Anda di halaman 1dari 3

Faculty of Nursing and Allied Health Sciences Universitas Pelita

Harapan (UPH) Format Resume Keperawatan Anak

Tanggal Pengkajian :21 Mei 2019

Nama Mahasiswa : Ivana Lola S

NIM : 01503180143

Inisial Klien : By. N

Nama Orang Tua/Penanggung Jawab : Tn. Satopik dan Ny. Novi Siti Faroh

Alamat : Perumahan Villa permata cikarang blk DC02 No 22 Bekasi

Data Fokus Pengkajian Head to toe yang mana yang paling signifikan berdasarkan diagnosa medis

Bayi laki-laki lahir dari ibu G2P1A0 hamil 40 minggu dengan proses lahir SC, a/s saatlahit 8/9. Dengan
berat badan lahir 3250 gram, tinggi badan 48 cm, lingkar kepala 35.5 cm, lingkar dada 33 cm, dan lingkar
perut 30 cm air ketuban putih keruh dan bayi langsung menangis. Bayi minum ASI eksklusif karena ibu
memiliki ASI yang banyak. Anak. Alasan masuk NICU, ibu mengatakan saat rooming badan anak terasa
hangat dan dilakukan pengukuran tanda tanda vital HR: 134 x/mnt, RR : 42 x/mnt, T : 38,7⁰C, dialukan
pengecekan laboratorium haslnya CRT +18. Tanda – tanda vital bayi saat pengkajian dalam batas
normal, HR : 128 x/mnt, RR : 36/mnt. T : 36.8 ⁰C hasil laboratorium terbaru CRP + 9

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1 DS : Ibu mengatakan anak saat masuk Proses Hipertermi
demam inflamasi
DO : akral teraba hangat, HR : 128 x/mnt,
RR : 36/mnt. T : 36.8 ⁰C. CRP +9
2. DS : tidak terkaji Faktor yang Resiko kekerungan
DO : Bayi sering tidur dan sedikit malas mempengaruhi volume cairan
untuk minum ASI kebutuhan
cairan (anak
malas untuk
minum)
3. DS : Ibu mengatakan saat mengandung Supresi respon Resiko infeksi
sempat mengalami demam, batuk dan flu inflamasi
Rencana keperawatan

No Tujuan Kriteria hasil intervensi rasional


1. Setelah - Suhu tubuh 1. Monitor TTV 1. Mengetahui suhu
dilakukan dalam batas terutama suhu, tubuh sebagai
tindakan normal nadi dan evaluasi dalam
keperawatan 36.5-37.5 pernafasan pemberian asuhan
1x24jam - Nadi dalam 2. Tingkatkan dan terapi
masalah rentang pemberian ASi 2. Peningkatan suhu
keperawatan normal 120- pada bayi tubuh
hipertermi 160x/mnt 3. Kolaboresi mengakibatkan
teratasi - Pernapasan pemberian penguapan tubuh
40-60 caitan intravena meningkat
sehingga perlu
diimbangi dengan
pemberian ASI
3. Mencegah status
dehidrasi saaat
demam
2. Setelah - Tidak ada 1. Monitor status 1. Mengetahui
dilakukan tanda-tanda hidrasi apakah pasien
tindakan dehidrasi, (kelembapan kekurangan cairan
keperawatan elastis membrane 2. Mengetahui status
1x24jam turgor kulit mukosa, elastid kebutuhan cairan
masalah resiko baik, turgor kulit) pasien
kekurangan membrane 2. Catatan intake
volume cairan mukosa output
teratasi tidak kering
3. Setelah - Tidak 1. Pertahankan 1. Mengurangi resiko
dilakuakn adanya Teknik tindakan infeksi
tindakan tnada dan aseptic sebelum 2. Mencegah bakteri
keperawatan gejala ifeksi dan sesudah yang masuk kebaya
1x24 jam : kalor, tindakan 3. Evaluasi pemberian
masalah reiko dolor dan 2. Sretilkan botol asuhan
infeksi dapat rubor minum bayi keperawatan
teratasi - Cumlah sebelum 4. Mencegah infeksi
CRP<8 memberikan ASI berkelanjutan
3. Monitor tanda- terjadi
tanda infeksi
4. Kolaborasi
pemberian
antibiotic
Implementasi Keperawatan

Hari No dx Jam implementasi Paraf


tanggal
21 mei 1,2,3 08.00 - melakukan pengukuran tanda tanda vital Ivana
2019 - melakukan pengekecekan diapers
-memberikan antibiotik
09.00
-melakukan steril botol asi
- Memberikan asi kepada klien
-mengganti cairan infus

11.00 -melakukan pengkajian kepada ornag tua

12.00 -Memberikan asi dan mengganti diapers


-Menghitung balance cairan

13.00 -mengukur tanda-tanda vital

15.00 -mengganti diapers dan memberikan ASI

Evaluasi Keperawatan

S : ibu mengatakan bayi sudah tidak teraba hangat lagi

O : bayi aktif, menangis kuat, tanda tanda vital HR : 126 x/mnt RR: 36x/mnt, T: 36.9⁰C. CRP +9. Bayi
diberikan mimum 60 ml dan habis tetapi memerlukan waktu yang lama karena bayi sangat malas untuk
minum, bayi tepasang intravena NaCl 0.9% 2 ml perjam.

A : masalah keperawatan hipertermi teratasi

Masalah keperaeatan resiko kekurangan cairan belum teratasi

Masalah keperaeatan resiko infeksi belum teratasi

P :intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai