Anda di halaman 1dari 11

SAP DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Pokok Pembahasan : Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sub pokok pembahasan : Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sasaran : Orang tua pasien anak rawat inap di ruang


Mawar

Hari/tanggal : Kamis, 28 Desember 2017

Tempat : Rumah Sakit Anton Soedjarwo Pontianak

Pukul : 09.00-09.30 WIB.

Penyuluh : Maya Anggraini

A. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit
ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian
terutama pada anak-anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa
(wabah).
Penyakit demam berdarah (DBD) ini disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan kemanusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. virus dengue
akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
kemudian akan bereaksi dengan antibody sehingga terbentuklah komplek
virus antibody yang akan mengakibatkan trombosit kehilangan fungsi agresi
dan mengalami metamorphosis dimusnahkan oleh system RE dengan akibat
terjadi trombositopenia hebat dan perdarahan, yang mana jika terjadi
perdarahan pada pasien maka akan mengalami devisit volume cairan pada
tubuh yang disebabkan oleh kehilangan plasma darah.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) pertama kali di Filipina pada
tahun 1953, DBD ditemukan di kamboja, laos, china,india, Malaysia,
Singapore, srilanka, Vietnam, dan Indonesia.
Di Indonesia penyebaran DBD pertamak kali di Surabayabtahun 1968,
dan 1972 di Sumatera Barat, sampai saat ini DBD ditemukan diseluruh
Indonesia dan telah melaporkan kejadia KLB, jumlah penderita DBD dari
Januari 2005 sampai oktober 2005 tercatat 50.196 kasus DBD di Indonesia,
701 penderita diantaranya meninggal dunia.

B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mencegah
dan menangani demam berdarah dengue secara mandiri
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu:
a. Mengetahui apa demam berdarah dengue
b. Mengetahui penyebab demam berdarah dengue
c. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah dengue
d. Melakukan pencegahan penyakit demam berdarah dengue
C. Pelaksanann Kegiatan
1. Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pencegahannya.
2. Sasaran : Seluruh Masyarakat dan petugas kesehatan
yang berada di Puskesmas Ulak Karang
3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
4. Media dan Alat : Leaflet dan lembar balik
5. Setting Tempat :

: Penyuluh

: Peserta

6. Pelaksana :
Penyaji : Maya Anggraini

D. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali memperhatikan
pengetahuan 3. Menjawab
keluarga pasien pertanyaan
tentang Demam 4. Mendengarkan dan
Berdarah Dengue memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 5. Menyetujui kontrak
Penyuluhan waktu
5. Membuat kontrak
waktu
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
(15 menit)  Pengertian memperhatikan
Demam Berdarah penjelasan Penyuluh
Dengue (DBD) 2. Aktif bertanya
 Penyebab Demam 3. Mendengarkan
Berdarah Dengue
(DBD)
 Tanda dan gejala
Demam Berdarah
Dengue (DBD)
 Cara Pencegahan
Demam Berdarah
Dengue (DBD)
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta
3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan dan
(10 menit) materi yang Memperhatika
disampaikan oleh 2. Menjawab
penyuluh pertanyaan yang
2. Mengevaluasi diberikan
peserta atas 3. Menjawab salam
penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan kembali
mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup

LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
(Noer,Syaifullah,2003)
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.(Soeparman,1999)
B. Penyebab DBD
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah. Penularan DBD umumya melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes
Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.
Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :
1. Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun
dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-
kebun. Tubuhnya belang hitam putih.
2. Menggigit pada siang hari
3. Berkembang biak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir
C. Tanda dan Gejala

1) Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan, serta sakit kepala.

2) Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan,


gusi berdarah , muntah darah dan BAB berdarah.
3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning.
4) Mual dan muntah.
5) Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang. Dengan
tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.
HATI-HATI !!

TANDA BAHAYA DBD :


a. Perdarahan gusi
b. Muntah darah
c. Penderita tidak sadar
d. Denyut nadi tidak teraba
Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

D. Perawatan dan Pengobatan


Di Rumah :
1) Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman
lainnya)
2) Kompres dengan air hangat saat tubuh panas pada ekstremitas, lipatan
aksila,paha.
3) Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila
penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan
denyut nadi lemah.
Di Rumah Sakit ;
1. Penderita harus tirah baring atau istirahat total di tempat tidur
2. Penderita diberi diit makanan lunak
3. Penderita harus minum banyak (2-2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu,
teh manis, sirup. Pemberian cairan merupakan hal yang paling penting
bagi penderita demam berdarah
4. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (setiap hari
darah penderita diambil untuk pemeriksaan HB normal 11,4-19,7 g/dl,
HT ( hematokrit) nilai normal 37.48% dan trombosit)
5. Foto throkas (Rontgen)
6. Pemberian cairan intravena (infus)
7. Transfusi darah nilai normal HB 11,4-19,7 g/dl
8. Pemasangan NGT (bila terjadi perdarahan pada saluran cerna)
9. Pemberian therapi obat. berikan obat penurun panas, misalnya
parasetamol dengan dosis:
 Anak-anak : 10 – 20 mg/Kg BB perhari
 Dewasa : 3x1 tablet/hari
E. Cara Pencegahan
1) Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS
1. MENGURAS
Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember
vas bunga, tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik aedes
mati.
2. MENUTUP
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk
dan bertelur.
3. MENGUBUR
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung
air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi
tempat bersarangnya nyamuk.
4. MEMANTAU
Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan nyamuk
aedes. Dengan jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida,
dan tidur menggunakan kelambu.
LAKUKAN 4 M PLUS SECARA RUTIN SEMINGGU SEKALI
BERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI
a. Menyemprot nyamuk dengan zat kimia
b. Lakukan pengasapan
c. Menaburkan serbuk ABATE
d. Memberikan ikan capung pada tempat penampungan air.
F. Obat Tradisonal Dbd
Bahan:
 Jambu biji atau Jambu klutuk (Psidium guajava)
 Temulawak 10 gr
 Kunyit 10 gr
Cara Membuat :
Cuci sampai bersih buah jambu biji, temulawak dan kunyit. Setelah itu
potong-potong secukupnya semua bahan, kemudian diblender atau dibikin jus
.Minum ramuan herbal obat tradisional sehari dua kali. Lakukan secara rutin
sampai sembuh.
DAFTAR PUSTAKA

Centres for Disease Control and Prevention (2010) "Dengue Epidemiology".

Gubler DJ. 2006. Dengue/dengue haemorrhagic fever: history and current status.
Novartis Found Symp. 277:3-16.

Kristina, Isminah, Wulandari L (2004) "Demam Berdarah Dengue" Litbang

Depkeshttp://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm.

Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1 dan 2. Jakarta:
Media Aesculapius.

National Institute of Allergy and Infectious Diseases. 2007. Dengue Fever Symptomps.

National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Dengue Fever Treatments.

National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) (2006)"Dengue


Fever" National Institute of Allergy and Infectious Diseases

Vorvick, L (2010) "Dengue hemorrhagic fever" MedlinePlus.

World Health Organization (2009) "Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever"

http://www.bratachem.com/abate/siklus.htm. 2004. Membasmi Jentik Nyamuk,


Mencegah Demam Berdarah.

http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_308/materi2.html. 2008. Demam Berdarah


Dengue.

Anda mungkin juga menyukai