Anda di halaman 1dari 65

PERATURAN DIREKTUR UTAMA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DIAN PERTIWI


NOMOR : 000/PER-DIR/RSDP/XII/2017
TENTANG
PEDOMAN KERJA SISTEM INFORMASI MANAGEMENT RUMAH SAKIT

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak menyelenggarakan paripurna.

b. Bahwa dalam upaya mendukung ketepatan layanan kepada pasien


dibutuhkan oleh pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi.

c. bahwa agar kinerja SIM RS di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian
Pertiwi dapat terlaksana Pedoman kerja SIM RS sebagai
Pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi.

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan dalam a dan b,perlu


ditetapkan Tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Rumah
Sakit.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PEDOMAN KERJA SISTEM INFORMASI MANAGEMENT
RUMAH SAKIT (SIM RS).
Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur utama ini yang dimaksud dengan:


1) Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2) Standar kerja SIM RS adalah acuan yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga sistem
informasi dalam menyelenggarakan pelayanan sim rs.
3) Pelayanan sistem informasi adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab tentang
keamanan data SIMRS dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien.
4) Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atauvariable yang
teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain,dan terpadu.
5) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
6) Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi darisuatu organisasi untuk dapat menyediakan
data kepada pihak luar tertentu sesuai dengan nformasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan.
7) Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian daripengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untukmemecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategibisnis.
8) Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yangdidesain untuk
dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dandapat mengakses informasi.
9) Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information
technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia
dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan
informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara,
dan video.
10) Internet ( kependekan dari interconnection-networking ) adalah seluruh jaringan komputer
yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia
11) Hardware atau Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan
dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat
keras dalam menyelesaikan tugasnya
12) Software atau Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan
disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai
informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem
komputer yang tidak berwujud.

13) Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information
technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia
dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan
informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara,
dan video.
14) Internet ( kependekan dari interconnection-networking ) adalah seluruh jaringan komputer
yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia
15) Hardware atau Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan
dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat
keras dalam menyelesaikan tugasnya
16) Software atau Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan
disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai
informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem
komputer yang tidak berwujud.

Pasal 2
1) Pengaturan Standar kerja SIM RS di Rumah Sakit bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu Pelayanan sistem informasi.
b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga simrs.

Pasal 3
1) Standar kerja unitSim RS di Rumah Sakit meliputi :
a. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS);
b. Pemeliharaan dan perbaikan hardware;
c. Pemeliharaan dan perbaikan software;
d. Pengelolaan Hak User; dan
e. Pengendalian keamanan data dan integritas data Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar kerja SIM RS di rumah sakit sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
DirekturRumahSakitini.
Pasal 4

1) Aplikasi system management rumah sakit (SIM RS) khanza memiliki beberapa
modul diantaranya :
a. Modul registrasi rawat jalan dan rawat inap;
b. Modul keuangan;
c. Modul farmasi;
d. Modul kepegawaian;
e. Modul keperawatan; dan
f. Modul dasbor ketersediaan kamar.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Aplikasi system management informasi di rumah sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.

Pasal 5
1) Managemen Data Sistem Informasi Management Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi,
meliputi :
a. Management Data Mutu;
b. Management Data Keselamatan Pasien;
c. Management Data Insiden Kecelakaan Kerja;
d. Management Surveilans Kejadian Angka Infeksi; Dan
e. Management Data On Going Profesional Practice Evaluation (OPPE).
2) Analisis dan pengolahan data sistem informasi management Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian
Pertiwi. Meliputi :
a. Asuhan pasien;
b. Management rumah sakit;
c. Menegement mutu;dan
d. Pendidikan dan pelatihan.
3) Penyajian data system informasi management Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi di
golongkan sebagai berikut :
a. Pengguna Data Informasi;
b. Format Penyajian Data;dan
c. Jadwal Penyajian Data.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Managemen Data Sistem Informasi Management Rumah Sakit
Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi sebagaimana di maksud pada ayat 1 sampai 3
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
utama Rumah Sakit ini.
Pasal 6
1) Tahap pengembangan system informasi management Rumah Sakit Rumah Sakit Ibu dan Anak
Dian Pertiwi ,meliputi :
a. Perancangan System;
b. Analisis System;
c. Perancangan System;
d. Pembuatan Program;
e. Ujicoba Program;
f. Pelatihan Pada User;
g. Implementasi; dan
h. Pemeliharaan System.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tahap pengembangan system informasi management Rumah
Sakit Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi sebagaimana dimaksud padaayat 1 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur utama
Rumah Sakit ini.

Pasal 7
1) Penyelenggaraan Standar kerja SIM RS di Rumah Sakit harus didukung oleh ketersediaan
sumber daya informasi dan teknologi, pengorganisasian yang berorientasi kepada keamanan data,
dan standar prosedur operasional.
2) Sumber daya IT sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi:
a. Sumber Daya Manusia; dan
b. Sarana Dan Peralatan.
3) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus menggambarkan uraian tugas,
fungsi, dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi di dalam maupun di luar Pelayanan SIM
RS yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit.
4) Standar prosedur operasional sebagaimana dimaksud padaayat 1 ditetapkan oleh pimpinan
Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai sumber daya IT dan pengorganisasian sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 dan ayat 3 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.
Pasal 8

1) Untuk menjamin mutu Pelayanan SIM RS di Rumah Sakit, yang harus dilakukan untuk
meningkatan Mutu Pelayananan SIM RS yang meliputi:
a. Perencanaan ;
b. Implementasi; dan
c. Evaluasi;
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Mutu Pelayanan SIM RS sebagaimana dimaksud pada ayat 1
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
utama Rumah Sakit ini.

Pasal 9
1) Setiap Tenaga IT di Rumah Sakit wajib mengikuti Pedoman SIM RS sebagaimana diatur
dalam Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.
2) Pemangku kepentingan terkait di bidang Pelayanan SIM RS di Rumah Sakit harus
mendukung penerapan Standar Pelayanan SIM RS di Rumah Sakit.

Pasal 10
Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Karanganyar
Pada Tanggal :

Direktur Utama
Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DIAN
PERTIWI
NOMOR:
TENTANG
PEDOMAN KERJA SIM RS

PEDOMAN KERJA SISTEM INFORMASI MANAGEMENT RUMAH SAKIT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit memiliki inti bisnis utama kegiatan berupa layanan kesehatan , merupakan usaha
padat modal, padat karya,padat profesi dan padat masalah. Regulasi di bidang layanan kesehatan,
tuntutan masyarakat yang semakin kritis untuk memperoleh layanan kesehatan, kerjasama dengan
pihak ketiga, dan modalitas ketenagaan baik medik maupun non medik yang dimiliki sangat
berpengaruh dalam penentuan arah kebijakan Rumah sakit. Di samping itu, dihadapkan pada
pengaruh globalisasi yang secara ekonomi mendorong ke arah ekonomi pasar, makna kompetisi
antar lembaga tidak dapat terhindarkan sehingga persaingan usaha bidang kesehatan menjadi
ketat. Memajukan Rumah Sakit merupakan tugas utama dan merupakan tantangan didalam
peningkatan kualitas Amal Usaha dibidang layanan kesehatan untuk dapat memenuhi keinginan
umat, masyarakat, pelanggan dan atau keluarganya.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi Karanganyar mempunyai Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit . di dalam upaya mendukung kecepatan dan ketepatan layanan kepada
pasien dan memberikan data yang dibutuhkan oleh pasien dan manajemen rumah sakit. Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi Karanganyar diharapkan mampu :

1. Membangun dan mengembangkan infrastruktur SIM RS


2. Mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia rumah sakit.
3. Mengoperasionalkan teknologi informasi
4. Meningkatkan nilai jual rumah sakit
5. Meningkatkan mutu dan mempercepat proses pelayanan rumah sakit
6. Meningkatkan loyalitas dan kebanggaan karyawan terhadap rumah sakit
7. Meningkatkan kinerja rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif
Sistem informasi manajemen rumah sakit menempati kedudukan sentral berkaitan dengan
peranannya dalam membantu kelancaran, kecepatan layanan dan memberikan ketepatan data yang
dibutuhkan. Karena kedudukan yang penting itulah maka tanggung jawab unit SIM RS sebagai
pengelola dan penanggungjawab Sistem Informasi Rumah Sakit bertambah besar, baik tanggung
jawab professional (professional responsibility), tanggung jawab teknis (tehnical responsibility),
maupun tanggung jawab pengelolaan (management responsibility).
B. Tujuan Pedoman
1. Mengelola fasilitas tehnologi informasi baik dalam bentuk hardware maupun software di
lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi.
2. Mengorganisasikan SDM yang ada di lingkungan SIM RS.
3. Mengoptimalkan kinerja staf atau pelaksana sesuai dengan uraian tugas yang telah
ditetapkan.
4. Menciptakan budaya kerja yang positif di lingkungan kerja SIM RS.
5. Mengevaluasi kinerja staf atau pelaksanaanPedoman kerja Sim Rs secara berkala dan
kontinyu.

