Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ….…………………………………... 2
B. RUMUSAN MASALAH ….………………………………………………. 2
C. TUJUAN……………………………………………………………………. 2
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 3
A. PENGERTIAN KELISTRIKAN, ARUS LISTRIK, HAMBATAN DAN
TEGANGAN LISTRIK………………………………………………………. 3
B. SUMBER-SUMBER ENERGI LISTRIK………………………………. 5
C. KONDUKTOR DAN ISOLATOR LISTRIK…………………………... 6
D. BENTUK PERUBAHAN ENERGI LISTRIK…………………………. 7
E. PEMANFAATAN LISTRIK PADA LAMPU LALU LINTAS………. 9
F. CARA MENGHEMAT LISTRIK………………………………………. 11
BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN……………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pemakaian energi listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan manusia sangat
sulit melepaskan diri dari kebutuhan dengan energi listrik. Andaikata tidak ada listrik,
itu berarti tidak ada televisi, lampu penerangan, tidak ada lampu lalu lintas, dan lain-
lain. Sebaliknya, dengan listrik kehidupan manusia menjadi sangat menyenangkan.
Televisi, lampu penerangan, lampu lalu lintas, semua menggunakan listrik. Jadi,
listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang
tidak membutuhkan listrik. Karena semua ini manusia tiap hari selalu berfikir
bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien.

Melalui makalah ini, diharapkan nantinya kita sebagai pendidik dapat


memberikan penjelasan kepada peserta didik untuk memahami konsep dasar tentang
kelistrikan. Dari masalah arus listrik, sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari, serta mengenai penghematan energi listrik.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


1. Apa pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik?
2. Apa saja sumber energi listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan konduktor dan isolator listrik?
4. Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
6. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan
tegangan listrik serta hubungan diantaranya.
2. Untuk mengetahui berbagai sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Untuk mengetahui benda-benda yang termasuk dalam konduktor dan isolator
listrik.

2
4. Untuk mengetahui jenis-jenis perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam
kehidupan.
5. Untuk mengetahui pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas.
6. Mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KELISTRIKAN, ARUS LISTRIK, HAMBATAN DAN


TEGANGAN LISTRIK

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik
dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron
dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Pada
dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut
dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang
mengalir pada sebuah pipa. Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa
mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya
nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah
tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi
potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang
lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.

Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa


derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya
disebut dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari
energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam
sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan
hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan
hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu
titik

Sehingga bisa disimpulkan bahwa di dalam listrik dikenal adanya arus listrik
yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa
mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Arus listrik timbul karena
muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

I = Q/T

3
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya
sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas
penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa
udara.

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu


komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm
(R). Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu
tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra
tinggi.

V= I .R

Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).

Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus


listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan
besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan
pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut
juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang hambatannya kecil, maka arus listrik
yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.

Hukum I Kirchoff berbunyi:

Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat
arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.

Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum


kekekalan muatan listrik.

Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

Hukum II Kirchoff

4
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian
yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel.

Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang
dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini
memerlukan teknik khusus untuk dapat menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian
tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian
tersebut yang berbunyi:

Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan
penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.

Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:

B. SUMBER-SUMBER ENERGI LISTRIK

Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Sumber energi listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber
energi listrik adalah:

1. Baterai

Baterai mudah diperoleh di warung-warung, toko atau supermarket. Pada


bungkus baterai biasanya tertulis 1,5 V 1 A, tulisan itu berarti baterai tersebut
mempunyai tegangan 1,5 volt dan arus listrik 1 ampere.

Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah seorang


fisikawan Italia bernama Alesandro Volta. Pada tahun 1800, Alesandro Volta
membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan larutan
asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta disempurnakan
lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche. Pada tahun 1860an
Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan larutan yang dibuat dari
campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche mirip
dengan baterai yang kita kenal sekarang.

2. Aki (akumulator)

Aki terbuat dari plastik tebal dan kuat. Di dalam aki terdapat dua lempeng
timbal yang berfungsi sebagai kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Aki juga berisi
zat kimia berupa cairan sehingga aki disebut elemen basah. Aki tidak dapat dipakai
sebagai sumber energi terus-menerus. Oleh karena itu, aki harus di isi kembali,
kadang-kadang aki juga perlu ditambah air murni.

5
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan bermotor.
Aki dipakai untuk menyalakan lampu, klakson dan menghidupkan mesin. Ada
beberapa macam ukuran aki misalnya 6V, 12V dan 50V. Ukuran aki ini menunjukkan
besarnya tegangan listrik yang dimiliki oleh aki tersebut.

3. Generator

Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui generator


menjadi listrik. Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding
dinamo. Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber energi,
generator dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah roda besar yang berputar cepat
sekali.

Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang
dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas
atau bisa juga dari aliran air atau dari aliran udara. Intinya adalah energi listrik
dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain.

Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan.


Sumber energi fosil mudah diperoleh namun bersifat polutif dan cadangannya
terbatas. Sementara sumber energi aliran air atau angin relatif bersih, tak terbatas
(renewable) namun tidak selalu ada.

C. KONDUKTOR DAN ISOLATOR LISTRIK

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat


dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi
dan baja. Ada benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator.
Benda-benda yang termasuk konduktor misalnya: aluminium, besi, dan baja.
Sedangkan benda-benda yang termasuk isolator misalnya: kertas, plastik, karet, lilin,
dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila menggunakan alat/ wadah
yang terbuat dari logam, karena logam merupakan penghantar panas (konduktor)
yang baik. Bandingkan jika menggunakan alat/ wadah yang terbuat dari tanah liat.
Begitu pula tangkai atau pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya
menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet merupakan benda penyekat
panas (isolator) yang baik atau penghantar panas yang kurang baik.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:

1. Konduktor adalah bahan-bahan yang mudah mengalirkan arus listrik jika


dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya: tembaga, besi, emas, dll.

6
Dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah emas.

Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang
paling banyak elektron bebasnya adalah emas.

2. Isolator adalah bahan - bahan yang akan menghambat arus listrik bila
dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya: gelas, kaca, karet, kayu, dll.

Kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik? Karena dalam bahan yang
bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan
intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak mempunyai elektron bebas
walau diberi tegangan listrik.

Selain benda-benda konduktor dan isolator juga dikenal bahan-bahan yang


bersifat semikonduktor, yaitu bahan - bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat
sebagai isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor. Misalnya:
germaniun, silicon, dll.

Kapan bahan - bahan semikonduktor dapat bersifat isolator dan bersifat


konduktor? Bahan-bahan tersebut akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang
rendah. Dan bahan-bahan tersebut akan bersifat konduktor jika ada dalam temperatur
tinggi. Mengapa demikian? Karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron
terisi penuh oleh elektron, dan ketika dalam temperatur tinggi karena pada temperatur
yang tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya
elektron - elektron bebas.

D. BENTUK PERUBAHAN ENERGI LISTRIK

Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan
sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi
listrik.

1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas

Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor. Berbagai alat
yang dapat merubah energi listrik menjadi energi panas, misalnya: pemanas, solder,
setrika, dan kompor listrik. Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas
dilengkapi dengan elemen pemanas. listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas
diubah menjadi energi panas. Elemen pemanas terbuat dari bahan yang mempunyai
tahanan tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui bahan tersebut berubah
menjadi panas.

Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut:

7
a. elemen pemanas (elemen inilah yang mengubah energi listrik menjade energi
panas);
b. pemegang setrika, terbuat dari bahan isolator.
c.kabel penghubung;
d. logam besi/ baja.

2. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak

Energi listrik dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya pada: kipas angin,
bor listrik, mixer, dan blender.

3. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi

Energi listrik dapat diubah menjadi energi bunyi dengan menggunakan alat
yang dirancang sedemikian rupa, misalnya pengeras suara. Di dalam pengeras suara,
gerakan listrik frekuensi audio diubah menjadi gelombang bunyi. Jadi, pengeras suara
merubah energi listrik menjadi energi bunyi.

Cara kerja pengeras suara

Mikrofon mengubah energi bunyi menjadi getaran listrik audio. Di dalam


amplifier terjadi peningkatan suara yang lebih keras. Speaker mengubah energi listrik
frekuensi audio menjadi bunyi (suara asli manusia).

