻜ ْﻮ َن ﻓـ ْﻲ ٰذﻟ َ ُﻣْﺒﺘَﺪ َﻋﺔٌ َﺟ َﻬﻠَﺔٌ ُ
ﻋ ﱠﻤﻦ ﺳﻠَﻒ ِﻣﻦ ْاﻷَﺋِ ﱠﻤ ِﺔ اﻟﺜَِّﻘ ِ
ﺎت ،ﻓَ ْﺎﻷَ ْﺧ ُﺬ ﺑِ ْﺎﻷَﺛَِﺮ أ َْوﻟَـﻰ. َ ْ َ َ َ
[75]- Ash-habu ra’yi (pendapat) dan qiyas
adalah mubtadi’ yang bodoh dan sesat. Kecuali
ada atsar dari orang-orang terdahulu dari
kalangan para imam tsiqah dalam hal itu; maka
mengambil atsar adalah lebih utama.
َوَﻣ ْﻦ َز َﻋ َﻢ أَﻧﱠـﻪُ َﻻ ﻳََـﺮى اﻟـﺘﱠـ ْﻘـﻠِ ْـﻴ َـﺪَ ،وَﻻ ﻳـُ َﻘـﻠِّـ ُﺪ ِدﻳْـﻨَـ ُﻪ
ﺎﺳـ ٍﻖ ُﻣـْﺒـﺘَـ ِﺪ ٍعَ ،ﻋـ ُﺪ ٍّو ِ َوﻟِـَﺮ ُﺳـ ْﻮﻟِـ ِﻪ أَﺣـ ًﺪا؛ ٰﻓـﻬـ َﺬا ﻗَـﻮ ُل ﻓَـ ِ
َ ْ َ
ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢَ -وﻟِ ِﺪﻳْﻨِ ِﻪ َوﻟِ ِﻜﺘَﺎﺑِِﻪ َوﻟِ ُﺴﻨ ِﱠﺔ ﻧَـﺒِـﻴِّ ِـﻪ َ-
ِ
ﻚ إِﺑْﻄَ َﺎل ْاﻷَﺛَِﺮ، َ -ﻋﻠَْﻴ ِﻪ اﻟ ﱠﺴ َﻼ ُم ،-إِﻧـﱠ َﻤﺎ ﻳُِﺮﻳْ ُﺪ ﺑِ ٰﺬﻟ َ
َوﺗَـ ْﻌ ِﻄْﻴ َﻞ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢَ ،وإِﻃْ َﻔﺎءَ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔَ ،واﻟﺘﱠـ َﻔﱡﺮَد ﺑِﺎﻟﱠﺮأْ ِي َواﻟْ َﻜ َﻼِم
ف ،ﻓَـﻌﻠَﻰ ﻗَﺎﺋِ ِﻞ ٰﻫ َﺬا اﻟْ َﻘﻮِل ﻟَﻌﻨﺔُ ِ
ﷲ واﻟْﺒِ ْﺪﻋ ِﺔ واﻟْ ِـﺨ َﻼ ِ
ْ َْ َ َ َ َ
ﺚ ﻗَـ ْﻮِل ﱠﺎس أَﺟـﻤﻌِﲔ ،ﻓَـ ٰﻬ َﺬا ِﻣﻦ أَﺧﺒ ِ ِ ِ
ْ َْ َواﻟْ َﻤﻼَﺋ َﻜﺔ َواﻟﻨ ِ ْ َ َْ
ﱠﻼﻟَ ِﺔ َواﻟﱠﺮَدى ،ﺑَ ْﻞ ُﻫ َﻮ اﻟْ ُﻤْﺒﺘَ ِﺪ َﻋ ِﺔ َوأَﻗْـَﺮﺑِـ َﻬﺎ إِﻟَـﻰ اﻟﻀ َ
49
ﺿ َﻼﻟَﺔٌ؛ َز َﻋ َﻢ أَﻧﱠﻪُ َﻻ ﻳَـَﺮى اﻟﺘﱠـ ْﻘﻠِْﻴ َﺪ َوﻗَ ْﺪ ﻗَـﻠﱠ َﺪ ِدﻳْـﻨَﻪُ أَﺑَﺎ َ
ي َﻋ ُﺪ ٍّو ﻟِ ِﺪﻳْ ِﻦ ﻓَﺄَ ﱡ،َُﺻ َﺤﺎﺑَـﻪ ِ ِ
ْ َوأ،َﺣﻨْﻴـ َﻔﺔَ َوﺑِ ْﺸَﺮ اﻟْ َﻤ ِﺮﻳْﺴ ﱠﻲ
ﷲ أ َْﻋ َﺪى ِﻣـ ﱠﻤ ْﻦ ﻳُِﺮﻳْ ُﺪ أَ ْن ﻳُﻄْ ِﻔ َﺊ اﻟ ﱡﺴﻨَ َﻦ َوﻳـُْﺒ ِﻄ َﻞ ْاﻵﺛَ َﺎر ِ
ِ ِ ِ ِو
ُ َوﻳَـ ْﺰﻋُ ُﻢ أَﻧﱠﻪُ َﻻ ﻳَـَﺮى اﻟﺘﱠـ ْﻘﻠْﻴ َﺪ َوﻗَ ْﺪ ﻗَـﻠﱠ َﺪ دﻳْـﻨَﻪ،اﻟﺮَواﻳَﺎت َّ
س اﻟْﺒِ َﺪ ِع ِ ﻚ وﻫﻢ أَﺋِ ﱠﻤﺔُ اﻟ ﱠ
ُ َوُرُؤْو،ﻀ َﻼل ْ ُ َ َ َﺖ ﻟ ُ َﻣ ْﻦ ﻗَ ْﺪ َﺳـ ﱠﻤْﻴ
.ﷲ ِ ﻓَـﻌﻠَﻰ ﻗَﺎﺋِ ِﻞ ٰﻫ َﺬا اﻟْ َﻘﻮِل َﻏﻀﺐ،وﻗَﺎدةُ اﻟْﻤﺨﺎﻟِِﻔﲔ
ُ َ ْ َ َْ َ ُ َ َ
Barangsiapa yang tidak berpendapat untuk
taklid (ittiba’) dan tidak mau taklid dalam
beragama; maka ini adalah perkataan orang fasik
dan mubtadi’, musuh bagi: Allah, Rasul-Nya
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, agama-Nya,
kitab-Nya, dan Sunnah Nabi-Nya ‘alaihis
salaam, yang dia inginkan dengan
(perkataannya) itu hanyalah membatalkan atsar,
menghilangkan ilmu, memadamkan Sunnah, dan
menyendiri dengan ra’yu, kalam, bid’ah, dan
penyelisihan. Maka semoga orang semacam ini
mendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan
seluruh manusia. (Perkataan) ini adalah lebih
jelek dari perkataan ahli bida’h dan lebih dekat
kepada kesesatan dan kebinasaan, bahkan itulah
kesesatan; dia menyangka bahwa dirinya tidak
50
mau taklid (ittiba’); akan tetapi dalam beragama
dia taklid kepada Abu Hanifah, Bisyr Al-
Marrisi, dan para pengikutnya. Maka, musuh
agama Allah mana yang lebih memusuhi
dibandingkan orang yang ingin memadamkan
cahaya Sunnah serta membatalkan atsar dan
riwayat, dia menyangka bahwa dirinya tidak
taklid (ittiba’) akan tetapi dalam beragama dia
taklid kepada orang-orang yang telah aku
sebutkan namanya, dan mereka adalah imam-
imam kesesatan, para tokoh bid’ah, dan para
pemimpin bagi orang-orang yang menyelisihi
Sunnah. Maka orang yang berpendapat demikian
semoga mendapat kemurkaan Allah.