C. Ruang Lingkup
1. Melayani semua bagian yang berinteraksi dengan komputer
2. Melakukan perawatan secara kontinyu semua komputer, laptop, monitor, printer dan
fasilitas hardware yang lain.
3. Melakukan perawatan software dan pengembangan agar software dapat berfungsi dengan
maksimal.
4. Melakukan pemasangan dan perawatan jaringan Lokal Area Network (LAN) mapun
internet, untuk fasilitas pasien/pengunjung maupun untuk kelancaran pekerjaan rumah sakit.
5. Menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan yang diperlukan oleh pasien seperti hotspot atau
free wifi.
6. Melakukan pengembangan sistem informasisusuai dengan usulan pengguna dan di setujui
oleh penanggunag jawab SIM RS tersebut.
7. Menjalin hubungan baik dengan semua bagian di rumah sakit khususnya yang
menggunakan komputer, sehingga apabila ada kerusakan dapat segera tertangani.

D. Aplikasi Sistem Informasi Management Informasi Khanza


Sistem management rumah sakit Khanza merupakan apliksi free licence atau grstis yang di
kembangkan oleh windiarto nugroho S.kom. modul yang tersedia dalam aplikasi system
informasi management rumah sakit meliputi :
1. Modul registrasi rawat jalan dan rawat inap
a. Modul Rawat Jalan
Modul rawat jalan merupakan modul yang mengelola pendaftaran poliklinik baik
melalui media komunikasi (WA, SMS, Online , Telpone) berbagai fitur , antara lain :
penginputan data pasien baru, edit data pasien,modul riwayat periksa pasien, modul
demografi pasien , modul pasien lama dan pasien baru, tindakan rawat jalan dll.

b. Modul Rawat Inap


Modul rawat inap merupakan modul yang dapat mengelola data pasien rawat inap,
berikut adalah fitur dalam modul ranap : penginputan diagnosa pasien, modul pindah
kamar, tindakan rawat inap, penginputan dokter penanggung jawap pasien dll.
2. Modul Kefarmasian
a. Modul Farmasi
Modul farmasi merupakan system yang mengelola pemberian obat kepada pasien baik
saat rawat jalan maupun rawat inap, fitur yang dapat di akomodir SIM RS Khanza
meliputi : pemberian obat baik di rawat jalan maupun rawat inap, retur obat baik di rawat
jalan maupun rawat inap.
b. Modul Gudang Farmasi.
Modul gudang farmasi merupakan modul tentang pengelolaan pengadaan
,pembelian ,dan pendistribusian obat.
3. Modul Keuangan
Modul keuangan merupakan modul tantang mengelola tatakelola keuangan rumah sakit
diantaranya modul penarifan , modul jurnal, dll.
4. Modul Kepegawaian
Modul kepegawaian dalam aplikasi system informasi management khanza mampu
mengakomodir tentang data kepegawaian, laporan kepegawaian, dll.
5. Modul Dasbor Ketersediaan Kamar
Modul dasbor ketersediaan kamar adalah modul yang menampilkan ketersediaan kamar inap
di rumah sakit.
6. Modul Insiden /Kejadian/Kecelakaan
Modul insiden /kejadian/ kecelakaan merupakan modul pengembangan dari system
inormasi management khanza yang di sesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit untuk
mengelola data kejadian/kecelakaan dimana dalam modul ini dapat di menghasilkan
laporan Insiden/kecelakaan yang dapat di analisis.
7. Modul Indicator Mutu
Modul indicator mutu adalah modul pengembangan dari system inormasi management
khanza yang di sesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit untuk mengelola data indicator
mutu dan dapat di analisis yang bertujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu unit kerja.

E. Landasan Hukum
1. Undang - undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB VII tentang Kewajiban dan
Hak, dan BAB IX Bagian Keenam Pasal 44 yang mengatur tentang Perlindungan Hukum
RS dan Bagian Ketujuh pasal 46 tentang Tanggung Jawab Hukum.
2. Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, khusus Pasal
30 tentang akses komputer pihak lain tanpa ijin, pasal 33 tentang pemindahan, perusakan
dan membuka informasi rahasia dan pasal 33 yang mengatur tentang perbuatan yang
berakibat terganggunya sistem informasi hingga bekerja tidak sebagaimana mestinya.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi tenaga di bagian SIM RS dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung
jawabnya, yang dibagi atas tenaga Supervisor SIM RS dan staf pelaksana SIM RS.
1. Nama Jabatan : Ketua Tim IT dan SIM RS
Bagian : SIM RS
Spesifikasi Jabatan :
a. Pendidikan : Sarjana Komputer
b. Memiliki pengalaman kerja dibidang SIM RS
c. Mempunyai penalaran logika dan wawasan sistem intregasi yang baik
d. Berkepribadian dan berakhlak baik
e. Jujur dan berdedikasi tinggi
f. Berkemampuan menggerakkan, berkomunikasi dengan orang lain
g. Sehat jasmani, Rohani, dan Sosial.
Uraian Tugas :
a. Merancang pengembangan dan pemeliharaan software yang digunakan untuk
pengolahan data elektronik.
b. Merencanakan standar operasional sistem informasi manajemen pada setiap pelayanan yang
efektif sesuai dengan keamanan informasi
c. Merencanakan perbaikan program sistem informasi manajemen yang sesuai dengan kebijakan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi untuk memenuhi kebutuhan.
d. Menyelaraskan sistem dan program peningkatan mutu pada unit pelayanan
e. Melaksanakan penelitian dan pengembangan sistem informasi manajemen

2. Nama Jabatan : Pengelola


Hardware Bagian : SIM RS
Spesifikasi Jabatan :
a. PendidikanMinimal : SMK Teknik Jaringan.
b. Mempunyai penalaran logika dan wawasan sistem intregasi yang baik
c. Berkepribadian dan berakhlak baik
d. Jujur dan berdedikasi tinggi
e. Berkemampuan berkomunikasi dengan orang lain
f. Sehat jasmani, Rohani, dan Sosial
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan sistem pengembangan dan pemeliharaan software dan hardware yang digunakan
untuk pengolahan data elektronik.
b. Melaksanakan pendidikan penggunaan dan latihan SDI Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian
Pertiwi pada sistem informasi manajemen yang diperlukan untuk pengolahaan data
elektronik
c. Melaksanakan perbaikan program (sofware) sistem informasi manajemen yang
sesuaidengan kebijakan Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi
d. Melaksanakan perbaikan hardware di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi

3. Nama Jabatan : Pengelola


Hardware Bagian : SIM RS
Spesifikasi Jabatan :
a. PendidikanMinimal : SMK Teknik Jaringan.
b. Mempunyai penalaran logika dan wawasan sistem intregasi yang baik
c. Berkepribadian dan berakhlak baik
d. Jujur dan berdedikasi tinggi
e. Berkemampuan berkomunikasi dengan orang lain
f. Sehat jasmani, Rohani, dan Sosial
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan sistem pengembangan dan pemeliharaan software dan hardware yang digunakan
untuk pengolahan data elektronik.
b. Melaksanakan pendidikan penggunaan dan latihan SDI Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian
Pertiwi pada sistem informasi manajemen yang diperlukan untuk pengolahaan data elektronik
c. Melaksanakan perbaikan program (sofware) sistem informasi manajemen yang sesuaidengan
kebijakan Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi
d. Melaksanakan perbaikan hardware di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi

4. Distribusi Ketenagaan
Semua tenaga yang ada di bagian SIM RS harus mampu melakukan kegiatan pengelolaan
software dan hardware. Saat ini semua tenaga IT masih tersentral di bagian SIM RS belum
terdistribusi di unit pelayanan.
5. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga di unit pedoman kerja SIM RS adalah sebagai berikut:
a. Seluruh sumber daya manusia di unit SIMRS yang berjumlah 1 orang jaga Shif Pagi : jam
07.00 - 14.00 wib.
b. On Call 24 jam
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
1. Ruang Server

Rak dan Monitor


Server

kursi

2. Ruang SIM RS

Meja
Meja Kerja Almari berkas kanto ku
r rsi

Meja
kanto ku
Ruang Server
r rsi

B. Standar Fasilitas
Pembagian ruang di Unit SIM RS terdiri dari ruang Server dan ruang SIM RS . Hal ini disesuaikan
dengan kebutuhan dan fungsi ruang yang berbeda.
1. Ruang Server
Ruang Server adalah ruangan yang dirancang khusus untuk menempatkan server Rumah sakit dan
perangkat-perangkat lain yang tidak terpisahkan dari server, seperti network system, communication
system, storage syatem, backup system dan Uninterruptable Power Supply (UPS). Ruangan ini berfungsi
untuk menempatkan Komputer Server dan peralatan lain yang menuntut beroperasi selama 24 jam sehari.
Ruangan ini diseting dengan suhu ruangan sekitar +/- 21° Celcius menggunakan 2 buah AC (air
conditioner). Ruangan ini dilengkapi dengan terminal listrik dari UPS (uninterruptible power supply)
sebagai pengaman suplai listrik bagi komputer server dan peralatan yang membutuhkan suplai listrik secara
kontinyu.Ruangan ini ditempatkan dilokasi yang tidak jauh dengan ruang SIM RS untuk memudahkan
pengontrolan jika sewaktu-waktu terdapat gangguan pada komputer server maupun peralatan lain yang ada
di ruang server. Ruang server juga dilengkapi akses internet akses internet untuk update anti virus dan
kontrol jarak jauh bila terjadi gangguan terhadap data server di luar jam kerja. Ruang server juga terkunci
untuk menghindarkan dari akses pihak yang tidak bertanggungjawab.
2. Ruang SIM RS
Ruang ini dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kantor Administrasi. Dilengkapi meja, kursi, telepon, komputer, printer dan


peralatan kantor lainnya. Ruangan ini digunakan untuk menerima tamu dan
melayani hal-hal yang berkaitan dengan masalah administrasi.
b. Bengkel perbaikan komputer dan alat-alat pendukung yang berhubungan dengan
jaringan. Di ruang ini dilengkapi telepon, meja kerja, sumber listrik, peralatan dan
bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan MR (maintenance and repair)
Komputer dan jaringan. Semua komputer dan peralatan jaringan lainnya disiapkan
dan disuplai
BAB IV
TATALAKSANA PEKERJAAN SIM RS

A. Pengertian
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang
terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit,
mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek, gudang
farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai
dengan pengendalian oleh manajemen.
B. Prinsip Dasar Operasional
1. Memberikan pelayanan sistem informasi dengan sebaik-baiknya dengan bekerjasama
dengan unit lainnya yang ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi di dalam
memenuhi kebutuhan informasi.
2. Memberikan pelayanan peralatan sistem informasi untuk kebutuhan unit-unit di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi
C. Tujuan SIM RS
1. Membangun dan mengembangkan infrastruktur SIM RS
2. Mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia rumah sakit.
3. Mengoperasionalkan teknologi informasi
4. Meningkatkan nilai jual rumah sakit
5. Meningkatkan mutu dan mempercepat proses pelayanan rumah sakit
6. Meningkatkan loyalitas dan kebanggaan karyawan terhadap rumah sakit
7. Meningkatkan kinerja rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif

D. Tugas SIM RS

1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS);

2. Pemeliharaan dan perbikan hardware;

3. Pemeliharaan dan perbaikan software;


4. Pengelolaan Hak User; dan
5. Pengendalian keamanan dan integritas data Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

E. Penatalaksanaan pekerjaan SIM RS


1) Mengembangkan sistem informasi
Tahapan pengembangan sistem
informasi
a. Perencanaan System.
Tahap ini merupakan suatu kegiatan yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan
system dengan menampungmasukan dari PPA (professional pemberi asuhan) tentang
pengembangan modul system informasi yang telah di setujui oleh penanggung jawab SIM RS.
Berikut adalah tahapan perencanaan system :

1. Penanggung jawab , Manajer unit / professional pemberi asuhan menuliskan


kebutuhan atau usulan pengembangan SIM dengan menggunakan formulir
usulan pengembangan SIM RS.
2. Bagian SIM RS menerima usulan pengembangan system.
3. Bagian SIM RS membahas dengan team tentang usulan pengembangan SIM
Rumah Sakit.
4. Apabila usulan pengembangan sejalan dengan aturan Rumah Sakit maka usulan
pengembangan akan di tindak lanjuti tetapi jika tidak akan ditolak.
b. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan data-data yang diperlukan
untuk untuk memperbaiki atau mengambangkansystem informasi management
rumah sakit. Tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Bagian SIM RS membahas kebutuhan-kebutuhan pihak pemberi usulan.
2. Bagian SIM RS meminta data-data yang di perlukan untuk pengembangan
kepada pihak pemberi usulan.
3. Apabila data untuk pengembangan sudah cukup maka team SIM RS akan
melaksanakan tahap selanjutnya. Sedangkan jika data yang di minta untuk
mengembangkan system belum cukup maka team SIM RS belum bisa
melakukan tahap berikutnya.
c. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah kegiatan mendefinisikan proses-proses dan kebutuhan-
kebutuhan sistem yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi. Dalam fase ini
ditentukan pemilihan teknologi yang akan diterapkan baik berupa client/server dan
rancangan database. Tahap yang di lakukan sebagai berikut:
1. Team SIM RS mengajukan rancangan sistem berupa design program / alur
(Flow chart) kepada pihak yang mengusulkan pengembangan system.
2. Design program / alur (Flow chart) yang di setujui oleh pengusul pengembangan
akan di tindak lanjuti oleh team SIM RS dan melaksanakan tahap berikutnya.
3. Design program / alur (Flow chart)yang tidak di setjui atau tidak sesuai dengan
expektasi pengusul maka akan di lakukan pembahasan ulang mengenai design
alur system sehingga diharapkan Design program / alur (Flow chart) sesuai
dengan kebutuhan user.

d. Pembuatan Program
Pembuatan program merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang
telah disusun agar dapat diwujudkan dalam system informasi management rumah sakit.
e. Uji coba Program
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.proses uji coba
ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar. Tahapan yang
dilakukan sebagai berikut :
1. Bagian SIM RS mempresentasikan hasil pembuatan program kepada pihak
pemberi usulan.
2. Apabila system yang dibuat telah susuai dengan kebutuhan pihak pemberi
usulan maka team SIM RS melakukan tahap selanjutnya
3. Apabila system yang telah dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan pihak pemberi
usulan maka team SIM RS akan mengulangi pembuatan program / system.
Sehingga di harapkan system yang di kembangkan sesuai dengan kebutuhan
pihak pemberi usulan
f. Pelatihan Program
Pelatihan program sangat penting dilakukan kepada user yang mengusulkan
pengembangan sistem agar user mampu menjalankan program komputer secara
baik dan benar. Tahapan pelatiahan sebagai berikut :
1. Team SIM RS berkoordinasi dengan SDI untuk mengatur jadwal pelatihan
kepada unit pihak pemberi usulan.
2. Team SIM RS menyiapkan sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan
pelatihan system baru.
g. Implementasi Program
Setelah pelatihan terhadap pengguna program dilakukan maka program dapat diimpementasikan.
Tahapan implementsi :
1. Team SIM RS berkoordinasi dengan pihak pemberi usulan tentang jadwal implementasi
system baru.
2. Setelah mendapat kesepakatan jadwal implementasi team SIM RS memberikan informasi
berupa pemberitahuan kepada user pengguna system baru tentang tanggal implementasi.
h. Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem secara rutin meliputi penataan ulang database, memback-up
dan scanning virus.
2) Mengelola Hardware
Pengelolaan hardware di unit IT meliputi :
a. Pengadaan alat
b. Perawatan alat
c. Perbaikan alat
d. Mutasi alat
e. Penambahan jaringan computer
3) Pengadaan Alat
Pengadaan alat-alat pendukung pedoman kerja SIM RS di unit-unit dilakukan
oleh masing-masing unit dengan sepengetahuan unit SIM RS. Pengadaan dan pembelian
alat dilakukan melalui unit logistik/pengadaan (penunjang non medis). Sebelum alat
tersebut digunakan oleh unit yang membutuhkan, maka alat tersebut dicek dan dites
terlebih dahulu oleh unit SIM RS. Setelah alat tersebut dipastikan tidak ada masalah,
selanjutnya alat tersebut dipasang di unit yang bersangkutan.

