Anda di halaman 1dari 13

1. Jurnal 1 RG.

 Sumber
Setiyani (2019)
Jurnal kependidikan 3(2), 143-155, Pendidikan Matematika Universitas Swadaya
Gunung Jati
 Judul
Blended Learning: keefektifan E-learning berbasis schoology terhadap
kemampuan komunikasi matematis
 Tujuan/focus
Mengetahui efektivitas e-learning berbasis schoology terhadap kemempuan
komunikasi matematis siswa SMP pada materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV).
 Metedo Dan Sumber Data
Metode yang digunakan adalah dengan quasi eksperimen dengan desain
Nonequivalent control group design.

Data diperoleh dari tes kemampuan komunikasi matematis dan angket respons

 Populasi Dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII pada salah satu SMP di Kota
Ciribon.
Sampel penelitian terdiri dari kelas VIII-B2 (kelas eksperimen) sebanyak 20 siswa
dan kelas VIII-C2 (kelas kontrol) sebanyak 20 siswa
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Berdasarkan hasil pretes dan postest diperoleh rata-rata kelas eksperimen lebih
baik dari kelas kontrol. Lalu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji
saphiro wilk terhadap data Pretes dan posttes dan diperoleh data berdistrisbusi
normal, setalah itu dilakukan uji perbedaan kemampuan awal dan akhir pada
kedua kelas dengan uji t dan disimpulkan bahwa pada kemampuan awal tidak
terdapat perbedaan data pretes kelas eksperimen dan kontrol dan pada
kemampuan akhir terdapat perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi
matematis antara kelas eksperimen dan kontrol. Kemudian untuk mengetahui
peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang
menggunakan model blended learning dilakukan uji gain dan diperoleh rata-rata
nilai peningkatan kelas eksperimen berada pada interprestasi sedang. Dan untuk
hasil angket respon siswa terhadap penerapan schoology yaitu berada pada
kategori sangat baik atau sangat kuat.
 Implikasi Model Pembelajaran Blended Learning Dalam Pembelajaran
Matematika
Kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerapkan schoology lebih
baik daripada tanpa berbantuan schoology. Pembelajaran dengan model
blended learning yang berbantuan schoology membuat siswa merasa
pembelajaran matematika yang diterapkan tidak membosankan, dan bisa
mengaitkan pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari, siswa
merasakan manfaatnya dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan
model blended learning sehingga ingin mendalami pelajaran matematika untuk
selanjutnya bahwa penggunaan model pembelajaran blended learning berhasil
dengan sangat baik.
 Rekomendasi Terkait Penelitian Mendatang

Jurnal 2 RG

 Sumber
Rahmawati (2018)
Indiktika (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) 1(1), 44-54, Fakultas MIPA,
Universitas PGRI Palembang
 Judul
Penerapan Metode Mind Mapping Berbantuan Edmodo Blended Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
 Tujuan/focus
Mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa kelas VII semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 MTs Al-Hilaliyah
Palembang yang mendapat pembelajaran dengan model mind mapping
berbantuan edmodo blended learning lebih baik daripada siswa yang mendapat
pembelajaran konvensional ditinjau dari keseluruhan siswa dan KAM (tinggi,
sedang dan rendah) siswa.
 Metedo Dan Sumber Data
Metode yang digunakana adalah dengan quasi eksperimental.

Data penelitian adalah data kuantitatif diperoleh dari tes kemampuan


pemecahan masalah matematis (pretes dan posttes)