Di dalam kehidupan sehari-hari, perubahan energi listrik menjadi energi lain


bermanfaat, misalnya radio. Radio dapat kita gunakan untuk mendapatkan berbagai
informasi, hiburan, dan lain-lain. Begitu juga dengan kipas angin yang dapat dipakai
dalam suasana yang panas atau kegerahan sehingga menghasilkan angin buatan dan
dapat mengurangi kegerahan.

4. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya

Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi cahaya contohnya adalah
lampu pijar dan lampu TL.

Bagian-bagian utama lampu pijar adalah sebagai berikut:


a. elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram
b. gas argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya, bola lampu
diisi dengan gas argon dan nitrogen. yaitu gas yang tidak bereaksi dengan logam
sehingga filamen tidak terbakar. Ketika dialiri arus listrik, filamen dapat berpijar
sampai suhu 1.000 . Pijaran filamen inilah yang menghasilkan panas dan cahaya.

8
Sedangkan untuk lampu TL

Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang diisi dengan
uap raksa. Pada kedua ujung tabung, terdapat dua elektrode. Jika pada kedua
elektrode ini diberi tegangan, terjadi aliran elektron. Aliran elektron ini menyebabkan
uap raksa memancarkan sinar ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding
tabung bagian dalam dilapisi dengan zat yang dapat berpendar maka ketika dinding
tersebut terkena sinar ultraviolet akan memendarkan (memancarkan) cahaya, cahaya
inilah yang rnenerangi ruangan di sekitarnya.

E. PEMANFAATAN LISTRIK PADA LAMPU LALU LINTAS

Lampu lalu lintas adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang
terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross),
dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan
harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu
lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan
pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara
bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada.

Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini
menggunakan warna yang diakui secara universal. Untuk menandakan berhenti
adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang
berarti dapat berjalan.
a. Jenis lampu lalu lintas
a. Berdasarkan cakupannya
1) Lampu lalu lintas terpisah, pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya
didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan
persimpangan lain.

2) Lampu lalu lintas terkoordinasi, pengoperasian lampu lalu lintas yang


pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada
arah tertentu.

3) Lampu lalu lintas jaringan, pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya
mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam suatu jaringan yang
masih dalam satu kawasan.

4) Jenis lampu lalu lintas

1) Fixed time traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan
waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan.

9
2) Actuated traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan
pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai
dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan.

2. Tujuan adanya lampu lalu lintas

a. Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan


kendaraan.

b. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki
dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.

c. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan


arus jalan.

3. Variasi lampu lalu lintas

Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung dari budaya negara
yang menggunakannya dan kebutuhan khusus di perempatan tertentu. Contoh
variasinya adalah lampu lalu lintas khusus pejalan kaki, lampu lalu lintas untuk
pengguna sepeda, bus, kereta, dan lain-lain. Urutan lampu yang terpasang juga dapat
berbeda-beda. Selain itu, ada banyak aturan dalam pengaturan lampu lalu lintas.
Semua variasi lampu lalu lintas ini bisa saja dioperasikan bersamaan pada perempatan
yang kompleks. Misalnya saja pada perempatan kompleks yang ramai dilewati para
pejalan kaki dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan kaki berwarna
hijau menyala, maka mobil harus berhenti, karena secara otomatis lampu lalu lintas
untuk kendaraan akan berwarna merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau.

4. Sistem lampu lalu lintas

Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas
yang terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri
dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated
controller. Namun, para akademisi Indonesia telah menemukan sistem baru untuk
menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal sebagai Logika fuzzy. Metode
logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala
sesuai dengan volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan.
Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan
logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang
antrean kendaraan sebesar 56,24% jika dibandingkan dengan sistem lampu
konvensional. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan

10
tenaga listrik. Namun, saat ini sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas
dengan tenaga matahari.