4) Perawatan Alat
a. Perawatan komputer dan jaringan dilakukan secara kontinyu di unit- unit yang
menggunakan komputer.
b. Perawatan komputer difokuskan pada kebersihan fisik komputer khususnya
c. Perawatan dilakukan menyesuaikan waktu beroperasinya unit kerja khususnya di
unit yang tingkat kesibukannya tinggi seperti Pendaftaran, Poli, UGD, apotek,
laboratorium dan lain sebagainya
d. Perawatan hardware komputer meliputi :
1. CPU yang terdiri dari motherboard, prosesor, ram, power supply, harddisk, cd
rom , casing CPU beserta kipas pendukungnya
2. Monitor
3. Printer
4. Scanner
5. Peralatan jaringan komputer ( kabel dan Switch Hub)
e. Penggunaan komputer di unit-unit diupayakan bisa sefektif mungkin. Jika tidak
digunakan, komputer dimatikan untuk menghindari panas berlebih (overheat).
f. Perawatan jaringan komputer dilakukan pada waktu tertentu, saat lalu lintas jaringan
tidak begitu sibuk, dengan cara merestart Swith hub.
5) Perbaikan Alat
Perbaikan komputer dan perangkat pendukung SIM RS lainnya dilakukan berdasarkan
kondisi kerusakan alat tersebut. Dilihat dari tingkat kerusakannya dibedakan menjadi
2 yaitu kerusakan ringan dan kerusakan berat.
a. Kerusakan ringan. Perbaikan pada kerusakan ini dilakukan bisa di unit terkait atau
dikerjakan di ruangan SIM RStergantung kerusakan yang ditangani.
b. Kerusakan berat. Kerusakan ini biasanya berkaitan dengan komponen alat yang
tidak tersedia di Unit SIM RSmaupun di unit pengadaan. Sehingga alat tersebut
harus diperbaiki di luar Rumah sakit.
6) Mutasi Alat
Mutasi alat dilakukan dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan di rumah sakit. Hal
tersebut terjadi untuk mengantisipasi terganggunya pelayanan di rumah sakit karena kerusakan
alat pada suatu unit yang mungkin memerlukan waktu perbaikan cukup lama. Mutasi alat
dilakukan antar unit. Misalkan dari SIM RS ke unit lain, dari unit lain ke unit SIM RS maupun
antar unit selain SIM RS. Mutasi tersebut tentu melalui sepengetahuan unit SIM RS.Mutasi alat
bisa berupa alat yang masih layak pakai dan alat yang sudah tidak layak pakai.Untuk mutasi alat
yang masih layak pakai dilakukan ketika pada suatu unit layanan pasien, salah satu alat terjadi
gangguan, maka secepat mungkin bila tidak bisa segera diperbaiki maka dicarikan alat
pengganti.Untuk mutasi alat yang tidak layak pakai / rusak, dilakukan ketika alat tersebut sudah
tidak bisa diperbaiki lagi atau mungkin bisa diperbaiki tapi menimbulkan pemborosan akibat
biaya perbaikan yang cukup tinggi dibanding membeli baru. Alat yang sudah rusak tersebut
kemudian dimutasi ke unit inventaris.

7) Penambahan Jaringan Komputer


Penambahan jaringan dilakukan ketika jaringan yang ada ternyata belum mampu
mengakomodasi kebutuhan komputer client.Sehingga perlu dibuatkan/ ditambah
jaringan baru.

3. Mengelola Software
Software komputer pada SIM RS Ibu dan Anak Dian Pertiwi dapat dibedakan ke dalam
beberapa jenis antara lain :
a. Sistem Operasi Komputer
Sistem operasi komputer dibedakan menjadi sistem operasi untuk komputer server dan
untuk client/user.:
1. Komputer server menggunakan Linux 16.04.
2. Sedangkan untuk sistem operasi komputer client menggunakan Linux dan
windows 7.
b. Program Aplikasi Pendukung
Program aplikasi pendukung yang digunakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian
Pertiwi antara lain ina cbg’s, Microsoft office, adobe reader, corel, photoshop dan
lain sebagainya
c. Program Anti Virus
Program Anti virus yang digunakan antara lain ESET NOD32, smadav, avira, avg dll.
Untuk mengantisipasi serangan virus, maka antivirus diupayakan selalu update.
d. Program Aplikasi SIM RS
Program aplikasi untuk database menggunakan Mysql 5.3.2. Sedangkan program
untuk client dibuat menggunakan Java dan Php
4. Pengelolaan hak akses User
Pengelolaan hak akses meliputi
:
1. Hak Akses Aplikasi SIM RS
Pemberian hak akses SIM RS adalah pemberian User ID dan password kepada
pengguna SIM Rumah SakitAgar pengguna bisa mengakses SIM rumah sakit
sesuai dengan kewenangannya dan tanggung jawabnya. Pemberian hak akses user
meliputi :
A. Pelaksana
1) Pelaksana Pendafatran
Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana pendaftran meliputi : Input
pasien baru, edit data pasien, modul registrasi rawat jalan, modul registrasi
rawat inap, modul catatan pasien.
2) pelaksana Admin
Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana pendaftran meliputi : modul
transaksi dan billingan rawat jalan, modul transaksi dan billingan rawat inap,
modul catatan pasien.
3) pelaksana Customer Service
Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana Customer Service meliputi :
Input pasien baru, edit data pasien, modul registrasi rawat jalan, modul
registrasi rawat inap, modul catatan pasien.
4) pelaksana Poli Rawat Jalan
Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana Poli rawat jalan meliputi :
modul penginputan tindakan rawat jalan dan modul catatan pasien.
5) pelaksana Penunjang Medis (Radiologi,labboratorium)
Kewenangan yang diberikan kepada Penunjang Medis (Radiologi,
laboratorium) meliputi : modul input tindakan (Radiologi,labboratorium) dan
modul catatan pasien..
6) pelaksana Farmasi
Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana Farmasi meliputi : modul
pemberian obat rawat jalan , modul pemberia obat rawat inap dan modul
catatan pasien.

7) pelaksana Rawat inap


Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana rawat inap meliputi : modul
penginputan tindakan rawat inap dan modul catatan pasien.
8) pelaksana SDI
Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana SDI meliputi : modul
penginputan data pegawai baru dan edit data pegawai.
B. Staff / Koordinator
1) Koordinator Frontline
Kewenangan yang diberikan kepada Koordinator Pendaftran meliputi : Input
pasien baru, edit data pasien, modul registrasi rawat jalan, modul registrasi
rawat inap, modul catatan pasien, modul edit poli tujuan,modul edit
penangungjawab pasien ranap, laporan kunjungan per poli.
2) Staff Keuangan Dan Administrasi
Kewenangan yang diberikan kepada Staff Keuangan meliputi : modul
transaksi dan billingan rawat jalan, modul transaksi dan billingan rawat inap,
modul catatan pasien,laporan keuangan, laporan jasa medis dokter,jurnal
harian,jurnal tahunan.
3) Staff Farmasi
Kewenangan yang diberikan kepada staff Farmasi meliputi : modul
pemberian obat rawat jalan , modul pemberia obat rawat inap dan modul
catatan pasien,gudang farmasi,rekap pemesanan, rekap obat per poli.
4) Staff Rekrutment Dan Kesejahterahan
pewenangan yang diberikan kepada staf SDI meliputi : modul penginputan
data pegawai baru dan edit data pegawai, laporan data pegawai.
C. SupervisiorDan Kepala Instalasi
1) Supervisior Akuntansi
kewenangan yang diberikan kepada Supervisior Akuntansi meliputi : modul
transaksi dan billingan rawat jalan, modul transaksi dan billingan rawat inap,
modul catatan pasien,laporan keuangan, laporan jasa medis dokter,laporan
jurnal harian,laporan jurnal tahunan,sirkulasi obat.
2) Kepala instalasi rekam medis
kewenangan yang diberikan kepada Kepala instalasi rekam medis meliputi :
Input pasien baru, edit data pasien, modul registrasi rawat jalan, modul
registrasi rawat inap, modul catatan pasien, modul edit poli tujuan,modul edit
penangungjawab pasien ranap, laporan kunjungan per poli,laporan 10
diagnosa penyakit tertinggi, laporan demografi pasien.
3) Kepala Instalasi Laboratorium dan Radiologi
Kewenangan yang diberikan kepada Kepala Instalasi Laboratorium dan
Radiologi meliputi : modul input tindakan (Radiologi,labboratorium) dan
modul catatan pasien, rekap jumlah pasien.
4) Supervisiorkeperaatan rawat jalan dan IGD
Kewenangan yang diberikan kepada Supervisiorkeperaatan rawat jalan dan
IGD meliputi : modul penginputan tindakan rawat jalan dan modul catatan
pasien, rekap jumlah pasien, laporan pasien per poli.
5) Kepala instalasi rawat jalan dan IGD
Kewenangan yang diberikan kepada kepalainstalasi rawat jalan dan IGD
meliputi : modul penginputan tindakan rawat jalan dan modul catatan pasien,
rekap jumlah pasien, laporan pasien per poli.

6) Supervisior keperawatan rawat inap


Kewenangan yang diberikan kepada Supervisiorkeperaatan rawat inap baik
rawat inap 3,4,5 , ICU , hemodialisa, bedah sentral, kebidanan, perinatal dan
kepala unit ICU , hemodialisa, bedah sentral, kebidanan, perinatal meliputi:
modul penginputan tindakan rawat inap dan modul catatan pasien, rekap
jumlah pasien.

7) Kepala instalasi rawat inap


Kewenangan yang diberikan kepada Kepala instalasirawat inap baik rawat
inap 3,4,5 , ICU , hemodialisa, bedah sentral, kebidanan, perinatal dan kepala
unit ICU , hemodialisa, bedah sentral, kebidanan, perinatal meliputi: modul
penginputan tindakan rawat inap dan modul catatan pasien, rekap jumlah
pasien.

8) Supervisior SDI
kewenangan yang diberikan kepada spv SDI meliputi : modul penginputan
data pegawai baru dan edit data pegawai, laporan data pegawai.

9) SupervisiorIPSRS + RT
kewenangan yang diberikan kepada spv ipsrs + Rt meliputi : modul
penginputan data inventori barang, laporan iventori barang.

D. Manager
1) Manager SDI dan Umum
kewenangan yang diberikan kepada manager umum meliputi : modul
penginputan data inventori barang, laporan iventori barang.

2) Manager ADM dan Keuangan


kewenangan yang diberikan kepada manager umum meliputi : modul
transaksi dan billingan rawat jalan, modul transaksi dan billingan rawat inap,
modul catatan pasien,laporan keuangan, laporan jasa medis dokter,laporan
jurnal harian,laporan jurnal tahunan,sirkulasi
3) Manager Keperawatan dan Kebidanan
modul input tindakan (Radiologi,labboratorium) dan modul catatan pasien,
rekap jumlah pasien,modul penginputan tindakan rawat jalan, rekap jumlah
pasien, laporan pasien per poli,modul penginputan tindakan rawat inap dan
modul catatan pasien, rekap jumlah pasien.
4) Manager Pelayanan Dan Penunjang Medis
kewenangan yang diberikan kepada manager penunjang medis meliputi :
Input pasien baru, edit data pasien, modul registrasi rawat jalan, modul
registrasi rawat inap, modul catatan pasien, modul edit poli tujuan,modul edit
penangungjawab pasien ranap, laporan kunjungan per poli,laporan 10
diagnosa penyakit tertinggi, laporan demografi pasien.
E. Direktur
1) Direktur Utama
Kewenangan yang diberikan kepada direktur Utama adalah semua modul
aplikasi SIM RS
2) Direktur Umum
Kewenangan yang diberikan kepada direktur Utama meliputi : modul
keuangan, modul pengadaan, modul SDI.
3) Direktur Medis
Kewenangan yang diberikan kepada Direktur Utama meliputi : modul rekam
medis, modul keperawatan.
F. Dewan Pengawas
1) Badan Pelaksana Harian
Kewenangan yang diberikan kepada BPH adalah semua modul aplikasi SIM RS
2. Hak Akases Ke Ruang Server
Pemberian hak akses ke dalam ruangan server adalah pemberian izin dari
penanggung jawab simrs kepada pihak tertentu untuk masuk kedalam ruang server.
5. Mengelola Keamanan Dan Integritas Data.
Sistem keamanan komputer merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk
mengamankan kinerja dan proses komputer. Penerapan keamanan dalam kehidupan
sehari-hari berguna sebagai penjaga sumber daya sistem agar tidak digunakan, modifikasi,
interupsi, dan diganggu oleh orang yang tidak berwenang.Keamanan dan securitas data di
rumah sakit umum pku muhammadiyah meliputi :
A. Pengelolaan Keamanan perangkat lunak (software) dan data.
Pengelolaan Keamanan perangkat lunak adalah segala bentuk pencegahan yang
dirancang untuk memperkuat keamanan informas meliputi
1) System Backup Data.
Back up data adalah penyimpanan data sistem informasi management rumah sakit
sebagai upaya penyelamatan dari resiko kehilangan data. proses lebih detail tentang
back up data akan dijelaskan dalam SPO (standar prosedur oprasional)
back up data yang telah di sah kan oleh direktur utama Rumah Sakit Ibu dan Anak
Dian Pertiwi.
2) Enkripsi Settingan Database Dan Pemberian Password Server
Ekripsi database dan pemberian password server merupakan salah satu bentuk
upaya team SIM RS dalam mencegah pihak asing atau yang tidak bertanggung
jawab untuk membaca atau memanfaatkan settingan database/login kedalam
system server untuk kepentingan yang tidak ada kaitannya dengan rumah sakit
demi terjaganya integritas data Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi.
B. Pengelolaan Keamanan Hardware
Pengelolaan Keamanan hardware adalah bentuk upaya pecegahan kerusakan perangkat
keras (hardware) baik dari factor external ataupun internal.

6. Management Data SIM RS Ibu dan Anak Dian Pertiwi.


a. Management Data Mutu.
1. Penjadwalan pengambilan data indicator mutu dilakukan oleh
PMKP menggunakan aplikasi SISMADAK.
2. Pengambilan dan Pengumpulan data ke SIM RS
Data yang diambil dan dikumpulkan dari unit-unit rumah sakitdijadikan sumber
informasi sebagai inputan system, komponen data mutu meliputi : indicator mutu
instalasi Hemodialisa, ICU, IKB, SIM RS, Administrasi, Keuangan, Atem, CSSD,
Laundry, Farmasi, Gizi, IBS, IGD, Kesling, Laborat, PPI, Rekam Medis, SDI ,
Teknik Listrik dan Bangunan.
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis oleh komite
PMKP untuk dijadikan laporan kepada pihak internal rumah sakit.
4. Pelaporan hasil analisis dilaporkan kepada direktur
5. Evaluasi dan pembahasan hasil ,apabila ditemukan mutu unit yang dinilai tidak
memenuhi standar maka unit akan mendapat rekomendasi direktur utama melalui
komite PMKP untuk meningkatkan mutu unit.

b. Management Data Insiden Keselamatan Pasien.