 Populasi Dan Sampel

Populasi penelitian adalah siswa semester ganjil kelas VIII MTs. Al Hilaliyah
Pelambang.
Sampel penelitian terdiri dari siswa kelas VIIa sebanyak 36 sidwa dan VIIb
sebanyak 34 siswa
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Pertama melakukan uji prasyarat analisis dengan uji normalitas dan uji
homogenitas varians, dan terlihat bahwa data peningkatan KPMM pada
kelompok model mind mapping blended learning dan pembelajaran
konvensional brrdistribusi normal dan variansnya homogen. Setelah itu
dilakukan uji-t dan diperoleh siswa yang dibelajarka dengan model mind
mapping menunjukkan rerata postes yang lebih besar daripada siswa yang
mendapatkan pembelajaran konvensional.
 Implikasi Model Pembelajaran Blended Learning Dalam Pembelajaran
Matematika
Dengan menggunakan model mind mapping berbantuan edmodo blended
learning kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami
peningkatan ditinjau dari keselurhan dan KAM siswa . Siswa antusias dalam
meningkuti pembelejaran menggunakan metode mind mapping. Siswa mampu
menyelesaikan perhitungan dengan langkah-langkah penyelesaian yang benar,
logika penyelesaian sesuai dengan aturan yang berlaku pada bilangan pangkay
dan penjumlahan dari pembagian.
 Rekomendasi Terkait Penelitian Mendatang
Pembelajjaran dengan menggunakan model mind mapping berbantuan edmodo
blended learning hendaknya menjadi alternatif pembelajaran di universitas dan
di sekolah, terutama untuk meningkatkan kemampuan pemecahan matematis
siswa.
Bagi peniliti yang akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model
mind mapping berbantuan edmodo blended learnkng dan mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah matematis, agar dapat digali lebih jauh lagi
tentang perbandingan setiap aspek kemampuan pemahaman matematis
(pemahaman konsep meliputi menginterpretasikan, mengklasifikasikan objek-
objek menurut sifat-sifat tertentu, menjelaskan, merumuskan, dan melakuka
perhitungan dalam matematika, dan pemahaman relasional meliputi
kemampuan membandingkan atau menggunakan matematika dalam konteks
matematika di dalam maupun di luar matematika).
Jurnal 3
 Sumber
Afira Alfitri Rizqi, Hardi Suyitno dan Sudarmin (2016)
Unnes Juurbal of Mathematics Educarion Research (UJMER) 5(1), 17-23, Prodi
Pendidikan Matematika, Prorgram Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
 Judul
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Kepercayaan Diri Siswa
Melalui Blended Learning
 Tujuan/focus
Mendiskripsikan kemampuan komunikasi matematis melalui pembelajaran
blended learning dan berdasarkan kategori kepercayaan diri siswa.
 Metedo Dan Sumber Data
Metode yang digunakan dengan teknik trianggulasi.

Data penelitian Diperoleh dari angket kepercayaan diri, LKS, lembar pengamatan
kemampuan komunikadi matematis siswa, tes kemampuan komunikadi
matematis (TKKM) dan pedoman wawancara
 Populasi Dan Sampel
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 3 SMA N 1 Jepara semester genap
tahun 2015/2016. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan hasil angket
kepercayaan diri (tinggi dan sedang) Dengan teknik purposive sampling yaitu
setiap kelompok ditentukaan 2 subjek sebagai fokus penelitian. Dan setelah
mendapatkan pembelajaran online subjek bertambah dan keseluruhan subjek
menjadi 11 siswa.
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Dengan uji N-Gain menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis
siswa dalam blended learning berada pada kategori tinggi. Untuk kepercayaan
diri siswa, hasil penelitian menenujukkan bahwa subjek dengan kepercayaan
diri tinggi pada indikator menungkapkan ide-ide matematis melalui lisan dan
tulisan, menggambarkan ide-ide matematis dalan brntuk visual, dan
menggunakan notasi dan istilah mamtematis berada pada kategori tinggi dengan
persentase 90% dan untuk kepercayaan diri sedang pada indikator
menungkapkan ide-ide matematis melalui lisan dan tulisan, menggambarkan
ide-ide matematis dalan brntuk visual, dan menggunakan notasi dan istilah
mamtematis berada pada kategori tinggi juga dengan persentase 76,66%.
Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan mereka dapat menyelesaikan soal
dengan benar dengan menganalisis penyelesaian soal secara geometris dan
tanpa menggunakan rumus yang biasa dilakukan oleh siswa lain.
 Implikasi Model Pembelajaran Blended Learning Dalam Pembelajaran
Matematika
Kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari kepercayaan diri siswa dengan
pembelajaran blended learning berada pada kategori baik atau tinggi.
Pembelajaran offline dan online yang dilaksanakan secara bergantian membuat
siswa dapat mengungkapkan ide-ide matematis siswa melalui lisan dan tulisan
secara jelas dan benar. Hal ini ditunjukkan bahwa siswa mampu memahami dan
menulis apa yang menjadi informasi dari soal, menuliskan apa yang menjadi
informasi dari soal, menuliskan apa yang ditanyakan serta dapat menemukan
ide untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Selanjutnya siswa dapat
menggambarkan ide matematis tersebut dalam bentuk visual seperti grafik,
diagram, geometris dan lainnya dengan tepat dan lengkap, serta siswa mampu
menggunakan istilah, notasi, dan struktur matematika dengan tepat untuk
menyajikan ide matematis.
 Rekomendasi Terkait Penelitian Mendatang
Guru perlu memberikan pegarahan dan membiasakan siswa dalam
mengungkapkan ide-ide matematisnya terutama terhadap siswa dengan
kepercayaan diri sedang. Misalnya dalam menentukan ide yang akan digunakan
beserta rumus untuk menyelesaikan soal, menuliskan langkah-langkah
penyelesaian soal dengan lengkap. Sehingga siswa tidak hanya dapat
menyelesaikan soal maupun menggambar bentuk visualnya namun dapat
mengkomunikasikan ide matematisnya kepada orang lain.