ِ ِِ
ﺐ ُ َﻣ َﺬاﻫ:ﺖ ُ ﺻ ْﻔ َ ﻓَـ ٰﻬﺬﻩ ْاﻷَﻗَﺎ ِوﻳْ ُﻞ اﻟﱠِ ْﱵ َو-[٧٦]
ﺎتِ اﻟﺮواﻳ ِ ِ َﺻﺤ
ﺎب أو ﺮِ ﺛ
َ اﻷ
َ ْ و ِ أَﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ واﻟْـﺠﻤﺎﻋ
ﺔ
َ َّ َ َ ْ َ َ ََ َ ْ
ﺚ ِ ِ و َﲪﻠَ ِﺔ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ اﻟﱠ
َ َْﺧ ْﺬﻧَﺎ َﻋْﻨـ ُﻬ ُﻢ اﻟْـ َﺤﺪﻳ أو ﻢ
َ َ ْ ُ َ َْﺎﻫ ﻨ
َ ﻛ
ْرَد
ْ أ ﻦ ﻳ ﺬ َ َ
ﺎتٍ وَﻛﺎﻧـُﻮا أَﺋِ ﱠﻤﺔً ﻣـﻌـﺮوﻓِـﻴـﻦ ﺛِـ َﻘ،وﺗَـﻌﻠﱠﻤﻨَﺎ ِﻣْﻨـﻬﻢ اﻟ ﱡﺴ ـﻨَﻦ
َ ْ ُْ ْ َ ْ َ َ ُُ ْ َ َ
َوﻟَـ ْﻢ، ﻳـُ ْﻘﺘَ َﺪى ﺑِـ ِﻬ ْﻢ َوﻳـُ ْﺆ َﺧ ُﺬ َﻋْﻨـ ُﻬ ْﻢ،أ َْﻫ َﻞ ِﺻ ْﺪ ٍق َوأ ََﻣﺎﻧٍَﺔ
َوَﻻ ﺗَـ ْﺨﻠِـْﻴ ٍﻂ؛ َوُﻫ َﻮ،ف ٍ ﻳ ُﻜﻮﻧـُﻮا أَﺻﺤﺎب ﺑِ َﺪٍع وَﻻ ِﺧ َﻼ
َ َ َْ ْْ َ
ﻓَـﺘَ َﻤ ﱠﺴ ُﻜ ْﻮا،ﻗَـ ْﻮ ُل أَﺋِ ﱠﻤﺘِ ِﻬ ْﻢ َوﻋُﻠَ َﻤﺎﺋِِﻬ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻛﺎﻧـُ ْﻮا ﻗَـْﺒـﻠَ ُﻬ ْﻢ
51
ِ وﺑِﺎ. وﺗَـﻌﻠﱠﻤﻮﻩ وﻋﻠِّﻤﻮﻩ،-رِﺣـﻤ ُﻜﻢ ﷲ- ﺑِ ٰﺬﻟِﻚ
َ ُْ ُ َ َ ُْ ُ َ َ ُ ُ َ َ َ
.اﻟﺘـ ْﱠﻮﻓِـْﻴ ُﻖ
[76]- Perkataan-perkataan yang telah aku
sebutkan adalah: madzhab Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah, ahli atsar dan riwayat, dan para
pengemban ilmu; yang kami dapati mereka,
kami ambli hadits dari mereka, dan kami ambil
sunnah-sunnah dari mereka, dan mereka adalah
para imam yang ma’ruf, tsiqah, jujur, amanah,
dijadikan teladan, dan diambil ilmu dari mereka,
dan mereka bukanlah ahli bid’ah, bukan orang
yang menyelisihi Sunnah, dan bukan pula orang
yang mencampuradukkan (kebenaran dengan
kesesatan -pent). Dan (yang aku sebutkan) ini
merupakan perkataan imam-imam dan ulama-
ulama mereka yang telah berlalu sebelum
mereka. Maka berpeganglah dengan itu semua;
semoga Allah merahmatimu, pelajarilah, dan
ajrkanlah.Wa billaahit taufiiq.
ِ ﺻﺤ
ٌ ﺎب اﻟْﺒِ َﺪ ِع ﻧَـﺒَـٌﺰ َوأَﻟْـ َﻘ
،ٌَﺳ َـﻤﺎء
ْ ﺎب َوأ َ ْ َ َوِﻷ-[٧٧]
ﲔ َوَﻻ ْاﻷَﺋِ ﱠﻤ ِﺔ َوَﻻ اﻟْﻌُﻠَ َﻤ ِﺎء ِﻣ ْﻦ ِ ِ َﻻ ﺗُ ْﺸﺒِﻪ أَﺳـﻤﺎء اﻟ ﱠ
َْ ﺼﺎﻟـﺤ َ َْ ُ
52
ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ،-ﻓَ ِﻤ ْﻦ ٍ ِ
أُﱠﻣﺔ ُﻣـ َﺤ ﱠﻤﺪ َ -
َﺳـ َﻤﺎﺋِِﻬ ْﻢ:
أْ
[77]- Para ahli bid’ah memiliki sebutan-
sebutan, julukan-julukan, dan nama-nama yang
tidak menyerupai nama-nama dari orang-orang
shalih, para imam, dan tidak juga para ulama
dari kalangan umat Muhammad shallallaahu
‘alaihi wa sallam. Di antara nama-nama mereka
adalah:
اﻹﻳْـ َﻤﺎ َن] -[٧٨اﻟْ ُﻤ ْﺮِﺟﺌَﺔَُ :وُﻫﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـ ْﺰﻋُ ُﻤ ْﻮ َن أَ ﱠن ِْ
ُ
اﻹﻳْـ َﻤﺎ َن ُﻫ َﻮ اﻟْ َﻘ ْﻮ ُل َو ْاﻷَ ْﻋ َﻤ َﺎل ﻗَـ ْﻮٌل ﺑَِﻼ َﻋ َﻤ ٍﻞَ ،وأَ ﱠن ِْ
َﺷﺮاﺋِ ُﻊَ ،وأ ﱠن ِْ
ﺎﺿﻠُ ْﻮ َن
ﱠﺎس َﻻ ﻳَـﺘَـ َﻔ َ ـﺠﱠﺮٌدَ ،وأَ ﱠن اﻟﻨ َ اﻹﻳْـ َﻤﺎ َن ُﻣ َ َ
ﺎنَ ،وأَ ﱠن إِﻳْـ َﻤﺎﻧَـ ُﻬ ْﻢ َوإِﻳْ َـﻤﺎ َن اﻟْ َﻤ َﻼﺋِ َﻜ ِﺔ َو ْاﻷَﻧْﺒِﻴَ ِﺎءاﻹﻳـﻤ ِ
َ ْ ِْ ﻲ ـﻓِ
اﻹﻳْـ َﻤﺎ َنﺺَ ،وأَ ﱠن ِْ ﻘ
ُ ـ ﻨ
ْ ـ ﻳ ﻻو
َ ﺪ
ُ ﻳ
ﺰِ ﻳ ﻻ َ ن
َ ﺎـﻤ ﻳ ِ
اﻹ
ْ ﱠ
ن َ
أو ، ﺪ
ٌ وِ
اﺣ
َْ َ َ ُ َْ َ َ
آﻣ َﻦ ﺑِﻠِ َﺴﺎﻧِِﻪ َوﻟَـ ْﻢ ﻳـَ ْﻌ َﻤ ْﻞ اﺳﺘﺜْـﻨَﺎءٌَ ،وأَ ﱠن َﻣ ْﻦ َ
ﻟَﻴﺲ ﻓِﻴ ِﻪ ِ
ْ َ ْ ْ
اﺳﺘِﺜْـﻨَ ٍﺎء؛ْ ﻼ َ ِ
ﺑ ﻓَـﻬﻮ ﻣﺆِﻣﻦ ﺣﻘﺎ ،وأَﻧـﱠﻬﻢ ﻣﺆِﻣﻨـﻮ َن ِﻋْﻨ َﺪ ِ
ﷲ َُ ُْ ٌ َ َ ُ ْ ُْ ُْ
53
ِ ِ
َُﺿﻠﱡﻪ
َ ﺚ ْاﻷَﻗَﺎ ِوﻳْ ِﻞ َوأ ْ َوُﻫ َﻮ أ،ٰﻫ َﺬا ُﻛﻠﱡﻪُ ﻗَـ ْﻮ ُل اﻟْ ُﻤْﺮﺟﺌَﺔ
ُ ََﺧﺒ
.َوأَﺑْـ َﻌ ُﺪﻩُ ِﻣ َﻦ اﻟْـ ُﻬ َﺪى
[78]- Murji-ah: mereka adalah orang-orang
yang menyangka bahwa: iman adalah perkataan
tanpa amalan, iman hanyalah perkataan
sedangkan amalan adalah syari’at, iman adalah
satu, manusia tidak berbeda-beda dalam iman,
iman mereka dengan iman para malaikat dan
para nabi adalah satu, iman tidak bertambah dan
tidak berkurang, iman tidak boleh ada istitsnaa’,
orang yang beriman dengan lisannya walaupun
tidak beramal; maka dia mukmin secara hakiki,
dan mereka semua adalah mukmin di sisi Allah
tanpa terkecuali. Ini semua adalah perkataan
Murji-ah, dan ini merupakan perkataan paling
jelek, paling sesat, serta paling jauh dari
petunjuk.