1. Penjadwalan pengambilan data insiden keselamatan pasien dilakukan oleh PMKP
2. Pengambilan dan Pengumpulan data ke SIM RS
Data yang diambil dan dikumpulkan dari petugas perawatan pasien rumah
sakitdijadikan sumber informasi sebagai inputan sistem. Komponen data Insiden
keselamatan pasien meliputi :
1) Data Pasien
a) Nama pasien
b) Alamat pasien
c) Tanggal lahir
d) Umur
e) Nomor rekam medis
f) Jenis kelamin
g) Penanggung biaya pasien
h) Nama faskes perujuk
i) Tanggal masuk
j) Masuk dari (IGD / Instalasi Rawat jalan)
k) DPJP
2) Rincian Kejadian
a) Waktu dan lokasi kejadian
b) Insiden
c) Kronologi kejadian
d) Tipe Insiden
e) Orang pertama yang melaporkan insiden
f) Insiden terjadi kepada
g) Lokasi asuhan saat terjadi insiden (pasien)
h) Pasien dari bidang spesialis
i) Unit kerja yang terkait langsung.
j) Akibat insiden terhadap pasien
k) Tindakan yang dilakukan segera dan hasilnya
l) Tim yang merespon kejadian
m) Kejadian yang sama di unit lain (ya /tidak)
3) Berita acara pelaporan
a) Tanggal disusunya laporan dan tanggal laporan di terima
b) Penyusun laporan dan penerima laporan
c) Instalasi / bagian
4) Grading
a) Skor dampak
b) Skor akhir
c) Grading
d) Rencana langkah selanjutnya
e) Catatan tambahan
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis oleh komite
PMKP untuk dijadikan laporan kepada pihak internal rumah sakit.
4. Pelaporan hasil analisis dilaporkan kepada direktur
5. Evaluasi dan pembahasan hasil apabila ditemukan data keselamatan pasien yang
melebihi standar maka unit akan mendapat rekomendasi direktur utama dan komite
PMKP untuk meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit.

c. Management Data Insiden Kecelakaan Kerja.


1. Penjadawalan pengambilan data Insiden kecelakaan kerja oleh komite K3RS
2. Pengambilan dan Pengumpulandata ke apkikasi K3
Data yang diambil dan dikumpulkan dicatat dalam status formulir yang disebut
dokumen sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
Komponen data insiden kecelakaan kerja misalnya :
1) Data-data Umum
a) Bagian / Instansi
b) Kejadian Kecelakaan
i. Lokasi kecelakaan
ii. Tanggal kecelakaan
iii. Jam kecelakaan
c) Tanggal dilaporkan
d) Kronologi kecelakaan kerja
2) Obyek kecelakaan
a. Tenaga kerja
i. Adakah korban dalam kejadian kecelakaan
ii. Jumlah korban tenaga kerja
iii. Nama korban
iv. Tindakan pertama pada korban
v. Keparahan cidera
vi. Bagian tubuh yang mengalami cidera
vii. Kehilangan jam kerja
viii. Perkiraan biaya
b. Peralatan atau property
i. Adakah property yang mengalami kerusakan
ii. Tingkat kerusakan pada property
iii. Berapa perkiraan waktu perbaikan
iv. Apakah berpengaruh vital pada pelayanan
v. Apakah kejadian di sebabkan oleh peralatan
c. Lingkungan
i. Apakah tumpahan merupakan B3
ii. Nama B3
iii. Adakah MSDS bahan tersebut
iv. Apakah kejadian menimbulkan pencemaran lingkungan.
v. Dalam penanggulagan kejadian , adakah jam kerja yang hilang.
3) Analisa kejadian
a. Type kecelakaan
i. Jenis kecelakaan atau penyebab timbulnya cidera
ii. Apabila penyebab dari bahan beracun
b. Analisa penyebab
i. Apabila disebabkan oleh factor manusia
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis oleh komite
K3RS untuk dijadikan laporan kepada pihak internal maupun external rumah sakit.
4. Pelaporan hasil analisis
a) Internal (direktur)
b) External (dinas ketenaga kerjaan kabupaten)
5. Evaluasi dan pembahasan hasil ,apabila ditemukan angka Insiden kecelakaan kerja yang
melebihi standar maka unit akan mendapat rekomendasi direktur utama dan komite
K3RS untuk menurunkan dan angka Insiden kecelakaan rumah sakit.
d. Management Data Surveilans Kejadian Angka Infeksi.
1. Penjadawalan pengambilan data angka kejadian infeksi oleh komite PPI
2. Pengambilan dan pengumpulandata ke aplikasi hais
Data yang diambil dan dikumpulkan dicatat dalam status formulir yang disebut
dokumen sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis oleh komite
PPI untuk dijadikan laporan kepada pihak internal maupun external rumah sakit,
Komponen data surveilans kejadian angka infeksi meliputi :
a) Insiden Rate pasien yang terinfeksi phlebitis
b) Angka pasien yang terinfeksi infeksi daerah operasi (IDO)
c) Insiden Rate pasien yang terinfeksi aliran darah (IAD)
d) Kejadian petugas tertusuk jarum bekas pasien
e) Insiden Rate pasien yang terinfeksi kateter urine
f) Insiden Rate yang terinfeksi Ventilator associated Pneumonia VAP
g) Hasil audit kepatuhan melakukan hand hygiene
h) Hasil audit kepatuhan penggunaan APD
i) Hasil audit penggunaan anti biotik.
4. Pelaporan hasil analisis
a) Internal (direktur)
b) External (dinas kesehatan kabupaten)
5. Evaluasi dan pembahasan hasil ,apabila ditemukan angka inveksi yang melebihi
standar maka unit akan mendapat rekomendasi direktur dan komite ppi untuk
menurunkan angka inveksi rumah sakit.
e. Management Data On Going Profesional Practice Evaluation (OPPE).
1. Penjadwalan pengambilan data On Going Profesional Practice Evaluation
(OPPE) komite medis berkerja sama dengan bagian SDI dan komite
PMKP.
2. Pengambilan dan pengumpulan data ke SIM RS
Data yang diambil dan dikumpulkan dicatat dalam status formulir yang disebut
dokumen sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
Komponen data OPPE meliputi :
a) Asuhan pasien
b) Keterampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi
c) Praktik berbasis sistem
d) Pengetahuan medis/klinik (medical/clinical knowledge)
e) Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktik (practice based learning
improvement)
f) Profesionalisme
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis oleh komite
medis untuk dijadikan laporan kepada direktur utama rumah sakit.
4. Pelaporan hasil analisis dilaporkan kepada direktur
5. Evaluasi dan pembahasan hasil ,apabila ditemukan data OPPE yang kurang dari
standar maka dokter yang bersangkutan akan mendapat rekomendasi dari direktur
utama dan komite medis untuk meningkatkan nilai OPPE di rumah sakit.
7. Analisis Dan Pengolahan Data Sistem Informasi Management Rumah Sakit.
Data yang telah di input oleh unit-unit dalam system informasi management rumah sakit
akan di olah dan di analisis untuk memenuhi kebutuhan :
a. Asuhan Pasien
Data informasi pasien yang di input dalam aplikasi SIM RS oleh perawat mengenai
asesmen pasien dapat di olah untuk menentukan asuhan pasien yang sesuai dengan
kondisi pasien.
b. Management Rumah Sakit
Data yang di input dalam SIM RS oleh pelaksana unit akan di olah penanggung jawab unit
untuk dijadikan laporan unit dan di informasikan kepada management rumah sakit guna
mendukung management dalam mengambil keputusan dan kebijakan.
Contoh : laporan data stok obat dapat digunakan management rumah sakit dalam
melakukan pemesanan dan pembelian obat.
c. Management Mutu
Data yang telah di input dalam SIM RS oleh penanggung jawab data mutu diolah
untuk dijadikan informasi dan dilaporkan komite PMKP kepada management rumah
sakit kemudian digunakan dalam mengambil keputusan dan kebijakan terkait mutu.
Contoh : laporan mutu unit SIM RS dapat dijadikan sumber informasi oleh komite
PMKP dalam melaukan peningkatan mutu unit SIM RS.
d. Pendidikan Dan Penelitian.
Data yan telah diinput oleh petugas sim rs apabila dibutuhkan oleh pihak lain yang
telah mendapat izin dapat di olah menjadi informasi yang mendukung pendidikan dan
pelatihan. Contoh : laporan demografi 10 besar penyakit dapat dijadikan sumber data
penelitian tentang suatu daerah.

