Anda di halaman 1dari 7

RESUME TEKNIK INSTRUMENTASI INSISI BIOPSI PADA NY.

M
DENGAN DIAGNOSA TUMOR MAMAE SINISTRA
DI OK I ( EKXTIRPASI ) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH
FRENY DWI UTOMO Amd.Kep
(PELATIHAN INSTRUMENTATOR 2015)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG
2015
RESUME
INSTRUMENTASI TEKNIK INSISI BIOPSI
PADA NY.M DENGAN TUMOR MAMAE SINISTRA
DI OK I RSSA MALANG

1. Pengertian
Incisional biopsi mamae adalah tindakan operasi dengan membuat sayatan dan
mengangkat jaringan atau tumor mamae sedikit beserta dengan jaringan normal yang
ada di sekitarnya dengan tujuan untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi
sebagai dasar untuk menentukan tindakan pengobatan selanjutnya
(http://wikiblog.com).
Tumor adalah massa padat besar, meninggi, dan berukuran lebih dari 1 sampai 2
cm (Corwin. 2010: 106). Tumor bisa ganas bisa jinak, misalnya kanker payudara versus
lipoma (tumor jinak yang terbentuk sebagian besar dari jaringan adiposa) . Oleh karena
itu untuk membuktikan bahwa tumor tersebut termasuk ganas atau jinak perlu dilakukan
insisi biopsi sebelum dilakukan pengangkatan tumor.
Insisi biopsi adalah prosedur pengambilan sample jaringan untuk mengamati
jaringan secara langsung guna memastikan adanya infeksi, infiltrasi atau fibrosis lemak,
dan kanker (Corwin, 2010: 655). Hasil biopsi merupakan acuan dasar dalam seberapa
luas jaringan yang akan diangkat.
2. Indikasi
Indikasi diagnosis padat di payudara dilakukan jika AJH / biopsi jarum perkutis
tidak memberikan hasil definitif, jika terdetaksi adanya massa dengan palpasi,
mamografi, pengeluaran rabas dari puting payudara & kecurigaan adanya karsinoma
(Gruendemann, 2006: 194).

