Resume Idk 2
Resume Idk 2
KELAS : 1B
PRODI : S1
NIM : SR132070077
A. Tulang
1. Bagian-bagian utama tulang rangka
Tulang adalah jaringan hidup yang akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak
mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat
tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang
membuatnya kuat dan elastic. Rangka manusia tersusun dari 206 tulang yang
diambungkan oleh persendian yag terdiri dari :
1. Tengkorak otak (neurokranial) : 8 buah
2. Tengkorak wajah(splanknokranial) : 14 buah
3. Tengorak telinga dalam : 6 buah
4. Tulang lidah : 1 buah
5. Tulang kerangka dada : 2 buah
6. Tulang belakang dan tulang panggul : 26 buah
7. Tulang anggota gerak atas : 64 buah
8. Tulang anggota gerak bawah : 62 buah
2. Fungsi tulang
Fungsi tulang secara umum
a. Formasi kerangka : tulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan bentuk
dan ukuran tubuh. Tulang-tulang menyongkong struktur tubuh lain.
b. Formasi sendi : tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak
bergerak bergantung pada kebutuhan fungsional.
c. Perlekatan otot : tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya
otot,tendon dan ligament.
d. Sebagai pengungkit untuk bermacam-macam aktivitas pergerakan.
e. Menyokong berat badan : memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan
gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku
atau lentur.
f. Proteksi : tulang membentuk rongga yang mengandung dan
melindungi struktur-struktur yang halus seperti otak,medulla
spinalis,jantung,paru,alat-alat dalam perut dan panggul.
g. Hemopoiesis : sumsum tulang tempat pembentukan sel-sel darah.
h. Fungsi imunologi : limfosit “B” dan magrofag-magrofag dibentuk dalam
system retikuloendotel sumsum tulang. Limfosit B diubah menjadi sel-sel plasma
membentuk antibody guna keperluan kekebalan kimiawi,sedangkan makrofag
merupakan fagositotik.
i. Penyimpanan kalsium : tulang mengandung 97% kalsium yang terdapat dalam
tubuh baik dalam bentuk anorganik aupun garam-garam terutama kalsium fosfat.
Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium dilepas dalam darah bila
dibutuhkan.
3. Struktur tulang
Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi :
Tulang panjang ditemukan di ekstremitas
Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan
Tulang pipih pada tengkorak dan iga
Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang-tulang wajah,
dan rahang.
lapisan terluar dari tulang (cortex) tersusun dari jaringan tulang yang padat,
sementara pada bagian dalam di dalam medulla berupa jaringan sponge. Bagian tulang
paling ujung dari tulang panjang dikenal sebagai epiphyseyang berbatasan
dengan metaphysis. Metaphysis merupakan bagian dimana tulang tumbuh memanjang
secara longitudinal. Bagian tengah tulang dikenal sebagai diaphysisyang berbentuk
silindris.Unit struktural dari cortical tulang compacta adalah system havers, suatu
jaringan (network) saluran yang kompleks yang mengandung pembuluh-pembuluh darah
mikroskopis yang mensuplai nutrient dan oksigen ke tulang, lacuna, dan ruang-ruang
kecil dimanaosteoid berada.
Jaringan lunak di dalam trabeculae diisi oleh sumsum tulang : sumsum tulang
merah dan kuning. Sumsum tulang merah berfungsi dalam hal hematopoesis, sementara
sumsum kuning mengandung sel lemak yang dapat dimobilisasi dan masuk ke aliran
darah.Osteogenic cells yang kemudian berdiferensiasi ke osteoblast (sel pembentuk
tulang) danosteoclast (sel penghancur tulang) ditemukan pada lapisan terdalam
dari periosteum.Periosteum adalah lembar jaringan fibrosa dan terdiri atas banyak
pembuluh darah.
Vaskularisasi, tulang merupakan jaringan yang kaya akan vaskuler dengan total
aliran darah sekitar 200 sampai 400 cc/menit. Setiap tulang memiliki arteri penyuplai
darah yang membawa nutrient masuk didekat pertengahan tulang, kemudian bercabang
ke atas dan ke bawah menjadi pembuluh-pembuluh darah mikroskopis. Pembuluh darah
ini mensuplaicortex, marrow, dan system haverst.
Persarafan, serabut syaraf sympathetic dan afferent (sensori) mempersyarafi
tulang. Dilatasi kapiler darah dikontrol oleh syaraf symphatetic, sementara serabut syaraf
afferent mentransmisikan rangsangan nyeri.
4. Pembentukan tulang
Tulang tulang endokondral (tulang kartilago) merupakan tulang yang berkembang.
Penulangan ini dinamakan penulangan intrakartilaginosa (penulangan tiak langsung).
Jenis-jenis penulangan intramembranosa merupakan suatu proses yang
mendesak,sedangkan jenis penulangan intrakartilaginosa merupakan proses yang beralan
perlahan.
Dalam proses pertumbuhan dan pembentukan tulang ada dua macam proses :
a. Osifikasi endokondral : setelah terbentuknya epifise yang masih dalam
keadaan tulag rawan,pertumbuhan tulang rawan dan regenerasi dalam epifise.
b. Osifikasi membrane : proses integrasi seluler pembentukan tulang baru
di atas permukaan proses resorpsi tulang.
Kedua cara ini berlangsung secara stimulant. Proses pertama terjadi resorpsi
matriksnya dan proses kedua berlangsung pelarutan hidroksiapatik diikuti terbebasnya
garam kalsium fosfat. Factor yang paling berperan adalah osteoklas yang dikenal sebagai
pembuang tulang (sel perusak tulang) yang mempunyai kemampuan fagosit dan dapat
menyebabkan terjadinya depolimerisasi atau dibebaskannya garam-garam dan asam
fosforik pada tulang yang berakibat larutnya atau dibebaskannya kalsium dalam tulang.
B. Sendi
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini
dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament,
tendon, fasia, atau otot.
2. Ciri-ciri Otot
a. Kontraktilitas
Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak
melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terolongasi karena kontraksi pada
setiap diameter sel berbentuk kubus atau bulat hanya akan menghasilkan
pemendekan yang terbatas.
b. Eksitabilitas
Serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh implus saraf.
c. Ekstensibilitas
Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi panjang otot saat
relaks.
d. Elastilitas
Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau
meregang.
5. Histology otot
Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan atas dasar strukturnya dan ciri
fiologis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
Otot polos (smooth muscle/involuntary muscle)
Otot polos mengandung sel berbentuk spindle dengan panjang 40-200 µm
dengan inti terletak di tengah. Myofibril ini sukar diperlihatkan dan tidak
mempunyai corak melintang. Serabut reticular transversa menghubungkan sel-
sel otot yang berdekatan dan membentuk suatu ikatan sehingga membentuk
unik fungsional. Otot polos tidak dibawah pengaruh kehendak.
Otot Jantung
Terdiri dari serabut otot yang bercorak yang bersifat kontraksinya bersifat
otonom. Tetapi dapat dipengaruhi system vagal. Serabutnya bercabang-
cabang, saling berhubungan dengan serabut otot di dekatnya. Intinya
berbentuk panjang dan terletajk di tengah.Sarkosom jauh lebih banyak dari
pada otot rangka.
Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam kornu anterior substansia grisea
dalam medula spinalis. Setiap sel saraf mempunyai serat utama atau akson yang
bercabang untuk mempersarafi 50 sampai 200 serat otot. Semua korpus sel
mempersarafi satu sel otot yang terletak berdekatan dalam medulla spinalis. Impuls
saraf mencapai setiap serat otot kira-kira di bagian tegahnya, pada motor end plate.
Datangnya impuls saraf ini menyebabkan simpanan asetilkolin dilepaskan dari motor
end plate. Asetilkolin bekerja untuk memperkuat impuls saraf. Ini menyebabkan
gelombang besar aktivitas listrik untuk menjalar sepanjang otot, menimbulkan
perubahan yang menyebabkan otot berkontraksi. Kekuatan kontaksi tergantung pada
jumlah serat-serat yang terstimulasi. Bila impuls berhenti maka otot rileks.
7. Pembagian otot rangka
a. berdasarkan arah serabut otot :
otot berserabut sejajar (mis. M. pektoralis mayor)
otot berbentuk kipas (mis. M. orbikularis oris)
otot berbentuk lingkaran (mis. M. orbikularis oris)
otot bersirip :
- bersirip tunggal
- bersirip kembar
- bersirip banyak
c. berdasarkan faalnya :
otot-otot fleksor,otot dengan pergerakan fleksi (memperkecil sudut antara
dua buah rangka dalam bidang sagitalis) atau melipat sendi.
Otot-otot ekstensor,otot yang mempunyai faal untuk memperbesar sudut
antara dua buah rangka dalam bidang sagitalis.
d. Berdasarkan pekerjaannya :
Abductor : gerakan yang menjauhi garis tengah tubuh
Adductor : gerakan yang mendekati garis tengah tubuh
Fleksi/ketul : gerakan memperkecil sudut antara dua sudut dua tulang
yang bersendian
Ekstensor : melebarkan sudut antara dua tulang yang bersendian
dalam bidang sagital
Rotasi : gerakan mengelilingi sumbu panjang (memutar),
endorotasi (memutar ke dalam) dan eksorotasi (memutar ke luar)
Sirkumduksi : gerakan kombinasi gerakan-gerakan di atas
Levator : gerakan mengangkat suatu bagian
Depressor : gerakan menekan suatu bagian
Pronator : membalik tangan dengan ulna dan radial dala keadaan
menyilang
Supinator : membalik tangan dengan ulna dan radial dalam keadaan
sejajar
Dilatasi : gerakan memanjangkan otot
Supinasi : gerakan memendekkan otot
Sinergis : otot yang dalam pekerjaannya bersama-sama
Antagonis : otot yang pekerjaannya berlawanan
D. Tendon
Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang.
Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen
dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.
E. Ligament
Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di
sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.
F. Bursae
Adalah kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh membran sinovial dan
mengandung cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang
bergerak seperti pada olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit