DITETAPKAN DI : PALU
PADA TANGGAL : 07 Maret 2016
A. Kebijakan Umum
1. Seluruh pasien dan petugas kesehatan secara potensial dapat terpapar
patogen ke dalam darah harus melaksanakan konsultasi dan pemeriksaan
skrining kemungkinan terjadinya infeksi penyakit aliran darah.
2. Infeksi patogen aliran darah hendaknya memperhatikan pertimbangan resiko
transmisi, basis suatu kasus, faktor yang mempengaruhi resiko transmisi dan
standar penceahan infeksi terhadap HIV, HBV, HCV. Harus di nilai terjadinya
risiko penularan HIV, perlu di laksanakan pencegahan dan konseling
3. Penanganan dan pemberian profilaksis pasca pajanan harus di berikan
segera setelah terpapar untuk menghindari perlukaan kulit, serta mengurangi
risiko infeksi penyakit menular pada petugas baik dari sumber infeksi yang di
ketahui maupun yang tidak di ketahui.
4. Dalam menangani petugas yang terpapar cairan tubuh pasien dikerjakan
dalam sistem yang terpadu melibatkan petugas K3 RS, Komite PPI, dan
petugas terkait, ada mekanisme kerja yang kolaboratif dalam perawatan dan
pengobatan, konseling, pelaporan, penyelidikan, kompensasi, tindak lanjut
jangka panjang, dan harus disampaikan kepada petugas kesehatan sebagai
bagian dari orientasi kerja.
B. Kebijakan Khusus
1. Prinsif dasar penanganan pasca pajanan adalah: Jangan Panik ! Segera
tangani sesuai sifat paparan!
2. Penanganan Pasca Pajanan terpapar cairan tubuh, segera lakukan:
a. Pada luka tusuk bilas dengan air mengalir dan sabun antiseptik
b. Pada pajanan mukosa mulut ludahkan dan kumur
c. Pada pajanan mukosa mata irigasi dengan air bersih
d. Pajanan mukosa hidung hembuskan keluar dan bersihkan dengan air
Jangan dihisap dengan mulut dan jangan ditekan, desinfeksi luka dan
daerah sekitarnya dengan alkohol 70% atau bethadine (Povidon iodine
2,5%)
3. Catat kejadian pajanan dan laporkan ke Tim K3RS dan Komite PPI, meliputi:
a. Tempat dan waktu pajanan
b. Uraian prosedur menggunakan APD pada saat pajanan
c. Tipe, beratnya dan jumlah cairan/darah yang memajan petugas
d. Uraian tentang sumber pasien
e. Persetujuan untuk pemeriksaan rapid HIV
f. Dokumentasi medis yang memberikan uraian tentang manajemen pasca
pajanan
4. Penanganan pasca pajanan bergantung kepada status petugas dan status
pasien terhadap HIV, Hepatitis B, Hepatitis C
5. Komite PPIRS dan K3RS melakukan follow up dan evaluasi serta melaporkan
ke Kepala rumah sakit
DITETAPKAN DI : PALU
PADA TANGGAL : 07 Maret 2016