54
ِ
ﻚ َ ﺑَ ْﺪءًا ِﻣ ْﻦ أَﻧْـ ُﻔ ِﺴ ِﻬ ْﻢ ِﻣ ْﻦ َﻏ ِْﲑ أَ ْن ﻳَ ُﻜ ْﻮ َن َﺳﺒَ َﻖ ﻟَـ ُﻬ ْﻢ ٰذﻟ
ﻀﺎ ِرعُ ﻗَـ ْﻮَل اﻟْ َﻤ ُﺠ ْﻮ ِﺳﻴﱠ ِﺔ ِ ِ
َ ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُـ ُﻬ ْﻢ ﻳ،ﻓَـ ْﻲ ﻋ ْﻠ ِﻢ ﷲ
.َﺻ ُﻞ اﻟﱠﺰﻧْ َﺪﻗَِﺔ ِ ِ واﻟﻨ
ْ َوُﻫ َﻮ أ،ﱠﺼَﺮاﻧﻴﱠﺔ ْ َ
[79]- Qadariyyah: mereka adalah yang
menyangka bahwa kepada mereka-lah
diserahkan kemampuan, keinginan, dan
kekuasaan, serta (mereka menyangka) bahwa
mereka menguasai bagi diri mereka: kebaikan
dan kejelekan, bahaya dan manfaat, ketaatan dan
kemaksiatan, serta petunjuk dan kesesatan, dan
bahwa para hamba beramal dengan dimulai dari
diri mereka sendiri; tidak terdahulu dalam ilmu
Allah. Perkataan mereka menyerupai Majusi dan
Nashrani, dan itu merupakan pondasi ke-zindiq-
an (kemunafikan).
، َوُﻫ ْﻢ ﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َن ﻗَـ ْﻮَل اﻟْ َﻘ َﺪ ِرﻳﱠِﺔ:ُ َواﻟْ ُﻤ ْﻌﺘَ ِﺰﻟَﺔ-[٨٠]
ﺎﻋ ِﺔ
َ اب اﻟْ َﻘ ِْﱪ َواﻟ ﱠﺸ َﻔ ِ وﻳ َﻜ ِّﺬﺑـﻮ َن ﺑِﻌ َﺬ،وﻳ ِﺪﻳْـﻨُـﻮ َن ﺑِ ِﺪﻳْﻨِ ِﻬﻢ
َ ُْ ُ َ ْ ْ ََ
َﺣ ٍﺪ ِﻣ ْﻦ أ َْﻫ ِﻞ َﻒ أ َ ﺼ َﻼ َة َﺧ ْﻠ َوَﻻ ﻳَـَﺮْو َن اﻟ ﱠ،ض ِ ـﺤ ْﻮ
َ َْواﻟ
إِﱠﻻ َﻣ ْﻦ َﻛﺎ َن َﻋﻠَﻰ ِﻣﺜْ ِﻞ َرأْﻳِ ِﻬ ْﻢ،َـﺠ ُﻤ َﻌﺔ ِ ِ
ُ ْ َوَﻻ اﻟ،اﻟْﻘْﺒـﻠَﺔ
55
ﺖ ِﰲ اﻟﻠﱠ ْﻮ ِح ِ ِ َ وﻳـﺰﻋﻤﻮ َن أَ ﱠن أَﻋﻤ،وﻫﻮاﻫﻢ
ْ ﺎل اﻟْﻌﺒَﺎد ﻟَْﻴ َﺴ َْ ْ ُ ُ َْ َ ْ ُ َ َ َ
.اﻟْ َﻤ ْﺤ ُﻔ ْﻮ ِظ
[80]- Mu’tazilah: mereka adalah yang
mengatakan perkataan Qadariyyah (dalam
masalah takdir), beragama dengan agama
mereka, mendustakan: adzab kubur, syafa’at,
dan haudh, mereka tidak mau shalat
(bermakmum) di belakang seorang pun dari ahli
kiblat (kaum muslimin) dan tidak mau juga
shalat Jum’at; kecuali (di belakang) orang yang
berada di atas semisal pendapat dan bid’ah
mereka, dan mereka menyangka bahwa amalan
para hamba tidak terdapat di Lauh Mahfuzh.
ﺎب
ُ َﺻ َﺤ ْ َوُﻫ ْﻢ أ،ٌ َوُﻫ ْﻢ ﻗَ َﺪ ِرﻳﱠﺔ:ُ َواﻟْﺒَ ْﻜ ِﺮﻳﱠﺔ-[٨١]
َﺧ َﺬ َﺣﺒﱠﺔً أ َْوأ ﻦ ﻣ ﱠ
ن َأ نَ ﻮ ﻤ ﻋ ﺰ ـﻳ ، ِ
ﻖ ِاط واﻟﺪﱠاﻧ ِ اﻟْـﺤﺒﱠ ِﺔ واﻟْ ِﻘﻴـﺮ
َ َْ ُ
ْ ُ َْ َ َْ َ َ
ﺎﻫ ْﻲِ وﻗَـﻮﻟُـﻬﻢ ﻳﻀ، أَو داﻧًِﻘﺎ ﺣﺮاﻣﺎ ﻓَـﻬﻮ َﻛﺎﻓِﺮ،ﻗِﻴـﺮاﻃًﺎ
َ ُ ْ ُ ْ َ ٌ َ ُ ً ََ َ ْ َْ
.ﻗَـ ْﻮَل اﻟْـ َﺨ َﻮارِِج
[81]- Bakriyyah: mereka adalah Qadariyyah,
dan mereka adalah yang berpendapat dengan
habbah (biji atau sesuatu yang sedikit), qirath
(dua pertiga dinar), dan daniq (seperempat
56
dirham); yakni: mereka menyangka bahwa orang
yang mengambil habbah, qirath, atau daniq
secara haram; maka dia kafir. Dan pendapat
mereka ini seperti pendapat Khawarij.