Jurnal 4 RG

 Sumber
Dewa Gede Agung Putra Nugraha, I Wayan Puja Astawa dan I Made Ardana
(2019)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika 6(1), 75-86, Jurusan Pendidikan
Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja, Bali.
 Judul
Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning terhadap Pemahan Konsep
dan Kelancaran Prosedur Matematis.
 Tujuan/focus
Mendiskripsikan pengaruh penerapan model blended learning terhadap
pemahaman konsep dan kelancaran prosedur matemstis siswa.
 Metedo Dan Sumber Data
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan posttest only
control group design

Data penelitian Diperoleh dari tes pemahaman konsep dan kelancaran prosedur
matematis yang berbentuk uraian.
 Populasi Dan Sampel
Populasi peneltian adalag siswa kelas VIII SMP N 1 Sukawati, tahun ajaran
2017/2018. Sampel penelitian adalah kelas VIII C (34 siswa) sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII D (34 siswa) sebagai kelas kontrol.
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif
menunjukkan bahwa model blended learning dalam pembelajaran matematika
memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika dan
kemampuan prosedur matematis siswa. Pengujian normalitas sebaran data
menggunakan uji kolmogorov-smirnov dan menunjukkan bahwa sebaran data
untuk masing-masing kelompok pada kedua variabel berdistribusi normal.
Selanjutnya uji normalitas bivariat menggunakan plot chi-square dari distribusi
chi-square dan jarak mahalanobis menunjukkan bahwa sebaran titik-titik
cenderung membentuk suatu plot garis lurus. Yang mengindikasikan bahwa
distribusi normal bivariat terpenuhi. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi atara
jarak mahalanobis dan qi yang menunjukkan bahwa data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal bivariat. Kemudia dilakukan pengujian homogenitas
varians dengan menggunakan uji levene dan hasilnya menunjukkan pemahaman
konsep dan kelancaran prosedur untuk kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol memiliki varians yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas
terhadap matriks varians-kovarians dan hasilnga matriks varians-kovarians antar
variabel terikat adalah homegen. Lalu uji korelasi untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol menggunakan product moment dan menunjukkan terdapat
korelasi signifikan antara pemahaman konsep dan kelancaran prosedur
matematis siswa kelompok eksperimen dan pemahaman konsep dan kelancaran
prosedur matematis pada kelompok kontrol berkolerasi signifakan. Dan uji
terakhir, uji hipotesis I deengan multivariat analysis of variance (MANOVA) dan
disempulkan terdapat perrbedaan signifikan pemahaman konsep dan
kemampuan prosedur matematis siswa secara bersama-sama antara kelas
eksperimen dan kelas. Lalu uji hipotesis II dan III kontrol dalam blended learning
yang disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signigikan kelancara prosedur
matematis antara siswa yang belajar menggunakan blended learning dan
konvensional.
 Implikasi Model Pembelajaran Blended Learning Dalam Pembelajaran
Matematika
 Hasil penelitian menunjukkan behwa pemahaman konsep dan kelancaran
prosedur secara signifakan dipengaruhi oleh pembelajaran blended learning. Hal
ini dikarenakan pembelajaran dilakukan secara online dan offline. Dengan online
diberikan materi dan vidio dan siswa juga bisa mencari berbagai sumber belajar
dari internet sehingga memudahkan siswa menemukan makna dari materi
dengan menarik kesimpulan dari beberapa sumber belajar yang diperoleh
akibatnya siswa dapat memahami konsep dari materi yang dibahas dengan baik
selain itu juga siswa dan guru bisa melakukan diskusi secara online serta dengan
adanya tatap muka di kelas siswa dan guru bisa membahas dan mengklarifikasi
permasalahan-permasalahan yang muncul dan belum tereselaikan dalam diskusi
online.
 Rekomendasi Terkait Penelitian Mendatang
Penelitian lain disarankan agar mengujicibakan penagruh model pembelajaran
blended learning pada aspej pembelajaran yang berbeda, misalnya kemandirian
belajar dan kemampuan komunikasi matematika.
Kepada praktisi pendidikan matematika, khususnya guru mate pelajaran
matematika diharapjan dalam pembelajaran di kelas untuk menerapkan model
pembelajaran blended learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang
inovatif.