8. Penyajian data system informasi management Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian
Pertiwi. Penyajian data dibagi menjadi beberapa hal diantaranya.
a. Pengguna Informasi
1) Pengguna Informasi Internal
Pengguna informasi internal diantaranya jajaran direktur rumah sakit, jajaran
management rumah sakit dan penanggung jawap unit.
2) Pengguna Informasi External
Pengguna informasi external adalah Dinas kesehatan kabupaten dan pasien rumah sakit.
3) Format Penyajian Informasi.
Format penyajian informasi di bagi menjadi dua hal :
a) Media Online
Format media online diantaranya Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT) yang memberikan informasi kepada pasien tentang ketersediaan
kamar rawat inap di rumah sakit , website rumah sakit yang memberikan pasien
informasi tentang jadwal praktik dokter di rumah sakit, dan media social facebook,
instagram dan twitter yang memberikan informasi terkini tentang kegiatan atau
berita yang terjadi di lingkkungan rumah sakit.
b) Pelaporan Tertulis Dan Grafik
Format Pelaporan tertulis dan grafik diantaranya
b. Kategori Registrasi
Rekap registrasi pertanggal, perbulan dan pertahun format ini penyajian data
dalam bentuk data yang berisi tentang tanggal registrasi pasien, jam penginputan,
dokter yang dituju pasien,nomer rekam medis, nama pasien, no.telp, umur, jenis
kelamin, poliklinik,status, asal rujukan, dan jenis bayar.

c. Kategori Kefarmasian
1. Rekap Industry Farmasi
Rekap industry farmasi merupakan kumpulan data perusahaan yang menyuplai obat
ke unit farmasi rsu fastabiq sehat pku muhammadiyah format penyajian dalam
bentuk data yang berisi nama industry, alamat industry, kota , dan nomor telfon
industry.
2. Rekap Jenis Obat
Rekap jenis obat merupakan kumpulan data jenis obat , missal : alkes habis pakai,
alkes non habis pakai, generic tetes dll. Format penyajian informasi dalam bentuk
data yang berisi tentang nama jenis dan keterangan.
3. Rekap Obat
Rekap obat merupakan kumpulan data obat dan data harga obat bentuk penyajian
dalam bentuk data yang berisi tentang kode obat, nama obat letak obat,hrg.beli,
penjualan ralan, penjualan kelas 1,penjualan kelas 2, penjualan kelas 3,penjualan
kelas utama,penjualan kelas vip,penjualan kelas vvip, harga jual bebas,harga jual
karyawan, stok minimal.
4. Rekap Stok Opname
Penyajian informasi stok opname dengan format data yang berisi tentang nama obat
,kategori obat, satuan obat, harga obat,dan stok obat.
5. Rekap Mutasi Obat
Rekap mutasi obat merupakan kumpulan data tentang pemindahan obat dari
gudang obat format penyajian informasi dalam bentuk data yang berisi tentang asal
barang, tempat pemindahan barang, kode barang, nama barang,jumlah yang di
pindah, dan tanggal pemindahan.
6. Rekap Stok Obat / Sirkulasi Obat.
Penyajian informasi stok obat dengan format data yang berisi tentang nama obat,
stok awal obat, pengadaan obat, pemesanan obat, penjualan, pemberian obat ke
pasien, dan stok akhir obat.Rekap Permintaan Obat
Rekap permintaan obat merupakan laporan yang diguanakan oleh unit farmasi
untuk memesan obat. Format penyajian informasi berupa data dengan isi kode
obat, nama obat, satuan, jenis obat dan jumlah obat yang di pesan.
7. Rekap Penerimaan Obat
Rekap penerimaan obat merupakan bentuk laporan yang digunakan oleh unit
farmasi untuk mengolah data penerimaan obat, format penyajian informasi
berupa data yang berisi tentang no faktur, nama supplier, petugas yang menginput,
nama barang, satuan, jumlah beli, harga beli, total harga beli, diskon dalam bentuk
persentase, jumlah besar diskon dlam bentuk rupiah, total bayar.
8. Rekap Penjualan Obat.
Rekap penjualan obat merupakan bentuk laporan yang digunakan oleh farmasi ,
format penyajian informasi berupa data yang berisi no nota, tanggal
pembenjualan ,petugas yang melayani,pasien ,ppn,nama barang, hatga, jumlah obat
yang dijual,total harga,potongan ,tambahan ,aturan pakai dan jumlah tolat yang
harus dibayar pasien.
d. Kategori Iventory (Gudang).
1. Rekap Iventori
Rekap iventori merupakan laporan bagian pengadan yang penyajia informasi
dalam format data yang berisi no iventori, kode barang, nama barang, produsen
,merk,tahun produksi , katogori ,jenis, asal barang,tanggal pengadaan harga
,status barang, tempat pedistribusian barang.
2. Rekap Sirkulasi Barang
Rekap sirkulasi merupakan bentuk laporan bagian pengadaan yang format
penyajiannya dalam bentuk data yang berisi tentang no inventory kode
barang,nama barang, peminjam, tanggal peminjam,tanggal pengembalian dan
petugas pengembalian.
e. Kategori Rekam Medis
1. Laporan penyakit tidak menular rawat inap
Format penyajian informasi berbentuk data yang berisi tentang jenis penyakit,
kode diagnosa penyakit dan jumlah pasien menurut golongan umur dan jenis
kelamin.
2. Laporan Penyakit Tidak Menular Rawat Jalan
Format penyajian informasi berbentuk data yang berisi tentang jenis penyakit,
kode diagnosa penyakit dan jumlah pasien menurut golongan umur dan jenis
kelamin.
3. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi tentang no DTD , no
daftar terperinci, Golongan sebab Penyakit, jumlah pasien kasus menurut
golongan umur dan jenis kelamin, kasus baru menurut jenis kelamin, jumlah
kasus baru, dan jumlah kunjungan.
4. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi tentang no DTD , no
daftar terperinci, Golongan sebab Penyakit, jumlah pasien kasus menurut
golongan umur dan jenis kelamin, kasus baru menurut jenis kelamin, jumlah
pasien keluar hidup, dan jumlah pasien mati.
5. Laporan Kunjungan Rawat Jalan
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi tentang pilikninik waktu
kunjungan berdasarkan jenis bayar pasien, dan total kunjungan poli rawat jalan.
6. Laporan Data Kesakitan
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi tentang kode ICD-X
,jenis penyakit, jumlah kasus dan jumlah kunjungan kasus berdasarkan golongan
umur.
f. Kategori Keuangan
Dalam kategori keuangan pelaporan berbentuk jurnal harian Format penyajianm
informasi berbentuk data yang brisi tentang tanggal transaksi pasien,kode rekening
akun, nama akun rekening, keterangan yang menunjukan jenis pemetiksaaan per
pasien, debet , dan kredit.

3. Jadwal Pemberian Informasi


data informasi bisa didapatkan oleh unit baik secara real time ,bulanan maupun
mingguan dikarenakan setiap penanggung jawab unit di berikan kewenangan untuk
mengakses cetak laporan sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab.
BAB V
LOGISTIK
A. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Tim IT melakukan pengadaan seperti :
1). Alat Kerja alat yang digunakan sub bagian tehnik untuk bekerja 2.
Komponen suku cadang adalah barang pengganti
2). Kertas HVS

B. Tujuan
Tujuan Tim IT melakukan pengadaan adalah :
1). Alat kerja dengan tujuan dalam melakukan pekerjaan petugas IT bisa bekerja
dengan baik dan hasil yang baik
2). Komponen suku cadang dengan tujuan apabila komponen utama yang sedang
beroperasi atau di gunakan rusak,maka komponen suku cadang langsung bisa di
pasang untuk menggantikan
3). Kertas HVS dengan tujuan setiap inspeksi yang di lakukan staff tehnik tercatat
dengan baik dan terdokumen dalam bentuk checklist

C. Permintaan
Tim IT melakukan pengadaan dengan cara mengisi form pengadaan dengn lengkap dan
jelas,lalu meminta tandan tangan kepada Direktur Umum atau Konsultan IT lalu
menyerahkan form pengadaan kepada bagian admin pengadaan dan dimintakan
persetujuan kepada manager keuangan dengan bukti tanda tangan manager
keuangan,setelah itu bagian bagian pembelanjaan membelanjakan barang permintaan,dan
sub bagian tehnik mengisi buku pengabilan barang,dengan alur sebagai berikut:

Tim IT Direktur Umum Admin Pengadaan

Pembelanjaan Manager keuangan


Barang
D. Penggantian
Tim IT Menyiapkan semua alat kerja dan menempatkan sarana yang rusak di
bengkel,lalu mengambil komponen yang rusak tanpa merusak komponen lain yang masih
terpasang,setelah semua bagian rusak terambil lalu menyiapkan komponen yang baru dan
memasang pada sarana yang telah di bongkar dengan kondisi dan posisi yang sama seperti
posisi komponen yang rusak,dengan teliti dan memastikan tidak ada bagian yang
terlewatkan untuk dipasang,setelah semua terpasang maka petugas tehnik melakukan uji
fungsi untuk memastikan bahwa sarana berfungsi dengan baik dan benar.
E. Penyimpanan
Petugas tehnik setelah mengambil barang dari pengadaan lalu menyimpan komponen dan
barang di ruang penyimpanan yang terdapat rak barang,yang telah tertata rapi dan di kasih
label.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah hal penting dan utama yang harus di perhatikan,di jaga dimana pasien
tidak merasa terancam,terganggu,terluka dari kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh petugas
tehnik.