57
: َوُﻫ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـ ْﺰﻋُ ُﻤ ْﻮ َن أَﻧﱠﺎ ﻧَـ ُﻘ ْﻮ ُل:ُ َواﻟْ َﻮاﻗِ َﻔﺔ-[٨٣]
َوُﻫ ْﻢ، َوَﻻ ﻧـَ ُﻘ ْﻮ ُل َﻏْﻴـ ُﺮ َﻣـ ْﺨﻠُ ْﻮ ٍق،ﷲ ِ إِ ﱠن اﻟْ ُﻘﺮآ َن َﻛ َﻼم
ُ
.َﺧﺒَﺜُـ َﻬﺎ ِ ََﺷﱡﺮ ْاﻷ
ْ ﺻﻨَﺎف َوأ ْ
[83]- Waqifah: mereka adalah yang
menyangka bahwa: yang harus kita katakan
adalah: Al-Qur-an Kalamullah, akan tetapi tidak
kita katakan: bukan makhluk. Dan mereka
adalah golongan yang paling jelek dan paling
buruk.
: َوُﻫ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـ ْﺰﻋُ ُﻤ ْﻮ َن أَﻧﱠﺎ ﻧَـ ُﻘ ْﻮ ُل:ُ َواﻟﻠﱠـ ْﻔ ِﻈـﻴﱠـﺔ-[٨٤]
ﺮآن َوﺗَِﻼ َوﺗَـﻨَﺎِ وٰﻟ ِﻜ ﱠﻦ أَﻟْ َﻔﺎﻇَﻨَﺎ ﺑِﺎﻟْ ُﻘ،ﷲ ِ إِ ﱠن اﻟْ ُﻘﺮآ َن َﻛ َﻼم
َ ُ
.ﺎقٌ َوُﻫ ْﻢ َﺟ ْﻬ ِﻤﻴﱠﺔٌ ﻓُ ﱠﺴ،ٌ َﻣـ ْﺨﻠُ ْﻮﻗَﺔ:َُوﻗَِﺮاءَﺗَـﻨَﺎ ﻟَﻪ
[84]- Lafzhiyyah adalah: mereka yang
menyangka bahwa kita katakan: Sungguh, Al-
Qur-an adalah Kalamullah, akan tetapi lafazh-
lafazh kita dengan Al-Qur-an, tilawah dan
bacaan kita dengannya: adalah makhluk. Dan
mereka adalah orang-orang Jahmiyyah yang
fasik.
58
َﺻﺤ ِ
ﺎب ﻣ ْﻦ أ ْ َ
ِ ﻀﺔُ :اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـﺘَﺒَـﱠﺮُؤْو َن ِ
]َ -[٨٥واﻟﱠﺮاﻓ َ
َوﻳَ ُﺴـﺒﱡـ ْﻮﻧَـ ُﻬ ْﻢ، ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ- ﱠﱯ َ - ِ
اﻟﻨ ِّ
ﻧَـ َﻔًﺮا ﻳَ ِﺴْﻴـًﺮا، ﺼ ْﻮﻧَـ ُﻬ ْﻢَ ،وﻳُ َﻜ ِّﻔ ُﺮْو َن ْاﻷُﱠﻣﺔَ ،إِﱠﻻ ِ
َوﻳَـْﻨﺘَﻘ ُ
اﻹ ْﺳ َﻼِم ﻓِـ ْﻲ َﺷ ْﻲ ٍء. ﻀﺔُ ِﻣ َﻦ ِْ وﻟَﻴﺴ ِ ِ
ﺖ اﻟﱠﺮاﻓ َ ََْ
[85]- Rafidhah: mereka berlepas diri dari para
Shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
mencela mereka, merendahkan mereka, dan
mengkafirkan umat ini; kecuali sedikit orang
saja. Dan Rafidhah bukan bagian dari Islam
sama sekali.
ِ
ﺚَﺧﺒَ ُ ﻀﺔٌ ،أ ْ ﺼ ْﻮِرﻳـﱠﺔَُ :وُﻫ ْﻢ َراﻓ َ ]َ -[٨٦واﻟْ َﻤْﻨ ُ
ﺾَ ،وُﻫ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َنَ :ﻣ ْﻦ ﻗَـﺘَ َﻞ أ َْرﺑَـﻌِـْﻴ َـﻦ َر ُﺟ ًﻼاﻟﱠﺮَواﻓِ ِ
ﻒ َﻫ َﻮ ُاﻫ ْﻢ؛ َد َﺧ َﻞ اﻟْـ َﺠﻨﱠ َﺔَ ،وُﻫ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻣـ ﱠﻤ ْﻦ َﺧﺎﻟَ َ
ِ
ﱠﺎسَ ،وﻳَ ْﺴﺘَ ِﺤﻠﱡ ْﻮ َن أ َْﻣ َﻮاﻟَـ ُﻬ ْﻢَ ،وُﻫ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ِ
ﻳـُﺨْﻴـ ُﻘ ْﻮ َن اﻟﻨ َ
اﺿ ُﺢاﻟﺮﺳﺎﻟَﺔَ ،و ٰﻫ َﺬا اﻟْ ُﻜ ْﻔﺮ اﻟْﻮ ِ
َ ِ ﻞ ﻳ
ْﱪَﺧﻄَﺄَ ِﺟ ِْ ﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َن :أ ْ
ُ َ َ ُ ّ
اﻟﱠ ِﺬ ْي َﻻ ﻳَ ُﺸ ْﻮﺑُﻪُ إِﻳْـ َﻤﺎ ٌن ،ﻓَـﻨَـﻌُ ْﻮذُ ﺑِﺎ َِ ،وﻧَـﻌُ ْﻮذُ ﺑِﺎ ِ.
[86]- Manshuriyyah adalah Rafidah dan
mereka adalah Rafidhah yang paling jelek, dan
59
mereka mengatakan: barangsiapa yang
membunuh 40 (empat puluh) orang yang
menyelisihi bid’ah mereka; maka dia masuk
Surga, dan merekalah yangh menakut-nakuti
manusia dan menghalalkan harta mereka, dan
mereka yang mengatakan: Jibril telah salah
dalam menyampaikan risalah. Dan kekufuran
semacam ini tidak lagi bercampur keimanan;
maka kita minta perlindungan kepada Allah dan
kita minta perlindungan kepada Allah.
60
،ﺎبِ َﻋﻠِ ﱞﻲ ﻓِـﻲ اﻟ ﱠﺴﺤ:ﻀﺔُ ﻳـ ُﻘﻮﻟُﻮ َن ِ ِ و ِﺻْﻨ
َ ْ ْ َ َ ﻒ ﻣ َﻦ اﻟﱠﺮاﻓ ٌ َ
ِ ِ ِ ِ
ُ َو ٰﻫ َﺬا ُﻛﻠﱡﻪ،ﺚ ﻗَـْﺒ َﻞ ﻳَـ ْﻮم اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔ
ُ َﻋﻠ ﱞﻲ ﻳـُْﺒـ َﻌ:َوﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َن
.ب َوُزْوٌر َوﺑـُ ْﻬﺘَﺎ ٌن ِ
ٌ َﻛﺬ
Dan sekelompok dari Rafihdah mengatakan:
‘Ali berada di awan, dan mereka mengatakan:
‘Ali akan dibangkitkan sebelum Hari Kiamat.
َوُﻫ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َن ﻗَـ ْﻮَل:ُ َواﻟْـ ُﺤـ َﺴ ـْﻴـﻨِـﻴﱠـﺔ-[٨٩]
.ُاﻟـﱠﺰﻳْـ ِﺪﻳـﱠﺔ
61
[89]- Husainiyyah: mereka mengatakan
perkataan Zaidiyyah.
اﻟﺸ ـْﻴـ َﻌﺔَُ :وُﻫ ْﻢ -ﻓِْﻴ َﻤﺎ َز َﻋ ُﻤ ْﻮا -ﻳَـْﻨﺘَ ِﺤﻠُ ْﻮ َن
]َ -[٩٠و ِّ
ﺻﺔً ﱠﺎسَ ،وَﻛ َﺬﺑـُ ْﻮا ،ﺑَ ْﻞ ُﻫ ْﻢ َﺧﺎ ﱠ ﺐ ِآل ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ُد ْو َن اﻟﻨ ِ ُﺣ ﱠ
ﱠﺎس ،إِﻧـﱠ َﻤﺎ ِﺷْﻴـ َﻌﺔُ ِآل ﻀ ْﻮ َن ِﻵ ِل ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ُد ْو َن اﻟﻨ ِ ِ
اﻟْ ُﻤْﺒﻐ ُ
ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ :اﻟْ ُﻤﺘﱠـ ُﻘ ْﻮ َن ،أ َْﻫ ُﻞ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ َو ْاﻷَﺛَِﺮَ ،ﻣ ْﻦ َﻛﺎﻧـُ ْﻮا،
آل ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﺟـ ِﻤْﻴ َﻊ ﺚ َﻛﺎﻧـُ ْﻮا ،اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳـُ ِﺤﺒﱡـ ْﻮ َن ََو َﺣْﻴ ُ
َﺣ ًﺪا ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ ﺑِ ُﺴ ْﻮٍء َوَﻻ ﺎب ﻣ ٍ
ـﺤ ﱠﻤﺪَ ،وَﻻ ﻳَ ْﺬ ُﻛ ُﺮْو َن أ َ
أْ ِ
َﺻ َﺤ ُ َ
َﺻﺤ ِ ﺐ وَﻻ ﻣْﻨـ َﻘﺼ ٍﺔ ،ﻓَﻤﻦ ذَ َﻛﺮ أَﺣ ًﺪا ِ
ﺎب ْ َْ أ ﻦ ﻣ َﻋْﻴ ٍ َ َ َ َ ْ َ َ
ﺐ، ـﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َ -ﻋﻠَْﻴ ِﻪ اﻟ ﱠﺴ َﻼِم -ﺑِﺴﻮٍء ،أ َْو ﻃَ َﻌﻦ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ﺑِ َﻌْﻴ ٍ ُﻣ َ
َ ُْ
ض ﺑِ َﺴﺒِّ ِﻬ ْﻢ أَو ﺗَـﺒـﱠﺮأَ ِﻣﻦ أ ٍ ِ
َﺣﺪ ﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ ،أ َْو َﺳﺒﱠـ ُﻬ ْﻢ ،أ َْو َﻋﱠﺮ َ ْ َ ْ َ
ﺎل. ﺿﱞ ﻒ َﺧﺒِْﻴ ٌ ِ و َﺷْﺘ ِﻤ ِﻬﻢ :ﻓَـﻬﻮ راﻓِ ِ
ﺚ َ ﻀ ﱞﻲ ُﻣـ َﺨﺎﻟ ٌ ْ َُ َ َ
[90]- Syi’ah: mereka adalah yang menyangka
bahwa mereka beragama dengan mencintai
keluarga Muhammad, sedang manusia lainnya
tidak. Dan mereka telah berdusta, bahkan
mereka secara khusus membenci keluarga
Muhammad, sedang manusia lainnya tidak,
62
Syi’ah (golongan) dari keluarga Muhammad
hanyalah orang-orang yang bertakwa, Ahlus
Sunnah Wal Atsar; siapa pun mereka dan di
mana pun mereka berada, yang mencintai
keluarga Muhammad dan seluruh Shahabat
Muhammad, dan tidak menyebutkan seorang
pun dari mereka dengan: keburukan, aib, dan
kekurangan. Barangsiapa menyebutkan seorang
dari Shahabat Muhammad ‘alaihis salaam
dengan kejelekan, mencelanya, berlepas diri
darinya, mencacinya, atau menyindirnya dengan
cacian dan celaan: maka dia adalah seorang
Rafidhah yang menyelisihi (Sunnah), dia buruk
dan sesat.
63
أﺧﺘَﺎﻧَﻪَُ ،وﻳَـﺘَﺒَـﱠﺮُؤْو َن ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ، َﺻ َﻬ َﺎرﻩَُ ،و ْ اﻟ ﱠﺴ َﻼ ُمَ ،-وأ ْ
َوﻳَـ ْﺮُﻣ ْﻮﻧَـ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺎﻟْ ُﻜ ْﻔ ِﺮ َواﻟْ َﻌﻈَﺎﺋِ ِﻢَ ،وﻳَـَﺮْو َن ِﺧ َﻼﻓَـ ُﻬ ْﻢ ﻓِـ ْﻲ
اباﻹ ْﺳ َﻼِم ،وَﻻ ﻳـ ْﺆِﻣﻨُـﻮ َن ﺑِﻌ َﺬ ِ
َ ُ ْ َ َﺷﺮاﺋِ ِﻊ اﻟ ِّﺪﻳْ ِﻦ َو ُﺳﻨَ ِﻦ ِْ
َ
ض ،وَﻻ اﻟ ﱠﺸ َﻔ ِ
َﺣ ًﺪاﺎﻋﺔَ ،وَﻻ ﻳـُ ْﺨ ِﺮ ُﺟ ْﻮ َن أ َ َ ـﺤ ْﻮ ِ َ اﻟْ َﻘ ِْﱪَ ،وَﻻ اﻟْ َ
ب ﻛِ ْﺬﺑَﺔً أ َْو أَﺗَﻰ ﻣ ْﻦ أ َْﻫ ِﻞ اﻟﻨﱠﺎ ِرَ ،وُﻫ ْﻢ ﻳـَ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َنَ :ﻣ ْﻦ َﻛ َﺬ َ
ِ
ﺎت ِﻣ ْﻦ َﻏ ِْﲑ ﺗَـ ْﻮﺑٍَﺔ؛ ب ،ﻓَ َﻤ َ ﺻﻐِْﻴـﺮًة أَو َﻛﺒِْﻴـﺮًة ِﻣﻦ اﻟ ﱡﺬﻧـُﻮ ِ
َ َ ْ َ َ ْ
ﻓَـ ُﻬ َﻮ َﻛﺎﻓٌِﺮ ،ﻓِـﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر َﺧﺎﻟِ ًﺪا ُﻣـ َﺨﻠﱠ ًﺪا ﻓِْﻴـ َﻬﺎ أَﺑَ ًﺪاَ ،وُﻫ ْﻢ
اطَ ،وُﻫ ْﻢ ﻳـ ُﻘﻮﻟُﻮ َن ﺑِ َﻘﻮِل اﻟْﺒ ْﻜ ِﺮﻳﱠِﺔ ﻓِـﻲ اﻟْـﺤﺒﱠ ِﺔ واﻟْ ِﻘﻴـﺮ ِ
َ َ َْ ْ َ َْْ
ﺎﻋ ًﺔ إِﱠﻻ ِ ِ ِ
ﻀﺔٌَ ،وَﻻ ﻳَـَﺮْو َن َﲨَ َ ﻗَ َﺪ ِرﻳﱠﺔٌَ ،ﺟ ْﻬﻤﻴﱠﺔٌُ ،ﻣْﺮﺟﺌَﺔٌَ ،راﻓ َ
ﺼ َﻼ ِة َﻋ ْﻦ َوﻗْﺘِ َﻬﺎ، ﻒ إِ َﻣ ِﺎﻣ ِﻬ ْﻢَ ،وُﻫ ْﻢ ﻳَـَﺮْو َن ﺗَﺄْ ِﺧْﻴـَﺮ اﻟ ﱠ
َﺧ ْﻠ َ
ﺼ ْﻮَم ﻗَـْﺒ َﻞ ُرْؤﻳَِﺔ اﻟْـ ِﻬ َﻼ ِلَ ،واﻟْ ِﻔﻄَْﺮ ﻗَـْﺒ َﻞ ُرْؤﻳـَﺘِ ِﻪ،
َوﻳَـَﺮْو َن اﻟ ﱠ
ﺎنَ ،وﻳَـَﺮْو َن وﻫﻢ ﻳـﺮو َن اﻟﻨِّ َﻜﺎح ﺑِﻐَ ِﲑ وﻟـِ ٍﻲ وَﻻ ﺳْﻠﻄَ ٍ
َ ْ َ ّ َ ُ َ ُ ْ ََ ْ
ﲔ ﻳَ ًﺪا ﺑِﻴَ ٍﺪ اﻟْﻤْﺘـ َﻌﺔَ ﻓِـﻲ ِدﻳْﻨِ ِﻬﻢ ،وﻳَـﺮْو َن اﻟ ِّﺪ ْرَﻫﻢ ﺑِﺎﻟ ِّﺪ ْرَﻫـﻤ ْ ِ
َ َ ْ ََ ْ ُ
ﺎفَ ،وَﻻ ﺼ َﻼ َة ﻓِـﻲ اﻟْ ِـﺨ َﻔ ِ َﺣ َﻼًﻻَ ،وُﻫ ْﻢ َﻻ ﻳَـَﺮْو َن اﻟ ﱠ
64
ِ ِ