Jurnal 5 RG

 Sumber
Dayu Citra Wahyuni dan Iip Sugiharta (2019). Al-Khwarizmi:Jurnal Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, 7(1), 1-10. Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
 Tujuan/fokus
Mengetahui peningkatan motivasi belajar matematika di SMP demgan menggunakan
blended learning dan e-learning berbasis edmodo
 Metode dan sumber
Quasi eksperimental design

Data diperoleh dari angket (sesudah dan sebelumperlakuan) dan observasi


 Populasi dan sampel
Populasi penelitian seluruh peserta didik kelas VIII SMP N 2 Kalianda tahun ajaran
2018/2019.
Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VIII A, kelas VIII B dan Kelas VIII C dengan
jumlah peserta didik sebagai sampel 86 siswa
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Desain penelitian menggunakan pretest-posttest control group design. Uji normalitis angket
sebelum pada output kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa angket untuk kelas blended
learning, kelas e-learning dan kelas konvensional berdistribusi normal. Untuk uji normalitas
angket sesudah menunjukkan ketiga data berdistribusi normal, selanjutnya uji homogenitas
angket sebelum dan sesudah menunjukkan bahwa ketiga data homogen untuk angket
sebelum dan sesudah. Kemudian karena 0,000< 0,05 maka H1 diterima artinya terdapar
peningkatan motivasi belanjar matematika di SMP dengan menggunakan blended learning
dan e-learning berbasis edmodo. Karena H1 diterima, maka dilakukan uji lanjut dan
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belejar kelas blended learning dengan
kelad eksperimen lainnya. Sedangkan kelas e-learning dan konvensional tidak terdapat
perbedaan motivasi.
 Implikasi dalaam pembelajaran matematika
Motivasi belajar dengan menggunakan model blended learning lebih tinggi dibandingkan
menggunakan model e-learning maupun model konvensional. Oleh karena itu pembelajaran
blended learning mampu memberikan perubahan motivasi belajar bagi peserta didik dan
model ini dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran guna menciptakan suasan
pembelajaran baru.
 Rekomendasi
Mengingat tersedianya fasilitas teknologi saat ini maka penerapan model pembelajaran
blended learning dapat menjadi model pembelajaran di masa depan untulk meningkatkan
motivasi belajar salah satunya pelajaran matematika. Model pembelajaran blended leaening
juga diharapkan dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan SD,
SMP, SMA, maupun perkuliahan.