F. CARA MENGHEMAT LISTRIK

1. Manfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya untuk pencahayaan siang hari, gunakan


lampu yang efisien, gunakan armature yang merefleksikan cahaya sebanyak mungkin.
2. Gunakan kondensator untuk lampu fluorescent (TL), hendaknya menggunakan
warna yang lebih muda/ terang untuk dinding ruangan dan langit-langit. Gunakan
saklar yang lebih banyak untuk memungkinkan pengaturan penyalaan sesuai dengan
kebutuhan pemakai, gunakan saklar waktu untuk mempermudah pengaturan
penyalaan lampu taman/ halaman, teras, sudut atau koridor.
3. Penerangan lampu jangan terlalu tinggi dan disesuaikan letaknya dengan objek
atau tempat yang harus diterangi.
4. Padamkan lampu-lampu listrik apabila ruangan tidak dipakai.
5. Penghematan energi sistem tata udara:
a. Gunakan kapasitas AC yang tepat dan efisien.
b. Matikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif lama.
c. Gunakan alat pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya pada saat yang
dibutuhkan. Kontrol temperature dengan termostat.
d. Gunakan gorden, krey ataupun awning pada bagian ruangan yang terkena sinar
matahari langsung.
6. Penghematan energi pada pompa air:
a. Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas).
b. Gunakan pelampung air di penampungan.
c. Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran dan pipa.
d. Sering terjadi pompa bekerja terus menerus, padahal tidak ada pemakaian.
Penyebabnya adalah sebagai berikut :
1) Rele tekan (pressure switch) tidak bekerja.
2) Instalasi pipa air di dalam bangunan ada yang bocor.
3) Kran air tidak ditutup sempurna atau rusak.

7. Penghematan energi pada mesin cuci:


a. Menggunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas.
b. Kapasitas berlebih mengakibatkan perlambatan perputaran mesin dan menambah
beban.
c. Kapasitas yang kurang menyebabkan tidak efisien, karena mesin cuci tersebut
menggunakan energi yang sama.

11
d. Gunakan pengering hanya pada cuaca mendung/ hujan. Bila cuaca cerah,
sebaiknya memanfaatkan sinar matahari
8. Penghematan energi pada lemari es:
a. Memilih lemari es dengan ukuran/ kapasitas yang sesuai.
b. Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
c. Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas (jangan terlalu sesak).
d. Tempatkan lemari es jauh dari sumber panas (kompor, sinar matahari langsung).
e. Tempatkan lemari es min. 15 cm dari tembok, agar sirkulasi udara ke kondensor
baik.
f. Hindari penempatan bahan makanan/ minuman yang masih terlalu panas.
g. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur,
semakin banyak energi listrik yang digunakan.
h. Ganti karet isolasi pada pintu/ kabinet secepatnya apabila rusak.
i. Membersihkan kondensor (terletak dibelakang lemari es) secara teratur dari
debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan dengan baik.
j. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik
dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron
dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik
adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Pada dasarnya sebuah rangkaian
listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus
menerus.

Di dalam listrik dikenal adanya arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik
yang mengalir tiap satuan waktu.

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu


komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi


listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.

12
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Sumber energy listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber
energi listrik adalah: baterai, aki, dan generator.

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo, Hendro. 1991. PendidikanIPA 1. Jakarta: Depdikbud DirjenPendidikan


Tinggi.

Panut. 2007. Dunia IPA 6B. Bogor: Yudhistira.

Syuri, Ita. 2005. Sains Aktif. Jakarta: Esis.

http://bali.pln.co.id/infolistrik_tips.asp diakses pada tanggal 24 Maret 2011 pukul


11.22.

http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/34/58/tips_hemat_listrik diakses pada tanggal


24 Maret 2011 pukul 11.51.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_lalu_lintas diakses pada tanggal 24 Maret 2011


pukul 11.36.

http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/3177--hemat-energi-listrik-
di-rumah-tangga.html diakses pada tanggal 24 Maret 2011 pukul 11.30.

http://www.forplid.net/artikel/77-langkah-strategis-mengatasi-krisis-energi-listrik-
.html diakses pada tanggal 24 Maret 2011 pukul 11.41.

http://www.tsani-oke.co.cc/2011/02/pengertian-energi-listrik-definisi.html diakses
pada tanggal 24 Maret 2011 pukul 10.15

13

Anda mungkin juga menyukai