1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
2
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAGENDIT
JL. K.H Hasan Arif No.10 Desa Banyuresmi Kecamatan Banyuresmi Kab. Garut
Tlp. (0262) 2443001 E-mail : puskesmasbagendit2017@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS BAGENDIT
Nomor : ........./SK/PKM.BGT/..../2017
TENTANG
PENETAPAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
UPT PUSKESMAS BAGENDIT
3
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BAGENDIT
TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PELAYANAN
ADMINISTRASI UPT PUSKESMAS BAGENDIT.
KESATU : Menetapkan Pedoman Pelayanan Administrasi Upt
Puskesmas Bagendit terlampir pada surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : ……….
Pada tanggal : ……….
KEPALA UPT PUSKESMAS BAGENDIT,
4
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : /SK/ PKM.BGT/ /2017
TENTANG PENETAPAN PEDOMAN
PELAYANAN UKM UPT PUSKESMAS
BAGENDIT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UPT Puskesmas Bagendit adalah salah satu Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang berada dalam wilayah kerja administrative
Kecamatan Banyuresmi yang terletak di sebelah utara Kabupaten Garut
Jl. K.H. Hasan Arif No. 10, Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi,
Kabupaten Garut. dengan luas wilayah + 2397,083 Ha; terdiri dari 7
Desa yaitu Desa Banyuresmi, Desa Bagendit, Desa Binakarya, Desa
Karyasari, Desa Karyamukti, Desa Dangdeur, dan Desa Cimareme.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4
disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama
di wilayah kerjanya
5
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai
upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya
kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di UPT
Puskesmas Bagendit , sehingga pada akhirnya pelayanan upaya
kesehatan dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
(SPM).
6
4. Pelayanan gizi;
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh
Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam
rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan
primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan
ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta
upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan
bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah
dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan
usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk
mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan
pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta
dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya
untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan
kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan,
surveilans dan imunisasi.
7
6. Layanan Komprehensif Berkesinambungan adalah upaya
promotif,preventif,kuratif dan rehabilitative yang mencakup semua
bentuk layanan HIV (Human Imunodefidiency Virus) dan IMS (
Infeksi Menular Seksual).
E. LandasanHukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun
2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya
kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Bagendit :
8
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
kesehatan minimal D III belakang pendidikan S-1
lingkungan Ekonomi
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 5 orang dengan latar
kesehatan ibu, minimal D III belakang pendidikan D IV
anak, dan keluarga kebidanan (1 orang) dan D III
berencana kebidanan (4 orang)
Pelayanan gizi Pendidikan Diampu oleh 1 orang denganlatar
minimal D III belakang pendidikan D III Gizi
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 4 orang dengan latar
pencegahan dan minimal D III belakang pendidikan S-1
pengendalian Kesehatan masyarakat (1 orang)
penyakit dan D III keperawatan (3 orang)
Layanan Pendidikan Diampu oleh 2 orang dengan latar
Komprehensif minimal D III belakang pendidikan S-1
Berkesinambungan Kedokteran 2 orang, D III
Keperawatan,1 orang DIII Analis
Kesehatan ,1 orang S-1 Farmasi
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:
9
Pelayanan Perawat
pencegahan dan Perawat
pengendalian Perawat
penyakit Promkes
Layanan Dokter
Komprehensif Dokter
Berkesinambungan Apotrker
Perawat
Perawat
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh
para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan
maupun
tri bulanan / lintas sektor, dengan persetujuan kepala
puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu
tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan
dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum pelaksanaan
jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya
kesehatan di koordinasikan oleh Kepala UPT Puskesmas Bagendit
.
10
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya
kesehatan, UPT Puskesmas Bagendit memiliki:
1. Satu (1) unit mobil puskesmas keliling/ambulance
2. Satu (1) unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD Proyektor
4. Satu (1) unit laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Senter
Block Grill
Kit Sampling air
Alat pembasmi nyamuk
Swim fog
Leaflet
Pelayanan kesehatan ibu, anak, Tensimeter
dan keluarga berencana Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan gizi Leaflet
11
Kegiatan Sarana-prasarana
Panduan Diet
Food Model
Timbangan dan
Mikrotois
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
12
A. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan
Program pelayanan promosi kesehatan mengutamakan terciptanya
perilaku masyarakat untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan
melalui upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan terciptanya
perilaku masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang
sudah terjadi melalui upaya kuratif dan rehabilitatif.
1. Penanggung jawab:
Petugas promkes
2. Perangkat Kerja
Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
3. Tujuan
meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk hidup sehat dan pengembangan upaya
kesehatan yang bersumber masyarakat, serta terciptanya
lingkungan yang kondusif untuk mendukung perubahan perilaku
masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
4. Konsep dan Metode
Konsep dan metode yang digunakan adalah metode komunikasi
dan media atau sarana informasi. Sarana informasi juga perlu
ditetapkan atau dipilih untuk mengikuti metode yang telah
ditetapkan. Metode komunikasi yang digunakan adalah ceramah,
tanya jawab, dialog, demonstrasi, konseling dan bimbingan
belajar.
5. Kegiatan
a. Promosi Kesehatan Dalam Gedung
13
1) Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling
(KIP/K)
Puskesmas.
gedung Puskesmas
14
Institusi Kesehatan adalah Puskesmas dan jaringannya
tahun.
Rumah Tangga
15
Makan sayur dan buah setiap hari
tahun.
16
cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari dana sehat
kerja posyandu.
17
Desa/ Kelurahan/ RW Siaga dibagi ke dalam empat tahapan
Kunjungan Rumah
18
Cakupan kunjungan rumah adalah persentase kegiatan
6) Pemeriksaan laboratorium
bersangkutan.
19
Cakupan sekolah yang melaksanakan penjaringan adalah
6. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan
of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
20
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan
1. Penanggung jawab
Sanitarian
2. Perangkat Kerja
Senter
Block Grill
Kit Sampling air
Alat pembasmi nyamuk
Swingfog
Leaflet
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan
terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat
melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko
kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat
yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin
masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan
keikutsertaan sektor lain yang bersangkutan, serta
bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian
lingkungan hidup.
21
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan
lingkungan dan permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang
kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan
pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana
sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat
pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-
tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus
dilakukan Puskesmas meliputi:
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
22
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan
pemerintah, yaitu:
23
(air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang
benar.
membaca
24
Cakupan rumah sehat adalah persentase jumlah rumah
waktu 1 tahun
76,88%.
25
Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang
Limbah)
26
yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
satu tahun.
27
Banyuresmi sebanyak 106 buah TTU dengan target 75%
(TPM)
Tidak ada.
28
Industry Rumah Tangga). Industri rumah tangga (IRT)
tahun.
sasaran.
29
bantuan teknis dari petugas Puskesmas melalui proses
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan
yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
30
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
31
Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan
kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi
neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah
menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi
penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam
mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan
yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar
kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam
lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan
antenatal yang adekuat, dengan gizi serta persiapan
menyusui yang baik.
2) Tujuan Khusus
a) Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE
kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan
antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan bayi
baru lahir.
b) Memberikan pertolongan pertama penanganan
kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk
ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai
kebutuhan
c) Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan
penaganan kedaruratan kebidanan neonatal
d) Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara
berkelanjutan
e) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara
peran serta masyarakat dalam upaya KIA
f) Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada
seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi
pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi
dan upaya perbaikan gizi
32
g) Melaksanakan secara dini pelayanan program dan
stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan
anak pra sekolah yang melipui perkembangan
motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h) Melaksanakan management terpadu balita sakit yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk
pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya
4. Keluarga Berencana
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia
subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan
derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya
dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan
angka kelahiran nasional
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan
penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam
mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur
jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil,
bahagia dan sejahtra.
2) Tujuan Khusus
33
b. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas
dan KIE kepada pasangan usia subur dan
keluarganya
c. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek
samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta
merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai
dengan kebutuhan
d. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan
kegagalan metoda kontrasepsi
e. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara
berkelanjutan
f. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara
peran serta masyarakat dalam upaya KB
g. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia
subur, calon pasangan usia subur, serta anggota
keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
h. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia
subur yang berkualitas dan merunjuk ke fasilitas
rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
i. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan
kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat
jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan
lanjutnya
3. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka
menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan
KIA Puskesmas terdiri dari:
pelayanan kesehatan ibu hamil
pelayanan kesehatan ibu bersalin
pelayanan kesehatan ibu nifas
34
Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan
anak pra sekolah
Pelayanan keluarga berencana
masih rendah.
K1
K4
Linakes
Resti Masyarakat
35
KN1
KNL
NK
PK
BS
Vit.A Nifas
Fe3 Gizi
KF
K.Bal
K.Bayi
CPR
MTBS
a. Sasaran KIA
36
1) Pelayanan Antenatal.
Pertolongan persalinan.
proses persalinan.
resiko tinggi.
37
Pelayanan antenatal
Kunjungan rumah
Rujukan.
Neonatal
Kunjungan rumah
Rujukan.
riwayat BBLR.
38
7) Pelayanan Kesehatan Bayi
1 th.
adalah :
setahun.
anak balita.
39
Deteksi dini
Rujukan.
4. Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu
dan anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau
melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
40
e. Timbangan badan dan Mikrotois
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi
masyarakat
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat,
keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan
perilaku gizi yang baik dan benarsesuai dengan gizi
seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status
gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan serta
swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
gizi / petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan,
melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi
upaya perbaikan gizi masyarakat
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan
partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan
penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan
masalah gizi dan tersedianya informasi situasi pangan
dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori
Energi Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
41
Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin
A (KVA)
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah
Kekurangan Gizi Mikro Lain
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi
masyarakat pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan
atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran
atau PPATK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
42
Perawat
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Swingfog
f. alat pelindung diri (APD)
g. Alat kebersihan lingkungan
3. Tujuan
Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan
penanggulangan terhadap penyakit yang berkembang
Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya
kepada bayi dan ibu hamil melalui program imunisasi
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap
penyakit potensial wabah
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
a. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular
(P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan
dengan upaya-upaya:
Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita dengan
dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk
rujukan.
Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
43
b. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan
kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan
dan imunisasi.
c. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui
pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secara sistematik,
terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program,
mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara
singkat dapat dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk
Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
d. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan
penanggulangan pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program Surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab P2M merencanakan kegiatan
pemberantasan penyakit pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
44
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
kegiatan
pertemuan
1. Penanggung jawab:
Perawat
2. Perangkat Kerja
Blanko Informedconset
IMS Set
Senter
VCT Set
45
3. Tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
4. Kegiatan
(UKGMD)
1) Indra Penglihatan
Pengertian :
46
menderita sakit atau kemungkinan tidak menderita
sakit
Pengertian :
47
- Penurunan tajam penglihatan di bawah normal
Pengertian :
Definisi Operasional :
48
d) Cakupan Penanganan Penyakit Katarak
Pengertian :
Definisi Operasional :
tahun
Pengertian :
49
adanya perdarahan pada retina, perdarahan di
mg%
Definisi Operasioanal :
2) Indra Pendengaran
Pengertian :
Definisi Operasioanal :
50
Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus
yang ditangani
Pengertian :
kurang 8 mg.
Definisi Operasioanal :
51
Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah kegiatan
hambatan.
) dan epilepsi.
Definisi Operasional :
Kesehatan Jiwa
52
sesuai dengan tingkatan diagnosa. Untuk gangguan berat
Definisi Operasional :
lanjut.
53
semua desa yang ada di wilayah Kecamatan Banyuresmi .
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
PPTK BOK
54
o Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
o Melaksanakan kegiatan
kegiatan
pertemuan
55
BAB V
LOGISTIK
mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan
56
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
57
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
akan dilaksanakan
58
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
59
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di : ……….
Pada tanggal : ……….
KEPALA UPT PUSKESMAS BAGENDIT,
60