Jurnal 6

 Sumber
Maria Ernawati Millatana (2019). Jurnal Ideguru, 4(2), 76-85.
SMA Negeri 7 Yoggakarta.
 Judul
Peningkatan Prestasi Belajar Matriks dengan Pembelajaran Blended Learning Berbantuan
Google Classromm di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 7 Yogyakarta
 Tujuan
Menjelaskan proses penerapan model pembelajaran blended learning berbantuan google
classroom untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada kelas XI IPS 1 di SMA N 7
Yogyakarta
meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada kelas XI IPS 1 di SMA N 7 Yogyakarta
dengan model pembelajaran blended learning berbantuan google classroom.
 Metode dan sunber data
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Sumber data diperoleh dari lembar observasi dan tes di awal dan dan akhir siklus
pembelajaran.
 Populasi dan sampel
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPS 1 SMA N 7 Yogyakarta tahun ajaran
2018/2019 yang berjumlah 24 orang.
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Pada kondisi awal, pembelajaran dilakukan secara konvensional. Sebelum dilakukan siklus 1,
peserta didik diberika pretes. Berdasarkan Hasil pengamatan siklus 1, disimpulkan
pembelajaran sudah sesuai RPP, peserta didik secara mandiri mempelajari materi, peserta
didik terlihat antusias dan peserta didik mampu mengerjakan soal latihan. Kendala yang
ditemui adalah lemahnya koneksi internet, terlambar mengumpulkan tugas secara online,
tidak ada diskusi antara peserta didik. Hasil tes sesudah siklus 1 yaitu 79,12 menunjukkan
bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari sebelumnya. Hasil
pengamatan siklus II disimpulkan bahwa pembelajaran sudah sesuai RPP, peserta didik
secara mandiri mempelajari materi, peserta didik terlihat antusias dan peserta didik mampu
mengerjakan soal latihan. Kedala yang ditemui ganggu koneksi untuk beberapa peserta
didik, beberapa peserta didik terlambat mengirim tugas. Hasil tes sesudah siklus II adalah
93,5 menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari
sebelumnya.
 Impilkasi dalam matematika
Pembelajaran blended learning berbantuan google classromm mempermudah peserta didik
dalam belajar matriks sehingga hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari
sebelumnya sebelumnya belum efektif menjadi efektif. Model ini memfasilitasi peserta didik
dalam belajar secara online maupun offline sehingga peserta didik dapar belajar dimana saja
dan kapan saja.
 Rekomendasi
Guru dapat menerapkan metode pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
blended learning sebagai salah satu referensi pendekatan dalam pembelajaran di kelas guna
meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Sekolah dapat menerapkan model pembelajaran blended learning sebagai salah satu
alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran matematika maupun mata pelajaran lainnya
untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Jurnal 7

 Sumber
T. Ramadhani, I.G.P. Suharta, I.G.P Sudiarta. (2020) Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha,
11(2), 62-68.
Jurusan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha.
 Judul
Pengaruh Model Pembelajaean Hybrid Learning Berbantuan Schoologu Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMAN 2 Singaraja
 Tujuan
Mengetahui seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika di kelas XI IPS SMAN 2 Singaraja setelah diterapkan pendekatan hybrid learning.
Mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa kelas XI IPS 1 dengan
menggunakan metode hybrid learning berbantuan schoology dan siswa kelad XI IPS 3 yang
tidak menggunakan model hybrid learning pada mata pelajaran matematika
 Metode dan sumber
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen
Data diperoleh dari tes uraian meningkatkan prestasi belajar matematika
 Populasi dan sampel
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI 1 IPS SMAN 2 Singaraja sebanyak 32 orang ( 16 laki-
laki dan 16 perempuan)
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Berdasarkan rata-rata nilai prestadi belajar matematika siswa dapat diketahui bahwa
terdapat peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa
 Implikasi dalam matematika
Hybrid learning berbantuan schoology berpengaruh positif terhhadapab prestasi belajar
matematika siswa. Hal ini dikarenakan siswa lebih aktif untuk menyelesaikan masalah-
masalah statistik yang diberikan dan siswa lebih berani dalam mengkomunikasikan pendapar
maupun pertanyaan mengenai materi matematika.
 Rekomendasi
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar melakukan penelitian lebih lanjut terhadap materi
matematika yang lain untuk lebih mengetahui pengaruh hybrid learning berbantuan
schoology dalam pembelajaran matematika secara lebih mendalam.
Bagi guru agar diharapkan menerapkan hybrid learning berbantuan schoology sebagai salah
satu alternatif pembelajaran yang berpusat pasa siswa mengingat pengaruh positif yang
diberikan terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Jurnal 8 RG

 Sumber
Nurdin Ibrahim (2012). Persepektif Ilmu Pendidika 26, 95-102. Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan, FIP Universitas Negeri Jakarta.
 Judul
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Blended Learning dan Motivasi Berprestasi
Siswa
 Tujuan
Mengetahui hubungab antara pelaksanaan blended learning dan motivasi berprestasu
dengan hasil belalar matematika.
 Metode dan sumber
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei dengan pendekatan
statistik deskriptif.