َ َ َوُﻫ ْﻢ َﻻ ﻳَـَﺮْو َن ﻟﻠ ﱡﺴ ْﻠﻄَﺎن َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ ﻃ،اﻟْ َﻤ ْﺴ َﺢ َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ
،ﺎﻋ ًﺔ
َوأَ ْﺷﻴَﺎءَ َﻛﺒِْﻴـَﺮًة ﻳـُ َﺨﺎﻟُِﻔ ْﻮ َن ﻓِْﻴـ َﻬﺎ،ًﺶ ِﺧ َﻼﻓَﺔ ٍ َْوَﻻ ﻟِ ُﻘَﺮﻳ
ٍ ﻓَ َﻜﻔﻰ ﺑِﻘﻮ،اﻹﺳ َﻼم وأَﻫﻠَﻪ
َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ ِْ
ﺿ َﻼﻟَﺔً ﻳَ ُﻜ ْﻮ ُن ٰﻫ َﺬا َرأْﻳـُ ُﻬ ْﻢ م
،اﻹ ْﺳ َﻼِم ﻓِـ ْﻲ َﺷ ْﻲ ٍء ِْ َوﻟَْﻴﺴ ْﻮا ِﻣ َﻦ،َوَﻣ ْﺬ َﻫﺒُـ ُﻬ ْﻢ َوِدﻳْـﻨُـ ُﻬ ْﻢ
ُ
.َُوُﻫ ُﻢ اﻟْ َﻤﺎ ِرﻗَﺔ
[91]- Adapun Khawarij: maka mereka telah
keluar dari agama, mereka meninggalkan agama,
memusuhi Islam, menyimpang dari jama’ah,
sesat dari jalan petunjuk, memberontak melawan
penguasa dan para imam, menghunus pedang
atas umat, menghalalkan darah dan harta
mereka, mengkafirkan orang yang menyelisihi
mereka kecuali yang berpendapat dengan
pendapat mereka, berada di atas pemikiran
mereka, serta tetap bersama mereka di negeri
sesat mereka. Dan mereka mencela para
Shahabat Muhammad ‘alaihis salaam, kerabat
dan menantu beliau, berlepas diri dari mereka
dan menuduh mereka dengan kekafiran dan
perkara-perkara besar, berpendapat beda dengan
mereka dalam syari’at agama dan sunnah Islam,
tidak beriman dengan: adzab kubur, haudh dan
syafa’at. Mereka berpendapat bahwa tidak ada
65
seorang pun yang akan keluar dari Neraka, dan
mereka berkata: barangsiapa berdusta sekali atau
melakukan dosa kecil atau besar, kemudian dia
mati tanpa sempat bertaubat; maka dia kafir,
berada dalam Neraka dan kekal di dalamnya
selama-lamanya, dan mereka berpendapat
seperti Bakriyyah dalam masalah habbah dan
qirath, dan mereka adalah: Qadariyyah,
Jahmiyyah, Murji-ah, dan Rafidhah, dan mereka
tidak mau shalat berjama’ah kecuali
(bermakmum) di belakang imam mereka,
mereka berpendapat untuk mengakhirkan shalat
dari waktunya, dan mereka berpendapat untuk
puasa sebelum melihat hilal, juga fithri (selesai
dari puasa) sebelum melihatnya, dan mereka
berpendapat bolehnya menikah tanpa wali atau
shulthan, mereka berpendapat bolehnya nikah
Mut’ah dalam agama mereka, mereka
berpendapat halalnya jual beli satu dirham
dengan dua dirham dengan kontan, dan mereka
tidak berpendapat shalat dengan khuff, dan tidak
juga mengusapnya (ketika berwudhu’), mereka
tidak berpendapat wajibnya taat kepada
penguasa atas mereka, dan tidak (berpendapat
bahwa) khilafah adalah untuk Quraisy, dan hal-
hal besar lainnya yang mereka menyelisihi Islam
dan ahli Islam. Maka cukuplah kesesatan suatu
kaum yang demikian pendapat, madzhab, dan
66
agama mereka, mereka bukan bagian dari Islam
sama sekali, dan mereka adalah Mariqah (keluar
dari agama).
،ْاﻷَْزَرِق ﺎب ﻧَﺎﻓِ ِﻊ ﺑْ ِﻦُ َﺻ َﺤ ْ َوُﻫ ْﻢ أ :ُ* َو ْاﻷََزا ِرﻗَﺔ
اﻹ ْﺳ َﻼِم
ِْ ْاﻷَﻗَﺎ ِوﻳْ ِﻞ َوأَﺑْـ َﻌ ُﺪ َﻫﺎ ِﻣ َﻦ ﺚ
ُ ََﺧﺒ ْ َوﻗَـ ْﻮﻟُـ ُﻬ ْﻢ أ
.َواﻟ ﱡﺴـﻨ ِﱠﺔ
* Azariqah: mereka adalah pengikut Nafi’
bin Azraq, dan perkataan mereka merupakan
seburuk-buruk perkataan dan paling jauh dari
Islam dan Sunnah.
67
Ibadhiyyah: mereka adalah pengikut
‘Abdullah bin Ibadh.
ﺼ ْﻔ ِﺮﻳـﱠﺔُ :وﻫﻢ أَﺻﺤﺎب داود ﺑ ِﻦ اﻟﻨـﱡﻌﻤ ِ
ﺎن، * َواﻟ ﱡ
َُ ْ ْ َ ُ َ َُ ْ ْ َ
ﻚ ِﺻ ْﻔٌﺮ ِﻣ َﻦ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ. ِﺣ ِ
ﲔ ﻗـْﻴ َﻞ ﻟَﻪُ :إِﻧﱠ َ
َْ
Shufriyyah: mereka adalah pengikut Dawud
bin Nu’man, ketika dikatakan padanya: anda
adalah shifr (nol) dari ilmu.
* واﻟْﺒَـْﻴـ َﻬ ِﺴﻴﱠﺔُ.
* Baihasiyyah.
68
Setiap dari mereka adalah Khawarij, orang-
orang fasik, menyelisihi Sunnah, keluar dari
agama, ahli bid’ah dan dhalalah (kesesatan),
mereka para pencuri dan perampok, kami telah
mengenali mereka dengan hal itu.
69
sekelompok kecil, maka dia pun dibunuh atas
(pendapat) ini.
