Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

“SISTEM PEMBULUH DARAH”

Oleh :
Kelompok 7

RAHBIA YUSUF 2016310339

NIRWANA S. 2016310330

FITRI HANDAYANI 2016310322

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Anatomi dan Fisiologi System Pembuluh Darah” dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Ibu Haerul Mutia S. Pd. M. Pd. selaku dosen mata kuliah Anantomi dan Fisiologi
Manusia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan kita mengenai system pembuluh darah. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabilah terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bulukumba, 4 Mei 2019

Penulis

DAFTAR ISI

2
SAMPUL HALAMAN
..............................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
..............................................................................................................................................
iii ...........................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
..............................................................................................................................................
1
Latar belakang
..............................................................................................................................................
1
Rumusan masalah
..............................................................................................................................................
1
Tujuan .................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
..............................................................................................................................................
2
Pengertian sistem pembuluh darah
..............................................................................................................................................
2
Bagian yang berperan dalam sirkulasi
..............................................................................................................................................
2
System peredaran darah
..............................................................................................................................................
10

3
Fungsi sistem peredaran darah
..............................................................................................................................................
13
Kelainan/ganguan pada sistem peredaran darah
..............................................................................................................................................
14
BAB III PENUTUP
..............................................................................................................................................
15
Kesimpulan
..............................................................................................................................................
15
Saran
..............................................................................................................................................
15
..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
..............................................................................................................................................
16

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Darah adalah cairan yang terdapat pada
semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri.
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat
yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil
metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalam tubuh melalui sistem
peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan
oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut
oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
B. Rumusan Masalah

5
1. Apakah sistem peredaran darah itu ?
2. Organ atau bagian di dalam tubuh manakah yang terlibat dalam sirkulasi
darah ?
3. Bagaimanakah proses peredaran darah ?
4. Apakah fungsi peredaran darah ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui tentang sistem peredaran darah, organ yang
terlibat di dalamnya serta apakah fungsi dari sirkulasi darah bagi tubuh.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung
dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini
menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal
pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam
jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan.
B. Bagian yang Berperan Dalam Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah ( kardiovaskuler) terdiri atas jantung (sebagai alat
peredaran darah), pembuluh darah dan darah. Untuk lebih rinci, kita akan
membahas satu persatu bagian yang berperan dalam sistem peredaran darah
manusia :
1) Jantung

6
Jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang
terpisah yaitu jantung kanan yang memompa darah menuju paru-paru dan jantung
kiri yang memompakan darah menuju arteri, vena dan kapiler.
Jantung terletak di pusat rongga dada dan terdiri dari 3 lapisan yaitu
endokardium, miokardium dan verikardium. Endokardium merupakan selaput
yang membatasi ruangan jantung yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan
cabang-cabang dari system peredaran darah kejantung, miokardium merupakan
otot jantung yang tersusun dari berkas-berkas otot, dan perikardium merupakan
selaput pembungkus jantung.
Setiap bagian jantung yang terpisah dua ruang pompa yang dapat berdenyut
yaitu atrium dan pentrikel. Fungsi utama atrium adalah tempat masuknya darah
dan membantu mengalirkan darah masuk kedalam ventrikel. Fungsi ventrikel
adalah menyediakan tenaga utama untuk mendorong darah.
Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan (serambi
kanan), atrium kiri (serambi kiri), vertikel kanan (bilik kanan) dan vertikel kiri
(bilik kiri). Diantara atrium kanan dengan vertikel kanan terdapat katub
trikuspidalis yang berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak
masuk kembali ke atrium kanan. Diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri
terdapat katub dikuspidalis yang berfungsi untuk mencegah agar darah dalam
ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke antrium kiri.
Fungsi bilik jantung
1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan
kaya karbondioksida.
2. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya
oksigen
3. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak
mengandung karbon-dioksida
4. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak
mengandung oksigen

7
Cara kerja jantung, yaitu Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung
banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua
vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh
yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-
paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan
kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium
kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup
bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati
katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.

8
2) Pembuluh Darah
Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi:
a) Arteri ( pembuluh nadi)
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
jaringan. Berfungsi membawa darah dari jantung dan umumnya banyak
mengandung oksigen. Ciri-cirinya, yaitu tebal,elastis,dan memiliki sebuah katub
(valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung,letak biasanya di dalam
tubuh. Terdiri dari 3 lapis jaringan, yaitu ikat,otot polos,dan endotelium.
Arteri yang keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah kaya oksigen
adalah aorta. Arteriol adalah pembuluh nadi yang berfungsi dengan kapiler.
Arteri pulmonalis merupakan pembuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya
akan CO2 dari vertikel kanan paru-paru.
Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :
1. Pembuluh nadi besar (aorta).Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah
dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.

9
2. Pembuluh nadi paru-paru (arteri palmonalis).Pembuluh nadi paru-paru
adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru
(pulmo).
b) Vena (pembuluh balik)
Berfungsi sebagai pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung yang
umumnya mengandung karbondioksida. Terletaknya di dekat permukaan tubuh.
Dindingnya lebih tipis dan tidak elastis,terdiri atas 3 lapis jaringan: ikat,otot polos,
endotelium, tekanan lebih lemah dibanding tekanan buluh nadi, terdapat katub yag
menjaga agar aliran darah tidak berbalik kembali.
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1. Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu
vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava
inferior.Vena kava superior membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian
atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung.Vena kava inferior membawa
darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah
tubuh keserambi kanan jantung.
2. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri
jantung.
 Pembuluh nadi (arteri) membawa darah dari jantung.
 Pembuluh balik (vena) membawa darah menuju jantung.
c) Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20 µm. dinding
kapiler sangat tipis, tidak memiliki jaringan halus dan jaringan ikat, serta hanya
tersusun oleh selapis endotelium, berfungsi untuk pertukaran cairan makanan,
hormon, dan bahan lainnya.
3) Darah
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk
membantu proses fisiologis. Dalam kondisi normal, volume darah setiap orang
kurang lebih 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa yang beratnya 65 kg
volumenya kurang lebih 5 liter.

10
Darah kita tersusun dari beberapa komponen, yaitu :
 55% merupakan bagian yang cair, disebut plasma darah.
 45% merupakan bagian yang padat atau bagian darah.
Fungsi darah, yaitu sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru,
urea dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih.
6. Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah.
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Plasma Darah
Plasma darah adalah bagian darah yang cair terdiri atas :
1) 90% air.
2) 8% protein yang terdiri dari albumin, hormon, globulin, protrombin,
fibrinogen.
3) 0,9% mineral yang terdiri dari NaCl, natrium berkarbonat, garam kalsium,
fosfor, magnesium, dan besi.
4) 0,1% berupa sejumlah bahan organik, yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat,
asam amino, enzim, dan antigen.
Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen. Protein
plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi merupakan protein yang dapat
mengenali dan mengikat antigen tertentu. Antigen merupakan protein asing yang
memacu pembentukan antibodi. Antibodi bekerja melalui 2 cara yang berbeda
untuk mempertahankan tubuh terhadap penyebab penyakit, yaitu dengan

11
menyerang langsung penyebab penyakit tersebut, atau dengan mengaktifkan
system komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut.
Sel-sel Darah
Sel-sel darah dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu :
1) Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit normal bernbentuk cakram bikonkaf berdiameter kira-kira 8µm, dan
tidak memilik nukleus. Bentuk eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah ketika sel-
sel tersebut dapat beredar melalui kapiler-kapiler. Eritrasit dapat dianggap
kantung yang dapat berubah menjadi berbagai jenis bentuk. Pria dewasa normal
memiliki 5,4 juta sel darah merah per mikroliter (µL) darah. Wanita normal
memiliki 4,8 juta sel darah merah mikroliter darah (1 µL = 1mm3; 1 tetes darah
kira-kira 50mm3). Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada perbedaan jenis
kelamin dan umur.
Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah protein
pigmen yang member warna merah pada darah.
Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritroposis terjadi disumsum
tulang. Pembentukannya diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang disebut
dengan eritropoetein. Sel pertama yang diketahui sebagai rangkaian pembentukan
eritrosit disebut proeritroblas. Dengan rangsangan yang sesuai. Sel-sel baru dari
generasi pertama disebut basofil eritroblas sebab dapat dicat dengan zat warna
basa.
Jangka hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan
oleh sel-sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limfa. Didalam hati, hemoglobin
diubah menjadi bilirubin yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu diekskresikan
oleh hati kedalam empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak di ekskresikan untuk
membuat eritrosit baru.
2) Leukosit (sel darah putih)
Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 5.000 –
10.000 butir untuk setiap mikroliter darah manusia. Masa hidup leukosit berbeda-
beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara,
tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun

12
selama 100-300 hari. Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit
adalah vitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.
Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses
keluarnya leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan
penyakit yang masuk kedalam tubuh disebut antibodi. Leukosit memiliki sebuah
nukleus yang tidak berwarna (bening), dan menunjukkan gerakan amuboid.
Leukosit dibagi 2, yaitu : leukosit granulosit ( plasmanya bergranuler) sedangkan
agranulosit (plasmanya tidak bergranuler). Leukosit granulosit dikelompokan
menjadi tiga jenis yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil. Leukosit agranulosit
dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu monosit dan limfosit.
Neutrofil memiliki nikleus yang terdiri dari dua sampai lima lobus (ruang).
Sel-sel ini berukuran sekitar 8 µm dalam keadaan segar. Neutrofil bersifat fogosit
dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. Saat mendekati suatu pertikel
untuk difagositosis, sel-sel neutrofil mula-mula melekat pada reseptor yang
terdapat pada partikel, kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi partikel-
partikel yang sudah di fagositosis. Setelah itu ruangan itua akan melekuk kedalam
rongga sitoplasma dan akan melepaskan diri dengan bagian luar membrane sel
membentuk gelembung faguositik yang mengapung dengan bebas. Sebuah sel
neotropil dapat memfagositosis 5-20 bakteri sebelum sel neutrofil menjadi inaktif
dan mati. Neutrofil hanyak aktif sekitar 6-20 jam.
Basofil memiliki nucleus brbentuk S bersifat faguosit basofil melepaskan
heparin kedalam darah. Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat
didalam hati dan paru-paru. Heparin dapat mencegah pembekuan darah. Basofil
juga melepaskan histamin. Histamin adalah suatu senyawa yang dibebaskan
sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.
Eosinofil berbentuk hamper seperti bola, merukuran sekitar 9 µm dalam
keadaan segar. Eosinofil memiliki nucleus yang terdiri dari dua lobus yang
bersifat fagosit dengan daya fagositosis yang lemah. Eosinofil memiliki
kecenderungan berkumpul dalam jaringan yang mengalami reaksi alergi dan dapat
mendetsifikasi toksin penyebab radang. Eosinofil dilepaskan oleh sel basofil atau
jaringan yang rusak.

13
Monosit memiliki satu nucleus besar dan berbentuk tapal kuda atau ginjal.
Monosit berdiameter 12-20 µm. monosit berpindah dari aliran darah kejaringan.
Didalam jaringan monosit membesar dan bersifat fagosit dan menjadi makrofag.
Makrofag bersama neotrofil merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan
berumur panjang.
Limfosit berbentuk seperti bola berdiameter 6-14 µm. Limfosit dibentuk
disumsum tulang sedangkan pada janin dibuat di hati. Terdapat dua jenis sel
limfosit, yaitu limfosit B dan limsofit T. Limfosit berperan dalam pembentukan
antibody sedangkan limfosit T berfungsi menghancurkan sel yang terserang virus
Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah,
terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 %
limfosit
3) Trombosit (Sel darah pembeku / keeping darah)
Trombosit berbentuk bulat kecil 2-4 µm dan tidak memiliki inti. Trombosit
dibentuk dalam sumsum tulang dari megakariosit. Megakariosit merupakan
trombosit yang sangat besar dalam sumsum tulang. Masa hidupnya dalam darah
5-9 hari. Trombosit tua atau mati diambil dari sistem peredaran darah. Jumlah

keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.
Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Trombosit pada luka yang akan
pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Protombin merupakan protein
tidak stabil yang tidak dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-senyawa
yang lebih kecil salah satunya adalah trombin. Pembentukan protombin
dipengaruhi oleh vitamin K. Trombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis
perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma darah)
menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah). Pembentukan
benag-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.
C. Sistem Peredaran Darah
Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
1. Peredaran darah kecil.
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju
paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung
melewati vena pulmonalis. Sistematikanya yaitu darah dari seluruh tubuh yang

14
kaya akan karbondioksida masuk ke atrium kanan. Dari atrium kanan darah
mengalir ke ventikel kanan. Selanjutnya, ventrikel berkontraksi hingga katup
trikuspidalis tertutup, tetapi memaksa katup pulmonalis yang terletak pada lubang
masuk arteri pulmonalis terbuka. Arteri yang bercabang ke kiri dan bercabang
membentuk arter kanan menuju paru-paru. Arteri bercabang membentuk arteriol.
Arteriol mengalirkan darah ke kapiler ke dalam paru-paru. Di sini lah darah
melepas karbondioksida dan mengambil oksigen. Vena pulmonalis membawa
darah kaya oksigen ke atrium kiri. Sedangkan sistem peredaran darah sistematik
atau peredaran darah besar cara kerjanya sebaliknya.
 Peredaran darah kecil jantung
vertikel/bilik kanan  paru-paru  jantung (atrium/serambi kiri)

2. Peredaran darah besar


Peredaran darah besar Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke
seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung
melalui vena kava.
 Peredaran darah besar jantung
vertikel kiri  seluruh jaringan tubuh  jantung (atrium kanan)

15
Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah
tersebut, maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri
bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil
(venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi
pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil
(jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung –
seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak
2 kali.
Jalur peredaran darah:
Jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel-sel tubuh – venula – vena –
vena kava – jantung.

16
17
D. Fungsi Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah berfungsi untuk :
1) Mensuplai oksigen (O2) dan sari makanan yang diabsorpsi dari sistem
pencernaan keseluruh jaringan tubuh.
2) Membawa gas sisa berupa karbondioksida (CO2) ke paru-paru.
3) Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya : karbondioksida, urea, dan
asam laktat kealat ekskresi.
4) Menjaga suhu tubuh
5) Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel-sel tubuh
6) Menjaga keseimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari
kerusakan.
7) Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit.
E. Kelainan/Ganguan pada sisitem peredaran darah
1) Hemofilia adalah penyakit keturunan dimana darah sukar membek
2) Anemia adalah penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh
Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan
air sel darah merah
3) Eritroblastosis fetalisadalah kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir
akibat kemasukan aglutinin dari luar.
4) Leukimiaa adalah penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang
tidak terkendali.
5) Trombus/embolus adalah disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi
tajuk atau arteri koronaria.
6) Sklerosis adalah penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua
macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan
Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur).
7) Varises adalah pelebaran pembuluh balik pada kaki.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu
dan pH tubuh. Sistem peredaran manusia termasuk sistem peredaran darah
tertutup. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas sistem peredaran darah
besar dan peredaran darah kecil, serta peredaran darah ganda.
Peredaran darah manusia melibatkan jantung, pembuluh darah, dan darah
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil
(jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung
– seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung
sebanyak 2 kali.
Jalur peredaran darah:
Jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel-sel tubuh – venula – vena
– vena kava – jantung.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk :Mensuplai oksigen (O2) dan sari
makanan yang diabsorpsi dari sistem pencernaan keseluruh jaringan tubuh,
membawa gas sisa berupa karbondioksida (CO2) ke paru-paru, mengangkut
sisa-sisa metabolisme, menjaga suhu tubuh, dsb.
B. Saran
Dengan mengetahui tentang sistem peredaran darah manusia memacu kita
untuk belajar untuk menambah pengetahuan baru lagi mengenai tubuh manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Ethel Sloane. 1995. Anatomi Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

19
Evelyn C. Pearce. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit PT.
Gramedia, Jakarta.

Drs. H. Syaifuddin, AMK. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.


Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

http:// wikipedia. Org

20

Anda mungkin juga menyukai