Data diperoleh dari kuesioner blended learning dan motivasi berprestasi dan tes prestasi
belajar pendidikan matematika(ulangan akhir semester dua pelajaran matematika tahun
pelajaran 2010).
 Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah Seluruh siswa SMP terbuka 2 Tanjung Priok.
Sampel penelitian adalah siswa kelas VII berjumlah 30 orang
 Analisis temuan dan hasil penelitian
Hasil deskripsi data menunjukkan prestasi hasip belajar matematika siswa SMP terbuka
cukup tinggi, hal ini ditandai dengan rasio antara kategori rendah dan kategori rata-rata
ditambah dengan diatas rata-rata.
Nilai motivasi berprestasi menunjukkan motivasi berprestasi cukup tinggi, hal ini ditandai
dengan rasio antara kategori rendah, kategori rata-rata dan kategori tinggi.
Dengan analisis varians (ANAVA) Hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar
matematika mempunyai hubungan positif.
Dengan analisis varians (ANAVA) blended learning mempunyai hubungan positif dengan
hasil belajar matematika.
Dengan analisis varians (ANAVA) terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dan
blended learning secara bersama-sama dengan hasil belajar matematika.
 Implikasi dalam pembelajaran matematika
Hasil belajar matematika siswa SMP terbuka Tanjung Priok salah satu faktornya disokong
oleh motivasi berprestasi dalam belajar.
Hasil belajar matematika siswa SMP Terbuka Tanjung Priok salah satunya disokonh oleh
pembelajaran blended learning.
Hasil belajar matematika siswa SMP Terbuka Tenjung Priok disokong oleh motivasi
berprestasi bersama-sama dengan blended learning.
Oleh karena itu, makin tinggi motivasi berprestasi siswa dan makin baik program belajar
blended learning maka makin tinggu prestadi belajar matematika siswa.
 Rekomendasi
Untuk sekolah atau lembaga yang bertanggungjawab dalam pengembangan dan pembinaan
SMP terbuka, agar selalu ada upaya merancang program pembelajaran yang memudahkan
bagi siswa memahami dan mendalami matematika, agar prestasi matematika meningkat.
Selain itu guru dan orang tua senantiasi memberika semangat belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Kepeda pemerintah dapat membantu fasilitas sarana belajar bagi SMP terbuka, sehingga
dapat melaksanakan pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Untuk direktorat pembinaan SMP Terbuka, program block grand untuk mengembangkan
fasilitas pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dapat dilanjutkan
ke sekolah-sekolah terbuka lainnya sehingga pada akhirnya semua SMP Terbuka dappat
belajar melalui online learning, yang sekaligus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
siswa dalam mengenal dan mengoperasikan komputer dan internet.

Jurnal 9

 Sumber
Nisak Ruwah Ibnatur Hunul dan Mawardi Nurullah (2021). Jurnal Pendidikam Matematika,
7(1), 26-40. Pendidikan Matematika, Universitas Pamalang.
 Judul
Analisis Pemecahan Masalah Matematika Blended learning Menggunakan Kemampuann
Berpikir Mahasiswa di Perguruan Tinggi
 Tujuan
Mendeskripsikan pemecahan masalah matematuka pada blended learning dengan
menggunakan kemampuan berpikir mahasiswa di perguruan tinggi se-jabodetabek.
 Metode dan sumber
Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Sumber data tes pemecahan masalah statistik dan wawancara 1 mahasiswa.


 Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan matematika di perguruan tinggi
sejabodetabek yang mengggunakan pembelajaran blended learning pada mata kuliah
statistik.
Sampel penelitian adalah mahasiswa pendidikan matematika di Universitas Pamulang
(UNPAM) (31 mahasiswa) dan Universitas Bina Nusantara (BINUS) (25 mahasiswa).
 Analisis temuan dan hasil penelitan
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik trianggulasi dgn jenis trianggulasi teknik.
Hasil penelitian tes pemecahan masalah statistik pada kelas kontekstual learning di UNPAM
menunjukkan bahwa kemampan awal mahasiswa sudah cukup baik, sebagain besar masuk
kelompok menengah. Hasil penelitian tes pemecahan masalah statistik pada kelas e-learning
di UNPAM menunjukkan bahwa kemampan awal mahasiswa cukup baik, sebagain besar
masuk kelompok menengah.
Hasil penelitian tes pemecahan masalah statistik pada kelas kontekstual learning di BINUS
menunjukkan bahwa kemampan awal mahasiswa sudah baik, sebagain besar masuk
kelompok atar.
Hasil penelitian tes pemecahan masalah statistik pada kelas e-learning di BINUS
menunjukkan bahwa kemampan awal mahasiswa kurang baik, sebagain besar masuk
kelompok menengah dan 1 masuk kelompok atas.
 Implikasi dalam matematika
 Rekomendasi
Tidak terfokus pada jurusan matematika saja, namum bisa dilakukan dalam mata kuliah yang
berkorelasi dengan matematika di jurusan yangain. Seperti yang diketahui bahwa
matematika atau statistik menjadi mata kuliah umum yang selalu ada dalam setiap jurusan,
sehingga harapannya penelitian ini bisa mencakup secara luas dan hasil kesimpulannya bisa
saja menjadi terbuka karena banyak subjek dan objek.