،ﺿ ﱠﻼ ٌل ِ
ُ ٌ َوُﻫ ْﻢ ُﻣْﺒﺘَﺪ َﻋﺔ:ﺎب اﻟﱠﺮأْ ِي ُ ﺻ َﺤ ْ َ َوأ-[٩٤]
ﺎﺳﺎ ﻴِ ﻳـﺮو َن اﻟ ِّﺪﻳﻦ رأْﻳﺎ وﻗ،أَﻋ َﺪاء اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ و ْاﻷَﺛَِﺮ
ً َ َ ً َ َْ ْ ََ َ ُ ْ
َوﻳـُْﺒ ِﻄﻠُ ْﻮ َن، َوُﻫ ْﻢ ﻳـُ َﺨﺎﻟِ ُﻔ ْﻮ َن ْاﻵﺛَ َﺎر،اﺳﺘِ ْﺤ َﺴﺎﻧًﺎ ْ َو
َﱠﺨ ُﺬ ْو َن أَﺑَﺎ َﺣﻨِْﻴـ َﻔﺔ ِ وﻳـﺘ، وﻳـﺮﱡدو َن ﻋﻠَﻰ اﻟﱠﺮﺳﻮِل،ﺚ ﻳ ِ اﻟْـﺤ
ﺪ
ََ ْ ُ َ ْ َُ َ َ ْ َ
َوﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َن، ﻳَ ِﺪﻳْـﻨُـ ْﻮ َن ﺑِ ِﺪﻳْﻨِ ِﻬ ْﻢ،ﺎل ﺑَِﻘ ْﻮﻟِِﻪ إِ َﻣ ًﺎﻣﺎَ ََوَﻣ ْﻦ ﻗ
ﺿ َﻼﻟٍَﺔ ﺑِﺄَﺑْـﻴَـ َﻦ ِﻣـ ﱠﻤ ْﻦ ﻗَ َﺎل ﺑِـ ٰﻬ َﺬا أ َْو َﻛﺎ َن َ ي ﻓَﺄَ ﱡ،ﺑَِﻘ ْﻮﻟِـ ِﻬ ْﻢ
َﺻ َﺤﺎﺑِِﻪ َوﻳَـﺘﱠﺒِ ُﻊ أو
ْ َ ُْ ل َِﻋﻠَﻰ ِﻣﺜْ ِﻞ ٰﻫ َﺬا؟! ﻳـْﺘـﺮُك ﻗَـﻮَل اﻟﱠﺮﺳﻮ
ْ َُ
َﺻ َﺤﺎﺑِِﻪ؟! ﻓَ َﻜ َﻔﻰ ﺑِـ ٰﻬ َﺬا َﻏﻴﺎ َوﻃُ ْﻐﻴَﺎﻧًﺎ ِ ِرأْي أ
ْ َﰊ َﺣﻨْﻴـ َﻔﺔَ َوأ ْ َ َ
.َوَردا
[94]- Ash-habu Ra’yi: mereka adalah ahli
bid’ah, sesat, musuh Sunnah dan atsar, mereka
menganggap bahwa agama adalah: ra’yu, qiyas,
dan istihsan (menganggap baik), mereka
menyelisihi atsar, membatalkan hadits,
membantah Rasul, menjadikan Abu Hanifah dan
orang yang sependapat dengannya sebagai
imam, beragama dengan agama mereka dan
70
berpendapat dengan pendapat mereka. Maka
kesesatan mana lagi yang lebih jelas dari orang
yang mengatakan ini atau yang berada di atas
semisal ini?! Meninggalkan perkataan Rasul dan
para Shahabat beliau, dan mengikuti Abu
Hanifah dan pengikutnya?! Maka cukuplah ini
sebagai kesesatan, melampaui batas, dan
penolakan.
71
َوﻗَ َﺎل، َوﺗَـَﺮَك ْاﻷَﺛَـَﺮ،ﺎﻋ ِﺔ ِ
َ َو َﺧَﺮ َج ﻣ َﻦ اﻟْـ َﺠ َﻤ،َاﻟ ﱡﺴﻨﱠﺔ
. َوَز َال َﻋ ِﻦ اﻟﻄﱠ ِﺮﻳْـ ِﻖ، َوَد َﺧ َﻞ ﻓِـﻲ اﻟْﺒِ ْﺪ َﻋ ِﺔ،ف
ِ ﺑِﺎﻟْ ِـﺨ َﻼ
[96]- Barangsiapa yang mengatakan dengan
sesuatu dari perkataan-perkataan (sesat) di atas,
berpendapat dengannya, menginginkannya,
meridhainya, atau mencintainya; maka dia telah
menyelisihi Sunnah, keluar dari jama’ah,
meninggalkan atsar, berkata dengan (perkataan
yang) menyelisihi (Sunnah), masuk ke dalam
bid’ah, dan menyimpang dari jalan (yang lurus).
َوَﻻ، َوﺑِِﻪ ا ْﺳﺘَـ َﻌﻨﱠﺎ، َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ﺗَـ َﻮﱠﻛْﻠﻨَﺎ،ِ َوَﻣﺎ ﺗَـ ْﻮﻓِْﻴـ ُﻘﻨَﺎ إِﱠﻻ ﺑِﺎ
.ِ َﺣ ْﻮَل َوَﻻ ﻗُـ ﱠﻮَة إِﱠﻻ ﺑِﺎ
Dan tidaklah taufik (yang) kami (dapat)
kecuali dengan (pertolongan) Allah, dan dengan-
Nya kami mohon pertolongan, tidak ada daya
dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.
ْاﻷَ ْﻫ َﻮ ِاء َواﻟْﺒِ َﺪ ِع ث أ َْﻫ ُﻞ َ َﺣ َﺪ ْأ َوﻗَ ْﺪ-[٩٧]
ﻓَ َﺴ ﱠﻤ ْﻮا ﺑِـ َﻬﺎ أ َْﻫ َﻞ ،ًَﺷـﻨِْﻴـ َﻌﺔً ﻗَﺒِْﻴ َﺤﺔ ﺎء ﻤ ـَﺳ
أ ِ واﻟْ ِـﺨ َﻼ
ف
ً َْ َ
72
ِ
، َواﻟﻄﱠ ْﻌ َﻦ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ،ﻚ َﻋـْﻴﺒَـ ُﻬ ْﻢ َ ﻳُِﺮﻳْ ُﺪ ْو َن ﺑِ ٰﺬﻟ،اﻟ ﱡﺴ ـﻨ ِﱠﺔ
.اﻻ ْزَراءَ ﺑِـ ِﻬ ْﻢ ِﻋْﻨ َﺪ اﻟ ﱡﺴ َﻔ َﻬ ِﺎء َواﻟْـ ُﺠ ﱠﻬ ِﺎل
ِْ و،واﻟْﻮﻗِـﻴـﻌﺔَ ﻓِـﻴ ِﻬﻢ
َ ْ ْ َْ َ َ
[97]- Ahlul ahwa, ahli bid’ah, dan orang-
orang yang menyelisihi Sunnah telah membuat-
buat nama-nama yang keji dan buruk yang
mereka sematkan kepada Ahlus Sunnah.
Dengannya mereka ingin memberikan aib
kepada Ahlus Sunnah, mencela, menjatuhkan,
dan merendahkannya di hadapan orang-orang
pandir dan bodoh.
:اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ أ َْﻫ َﻞ ﻓَِﺈﻧـﱠ ُﻬ ْﻢ ﻳُ َﺴ ﱡﻤ ْﻮ َن:ُ* ﻓَﺄ ﱠﻣﺎ اﻟْ ُﻤ ْﺮِﺟﺌَﺔ
ِّ ﺑِﺎﻟﺸ
ﱠﻚ أ َْوَﱃ ﺑَ ْﻞ ُﻫ ْﻢ،ُﺖ اﻟْ ُﻤ ْﺮِﺟﺌَﺔ ِ َﺷ ﱠﻜﺎ ًﻛﺎ وَﻛ َﺬﺑ
َ َ
ِ ْوﺑِﺎﻟﺘﱠ ْﻜ ِﺬﻳ
.ﺐ َ
* Adapun Murji-ah; maka mereka menamai
Ahlus Sunnah dengan Syakkaak (orang yang
ragu), dan Murji-ah telah berdusta, bahkan
mereka yang lebih tepat untuk dikatakan syakk
(ragu) dan mendustakan.
73
َوﻗَﺎﻟُْﻮا،ﷲ َﻋ ْﻦ َﺧ ْﻠ ِﻘ ِﻪ
ِ ف؛ أَﻟْـﻐـﻮا ﻗُ ْﺪرَة
َ َْ
ِ ب واﻟْ ِـﺨ َﻼ ِِ ِ
َ ﺑﺎﻟْ َﻜﺬ
َ ﺗَـﺒَ َﺎرَك َوﺗَـ َﻌ،ُﺲ ﺑِﺄ َْﻫ ٍﻞ ﻟَﻪ
.ﺎﱃ َ ﻟَﻪُ َﻣﺎ ﻟَْﻴ
* Adapun Qadariyyah; maka mereka
menamakan Ahlus Sunnah yang menetapkan
(takdir) dengan nama Mujabbirah (Jabariyyah),
dan Qadariyyah telah berdusta, bahkan mereka
lebih dekat dengan kedustaan dan penyelisihan
(terhadap Sunnah), mereka meniadakan
kekuasaan Allah terhadap makhluk-Nya, dan
mereka mengatakan kepada Allah sesuatu yang
tidak pantas untuk-Nya Tabaaraka Wa
Ta’aalaa.
74
(penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya -pent)
dan pendustaan, mereka membuat-buat
kedustaan atas Allah, dan mereka mengatakan
kedustaan dan kebohongan atas-Nya, dan
mereka telah kafir dalam perkataan mereka.
75
kepada para Shahabat secara dusta, zhalim, dan
memusuhi Allah dan meremehkan hak Rasul,
dan demi Allah, mereka lebih pantas untuk
dicela dan dihukum dibandingkan para
Shahabat.
76
َو َﺣ ﱠﻜ ُﻤ ْﻮا،ﺎن ِ ﺎﻻﺳﺘِﺤﺴ ِْ ِ وﻗَﺎﺳﻮا اﻟ ِّﺪﻳﻦ ﺑ،ﺑِﺎﻟﱠﺮأْ ِي
َ ْ ْ َْ ُْ َ
،ﺎب ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ ﺤ َﺻ أ ﻢ ﻫ و ، ِ ﺎب واﻟ ﱡﺴـﻨ
ﱠﺔ ِ َف اﻟْ ِﻜﺘِ ﺑِ ِـﺨ َﻼ
ُ َ ْ ْ َ ُ َ
ِ َب واﻟْﺒـﻬﺘ ِ
.ﺎن ْ ُ َ ِ ب ُدﻧْـﻴَﺎ ﺑِﺎﻟْ َﻜﺬ ُ ﻃُﱠﻼ،ﺿ ﱠﻼ ٌلُ ،ٌَﺟ َﻬﻠَﺔ
* Adapun Ash-habu Ra’yi dan Qiyas; maka
mereka menamakan Ahlus Sunnah dengan
Nabitah (pembuat hal baru), dan Ash-habu Ra’yi
-musuh-musuh Allah- telah berdusta, bahkan
mereka-lah yang Nabitah, mereka meninggalkan
atsar dan hadits Rasul, mereka berpendapat
menggunakan ra’yu, mereka mengqiyaskan
agama dengan istihsan, mereka berhukum
dengan yang menyelisihi Al-Qur-an dan As-
Sunnah, dan mereka adalah: ahli bid’ah, orang-
orang bodoh dan sesat, serta para pencari dunia
dengan cara kedustaan dan kebohongan.
77
[98]- Semoga Allah merahmati seorang
hamba yang mengatakan kebenaran, mengikuti
atsar, berpegang kepada Sunnah, meneladani
orang-orang shalih, menjauhi ahli bid’ah,
meninggalkan bermajlis dan berbicara dengan
mereka; dengan mengharap pahala dan mencari
kedekatan kepada Allah, dan dalam rangka
memuliakan agama-Nya. Dan tidaklah taufik
(yang) kami (dapat) kecuali dengan
(pertolongan) Allah.
78
CATATAN1
1
Catatan ini adalah dari penerjemah (Ahmad Hendrix); dengan
mengambil faedah dari pen-tahqiiq kitab ini; yaitu: Profesor Doktor Sulaiman
bin Muhammad Ad-Dumaiji hafizhahullaah dan juga dari Syarah Profesor
Doktor Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili hafizhahullaah yang beliau sampaikan
pada Daurah Syar’iyyah Kelima Ponpes Imam Bukhari Solo.
79
4. Banyak permasalahan ‘aqidah yang
disebutkan dalam kitab ini; seperti: masalah-
masalah iman, takdir, khilafah, jihad, fitnah
kubur, adzab dan nikmat kubur, hal-hal yang
terjadi pada Hari Kiamat, Haudh (telaga milik
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang Allah
berikan pada Hari Kiamat), Shiraath (jembatan
yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam),
Mizaan (timbangan amal pada Hari Kiamat),
Shuur dan tiupan padanya (pada tiupan pertama
makhluk mati dan pada tiupan yang kedua
makhluk bangkit untuk menghadap Allah
Rabbul ‘Alamin), Syafa’at, Surga dan Neraka,
‘Arsy, sifat-sifat Allah ‘Azza Wa Jalla, ‘aqidah
bahwa Al-Qur-an Kalamullah dan bukan
makhluk, Ru’yaa (mimpi dan sebagian dari
hukum-hukumnya), sikap terhadap para
Shahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, penjelasan tentang keutamaan bangsa
Arab, celaan terhadap ra-yu (pendapat
berdasarkan akal) dan qiyas dalam agama, dan
masalah-masalah lainnya.
Di antara kritikan terhadap kitab ini:
1. Celaan yang berlebihan terhadap Abu
Hanifah dan Ahli Ra-yu; sampai mereka
digandengakan dengan tokoh-tokoh Ahli Bid’ah
-seperti Bisyr Al-Marrisi-, padahal Abu Hanifah
80
dan murid-muridnya -seperti Abu Yusuf dan
Muhammad bin Hasan- merupakan imam-imam
besar yang mengagungkan Sunnah.Yang layak
dicela adalah para pengikut mereka yang muta-
akhkhirin (belakangan) yang sangat fanatik
terhadap madzhab imamnya.
2. Ada beberapa ungkapan yang tidak ada
dalil atasnya; seperti: Kata “Yaqzhaan” (sadar)
dan “Harakah” (bergerak) yang disematkan
untuk Allah, dan juga kalimat yang
menyebutkan bahwa Allah menyerahkan Taurat
dari tangan-Nya ke tangan Musa.
3. Penulis menggunakan istilah Rafidhah
untuk semua firqah Syi’ah, padahal yang lebih
tepat adalah bahwa istilah yang menggabungkan
mereka adalah Syi’ah, dan Syi’ah ini terbagi
menjadi tiga: (1)Ghulaah (yang berlebihan),
(2)Rafidhah, dan (3)Zaidiyyah.
ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ِِ ٍ وﺻﻠﱠﻰ ﷲ ﻋﻠَﻰ ﻣ
َ ـﺤ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َو
َُ َُ ََ
-ditulis oleh: Ahmad Hendrix-
81