Anda di halaman 1dari 3

KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


040/PPI/IV/2017 0 1/3
RSUD AMPANA
Ditetapkan:
Direktur RSUD Ampana
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
15 April 2017
OPERASIONAL
dr. Niko, S.Ked
Nip : 19811125 200902 1 001

1. MRSA (Methicillin Resisstant Staphylococcus Aureus)


PENGERTIAN adalah Staphylococcus aureus (S. aureus) yang resisten
terhadap penicillin sinetik (metisilin, sefalosporin, fafsilin
dan oksasilin)
2. Organisme ini juga resisten terhadap antibiotik lain
(eritromisin, Klindamisin, aminoglikosida, kuinolon)
3. S. Aureus adalah bakteri gram positif yang tumbuh
dalam kelompok serupa anggur, sebagian besar S.
Aureus sensitif terhadap meticilin, sefalosporin, nafsilin
dan oksasilin
4. Kolonisasi MRSA adalah adanya MRSA pada jaringan
tanpa timbulnya gejala manifestasi klinis penyakit atau
infeksi, carrier memiliki kolonisasi MRSA
5. Kewaspadaan standar adalah suatu sistem yang
menggabungkan baik teknik maupun langkah
pencegahan yang digunakan oleh para petugas
kesehatan untuk menghindari infeksi akibat kontak
dengan semua cairan tubuh dan darah.

1. Menjadi acuan perawatan dasar untuk pasien dengan


MRSA
TUJUAN 2. Mengendalikan penyebaran MRSA
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
KEBIJAKAN Ampana Kabupaten Tojo Una-una Nomor:
/SK/DIR/RSUD.AMP/IV/2017 Tentang Kebijakan
Kewaspadaan Terhadap Pasien Dengan MRSA Di Rumah
Sakit Umum Daerah Ampana Kabupaten Tojo Una-una
A. Prosedur :
1. Pasien di isolasi dengan menggunakan alat-alat
PROSEDUR medis tersendiri
2. Setiap petugas harus menggunakan alat pelindung
diri seperti : sarung tangan, gaun/baju pelindung dan
masker bila menangani pasien
KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

RSUD AMPANA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
STANDAR 018/PPI/IV/2017 0 2/3
PROSEDUR Tanggal terbit:
OPERASIONAL 15 April 2017
3. Setiap petugas kesehatan harus mencuci tangan
dengan antiseptik atau handrub setiap kali sebelum
dan sesudah merawat pasien
4. Pasien dengan kolonisasi MRSA tidak memerlukan
antibiotic
5. Apabila terjadi infeksi sistemik, maka antibiotik
pilihan adalah
vankomisin, yang diberikan secara intravena.
Antibiotik pilihan lain diantaranya teicoplanin dan
linezolid
6. Mencuci luka dengan chlorhexidine dan pergunakan
dressing yang berfungsi mengurangi kolonisasi
(misalnya : cutisorb sorbact)
7. Selama 5 hari dan dilakukan kultur ulang setelah
satu minggu kemudian
8. Sampah infeksius dibungkus dalam keadaan
tertutup dan dibuang ke dalam kantong plastik
kuning
9. Semua alat reuseable yang digunakan pasien harus
dicuci dan di desinfeksi atau disterilkan dengan
sebaik-baiknya sebelum digunakan bagi pasien lain
10. Pembersihan lantai, meja, tempat tidur pasien
PROSEDUR
dengan desinfektan (klorin) dilakukan 2 x sehari
untuk mengurangi kepadatan bakteri
11. Perawatan dirumah harus berdasarkan
pertimbangan, klinik dari dokter yang merawat
12. Persiapan alat sesuai dengan SOP perawatan luka
13. Dilakukan skrining untuk pasien, petugas kesehatan
yang kontak langsung pada pasien MRSA
B. Untuk pasien dengan kolonisai MRSA pada saluran
pernafasan
1. Cuci tangan pada air yang mengalir dengan
menggunakan cairan antiseptik jika secara kasat
mata tangan kita kotor, apabila tangan tampak
bersih cukup menggunakan handrub
2. Menggunakan masker ketika akan melakukan
suction
3. Menggunakan jubah pelindung hanya bila
pencemaran pakaian mungkin terjadi
4. Melakukan pencucian tangan yang benar dan
menggunakan sarung tangan saat menangani secret
saluran nafas beritahukan pasien
KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

RSUD AMPANA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
STANDAR 018/PPI/IV/2017 0 3/3
PROSEDUR Tanggal terbit:
OPERASIONAL 15 April 2017
5. Pasang pengalas
6. Lakukan oral hygiene dengan NaCl 0.9%
7. Pakai sarung tangan
8. Desinfeksi daerah sekitar ETT dengan alcohol
9. Lakukan pengisapan sputum dengan mukosa
ekstraktor
10. Lepaskan sarung tangan
11. Lakukan cuci tangan sesuai dengan SOP
C. Dokter
1. Memeriksa pasien
2. Memberi rekomendasi apakah perlu, pasien dirawat
atau tidak
D. Petugas Instalasi Prosedur Makanan
1. Memberi makan pasien
2. Mencuci perlengkapan makan yang kotor
E. Petugas Laundry
PROSEDUR 1. Membungkus semua seprei yang kotor ditempat di
ruang rawat
2. Membawa ke tempat laundry
3. Memakai alat proteksi
4. Melakukan sortir seorang yang tercemar parah oleh
cairan tubuh yang mungkin dapat menembus
kantong pembungkus sebaiknya diletakkan dalam
kantong yang terbukti tidak bocor
5. Melakukan pencucian (seprei yang kotor tidak perlu
dicuci terpisah
F. Petugas Sanitasi dan Lingkungan
1. Memakai alat proteksi
2. Meletakkan bahan-bahan yang terkontaminasi
dalam kantong yang tahan bocor dan diikat sebelum
diletakkan di pembuangan sampah
G. Semua Petugas melaporkan bila terjadi insiden
kecelakaan pada saat melakukan tugas
1. Ruang Rawat dan tindakan,
2. Instalasi Gizi,
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Laundry dan
4. Instalasi Kesling

Anda mungkin juga menyukai