Jurnal 9

 Sumber
Jayanti dan Rahmawati (2017). Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 82-97.
Universitas Negeri Palembang.
 Judul
Model Pembelajaran Generatif (MPG) Berbantuan Blended Learning Pada Trigonometri
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa PGRI.
 Tujuan
Mengkaji sejauh mana hasil pembelajaran generatif (MPG) berbantuan blended learning
yang diterapkan di matakuliah trihonometri Universitas PGRI Palembang dan bagaimana
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) mahasiswa melalui
model pembelajaran ini.
 Metode dan sumber
Metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes dan postes nonekuivalen.

Data diperloeh dari tes kemampuan awal matematika siswa dan kemampuan pemecahan
masalah matematika.
 Populasi dan sampel
Subjek penelitian 70 orang ( 36 kelas kontrol dsn 34 kelas eksperimen)
 Analsis temuan dan hasil oenelitian
Pengujian seluruh hipotesis menggunakaan bbantuan SPPS 18 for windows. Menghitung
besar pwningkkatan dengan rumus gain ternomalisasi. Berdasarkan hasil analisis maka dapat
dikeatui bahwa data peningkatan KPMM dan kelompok PGBBL dan PK berdistribusi normal
dan variansnya homogen. Lalu dilakukan uji-t dan dapat diketahui bahwa mahasiswa yang
mendapatkan PGBBL pada kelas eksperimen lebih baik daripada mahasiswa yang
mendapatkan PK pada kelas kontrol.
 Implikasi
Pembelajaran menggunakan MPG berbantuan edmodo blended learninf sangat baik untuk
pembelajaran pada zaman sekarang dimana mahasiswa selalu diasah dalam peningkatan
keterampilan teknologi komputer. Peningkagan KPMM mahasiswa yang mendapatkan
PGBBL lebih baik daripada mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
 Rekomendasi
Kepada tenaga pengajar atau dosen untuk dapat mengujicobakan model pembelajaran ini
pada kemampuan lainnya.

Jurnal 10

 Sumber
Glory Indira D. Purba (2017). Seminar Nasional Matematika : Peran Akumni Matematika
dalam Membangun Jejaring Kerja dan peningkatan Matematika Unibersitas Medan. FMIPA
Universitas Negeri Medan.
 Judul
Pengaruh Strategi Blended Learning dalam Pembelajaran Kooperatif terhadap Motivadi
Belajar Kalkulus II Ditinjau dari Gata Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika di
Universitas Negeri Medan
 Tujuan
Mendeskripsikaan pengaruh strategi blended learning dalam pembelajaran kooperatif untuk
meningkatkan motivasi belajar pada mata kuliah kalkulus II ditinjau dari gaya belajar
mahasiswa.
 Metode dan sumber data
Penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain faktorial 2 × 3.

Data diperoleh dari angket.


 Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah mahasiswa semester 2 jurusan pendidikan matematika tahun
ajaran 2015/2016.
Sampel penelitian sebanyak 66 orang (32 kelas kontrol dan 34 kelas eksperimen).
 Analisis temuan dan hasil
Analisis menggunakan anava satu jalur dengan bantun SPSS 16.0 menunjukkan bahwa data
dari ketiga kelas homogen. Kemuadi analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa motivasi
belajar matematika mahasiswa yang difasilitasi pembajaran kooperatif tergolong rendah.
Sedangkan motivasi belajar matematika yang difasilitasi pembejaran kooperatif dengan
strategi blended learning masuk dalam ketegori cukup. Selanjutnya motivasi belajar
matematika mahasiswa yang difasilitasi pembajaran kooperatif dengan gaya belajar visual,
auditorial dan kinestik tergolong rendah. Sedangkan motivasi belajar matematika yang
difasilitasi pembejaran kooperatif dengan strategi blended learning masuk dengan gaya
belajar visual dan kinetis dalam ketegori Tinggi dan dengan gaya auditorial dalam kategori
cukup. Selanjutnya uji normalitas menunjukkan bahwa semua data skor motivasi belajar
mahasiswa berdistribus normal dan uji homogenitas dengan uji levene’s test for equality of
variance diperoleh bahwa kedia kelompok berasal dari data yang homogen. Kemudian uji
hipotesis yang dianalisis dengan analisis varians dua jalur dengan uji-F dilanjutkan uji Tukey
dan uji Scheffe. Uji hipotesis 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar
matematika mahasiswa yang difasilitasi oembelajaran kooperatif dengan kooperatif
berbantuan blended learning. Uji tukey menunjukan pembelajaran dengan blended learnijg
lebih unggul dibandingkan yang hanya kooperatif. Uji hipotesis 3 menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan motivasi belajar matematika mahasiswa yang difasilitasi pembelajaran
kooperatif dengan kooperatif berbantuan blended learning dengan gaya belajar auditorial.
Uji Scheffe menunjukan pembelajaran dengan blended learning dengan gaya belajar visual
lebih baik dibandingkan yang hanya kooperatif dengan gaya belajar visual. Uji hipotesis 2
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar matematika mahasiswa yang
difasilitasi pembelajaran kooperatif dengan kooperatif berbantuan blended learning dengan
gaya belajar auditorial. Uji Scheffe menunjukan pembelajaran dengan blended learning
dengan gaya belajar auditorial lebih baik dibandingkan yang hanya kooperatif dengan gaya
belajar auditorial. Uji hipotesis 3 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar
matematika mahasiswa yang difasilitasi pembelajaran kooperatif dengan kooperatif
berbantuan blended learning dengan gaya belajar auditorial. Uji Scheffe menunjukan
pembelajaran dengan blended learning dengan gaya belajar auditorial lebih baik
dibandingkan yang hanya kooperatif dengan gaya belajar auditorial. Uji hipotesis 4
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar matematika mahasiswa yang
difasilitasi pembelajaran kooperatif dengan kooperatif berbantuan blended learning dengan
gaya belajar kinetis. Uji Scheffe menunjukan pembelajaran dengan blended learning dengan
gaya belajar kinetis lebih baik dibandingkan yang hanya kooperatif dengan gaya belajar
kinetis. Uji hipotesis 5 menunjukkan bahwa ada interaksi antara pembelajaran blended
learning dan gaya belajar mahasiswa. Lalu uji Scheffe menumjukkan bahwa motivasi belajar
dengan gaya beya belajar visual lebih tinggi diikuti gaya belajar kinetis dan auditorial.
 Imlikasij
Motivasi belajar matematika mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif
berbantuan blended learning lebih baik dibanding yang dibelajarkan dengan kooperatif saja
serta lwbih baik dari pwmbelajaran koopertaif dengan gaya belajar visual, auditorial dan
kinetis.
 Rekmnasi
Kepada para dosen, penelitian ini dapat bermanfaat khususnya dosen di jurusan Pendidikan
Matematika Unimed dalam menggunakan strategi blended learning, sehingga dapat
merancang pembelajaran yang lebih efektif. Karena melalui model pembelajaran berbasis
strategi blended learning memungkinkan peserta didik untuk lebih termotivasi dalam
belajar. Penelitian ini masih sangat terbatas hanya pada motivasi belajar matematika ditinjau
dari gaya belajar mahasiswa. Oleh karena itu, perlu penelitian lanjutan terhadap
implementasi pembelajaran kooperatif berbasis strategi blended learning. Dalam penerapan
strategi blended learning perlu dipersiapkan bahan ajar dan fasilitas yang mendukung
seperti misalnya media pembelajaran interaktif, rekaman suara, atau rekaman video, dan
jaringan internet yang memadai. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada
mahasiswa semester 2 Jurusan Pendidikan Matematika Unimed. Disarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih banyak

Anda mungkin juga menyukai