UNIVERSITAS AIRLANGGA Teaching Challenges for 21st Century Teachers
Teaching by using ICT
Teaching in a Multicultural society Teaching by using bilingual
Teaching for the Teaching and choosing
construction of appropriate; model, comprehending approach, method, & strategy Teaching for student Teaching and active learning accountability Philosophy of Learning
Teori Belajar
Model Pembelajaran Model Pembelajaran ??? Pendekatan
Metode
Strategi/Teknik
think globally act locally
Pengajaran Langsung (DL= Direct learning), Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBL=Problem Base Learning) Inkuiri atau belajar melalui penemuan. Dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar mahasiswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi berhubungan erat dengan model pengajaran langsung Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas Pengajaran langsung berpusat pada dosen, tetapi tetap harus menjamin terjadinya keterlibatan mahasiswa. Jadi lingkungannya harus diciptakan berorientasi pada tugas- tugas yang diberikan Fase Peran Guru 1. Menyampaikan tujuan dan Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, mempersiapkan mahasiswa. informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan mahasiswa untuk belajar. 2. Mendemonstrasikan keterampilan Dosen mendemonstrasikan keterampilan (pengetahuan prosedural) atau dengan benar, atau menyajikan informasi tahap mempresentasikan pengetahuan demi tahap. (deklaratif)
3. Membimbing pelatihan Dosen merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan 4. Mengecek pemahaman dan Dosen mengecek apakah siswa telah berhasil memberikan umpan balik melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. 5. memberikan kesempatan untuk Dosen mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan dan penerapan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antara mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran :
1. Untuk menuntaskan materi belajarnya mahasiswa belajar dalam
kelompok secara kooperatif 2. Kelompok mahasiswa dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah 3. Jika di dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, diupayakan dalam kelompokpun berasal dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula 4. Penghargaan lebih diutamakan pada kelompok daripada perorangan Menggunakan pembelajaran kooperatif berarti mengubah peran dosen dari peran yang berpusat pada kedosenannya ke pengelolaan siswa dalam kelompok- kelompok kecil.
Pada pembelajaran kooperatif tugas penilaian
menggantikan pendekatan kompetitif secara tradisional dengan penghargaan perorangan dan penghargaan kelompok Fase Perilaku Dosen Dosen menyampaikan semua tujuan Fase 1 Perkuliahan yang akan dicapai pada Menyampaikan tujuan dan Pertemuan tersebut dan memotivasi memotivasi mahasiswa mahasiswa untuk belajar. Dosen menyajikan informasi kepada Fase 2 mahasiswa melalui demonstrasi atau Menyajikan informasi bahan bacaan. Dosen menjelaskan kepada mahasiswa Fase 3 bagaimana cara membentuk kelompok Mengorganisasi mahasiswa ke belajar dan membantu setiap dalam kelompok-kelompok belajar mahasiswa agar dapat melakukan transisi secara efisien. Fase Perilaku Dosen Fase 4 Dosen membimbing kelompok- Membimbing kelompok belajar dan kelompok belajar pada saat bekerja mahasiswa mengerjakan tugas. Dosen mengevaluasi hasil belajar Fase 5 tentang materi yang telah dipelajari Evaluasi atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6 Dosen memberi penghargaan, baik
Memberikan penghargaan secara individu maupun kelompok. STAD (Student Teams Achievement Divisions) Jigsaw Investigasi kelompok Pendekatan struktural Investigasi Pendekatan Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw Kelompok Struktural Tujuan Informasi Informasi Informasi akademik Informasi Kognitif akademik akademik tingkat tinggi dan akademik sederhana sederhana keterampilan inkuiri sederhana Tujuan Kerja Kerja Kerjasama dalam Keterampilan Sosial kelompok kelompok kelompok kompleks kelompok dan dan kerja dan kerja keterampilan sama sama sosial Investigasi Pendekatan Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw Kelompok Struktural Struktur tim Kelompok Kelompok belajar Kelompok Bervariasi, heterogen heterogen dengan belajar berdua, dengan 4-5 5-6 anggota dengan 5-6 bertiga, anggota menggunakan pola anggota berkelompok kelompok asal dan heterogen dengan 4-6 kelompok ahli anggota Pemilihan Biasanya Biasanya dosen Biasanya Biasanya topik dosen mahasiswa dosen matakuliah Investigasi Pendekatan Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw Kelompok Struktural Tugas Mahasiswa dapat Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa utama menggunakan mempelajari materi menyelesaikan mengerjakan lembar kegiatan dalam kelompok inkuiri kompleks tugas-tugas dan saling ahli kemudian yang diberikan membantu untuk membantu sosial dan menutaskan materi kelompok asal kognitif belajarnya mempelajari materi itu Investigasi Pendekatan Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw Kelompok Struktural Penilaian Tes mingguan Bervariasi Menyelesaikan Bervariasi dapat berupa proyek dan menulis tes mingguan laporan, dapat menggunakan tes esai Pengakuan Lembar Publikasi lain Lembar pengetahuan Bervariasi pengetahuan dan publikasi lain dan publikasi lain 1. PENGAJUAN PERTANYAAN ATAU MASALAH
2. MEMUSATKAN PADA KETERKAITAN ANTAR DISIPLIN
3. PENYELIDIKAN AUTENTIK
4. KERJASAMA
5. MENGHASILKAN KARYA DAN PERAGAAN
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu dosen memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa tetapi bertujuan untuk:
1. Membantu mahasiswa mengembangkan
keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah
2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik
3. Menjadi pebelajar yang mandiri
• Tugas asesmen dan evaluasi yang sesuai untuk PBL terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan mahasiswa, misal : dengan asesmen kinerja dan peragaan hasil. Adapun prosedur- prosedur yang telah disebutkan dinamakan asesmen kinerja, asesmen autentik, dan portofolio Tahap Tingkah Laku Dosen Tahap 1 Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan Orientasi mahasiswa kepada logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat masalah pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2 Dosen membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi
Mengorganisasi mahasiswa tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. untuk belajar Tahap 3 Dosen mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi Membimbing penyelidikan yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan individual maupun kelompok penjelasan dan pemecahan masalah. Tahap 4 Dosen membantu siswa dalam merencanakan dan Mengembangkan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan menyajikan hasil karya model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Tahap 5 Dosen membantu siswa untuk melakukan refleksi atau Menganalisis dan evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses mengevaluasi proses yang mereka gunakan. pemecahan masalah Tahap Tingkah Laku Dosen Tahap 1 Dosen menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan Observasi untuk menemukan masalah mahasiswa menemukan masalah. Tahap 2 Dosen membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan Merumuskan masalah kejadian dan fenomena yang disajikannya. Tahap 3 Dosen membimbing mahasiswa untuk mengajukan hipotesis terhadap Mengajukan hipotesis masalah yang telah dirumuskannya. Tahap 4 Dosen membimbing mahasiswa untuk merencanakan pemecahan masalah, Merencanakan pemecahan masalah (melalui membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun eksperimen atau cara lain) prosedur kerja yang tepat. Tahap 5 Selama mahasiswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi. Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain) Tahap 6 Dosen membantu mahasiswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang Melakukan pengamatan dan pengumpulan data penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.
Tahap 7 Dosen membantu mahasiswa menganalisis data supaya menemukan
Analisis data sesuatu konsep Tahap 8 Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan Penarikan kesimpulan atau penemuan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan. Mendeskripsikan beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran tertentu. Menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran tertentu pada pembelajaran nyata baik dengan dengan teman sejawat (peer teaching)maupun pembelajaran pada siswa di kelas (real teaching) SINTAKS P B M Fase 1. Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Fase 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Fase 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalahGuru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Sintaks Model Belajar Melalui Penemuan Fase 1. Observasi untuk menemukan masalah Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah. Fase 2 Merumuskan masalah Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya. Fase 3. Mengajukan hipotesis Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskannya. Fase 4. Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain) Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat. Fase 5. Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain) Selama siswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi. Fase 6. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data. Fase 7. Analisis data Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu konsep Fase 8 Penarikan simpulan atau penemuan Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.