SK Masuk Keluar Icu PDF
SK Masuk Keluar Icu PDF
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT AL ARIF
No : 129/ DIR/ RSAA/M /VI/2018
Tentang
Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Al-Arif, maka
diperlukan adanya kriteria pasien masuk dan keluar ruang perawatan intensif ( ICU ).
b. Bahwa agar pelaksanaan pelayanan ICU di Rumah Sakit Al-Arif dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan sebagai landasan bagi pelaksanaan pelayanan
ICU di Rumah Sakit Al-Arif.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Rumah Sakit Al-Arif.
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kedua : Kebijakan Kriteria masuk dan keluar ICU di Rumah Sakit Al-Arif
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pasien yang masuk dan
keluar ICU Rumah Sakit Al-Arif dilaksanakan oleh Direktur Pembinaan
Pelayanan Medik Rumah Sakit Al-Arif
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Ciamis
Pada tanggal : 08 Juni 2018
Direktur RS AL ARIF
Kebijakan Umum
1. Bahwa Semua pasien yang karena kondisinya memerlukan perawatan khusus dan
pemantauan ketat secara terus-menerus harus mendapatkan pelayanan kesehatan di ruang
perawatan intensif ( Intensive Care Unit ).
2. Pasien yang dirawat di ruang intensif harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
3. Bahwa pasien harus dipindahkan dari ruang perawatan intensif apabila berdasarkan
kebutuhan fisiologisnya sudah tidak membutuhkan perawatan khusus dan pemantauan
ketat secara terus – menerus.
Kebijakan Khusus
1) Tanda-tanda vital
2). Nilai laboratorium
3). Radiografi/ultrasonografi/tomografi .
4). Penemuan pemeriksaan fisik
Prioritas 1:
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif dan tertitrasi, seperti: dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu
suportif organ/sistem yang lain, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, obat anti aritmia
kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dan lain-lainnya. Contoh pasien kelompok
ini antara lain, pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat, gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa. Institusi setempat
dapat membuat kriteria spesifik untuk masuk ICU, seperti derajat hipoksemia,
hipotensi dibawah tekanan darah tertentu. Terapi pada pasien prioritas 1 (satu)
umumnya tidak mempunyai batas.
Prioritas 2:
Prioritas 3:
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian
atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada
golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan
metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas,
atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit
akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan
akutnya
Ditetapkan di : Ciamis
Pada tanggal : 08 Juni 2018
Direktur RS AL ARIF