Anda di halaman 1dari 23

Adi Subianto

LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
Teaching Challenges for
21st Century Teachers

Teaching by using ICT

Teaching in a
Multicultural society
Teaching by using bilingual

Teaching for the Teaching and choosing


construction of appropriate; model,
comprehending approach, method, &
strategy
Teaching for student
Teaching and
active learning
accountability
Philosophy of Learning

Teori Belajar

Model Pembelajaran
Model Pembelajaran ???
Pendekatan

Metode

Strategi/Teknik

think globally act locally


 Pengajaran Langsung (DL= Direct learning),
 Pembelajaran Kooperatif (cooperative
learning)
 Pengajaran Berdasarkan Masalah
(PBL=Problem Base Learning)
 Inkuiri atau belajar melalui penemuan.
 Dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar
mahasiswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural
dan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat
dipelajari selangkah demi selangkah
 Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah,
tetapi ceramah dan resitasi berhubungan erat dengan
model pengajaran langsung
 Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan
pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas
 Pengajaran langsung berpusat pada dosen, tetapi tetap
harus menjamin terjadinya keterlibatan mahasiswa. Jadi
lingkungannya harus diciptakan berorientasi pada tugas-
tugas yang diberikan
Fase Peran Guru
1. Menyampaikan tujuan dan Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran,
mempersiapkan mahasiswa. informasi latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan mahasiswa untuk
belajar.
2. Mendemonstrasikan keterampilan Dosen mendemonstrasikan keterampilan
(pengetahuan prosedural) atau dengan benar, atau menyajikan informasi tahap
mempresentasikan pengetahuan demi tahap.
(deklaratif)

3. Membimbing pelatihan Dosen merencanakan dan memberi bimbingan


pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan Dosen mengecek apakah siswa telah berhasil
memberikan umpan balik melakukan tugas dengan baik, memberi umpan
balik.
5. memberikan kesempatan untuk Dosen mempersiapkan kesempatan melakukan
pelatihan lanjutan dan penerapan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus
pada penerapan kepada situasi lebih kompleks
dan kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antara
mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran :

1. Untuk menuntaskan materi belajarnya mahasiswa belajar dalam


kelompok secara kooperatif
2. Kelompok mahasiswa dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah
3. Jika di dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis
kelamin yang berbeda, diupayakan dalam kelompokpun berasal dari
ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kelompok daripada perorangan
Menggunakan pembelajaran kooperatif berarti
mengubah peran dosen dari peran yang berpusat pada
kedosenannya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-
kelompok kecil.

Pada pembelajaran kooperatif tugas penilaian


menggantikan pendekatan kompetitif secara tradisional
dengan penghargaan perorangan dan penghargaan
kelompok
Fase Perilaku Dosen
Dosen menyampaikan semua tujuan
Fase 1
Perkuliahan yang akan dicapai pada
Menyampaikan tujuan dan
Pertemuan tersebut dan memotivasi
memotivasi mahasiswa
mahasiswa untuk belajar.
Dosen menyajikan informasi kepada
Fase 2
mahasiswa melalui demonstrasi atau
Menyajikan informasi
bahan bacaan.
Dosen menjelaskan kepada mahasiswa
Fase 3 bagaimana cara membentuk kelompok
Mengorganisasi mahasiswa ke belajar dan membantu setiap
dalam kelompok-kelompok belajar mahasiswa agar dapat melakukan
transisi secara efisien.
Fase Perilaku Dosen
Fase 4 Dosen membimbing kelompok-
Membimbing kelompok belajar dan kelompok belajar pada saat
bekerja mahasiswa mengerjakan tugas.
Dosen mengevaluasi hasil belajar
Fase 5 tentang materi yang telah dipelajari
Evaluasi atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6 Dosen memberi penghargaan, baik


Memberikan penghargaan secara individu maupun kelompok.
 STAD (Student Teams Achievement Divisions)
 Jigsaw
 Investigasi kelompok
 Pendekatan struktural
Investigasi Pendekatan
Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Kelompok Struktural
Tujuan Informasi Informasi Informasi akademik Informasi
Kognitif akademik akademik tingkat tinggi dan akademik
sederhana sederhana keterampilan inkuiri sederhana
Tujuan Kerja Kerja Kerjasama dalam Keterampilan
Sosial kelompok kelompok kelompok kompleks kelompok dan
dan kerja dan kerja keterampilan
sama sama sosial
Investigasi Pendekatan
Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Kelompok Struktural
Struktur tim Kelompok Kelompok belajar Kelompok Bervariasi,
heterogen heterogen dengan belajar berdua,
dengan 4-5 5-6 anggota dengan 5-6 bertiga,
anggota menggunakan pola anggota berkelompok
kelompok asal dan heterogen dengan 4-6
kelompok ahli anggota
Pemilihan Biasanya Biasanya dosen Biasanya Biasanya
topik dosen mahasiswa dosen
matakuliah
Investigasi Pendekatan
Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Kelompok Struktural
Tugas Mahasiswa dapat Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa
utama menggunakan mempelajari materi menyelesaikan mengerjakan
lembar kegiatan dalam kelompok inkuiri kompleks tugas-tugas
dan saling ahli kemudian yang diberikan
membantu untuk membantu sosial dan
menutaskan materi kelompok asal kognitif
belajarnya mempelajari materi
itu
Investigasi Pendekatan
Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw
Kelompok Struktural
Penilaian Tes mingguan Bervariasi Menyelesaikan Bervariasi
dapat berupa proyek dan menulis
tes mingguan laporan, dapat
menggunakan tes
esai
Pengakuan Lembar Publikasi lain Lembar pengetahuan Bervariasi
pengetahuan dan publikasi lain
dan publikasi lain
1. PENGAJUAN PERTANYAAN ATAU MASALAH