3. Kontra Indikasi
Menurut Sudiono (2008: 61), kontra indikasi biopsi insisi adalah:
a. Lesi berpigmen melanin karena akan lebih cepat menyebar
b. Lesi keunguan berisi darah, karena dapat menyebabkan perdarahan yang
membahayakan
c. Lesi kelenjar liur, biopsi dapat menyebabkan mudahnya terjadi rekarensi pasca bedah
d. Keganasan yang terlihat jelas secara klinis.
4. Persiapan
1.1 Pasien
 Persetujuan operasi
 Puasa
 Periksa rekam medic pasien terutama nomor register kelengkapan identitas
 Melepaskan semua perhiasan pasien termasuk jika pasien memiliki gigi palsu
 Mengganti baju pasien dengan baju operasi saat diruang premedikasi
1.2 Lingkungan
 Memastikan mesin couter berfungsi dengan baik dan plat diatermi terpasang
dengan baik
 Memastikan mesin suction berfungsi dengan baik
 Memastikan lampu operasi berfungsi dengan baik
 Memberi alat atau linen pada meja operasi pasien
 Menyiapkan meja instumen ,meja mayo dan troli baskom
 Mengatur suhu ruangan.
 Menyiapkan tempat sampah medis
 Memastikan lampu operasi berfungsi dengan benar
1.3 Alat
1.3.1 Instumen Operasi
a. Instumen dasar
 Doek klem (1)
 Disinfeksi klem (1)
 Pincet anatomis (1)
 Pincet chirrurgie (2)
 Handvat mess no 3 (1)
 Gunting mayo (1)
 Gunting metzenboum (1)
 Mosquito/klem (2)
 Nald foeder (2)
 Gunting benang (1)
b. Instrumen tambahan
 Sen miller( hak cobinasi ) ( 2 )
 alise klem (1)
c. Alat penunjang
 Kabel cauter (1)
 Cucing betadin (1)
 Bengkok (2)
 Wascom NS 0.9 % (1)
 Tabung PA (1)
1.3.2 Set Linen
 Alas meja operasi ( on ) (1)
 Sarung meja mayo (1)
 Duk lubang sedang (1)
 Duk besar (1)
 Duk kecil (1)
 Baju/scort steril (4)
 Handuk/lab (4)
1.3.3 Bahan Habis Pakai
a) Persiapan kassa
 Kassa kecil ( 20 )
 Depers (5)
b) Persiapan benang
 Premilene 3.0 cutting (1)
c) Persiapan lain-lain
 Hand scoon steril 6.5/ 7/ 8 ( 1/1/1 )
 Paragon mess no 10 (1)
 Ns 0,9 % , 500 cc (1)
 Underpad on / steril (1)
 Sufratul (1)
 Hipafik 5x10 (1)
 Spongostan (1)
 Povidone iodine ( 50 cc)
INSTRUMEN TEHNIK
1. Meminta pasien mengganti baju yang dikenakannya dengan scort ok
2. Meminta pasien untuk tidak menggunakan bra
3. Saat pasien berada diruang premedikasi,lakukan proses sign in sebelum dilakukan induksi
anastesi, meliputi :
 Kofirmasi identitas, area operasi , tindakan operasi dan lembar persetujuan operasi
 Penandaan aera operasi.
 Kesiapan obat-obatan anastesi
 Riwayat alergi
 Adanya penyulit airway atau resiko aspirasi
 Resiko kehilangan darah
4. Temani pasien menuju kamar operasi
5. Meminta pasien untuk membuka scort pada bagian yang akan dioperasi
6. Pasang u pad on diatas meja operasi
7. Meminta pasien untuk tidur diatas meja operasi dengan posisi supinasi dengan posisi
tangan 90 derajat pada area yang akan dioperasi
8. Pasang plat diatermi diatas betis pasien
9. Tim anestesi melakukan pembiusan secara GA
10. Instrumentator melakukan scrubing, gowning dan gloving
11. Instrumentator membantu tim bedah melakukan gowning dan gloving
12. Perawat instrument memberikan desinfeksi klem dan cucing yang didalamnya telah berisi
deppers dan povidone iodine pada operator untuk desinfeksi area operasi.
13. Perawat instrument membantu melakukan draping dengan area operasi, dengan cara :
 Berikan duk tebal untuk menutupi tubuh pasien dari perut hingga kaki pasien
 Pasang duk lubang untuk menutupi area insisi tubuh hingga atas kepala
14. Pasang kabel cauter dan difiksasi menggunakan duk klem
15. Lakukan time out sebelum dilakukan insisi, meliputi :
 Konfirmasi pengenalan nama dan tugas masing-masing tim bedah
 Konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area yang akan dioperasi
 Antisipasi kejadian kritis yang berkaitan dengan operator, anastesi dan
instrument
 Pemberian antibiotic sebelum operasi ( diberikan / tidak )
 Penggunaan instrumentasi radiologi ( perlu/ tidak )
16. Berikan pada operator pincet cirrurgis dan hand mess yang telah terpasang paragon mess
no 10 untuk insisi area operasi
17. Berikan cauter dan dobel pincet cirrurgis kepada asisten dan operator untuk memperdalam
insisi ( rawat perdarahan dengan memberikan kasa + pincet cirrurgis + cauter )
18. Berikan sen miller + mosquito pada asisten dan operator untuk memperlebar lapang
pandang operasi sekaligus untuk mencari tumor pada payudara ( asisten membantu
operator memperluas lapang pandang dengan menggunakan sen miller )
19. Jika tumor sudah ditemukan, berikan ellis klem pada operator untuk menjepit tumor dan
menarik keatas sehingga memudahkan dalam memotong tumor.
20. Berikan hand mess dengan paragon mess no 10 pada operator untuk memotang sebagian
jaringan tumor
21. Mengambil jaringan potongan tumor dari operator kemudian di berikan kepada perawat
sirkuler untuk diletakan pada tabung PA yang telah diberi label identitas pasien
22. Berikan spongostan kepada operator untuk merwat perdarahan dengan memasukkan pada
luka insisi serta kasa betadine untuk tampon skalian untuk drain
23. Setelah itu berikan naldfoeder + pincet cirrurgis + benang premilene 3.0 cutting pada
operator untuk menjahit lapisan kulit yang telah dilakukan insisi (asisten diberikan
gunting benang untuk membantu operator memotong benang )
24. Setelah operator selesai menjahit bersihkan luka operasi dengan kasa basah lalu
keringkan dengan kassa, kamudian tutup dengan kasa bersih dan tutup dengan hipafik.
25. Lakukan sign out dengan menyebutkan :
 Jenis tindakan yang telah dilakukan
 Kecocokan jumlah instrumen , kasa dan jarum sebelum dan sesudah operasi
 Label specimen
 Ada atau tidaknya permasalahan pada alat-alat yang digunakan
 Perhatian khusus saat pemulihan
26. Operasi selesai
27. Edukasi pasien mengenai : hindarkan luka operasi dari air, jelaskan pada pasien tidak ada
pantangan makanan dan minuman, minum obat secara teratur dan kontrol ulang sesuai
anjuran dokter.
28. Rapikan pasien untuk dilakukan pemindahan keruang tunggu pasien untuk menyelesaikan
administrasi
29. Decontaminasi alat-alat dengan merendam dalam larutan precept , lalu membersihkan alat
dengan menyikat dan mencuci pada air yang mengalir, kemudian dikeringkan dan diset
kembali untuk dilakukan pensterilan
30. Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo untuk diserahkan pada
depofarmasi.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Gruendemann, B. J. 2006. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif. Jakarta: EGC.
Sudiono, J. 2008. Pemeriksaan Patologis Untuk Diagnosis Neoplasma Mulut. Jakarta: EGC.
Tim IBS RSUD Dr Syaiful Anwar. 2014. Kumpulan Materi Pelatihan Perawat Instrumen
Kamar Operasi. Malang: RSUD Dr Syaiful Anwar.

Malang, 25 november 2015


Pembimbing

( )

Anda mungkin juga menyukai