Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN FISIKA

BAB IV
GAYA ARCHIMEDES

Disusun oleh:

PENANGGUNG JAWAB:

Lia Pratiwi (18030076)

ANGGOTA:

Agung Pebriansyah (18030030)

Aris Wachyuningsih (18030033)

Dika Melinda (18030035)

Hevi Yana Agustin (18030076)

Meigina Hanifah (18030049)

Puri Ratnawati (18030053)

Santy Trinovani (18030058)

Tanggal Praktikum : Sabtu, 22 Desember 2018

Program D3 Farmasi Reguler Khusus


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt, atas perkenan-Nya penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Pratikum Kimia Dasar yang berjudul “Gravimetri”. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Kimia Dasar.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari apa
yang dikatakan sempurna karena keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang penyusun
miliki. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang positif dan
membangun dari semua pihak agar laporan ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang
akan datang.

Pada kesempatan kali ini penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, baik kepada guru pembimbing
kami maupun anggota kelompok.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2


2.1 Hukum Arcimedes 2
2.2 Prinsip Archimedes 4

BAB III METODE PERCOBAAN 7


3.1 Alat danBahan 7
3.2 Cara Kerja 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 8


4.1 Hasil 8
4.2 Pembahasan 8

BAB V PENUTUP 11
5.1 Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Disekitar kita, kadang pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di
dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara kadang ada
yang terapung, kadang juga ada benda yang melayang didalam air,kadang juga ada benda
yang tenggelam di dalam air. Jika benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat
benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi
zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup di
dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke
atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan menggunakan pengetahuan
kita tentang tekanan di dalam zat cair.Pada kesempatan ini kita akan membahas hukum
archimedes secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis
gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi hukum archimedes dapat kita jumpai dalam
berbagai peralatan misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, dan balon udara.

1.2 Tujuan
1. Mempelajari perilaku gaya yang bekerja pada sebuah benda yang dicelupkan ke
dalam zat cair.
2. Dapat menentukan besarnya gaya Archimedes yang bekerja pada benda yang
dicelupkan kedalam zat cair.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hukum Archimides


Archimedes adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom, filsuf, dan insinyur
berkebangsaan Yunani yang berasal dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM). belajar di
kota Alexandria, Mesir. Ia merupakan seorang penemu yang selalu mendasarkan
penemuannya dengan eksperimen, oleh karenanya Archimedes dijuluki Bapak IPA
Eksperimental. Ia di pandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah selain
Newton dan Gauss.
Suatu hari Raja Hieron II meminta bantuan Archimedes untuk menyelidiki mahkotanya
yang selalu ia kenakan. Ia ingin mengetahui apakah mahkota kebanggaanya itu berasal
dari emas murni atau tidak. Archimedes dengan sungguh-sungguh memikirkan masalah
ini. Karena terlalu letih berfikir akhirnya ia menceburkan dirinya di kolam mandi umum
yang dipenuhi air. Ia tersadar bahwa ketika ia menceburkan diri ada beberapa air yang
tumpah meluber, dan ia pun langsung mendapatkan jawabanya seketika itu juga. Ia
segera keluar dari kolam dan tanpa berbusana berlari untuk menemui istrinya dirumah
dan terus berteriak bahwa ia telah menemukan jawabanya. Akhirnya hukum Archimedes
pun dibuat. Archimedes membuktikan jika mahkota sang raja tidak terbuat dari emas
murni melainkan dicampuri perak. Dengan sangat marah akhirnya sang raja menghukum
mati tukang yang membuat mahkotanya.
- Bunyi Hukum Archimides
Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam
sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya
dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".
- Rumus Prinsip Hukum Archimedes
FA=ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/m2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3

2
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di
udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda
memiliki berat yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb : berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)
FA : gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini yang disebut juga gaya apung.
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari
hukum newton juga. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan
gaya =0 dan benda melayang .
- Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
- Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa telur maka agar telur berada
dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada
volume telur.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan
lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan
harus sama dengan volume telur dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa
benda. Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan
mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh
tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat
cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas
(FA) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya
kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.
 Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W)
lebih besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g >pf Vf g
pb>pf

Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (p)

3
 Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W)
sama dengan gaya ke atas (FA) atu benda tersebut tersebut dalam keadaansetimbang
W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
EA = Eb

 Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W)
lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g >pf Vf g
pb>pf

2.2 Prinsip Archimedes


Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan
ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika
benda tidak berada di dalam fluida tersebut. kalian mungkin sulit mengangkat sebuah
batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar
kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada
kedalaman yang berbeda. tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam
fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan
ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas
benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah
benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas
benda. (perhatikan gambar di bawah).

4
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada
dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang terletak
pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda
memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda (h2> h1).
Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h2 adalah :

Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h1 adalah :

F2 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda, F1 = gaya yang diberikan
oleh fluida pada bagian atas benda, A = luas permukaan benda
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda,
yang kita kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya apung adalah :

Keterangan :

5
Karena

(persamaan massa jenis)


Maka persamaan yang menyatakan besarnya gaya apung (Fapung) di atas bisa kita tulis
menjadi :

mFg = wF = berat fluida yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang
tercelup. Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada
benda sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan
dengan fluida yang dipindahkan di sini adalah volume fluida yang sama dengan volume
benda yang tercelup dalam fluida. Pada gambar di atas, kita menggunakan ilustrasi di
mana semua bagian benda tercelup dalam fluida (air). Jika dinyatakan dalam gambar
maka akan tampak sebagai berikut :