B. Tujuan
Memberikan rasa aman dan asuhan yang baik kepada pasien,terciptanya budaya keselamatan
pasien dan menurunkan atau menghilangkan kejadian yang tidak diinginkan di Rumah Sakit.

C. Sasaran Keselamatan Pasien


Petugas IT mengupayakan tidak adanya kecelakaan kerja yang bisa berdampak pada pasien disetiap
melakukan pekerjaan dan melakukan pemeliharaan sarana yang ada di setiap instalasi, yang
berhubungan,berdekatan dengan pasien.

D. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Petugas IT dalam melaksanakan pekerjaan memperhatikan keselamatan pasien dengan sesuai
prosedur yang ada dengan cara memberikan perimeter di sekeliling area pekerjaan yang sedang
berlangsung, dan memberikan pengumuman atau informasi yang bisa berupa tulisan ataupun tanda
bahwa sedang terjadi perawatan oleh petugas tehnik,supaya pasien tidak terdampak dari potensi
oleh bahaya yang di timbulkan pekerjaan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Teknologi Informasi


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan aspek yang pertama harus diperhatikan setiap
melakukan pekerjaan, termasuk ketika bekerja dengan komputer. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa bekerja dengan komputer dapat menyebabkan gangguan kesehatan
bahkan keselamatan bagi pekerja khususnya
1. Komputer dan Kesehatan Kerja
a. Posisi tubuh, posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan, dan kondisi
lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan saat bekerja dengan
computer
b. Pengguna komputer dapat menderita nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tulang (bahu,
pergelangan tangan, leher, punggung, dan pinggang bagian bawah).
c. Pengguna komputer dapat terserang penyakit lain seperti kesemutan, badan bengkak,
anggota badan kaku, sakit ginjal, mata merah, berair, nyeri, dan bahkan gangguan
penglihatan.
d. Proses perawatan dan perbaikan komputer seringkali berhadapan dengan debu dan
kotoran tikus yang dapat menjadi sumber penyakit seperti batuk, gangguan pernafasan
bahkan leptopirosis.
B. Pencegahan kecelakaan kerja pada petugas
Upaya pencegahan dilakukan dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja serta tindakan antisipatif bila terjadi
kecelakaan kerja. Hal-hal yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan kerja antara lain :
1. Posisi tubuh yang kurang tepat pada saat mengoperasikan komputer. Langkah antisipasi
yang dilakukan :
a. Gunakan kursi ideal dilengkapi sandaran. Kursi ideal bisa disetel ketinggiannya serta
bisa diputar.
b. Sandaran harus berada sedikitnya 50 mm diatas permukaan bidang kerja.
c. Sandaran tidak menjadikan tubuh membungkuk.
d. Sudut antara tubuh dan paha harus melebihi 100 derajat.

2. Posisi mata yang kurang tepat pada saat mengoperasikan komputer. Langkah antisipasi
yang dilakukan :Layar monitor harus berada dibawah level mata, supaya pandangan mata
tidak mendongak ke atas
3. Posisi lengan yang kurang tepat pada saat mengoperasikan komputer. Langkah antisipasi
yang dilakukan :
a. Sudut antara lengan atas dan lengan bawah sedikitnya 100 derajat.
b. Posisi lengan bawah harus lurus dan sejajar bidang kerja.
4. Pada saat melakukan perawatan dan perbaikan komputer. Langkah antisipasi yang
dilakukan :
a. Menggunakan perlengkapan kerja yang diperlukan seperti masker, sarung tangan,
wear pack dan lain sebagainya.
b. Ketersediaan kebersihan dan peralatan P3K seperti antiseptic, sabun cuci tangan,
perban dan lain sebagainya
C. Potensi Bahaya Di Sekitar Komputer
1. Casing CPU
Kebanyakan Casing CPU terbuat dari bahan logam. Perangkat Catudaya (power supply)
menempel pada casing CPU. Catudaya menggunakan saluran fasa negatif sumber listrik
untuk Sistim pentanahannya (grounding).Grounding catudaya terhubung ke body
komputer.Potensi bahaya : sengatan listrik ketika memegang casing CPU tanpa memakai
alas kaki kering
2. Monitor
Layar monitor memancarkan radiasi elektromagnetik berupa sinar katodaPotensi
bahaya: mata cepat lelah dan iritasi
3. Kabel Catu daya
Merupakan jalur aliran listrik tegangan tinggi Potensi bahaya: sengatan listrik bila ada
bagian kabel yang lecet dan terbuka
4. Keyboard
e) Posisi dan ketinggian keyboard yang kurang tepat terhadap bidang kerja bisa
menyebabkan gangguan pada sendi pergelangan tangan dan ruas jari-jariPotensi
bahaya: nyeri terus-menerus pada sendi pergelangan tangan dan ruas-ruas jari.
f) Repetitive Strain Injury (RSI). RSI merupakan sindroma sakit berkepanjangan dari
otot tendon tangan atau sindroma kaku pada saluran tulang pergelangan tangan
(carpal).
5. Kelelahan mata
a. Kurangi efek silau dengan menempatkan monitor di dalam ruangan pada posisi
yang tidak memantulkan sinar dari sumber cahaya lain
b. Setel brightness dan contrast sinar dari layar monitor pada level yang nyaman
untuk mata
c. Sering-sering mengedipkan mata untuk menjaga mata tidak cepat kering
d. Sesekali memandang j auh keluar ruangan
6. Kejenuhan dan kelelahan fisik
Duduk di depan komputer untuk jangka lama sering menyebabkan leher dan pundak
kaku serta adakalanya sakit pada pinggang bawah. Lakukan peregangan setiap jam atau
kapan saja anda merasa kaku, bisa juga berdiri dan berjalan berkeliling kapan saja bila
diperlukan. Anda akan merasa lebih baik
7. Debu dan kotoran
Kebersihan komputer di satu tempat dengan tempat yang lain kondisinya berbeda- beda.
Kondisi komputer di ruangan yang ber AC biasanya relatif lebih bersih dibandingkan
komputer di ruangan yang tidak ber AC. Dalam jangka waktu tertentu, komputer akan
dipenuhi debu. Bahkan di beberapa tempat ada beberapa komputer yang terdapat kotoran
tikus.
BAB VIII
PENINGAKATAN MUTU

Sistem informasi management rumah sakit sebagai suatu sistem yang terbuka tidak dapat
dijamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan, kekurangan dan penyelewengan umum
lainnya. Oleh karena itu peningkatan mutu harus diterapkan untuk mencegah atau menjaga
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
Peningkatan mutu sistem informasi dapat dikategorikan menjadi dua yaitu :
1. Peningkatan secara umum
Merupakan peningkatan diluar aplikasi sistem pengolahan data.
Dapat di kategorikan menjadi :
a. Peningkatan kemampuan SDM
b. Peningkatan hardware pendukung.
2. Peningkatan secara sistem Aplikasi
Peningkatanaplikasi merupakan Peningkatan aplikasi system informasi menegement rumah
sakit. Peningkatan aplikasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Peningkatan/update SIM RS.
b. Peningkatan software pendukung sim rs.
2. Penutup
Pedoman Sim Rs sangat penting didalam upaya mendukung kecepatan dan ketepatan
layanan kepada pasien dan memberikan data yang dibutuhan oleh pasien dan manajemen rumah
sakit. Diharapkan agar buku ini dapat dijadikan acuan bagi pihak Manajemen dan setiap
pekerja dalam meningkatkan mutu pelayanan sistem informasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Dian Pertiwi.

Ditetapkan di : Karanganyar
Pada Tanggal :
Direktur Utama
Rumah Sakit Ibu dan Anak Dian Pertiwi

Anda mungkin juga menyukai