2. MEMUSATKAN PADA KETERKAITAN ANTAR DISIPLIN

3. PENYELIDIKAN AUTENTIK

4. KERJASAMA

5. MENGHASILKAN KARYA DAN PERAGAAN


Pembelajaran berdasarkan masalah tidak
dirancang untuk membantu dosen memberikan
informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa
tetapi bertujuan untuk:

1. Membantu mahasiswa mengembangkan


keterampilan berfikir dan keterampilan
pemecahan masalah

2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik

3. Menjadi pebelajar yang mandiri


• Tugas asesmen dan evaluasi yang sesuai untuk PBL
terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian
alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur
pekerjaan mahasiswa, misal : dengan asesmen
kinerja dan peragaan hasil. Adapun prosedur-
prosedur yang telah disebutkan dinamakan asesmen
kinerja, asesmen autentik, dan portofolio
Tahap Tingkah Laku Dosen
Tahap 1 Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
Orientasi mahasiswa kepada logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat
masalah pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

Tahap 2 Dosen membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi


Mengorganisasi mahasiswa tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
untuk belajar
Tahap 3 Dosen mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
Membimbing penyelidikan yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan
individual maupun kelompok penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap 4 Dosen membantu siswa dalam merencanakan dan
Mengembangkan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan
menyajikan hasil karya model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
Tahap 5 Dosen membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
Menganalisis dan evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses
mengevaluasi proses yang mereka gunakan.
pemecahan masalah
Tahap Tingkah Laku Dosen
Tahap 1 Dosen menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan
Observasi untuk menemukan masalah mahasiswa menemukan masalah.
Tahap 2 Dosen membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan
Merumuskan masalah kejadian dan fenomena yang disajikannya.
Tahap 3 Dosen membimbing mahasiswa untuk mengajukan hipotesis terhadap
Mengajukan hipotesis masalah yang telah dirumuskannya.
Tahap 4 Dosen membimbing mahasiswa untuk merencanakan pemecahan masalah,
Merencanakan pemecahan masalah (melalui membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun
eksperimen atau cara lain) prosedur kerja yang tepat.
Tahap 5 Selama mahasiswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi.
Melaksanakan eksperimen (atau cara
pemecahan masalah yang lain)
Tahap 6 Dosen membantu mahasiswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang
Melakukan pengamatan dan pengumpulan data penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.

Tahap 7 Dosen membantu mahasiswa menganalisis data supaya menemukan


Analisis data sesuatu konsep
Tahap 8 Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan
Penarikan kesimpulan atau penemuan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
 Mendeskripsikan beberapa model
pembelajaran yang dapat diterapkan pada
pembelajaran di kelas.
 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan langkah-langkah pembelajaran
yang menerapkan model pembelajaran
tertentu.
 Menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan model
pembelajaran tertentu pada pembelajaran
nyata baik dengan dengan teman sejawat (peer
teaching)maupun pembelajaran pada siswa di
kelas (real teaching)
 SINTAKS P B M
 Fase 1. Orientasi siswa kepada masalah
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
 Fase 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
 Fase 3. Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok
 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
 Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
 Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalahGuru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan.
 Sintaks Model Belajar Melalui Penemuan
 Fase 1. Observasi untuk menemukan masalah
 Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa
menemukan masalah.
 Fase 2 Merumuskan masalah
 Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan
kejadian dan fenomena yang disajikannya.
 Fase 3. Mengajukan hipotesis
 Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang
telah dirumuskannya.
 Fase 4. Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain)
 Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah, membantu
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja
yang tepat.
 Fase 5. Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain)
 Selama siswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi.
 Fase 6. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
 Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting
dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.
 Fase 7. Analisis data
 Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu konsep
 Fase 8 Penarikan simpulan atau penemuan Guru membimbing siswa
mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang
ingin ditanamkan.

Anda mungkin juga menyukai