Apabila benda yang dimasukkan ke dalam fluida, terapung, di mana bagian benda yang
tercelup hanya sebagian maka volume fluida yang dipindahkan = volume bagian benda
yang tercelup dalam fluida tersebut. Tidak peduli apapun benda dan bagaimana bentuk
benda tersebut, semuanya akan mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya
Archimedes yang saat ini diwariskan kepada kita dan lebih dikenal dengan julukan
“Prinsip Archimedes”. Prinsip Archimedes menyatakan bahwa :
Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan
memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya gaya ke atas
(gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Alat 2. Bahan
- Neraca pegas - Paralon
- Jangka Sorong - Air
- Statif
- Gelas kimia

3.2 Metode Kerja


1. Diukur Tinggi paaralon, diameter luar paralon, diameter dalam paralon, jari-jari luar
dan dalam paralon 3x percoba dengan menggunakan jangka sorong kemudian
dihitung volume paralon.
2. Ditimbang paralon diudara dengan neraca pegas, catat berat paralon.
3. Dimasukan paralon ke dalam zat cair yaitu air sambil ditimbang dengan neraca pegas,
dicatat berat paralon dalam zat cair.
4. Dihitung perbedaan berat antara langkah (2) dan (3).
5. Diulang percobaan untuk mendapatkan variasi data.

7
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


MENGHITUNG VOLUME BENDA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
Rumus Vol Silinder : 𝜋 r2 t
Volume benda = Volume Luar – Volume dalam
Percobaan D luar D dalam Tinggi R luar R dalam V luar V dalam V benda
(cm3)
1 3,30 2,80 7,00 1,65 1,4 59,75 43,08 16,67
2 3,23 2,80 7,00 1,615 1,4 57,32 43,08 14,24
3 3,30 2,80 6,80 1,65 1,4 58,13 41,84 16,29
X rata” 3,27 2,80 6.93 1,43 1,4 58,40 42,66 15,73

MENGHITUNG GAYA ARCIMEDES ( Fa = W-W’ ) DAN VOLUME MELALUI


HUKUM ARCIMEDES ( Fa = Vb x 𝝆c x g )
Percobaan M udara M air (m’) W udara W air (w’) Fa V benda
(m) g g (w) (Newton) (m3)
1 30 10 29400 9800 19600 20
2 30 10 29400 9800 19600 20
3 30 10 29400 9800 19600 20
X rata” 30 10 29400 9800 19600 20
Keterangan :

W udara = M udara x g Fa = W – W’
𝐹𝑎
V b=
W air = M air x g 𝜌𝑐 𝑥 𝑔

W = Gaya M = Massa
g = gravitasi 𝜌c = 1g/mL

4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini berjudul Hukum Archimedes, yang bertujuan untuk mengetahui
hubunganan tara gaya ke atas (Farc) dengan gaya berat di udara ( Wu ) dan berat benda di

8
dalam air ( Wa) atau berat benda di dalam minyak ( Wm ), mengetahui hubunganan tara
gaya keatas (Farc) dengan gaya berat air yang di pindahkan ( W ) atau berat minyak yang
di pindahkan ( Wm ), serta mengetahui hubunganan tara gaya keatas (Farc) dengan volume
air yang dipindahkan (“V) atau volume minyak yang dipindahkan (“Vm). adapun alat
dan bahan yang digunakan adalah dynamo meter untuk mengukur berat benda di udara (
Wu ) dan berat benda di dalam zat cair (Wa atauWm), gelas ukur untuk mengukur volume
benda yang di celupkan dalam zat cair (“V), hydrometer untuk mengukur massa jenis zat
cair (��aatau��m ), kubus logam, balok kayu, air, minyak tanah.
Dari analisis data yang telah dilakukan, diperoleh dua temuan yaitu :
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di
udara, karena dalam air benda mendapat gaya keatas.
Fa = Wu – Wa
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida Mf yang dipindahkan oleh benda tersebut
Fa = Mfg
Bila tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-
masing p1dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada paralon pada sisi atas dan bawah adalah:
F 1= p1A
F 2= p2 A
Gaya keatas yang bekerja pada paralon merupakan resultan gaya F 1 dan F 2.
F a= ∑F
F a= F 2- F 1
F a= p2A - p1 A
F a= (p2 - p1 )A
F a= (h2- h1)ρgA
F a =ρgV
Jadi Fa = Wu – Wa= Mfg = ρfgVbf

Dalam percobaan praktikum ini kita bisa menerapkan atau menghitung gaya arcimedes
menggunakan sarana paralon. Dan sebelum melakukan menerapkan dan menghitung gaya
arcimedes dalam paralon sebelumnya kita menghitung volume benda menggunakan jangka
sorong. Percobaan ini di lakukan sebanyak berulang sebanyak 3x agar hasil yang di peroleh
hasil yang lebih teliti dan akurat.

9
Setelah menghitung volume benda maka kita bisa menerapkan hukum gaya Archimedes
pada paralon. Mula-mula hitung berat peralon di udara menggunakan neraca pegas lalu
timbang berat paralon di dalam air. Percobaan ini dilakukan berulang sebanyak 3x agar hasil
yang di peroleh hasil yang lebih teliti dan akurat.

10
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Jika benda dicelupkan ke dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak
berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi, zat cair
mengadakan gaya yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tecelup
didalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang.
Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan
mendapat gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh
benda yang dicelupkan tersebut”. Jika seluruh benda tercelup kedalam zat cair, maka
volume cairan yang dipindahkan sama dengan volume benda. Lakukan pengamatan
sebanyak 3x agar meminimalisirkan kesalahan dan memperoleh hasil yang teliti.

11
DAFTAR PUSAKA

- Modul Praktikum Fisika Dasar


- http://www.yuksinau.id/hukum-archimedes/
- https://www.studiobelajar.com/hukum-archimedes/

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai