Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

OLEH KELOMPOK VI:

A.DIAN MUTMAINNAH

RAHBIA YUSUF

NURUL MUFLIHA

SYAMSIA .S

MUH.JUSDAR

ANDRI ARDIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


REVIEW JURNAL I

Judul Pengaruh Model Kooperatif Tipe Teams


Games Tournament (Tgt) Terhadap
kemandirian Belajar dan Peningkatan
Kemampuan Penalaran dan Koneksi
Matematik Peserta Didik SMPN 1 Kota
Tasikmalaya
Jurnal Pendidikan dan Keguruan
Volume dan Halaman Volume 1
Tahun 2014
Penulis Yanti Purnamasari
Review Kelompok 6 : A.Dian Mutmainnah, Rahbia
Yusuf, Nurul Muflihah, Syamsiah Syam, Andri
Ardika, Muh. Jusdar
Tanggal 14 November 2018
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis kemandirian belajar peserta didik
pada pembelajaran kooperatif tipe Teaams
Games-Tournament (TGT); menganalisi
peningkaatan kemampuan penalaran dan
koneksi matematik yang lebih baik antara
peserta didik yang mengikuti pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe Teaams Games-
Tournament (TGT) dengan pembelajaran
langsung; menganalisis interaksi model
pembelajaran kooperatif tipe Teaams Games-
Tournament (TGT) dan model pembelajaran
langsung terhadap peningkatan kemampuan
penalaran dan koneksi matematik peserta didik.
Subjek penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah peserta
didik SMPN 1 Kota Tasikmalaya.
Metode penelitian Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen
dengan bentuk ”Pre-test Post-test
Control Group Design”
Definisi Operasional Variabel Model pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games-Tournament (TGT)
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan Tes berupa seperangkat soal
untuk mengukur kemampuan penalaran dan
koneksi matematik, sedangkan non-tes berupa
angket kemandirian belajar dan lembar
observasi.
Analisi data Hasil pengolahan data kemampuan penalaran
matematik peserta didik menunjukkan nilai
taraf signifikansi hitung 0,472 > taraf
signifikansi (􀟙) yang diperbolehkan yaitu
sebesar 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat
interaksi model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games-Tournament (TGT) dan model
pembelajaran langsung terhadap peningkatan
kemampuan penalaran matematik peserta
didik. Hasil pengolahan data kemampuan
koneksi matematik peserta didik menunjukkan
nilai taraf signifikansi hitung 0,000 < taraf
signifikansi (􀟙) yang diperbolehkan yaitu
sebesar 0,05, sehingga H0 diterima. Hal ini
berarti terdapat interaksi model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games-Tournament
(TGT) dan model pembelajaran langsung
terhadap peningkatan kemampuan koneksi
matematik peserta didik.
Langkah-langkah Langkah-langkah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Pengambilan sampel kelas dilakukan
secara random sampling dari kelas VII
sebanyak 9 kelas dan terpilih dua kelas,
yaitu kelas VII A sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII D sebagai
kelas kontrol.
2. Pengolahan data hasil tes
3. Pengolahan data hasil angket
Hasil penelitian Berdasarkan peningkatan kemampuan
penalaran dan koneksi matematik peserta didik
yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games-Tournament (TGT) lebih baik
daripada pembelajaran langsung. Dengan
demikian, pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games-Tournament (TGT) dapat
mengembangkan kemampuan penalaran dan
koneksi matematik peserta didik lebih optimal.
Tetapi bukan berarti pembelajaran langsung
tidak dapat mengembangkan kemampuan
penalaran dan koneksi matematik peserta didik.
Model pembelajaran langsung dapat
mengembangkan kemampuan penalaran dan
koneksi matematik peserta didik meskipun
kurang optimal Perbedaan keoptimalan terletak
pada keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran dan kemandirian belajarnya.

Kekuataan penelitian Adapun kekuataan penellitian ini yaitu


Pembelajaran kooperatif adalah salah satu
pembelajaran yang menuntut peserta
didik untuk aktif, kreatif, dan berlatih
kemampuan bekerjasama, kemandirian, serta
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi
Kelemahan Penelitian Adapun kelemahan penelitian ini yaitu masih
perlu melakukan penelitian dengan populasi
lebih diperluas, dan mengkaji kemampuan
berpikir matematika yang belum memiliki
kemampuan pemecahan masalah dan
komunikasi matematik peserta didik.

REVIEW JURNAL II

Judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)
TIPE MAKE-A MATCH BERBANTUAN
MEDIA KOMIK INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
DAN HASIL BELAJAR IPS
Jurnal Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Volume dan halaman Volume 3, halaman 66-64
Tahun 2017
Penulis Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani
Review Kelompok 6 : A.Dian Mutmainnah, Rahbia
Yusuf, Nurul Muflihah, Syamsia S, Andri
Ardika, Muh. Jusdar
Tanggal 14 November 2018
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
hail belajar dan aktivitas belajar siswa Kelas 2
SD Kanisius Lodoyong dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Make-A
Match berbantuan media komik interaktif
Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD
Negeri 01 Tuntang dengan jumlah 21 siswa
Metode penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan model dari
Kemmis dan M. Taggart (1993) Tindakan
dilakukan secara silmutan atau disebut dengan
bentuk spiral dan setiap siklus terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan tindakan
(Planning), pelaksanaan tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting.
Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus
yaitu siklus I dan siklus II, dimana setiap
siklusnya terdiri dari 3 pertemuan. Adapun
subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD
Negeri 01 Tuntang dengan jumlah siswa 21.
Definisi ufesional variabel MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(COOPERATIVE LEARNING) TIPE MAKE-A
MATCH
Tekhnik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dengan teknik tes
dan non tes
Analisis data Dilihat dari hasil belajar prasiklus siswa yang
tuntas belajar sebanyak 9 siswa (43%) dan
yang tidak tuntas 12 siswa (57%), siklus I yang
tuntas 14 siswa (66,7%) dan yang tidak tuntas
7 siswa (33,3), siklus II siswa yang tuntas 20
siswa(95,2%) dan yang tidak tuntas 1 siswa
(4,8%), dan untuk rata-rata prasiklus adalah
67,4, Siklus I rata-rata 70,1, dan siklus II rata-
rata 80,2.
Aktivitas belajar siswa pada prasiklus kategori
sangat tinggi 4 siswa (19%), kategori tinggi 15
siswa (71%), kategori cukup 2 siswa a(10%).
Aktivitas belajar siswa siklus I kategori sangat
tinggi 7 siswa (33%), kategori tinggi 10 siswa
(48%), aktivitas belajar siswa siklus II kategori
sangat tinggi 11 siswa (52%), kategori tinggi 8
siswa (38%) dan kategori cukup 2 siswa
(10%).
Langkah-langkah Langkah-langkah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
2. Menyajikan informasi
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
4. Membimbing Kelompok Belajar

Hasil penelitian Berdasarkan hasil observasi siswa kelas 5 SD


Negeri 01 Tuntang diperoleh data bahwa
sebagian besar siswa masih belum mencapai
KKM , hasil data sebagai subyek penelitian
kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dari jumlah
siswa satu kelas ada 21 siswa, terdapat 9 siswa
yang tuntas atau 43 %, dan terdapat 12 siswa
yang belum tuntas atau 57 % dan rata-rata
yang di dapat untuk kelas hanya 67,4, untuk
aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan
bahwa 4 siswa ( 19 %) berada pada kategori
sangat tinggi, 15 siswa (71%) berada pada
kategori tinggi, 2 siswa (10%) berada pada
kategori cukup dan 0 siswa (0%) pada kategori
rendah.
Kekuatan penelitian Adapun kekuatan penelitian ini yaitu Segala
media yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Seorang siswa akan mudah dan cepat
memahami materi yang disampaikan jika
media pembelajaran yang digunakan tepat dan
dapat membantu menyalurkan penyampaian
pembelajaran
Kelemaahan penelitian Adapun kelemahan penelitian ini adaalah
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan
oleh seorang pendidik pada saat ini masih
berorientasi pada guru, sehingga siswa dalam
proses pembelajaran belum berperan aktif.
Siswa cenderung hanya mendengarkan
penjelasan dari guru dan siswa tidak terlibat
langsung dan ini menyebabkan siswa bosan
terhadap pembelajaran dan aktivitas belajar di
dalam kelas menjadi kurang.

Anda mungkin juga menyukai